LATAR BELAKANG
banyak kasus mengenai tumbuh
kembang remaja, kesehatan reproduksi
remaja di kalangan remaja Indonesia.
banyak remaja yang kurang peduli
dengan masalah tersebut karena
kurangnya mempunyai pengetahuan
dan kesadaran tentang kesehatan
reproduksi
MASALAH
a. Mengapa masih banyak ditemui kasus
mengenai kesehatan reproduksi khususnya
pada remaja?
b. Bagaimana kasus tersebut dilihat dari
berbagai norma di masyarakat, kesehatan
fisik, psikis, social dan spiritual?
c. Apa yang dilakukan oleh pemerintah maupun
Bidan dalam mengatasi berbagai masalah
yang muncul?
Rambut Pubis
Buah Dada
Pra-remaja
Pra-remaja
areola melebar
jumlah bertambah
bukit kedua
buah dada
Rambut Pubis
Tidak ada
Sedikit, panjang,
Penis
Pra-remaja
Pra-remaja
Sedikit membesar
Skrotum
membesar,
warna merah
muda
pigmen sedikit
3
4
Testis
Lebih panjang
Lebih besar
Lebih besar,
skrotum
lebih gelap
Ukuran dewasa
Ukuran
dewasa
Seperti dewasa,
menyebar
sampai medial paha
KESEHATAN REPRODUKSI
kesehatan reproduksi tidak hanya
menyangkut masalah kehamilan dan
persalinan, tetapi juga kesehatan dari organorgan tubuh yang lain yang akan menjamin
bahwa seseorang akan dapat melakukan
fungsi reproduksinya secara sehat.
pelayanan kesehatan remaja harus bersifat
kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
harus melibatkan berbagai disiplin a.l
sebagai medis, pakar psikologi dan pakar
sosiologi atau pendidikan.
Ruangan Konsultasi
Komputer serta CD Penyuluhan
CD materi Penyuluhan PIK-KRR
VCD Player
Perpustakaan
Buku Panduan PIK-KRR
Leaflet
Lembar Balik Penyuluhan/Konsultasi
Ruang terbuka untuk pertemuan
Buku Register Pencatatan
Buku Tamu
CD/ Dokumentasi kegiatan
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pada remaja putri, kegemukan menjadi
permasalahan yang cukup berat, karena
keinginan untuk tampil sempurna yang
seringkali diartikan dengan memiliki tubuh
ramping/langsing dan proporsional,
merupakan idaman bagi mereka.
remaja merupakan saat-saat yang sangat
membutuhkan sumber-sumber gizi karena
masih dalam masa pertumbuhan dan sel-sel
di otak masih akan berkembang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan informasi ada 2 kasus yaitu
tindakan sepasang remaja yang melakukan
tindakan tidak senonoh dan paksaan sejumlah
orang terhadap seorang siswi untuk
memperlihatkan alat vitalnya.
Kedua kasus ini merupakan salah satu dampak
dari tingkat pengetahuan mengenai kesehatan
reproduksi khususnya bagi remaja yang masih
rendah. Jika remaja tersebut mempunyai tingkat
pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi
remaja yang tinggi, maka mereka tidak akan
melakukan tindakan asusila tersebut.
PEMBAHASAN
Pada kasus tersebut, dapat kita ketahui bahwa
tindakan asusila yang dilakukan oleh sepasang
remaja tersebut atas dasar suka sama suka.
Kami berpendapat bahwa hal tersebut dapat
terjadi karena pergaulan bebas yang akhir-akhir
ini mulai marak di kalangan remaja.
Sungguh sangat memprihatinkan jika dalam
kasus tersebut terjadi di sebuah Universitas,
yang seharusnya sebagai tempat menuntut ilmu,
tetapi oleh sepasang remaja tersebut,
digunakan sebagai tempat mesum.
KASUS 1. PIK-KRR
REMAJA MEMERLUKAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI
Kamis, 21 April 2005 @ 03:23:00
Suatu ketika, Gita (bukan nama sebenarnya), remaja putri kelas 2 SMA, mengeluh sakit di
daerah rahimnya. Diantar kedua orang tuanya, ia memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit
di Jakarta. Ketika memeriksa Gita, betapa terkejutnya sang dokter karena di dalam rahim
Gita ditemukan sebuah alat pembuka botol. Alat itulah yang membuatnya kesakitan. Ketika
ditanya, Gita mengatakan memasukkan alat pembuka botol tersebut saat ia melakukan
masturbasi.
Pengalaman Susi (bukan nama sebenarnya) lain lagi. Akibat ketidaktahuannya soal
kehamilan, pelajar SMA kelas I itu nekat menggugurkan kandungannya dengan cara
memasukkan gabus ke dalam rahimnya. Hasilnya remaja tersebut mengalami infeksi rahim
cukup parah.
Kejadian nyata tersebut terungkap pada suatu seminar nasional mengenai Kesehatan
Reproduksi di Indonesia, yang berlangsung di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kasus Susi
dan Gita adalah contoh ketidaktahuan kaum remaja soal kesehatan reproduksi (kespro)
dan dampak hubungan seks terhadap dirinya.
Menurut Siswanto A Wilopo, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), saat ini telah terjadi
pergeseran perilaku seksual di kalangan remaja. Tetapi karena ketidaktahuan mereka
banyak pula tindakan yang mereka ambil membuat paramedis maupun orang tua terkejut.
Surya, staf Seksi Evaluasi Direktorat Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN juga
mengatakan, dari data yang dihimpunnya banyak kaum remaja putri maupun putra
mengalami infeksi di alat reproduksinya, bahkan menyebabkan kematian.
''Permasalahan utama kesehatan reproduksi remaja (KRR) di Indonesia, kurangnya
informasi mengenai kesehatan reproduksi, masalah pergeseran perilaku seksual remaja,
pelayanan kesehatan yang buruk serta perundang-undangan yang tidak mendukung,'' ujar
Surya, kepada Media.
PEMBAHASAN
Setelah mendapat dua kasus sekaligus dalam satu
berita, yaitu mengenai seorang remaja putri yang
memasukkan tutup botol ke dalam vaginanya ketika
mastrubasi dan ada juga remaja putri yang
menggugurkan kehamilannya, karena dia masih
duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
KASUS 2. PIK-KRR
Tanggal
26 January 2010
Nama
oyan
Pertanyaan
saya oyan usia 19 tahun saya masi pelajar ,saya mempunyai kebiasan
onani biasanya kalau libido saya meningkat nafsu sya tinggi dan ujung
ujungnya ke onani,biasanya sya onani 2 kali seminggu,terus dampak onani
menurut medis itu apa dok...adakah segi positive dari onani itu apakah
dapat mempengaruhi berat badan.
dengar-dengar onani dapat mempengaruhi bentuk kaki terutama
kaki.Karena dengkul yang berbunyi menurut sumber yang saya peroleh
akibat sering onani....
mohon jawabannya segera.
terima kasih.
Tanggapan
Dear Oyan, ..
Masturbasi atau Onani adalah perilaku merangsang organ kelamin sendiri
untuk mendapatkan kepuasan seksual. Secara medis masturbasi tidak
menyebabkan dampak yang membahayakan sepanjang tidak
menggunakan alat-alat yang tidak steril yang dapat menyebabkan infeksi,
menurunnya konsentrasi sehingga menyebabkan produktifitas menurun.
Mengenai masturbasi dapat menyebabkan dengkul kropos, lutut lancip,
pantat tepos, dll itu hanyalah mitos.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus seorang remaja yang bernama
Oyan tersebut, kami berpendapat bahwa tindakan
remaja tersebut merupakan penyimpangan seksual.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi yang diberikan pada
remaja. Untuk mengurangi bahkan menghentikan
kebiasaaan onani yang dilakukan oleh Oyan ada
beberapa hal yang bisa dilakukan. Seperti harus
punya niat dan iman yang kuat untuk menghentikan
kebiasaan ini, bertekad untuk menghentikan
kebiasaan ini, tetaplah jaga niat tersebut,
gunakanlah waktu luang kamu dengan melakukan
kegiatan-kegiatan yang positif seperti olahraga,
mengembangkan hobi atau berorganisasi, agar
keinginan anda masturbasi dapat dialihkan, selain
itu kamu harus menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan rangsangan seksual seperti nonton
atau membaca buku porno.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
SARAN
Bagi kaum remaja, agar lebih meningkatkan
iman dan kesadaran menjaga kesehatan
organ reproduksi agar tidak mudah
teerjerumus dalam dunia bebas.
Bagi orang tua, agar lebih meningkatkan
perhatian kepada anak-anak, khususnya anak
remaja yang psikisnya masih labil.
Bagi Pemerintah dan Bidan agar lebih
meningkatkan perannya dalam memberikan
pengetahuan kepada para remaja, khususnya
tentang kesehatan reproduksi misalnya
dengan memberikan penyuluhan atau
membuat pamflet-pamflet yang berisikan
tentang pentingnya menjaga organ reproduksi.
TERIMA KASIH