Anda di halaman 1dari 3

Jaringan Epitelium

26/05/2014 Biologi, Moco Science No comments

Jaringan epitelium berkembang dari ektoderm dan endoderm. Jaringan epitelium berfungsi
sebagai jaringan penutup, yang melapisi permukaan tubuh, organ dan rongga tubuh serta jaringan
lainnya. Jaringan epitelium dikelompokkan berdasarkan letak, bentuk sel, jumlah lapisan dan
fungsinya.
Epitelium berdasarkan letak
Berdasarkan letaknya di dalam tubuh, epitelium dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Epidermis : epitelium yang terdapat di bagian permukaan luar tubuh
2. Endotelium : epitelium yang membungkus organ dalam, misalnya yang melapisi jantung,
pembuluh darah dan limfa
3. Mesotelium : epitelium yang membatasi (melapisi) rongga tubuh
Epitelium berdasarkan bentuk sel
Berdasarkan berntuk selnya, epitelium dibagi menjadi epitelium pipih, epitelium kubus dan
epitelium batang (silindris).
Epitelium berdasarkan jumlah lapisan
Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dibedakan menjadi epitelium sederhana dan berlapis

Epitelium Sederhana

Epitelium sederhana hanya memiliki satu lapis sel. Epitelium sederhana ada yang berbentuk
pipih, kubus atau batang (silindris).
1. Epitelium pipih (squamous) bentuk sel-selnya pipih. Inti selnya bulat dan terletak di
tengah sel. Epitelium ini berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh
atau sebaliknya. Terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan dinding
alveolus paru-paru.

2. Epitelium kubus (cuboidal) bentuknya seperti kubus. Dilihat dari permukaan, sel-sel
epitelium kubus seperti rumah tawon atau berbentuk poligonal. Inti selnya bulat dan
terletak di tengah sel. Contohnya adalah epitelium kubus pada tubular ginjal, ginjal tiroid,
dan ovarium.
3. Epitelium batang (silindris) bentuknya seperti batang. Inti selnya bulat dan terletak di
dekat permukaan sel. Contohnya adalah epitelium batang pada dinding dalam usus dan
oviduk.

Epitelium berlapis

Epitelium berlapis tersusun atas beberapa lapis sel. Epitelium berlapis berfungsi sebagai
pelindung jaringan dibawahnya. Lapisan sel paling dasar disebut sebagai lapisan sel basal. Di
atasnya terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, batang, atau bentuk lain yang
disebut epitelium transisional. Epitelium berlapis diberi nama sesuai bentuk lapisan sel yang
terletak di atas lapisan sel basal.
1. Epitelium pipih berlapis terdapat pada permukaan kulit, rongga mulut, dan esofagus.
Fungsinya untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada kulit yang mengalami
keratinisasi, epitelium mudah mengelupas.
2. Epitelium kubus berlapis terdapat pada saluran kelenjar keringat dan folikel ovarium
yang sedang berkembang.
3. Epitelium batang (silindris) berlapis semu terdapat pada permukaan dalam saluran trakea.
Sel-sel pada bagian permukaan mempunyai silia yang berfungsi untuk mengenali debu
atau zat yang masuk ke paru-paru.
4. Epitelium transisional sulit ditentukan bentuknya, karena bentuk sel-sel permukaan
bebasnya ada yang pipih, kubus, atau batang. Epitelium ini terdapat pada kandung kemih
dan ureter.
Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.

Jaringan Epitelium Penutup

Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan
ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ tubuh, melapisi rongga, atau merupakan
lapisan di sebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh, misalnya dinding sebelah dalam
saluran pencernaan dan pembuluh darah.

Jaringan Epitelium Kelenjar

Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau
getah cair. Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antarsel. Berdaasarkan cara kelenjar
mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar
eksokrin.

1. Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Sekret
yang dihasilkan langsung masuk ke pembuluh darah sehingga kadang disebut kelenjar
buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid dan adrenal.
2. Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk
menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat dan air ludah.
Berdasarkan banyaknya sel penyusun, kelenjar eksokrin dibedakan atas dua kelompok,
yaitu uniseluler dan multiseluler. Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel.
Contohnya sel goblet, yaitu sel epitelium penghasil mukus yang terdapat pada lapisan
usus halus dan saluran pernapasan. Adapun kelenjar eksokrin multiseluler tersusun atas
banyak sel. Macam dan contoh kelenjar eksokrin adalah :

Kelenjar tubuler sederhana, contohnya kelenjar Liberkuhn pada dinding usus


Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya kelenjar keringat pada kulit
Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya kelenjar fundus pada dinding lambung
Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar mukus dan kelenjar racun pada kulit
katak
Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya pada kulit.
Kelenjar tubuler majemuk, contohnya kelenjar Brunner pada usus dan kelenjar susu
Kelenjar alveolar majemuk, contohnya kelenjar susu (glandula mamae)

Kelenjar tubulo-alveolar majemuk, contohnya kelenjar ludah sub-maksilaris (bawah rahang atas)
http://www.mococorner.com/jaringan-epitelium-2/

Anda mungkin juga menyukai