Waktu
08.00 Selesai
Tempat
B. Tujuan Percobaan
1. Tujuan umum
Dapat menentukan daya hisap batu bata.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prosedur dari pengujian daya
hisap bata merah
b. Mahasiswa dapat mengenal alat alat dan dapat menggunakan peralatan
pengujian pratikum pada bab ini
c. Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisa hasil dari pengujian ini
d. Mahasiswa dapat menyimpulkan dan membandingkan hasil yang telah didapat
dengan batasan standar yang berlaku.
C. Referensi
1. Modul praktikum pengujian bahan II
2. Materi Ajar Bahan Bangunan II
3. Laporan Bahan II Gusdi Yulianto Bp 05 072 030
4. Yunaefi, Ir, dkk, 1996, Petunjuk Praktikum Bahan Bangunan I Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.
Kelompok I
Pengujian Bahan II
Laboratorium Sipil
Politeknik Negeri Padang
D. Dasar Teori
Daya hisap batu bata adalah kemampuan batu bata untuk menghisap air melalui
pori-porinya. Dimana besarnya daya hisap bata dipengaruhi oleh bentuk dan struktur
batu bata tersebut.
Daya hisap batu bata harus dikontrol untuk mencegah kehilangan air terlalu
banyak dari adukan yang sedang digunakan, pengaruh daya hisap batu bata akan
memberikan efek pada jumlah air yang akan digunkan pada adukan, sehingga akan
mengakibatkan melemahnya ikatan yang dikarenakan air semen hilang secara
mendadak akibat diserap oleh batu bata.
Besarnya daya hisap menurut SII 0021 1978 adalah 10 20 gr/dm2/menit. Jika
lebih besar dari yang ditetapkan maka bata tersebut harus direndam terlebih dahulu
sebelum digunakan.
Kemampuan daya hisap batu bata dibedakan atas :
1. Batu bata bermutu tinggi
Daya hisapnya 10 20 gr/dm2/menit
2. Batu bata bermutu menengah
Daya hisapnya sekitar 40 gr/dm2/menit
3. Batu bata bermutu rendah
Daya hisapnya lebih dari 70 gr/dm2/menit
Untuk menghitung besarnya penyerapan batu bata dapat menggunakan rumus :
Section Rate
BA
gr/dm2/menit
F
Keterangan :
A
1 cm
Kelompok I
Pengujian Bahan II
Laboratorium Sipil
Politeknik Negeri Padang
Bahan
Batu bata yang digunakan berasal dari lubuk alung
Air bersih
F. Keselamatan Kerja
1. Orang :
2. Peralatan :
3.
Bahan :
Kelompok I
Pengujian Bahan II
Laboratorium Sipil
Politeknik Negeri Padang
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian masukan batu bata kedalam oven dengan suhu 110 + 50c dan biarkan
selama 24 jam atau sampai beratnya tetap
3. Kemudian keluarkan batu bata dari dalam oven dinginkan lalu timbang berat batu
bata tersebut ( A gr )
4. Kemudian masukan kaki penyangga kedalam pan atau wadah dan atur jarak dari
as ke as sekitar panjang batu bata
5. Kemudian masukan batu bata kedalam wadah, dengan meletakannya pada kaki
penyangga. Pada waktu meletakan batu bata, bidang yang kena air harus secara
bersamaan
6. Biarkan batu bata itu terendam selama 1 menit
7. Kemudian setelah 1 menit angkat batu bata tersebut dengan cara
vertikal
= 20,9 cm
Lebar
= 10,1 cm
Luas
= 211,09 cm2
Berat kering ( A )
= 1686,06 gr
Berat basah ( B )
= 1725,30 gr
Section Rate
= 2,1109 dm2
BA
gr/dm2/menit
F
= 18,59 gr/dm2/menit
Kelompok I
Pengujian Bahan II
Laboratorium Sipil
Politeknik Negeri Padang
Benda uji II
Panjang
= 21,1 cm
Lebar
= 10,2 cm
Luas
= 215,22 cm2
Berat kering ( A )
= 1757,13 gr
Berat basah ( B )
= 1797,30 gr
Section Rate
= 2,1522 dm2
BA
gr/dm2/menit
F
= 18,66 gr/dm2/menit
Untuk benda uji III,IV,dan V caranya sama seperti diatas/terlampir dalam form data
sehingga didapat Section Rate:
Benda uji III = 20,15 gr/dm2/menit
Benda Uji IV = 20,59 gr/dm2/menit
Benda Uji V = 16,21 gr/dm2/menit
Section Rate Rata rata
= 18,84 gr/dm2/menit
Kelompok I
Pengujian Bahan II
Laboratorium Sipil
Politeknik Negeri Padang
I. Lampiran
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pelaksanaan
3. Bagan Alir prosedur pelaksanaan
4. Gambar peralatan
Kelompok I
Pengujian Bahan II