Variabel yang tidak divariasikan : Massa bahan baku (10g), Volume katalis (150 mL.)
e. Alat penelitian utama : Alat distilasi dan alat refluks.
f. Instrumen analisa/Metode analisa : spektrosfotometri Inframerah FTIR, UV-Vis, Gas
Kromatografi-Masa Spektroskopi (GC-MS), Dan titrasi dengan menggunakan natrium tiosulfat
(Na2S2O3)
g. Bahan kimia analisa :
-Asam sulfat
-kalium bromat
-Kalium iodida
-natrium tiosulfat
-Furfural standar
Hasil hidrolisis asam diperoleh kondisi optimum untuk pembentukan furfural adalah pada
suhu 90oC, konsentrasi asam 15%, dan waktu hidrolisis 120 menit, diperoleh furfural dengan
konsentrasi 0,368 mg/mL dan persentasi perolehan 30,357%
tandan kosong kelapa sawit adalah pentosan, dengan persentase sebesar 25,90% (Purwito
dan Firmanti, 2005).
Referensi tambahan:
"Furfural production from corn cobs autohydrolysis liquors by microwave
technology" (Cristina Snchez)
a. Bahan baku: Tongkol jagung
b. Bahan tambah: HCl dan H2SO4 Sebagai katalis
c. Tujuan penilitian: Optimalisasi kondisi reaksi produksi furfural menggunakan teknologi
microwave.
d. Variabel yang divariasikan : Suhu rekasi(160200 C) ,Waktu reaksi (1-5min), Konsentrasi
katalis(04%)
Variabel yang tidak divariasikan : Massa bahan baku,
e. Alat penelitian utama : Alat hidrolisis dengan memakai microwave.
f. Instrumen analisa/metode analisa: HPLC.
g. Bahan kimia analisa: pada 180 C , 5 menit dan 2 % sebagai konsentrasi HCl ) .
13.90 0.71 g / L