Resin Akrilik
Resin Akrilik
2. Polimerisasi Tambahan
Reaksi dimana tidak terjadi perbahan komposisi dengan menghasilkan molekul raksasa dalam
ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari 4 tahap, yaitu:
a) Induksi
haruslah terdapat radikal bebas. Radikal bebas
dapat dihasilkan dengan mengaktifkan molekul monomer dengan sinar UV, sinar biasa, panas, atau
pengalihan energi dan komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas.
b) Penyebaran
erlanjut dengan terbentuknya panas, sampai semua monomer telah diubah
menjadi polimer. Meskipun demikian, reaksi polimerisasi tidak pernah sempurna.
c) Pengakhiran
pertukaran
atom hidrogen dari satu rantai yang tumbuh ke rantai yang lain.
d) Pengalihan rantai
diubah dari satu radikal aktif menjadi suatu molekul tidak aktif, dan tercipta molekul
baru untuk pertumbuhan selanjutnya.
Gambar 1. Proses Polimerisasi Tambahan
Terdapat beberapa sifat fisik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur
dan lingkungan serta komposisi, struktur, dan berat molekul suatu polimer:
Reaksi polimerisasi cederung tidak menghasilkan suatu monomer yang habis sempurna, tidak selalu
juga membentuk polimer dengan berat molekul tinggi. Ketidakmurnian monomer selalu
menghambat reaksi-reaksi tersebut. Ketidakmurnian dalam monomer yang dapat bereaksi dengan
radikal bebas akan menghambat atau menunda reaksi polimerisasi.
2 atau lebih monomer yang berbeda secara kimia, masing-masing dengan sifat yang diinginkan,
dapat dikombinasi. Polimer yang terbentuk
kopolimerisasi. Dalam kopolimer, jumlah dan posisi relatif dari berbagai unit mungkin bervariasi
antara masing-masing makromolekul.
Pada polimerisasi bertahap maupun polimerisasi tambahan harus menghasilkan makromolekul
linier. Unit struktur polimer dapat dihubungkan dengan cara tertentu untuk membentuk polimer
cabang non linier atau polimer berikatan silang. Polimer gigi linier adalah struktur tidak teratur atau
tidak berbentuk kristal.