Anda di halaman 1dari 2

Curhatku.......

Aku menangis dalam kamarku, aku tak terima dengan keadaan ini. Tapi...... aku
tak bisa berbuat apapun untuk membuat ini menjadi lebih baik. Toh jika
dipaksakan pun aku tak akan pernah bisa bersatu dengan yogo. Dia sudah tak
mencintaiku mulutnya sendiri yang mengatakan langsung padaku 3 minggu
yang lalu. Aku tak bisa berbuat apapun karana memang cinta tak bisa ku
paksakan atas dirinya. Semuanya ku kira baik2 saja. Hubungan kami sangat
manis dan serasi menurut teman2 kami. Aku pun juga sangat bahagia dimiliki
oleh seorang laki2 calon imam dalam keluarga yang sudah kami rencanakan.
Lelaki yang baik hati, dewasa, sabar dan kesetiaannya tak perlu diragukan lagi.
Aku sangat berharap banyak padanya, mencoba menjadi calon istri yang baik
untuknya. Tapi ternyata, dia tak bahagia denganku. Dia tersiksa, tersiksa karna
cintaku.
Semua telah berakhir antara aku dan dia, dua tahun yang sangat manis. Aku,
dia, ibuk (ibunya), bapak (ayahnya), umi (umiku), ayah (ayahku), keluarganya
dan keluargaku. Sudah berakhir. Aku tak akan pernah mengharapkan apapun
dari nya. Saat saat indah bersama bukanlah hal yang sangat berarti untuknya
dan teramat sangat membekas untukku. Semuanya, dari sarapan romantis yang
ternyata hanya siksaan untuknya karena harus makan masakan ku yang sangat
tidak berrasa, jalan jalan pagi yang hanya menambah beban pagi untuknya,
mengantar jemputku kemanapun aku pergi yang teramat menyiksanya karena
dengan itu dia kehilangan kebebasannya.
Jujur, aku memang mengawali hubungan kami tidak dengan cinta, tapi seiring
waktu berjalan ternyata dia telah menguasai hatiku. Semua keburukannya tak
sebanding dengan semua kebaikannya padaku. Aku yang pernah mendapatkan
kebaikannya sangat tak etis rasanya jika tidak memberinya kebahagiaan dengan
membebaskannya dariku, aku hanya penderitaan untuknya. Aku melepaskannya
dengan harapan dia akan mendapatkan yang terbaik untuknya. Kini, setelah 3
minggu berlalu, temen2 bilang kalo yogo jadian ma charisma. Aku sakit hati, aku
tak trima. Kenapa ketika yogo sudah mendapatkan yang terbaik untuknya aku
malah tidak terima. Apa alasannya??? Kenapa aku tak trima??? Aku bukan
siapapun untuknya sekarang. Aku ingat perkataan mak re dengan berfikir
terbaliknya. Seandainya aku yang jadi charisma, kasihan sekali banyak teman
yang menggunjingnya. Hidup tak tenang karna telah dicap mengambil pacar
sahabatnya. Padahal satiap orang juga punya hak untuk jatuh cinta, punya hak
untuk dicintai. Jadi.... kesimpulannya adalah aku tak punya hak untuk tak trima.
Mungkin kata kata ikhlas terlalu munafik untukku, tapi.... aku sedang belajar.
Mencoba untuk bisa menerima semuanya. Jika aku dalam posisi yogo pun, aku
yakin aku tidak lebih baik darinya. Sebuah langkah yang berani untuk
memperjuangkan cintanya, dengan kejujuran. Meski menyakitkan.... tapi, inilah
yang di inginkan yogo. Inilah yang telah digariskan Allah untukku. Sekarang
bukanlah yogo atau charisma yang ada didepanku, tapi sebuah masa depan
yang akan aku coba rintis dari awal, dengan keluarga dan teman2 yang selalu
ada disampingku, menjadi kopingku. Terimakasihku yang teramat sangat pada
seluruh sahabat, teman dan orang orang yang bersimpati dengan kisah ku. Aku

tak apa2, aku baik2 saja, jadi tetaplah mengatakan aku baik2 saja, katakanlah
aku kuat dan bisa belajar ilmu ikhlas. Ketika kalian menangis aku pun akan
menangis, jadi... jangan pernah menangis karena kasihan padaku, jangan pernah
bersedih karenaku dan ingatlah semua telah digariskan oleh Allah. Allah maha
penyayang dan maha bijaksana, tetaplah menjadi orang baik dengan tidak
membeda bedakan.
Pekalongan, 17 juli 2011
Aisyah DK

Anda mungkin juga menyukai