Anda di halaman 1dari 2

Health Belief Model ini (HBM) adalah teori yang paling umum digunakan dalam pendidikan

kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz, Rimer, & Lewis, 2002; National Cancer Institute
[NCI], 2003). Ia percaya bahwa perilaku individu ditentukan oleh motif dan kepercayaannya,
tanpa memperdulikan apakah motif dan kepercayaan tersebut sesuai atau tidak dengan realitas
atau pandangan orang laintentang apa yang baik untuk individu tersebut. Sangat penting untuk
membedakan antara kebutuhan kesehatan yang objektif dan subjektif. Kebutuhan kesehatan yang
objektif ialah kebutuhan yang diidentifikasi oleh petugas kesehatan berdasarkan penilaiannya
secara professional, yaitu adanya gejala yang dapat mengganggu/membahayakan kesehatan
ndividu. Sebaliknya, individu menentukan sendiriapakah dirinya mengalami suatu penyakit
berdasarkan peasaan dan penilaiannya sendiri. Pendapat/kepercayaan ini dapat sesuai dengan
realitas, tetapi dapat pula bebeda dengan kenyatan yang dilihat oleh orang lain. Meskipun
berbeda dengan realitas, menuut Rosenstock, pendapat subjektif inilah yang merupakan kunci
dari dilakukannya atau dihindarinya suatu tindakan kesehatan. Artinya, individu akan melakukan
suatu tindakan untuk menyembuhkan penyakitnya jika ia bena-benar measa terancam oleh
penyakit tersebut. Jika tidak, ia tidak akan melakukan tindakan apapun. Modl kepercayaan
kesehatan ini mencakup5 unsu utama :
1. Presepsi individu tentang kemungkinannya tekena suatu penyakit (precived
susceptibility). Mereka yang measa dapat terkena penyakit akan lebih cepat measa
teancam.
2. Pendangan individu bahwa makin beat penyakit tersebut, makin besar ancamannya
(perceived threats). Ancaman ini mendorong individu melakukan tindakan pencegahan
atau penyembuhan penyakit. Namun ancaman yang terlalu besar akan menimbulkan asa
takut dalam diri individu yang justru akan menghambat dalam melakukan tindakan
karena individu tersebut merasa tisak berdaya melawan setiap ancaman. Untuk
mengurangi rasa terancam, ditawarkan suatu tindakan kesehatan oleh petugas kesehatan.
Setuju atau tidakna individu dengan alternative yang dianjurkan, tergantung
pandangannya pada manfaat dan hambatan pelaksanaan alternative itu memang dapat
mengurangi ancaman penyakit dan akibatnya yang merugikan. Namun sebaiknya
konsekuensi negative dari tindakan yang dianjurkan itu (biaya yang mahal, rasa malu,
takut akan asa sakit,dsb) seringkali menimbulkan keinginan individu untuk menghindari
alternative yang dianjurkan oleh petugas kesehatan. Hal ini menunjukkan perceived
benefits and barriers dai tindakan yang dianjurkan. Untuk memutuskan menerima atau
menolah alternative tindakan tersebut diperlukan satu unsure lagi, yaitu faktor pencetus
(cues to action).
3. Perceived benefit of action yaitu manfaat yang dirasakan dari tindaka yang diambil
4. Peceivd baries to action atau hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil
5. Dan cues to action yaitu isyarat untuk melakukan suatu tindakan
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau upayadiri sendiri untuk menentukan apa
yang baik bagi dirinya.

Persepsi individu

faktor modifikasi
-

Variable demografi (usia, jenis


kelamin, ras, etnik, dan
sebagainya)
Variable sosiopsikolgis
(kepribadian, kelas sosial, teman
seusia, tekanan dari kelompok,
dan sebagainya)
Variable struktural (pengetahuan
mengenai penyakit, pengalam
terhadapsuatu penyakit, dan
sebagainya)

Kemungkinan
terkena penyakit X
Kemungkinan
derajat keparahan
penyakit X

Kemungkinan pengobatan
terhadap penyakit X

Faktor pencetus untuk


bertindak
Kampanye dai media massa
Surat peringatan dari dokter
atau dokter gigi
Anggota keluarga atau teman
yang sakit
Artikel surat kabar atau
majalah

Noorkasiani, Sosiologi keperwatan.2009Jakarta:EGC

kecenderungan dalam
bertindak

Kemungkinan keuntungan
yang diperoleh dai upaya
pencegahan
Minus
Kemungkinan halangan yang
dihadapi dalam upaya
pencegahan

Kecenderungan dalam
melakukan pencegahan
kesehatan yang
direkomendasikan

Anda mungkin juga menyukai