Pembahasan Nya
Pembahasan Nya
melibatkan gas. Karena diharapkan aliran gas dari suatu unit ke unit lainnya mengalir pada
tekanan konstan dan banyak fungsi unit proses akan berjalan baik jika bekerja pada aliran
tetap.
Pada praktikum ini dilakukan pengendalian tekanan dengan menggunakan instrumen
PCA (Pressure Control Accessory). Dimana variable proses (PV) adalah tekanan gas dalam
pipa sedangkan variabel pengendali (MV) adalah laju gas umpan masuk. Kualitas
pengendalian sangat ditentukan oleh factor linieritas system dalam lingkar pengendalian.
Linieritas pengendalian laju alir ditentukan oleh karakteristik katup kendali, tipe instrumen
ukur yang digunakan dan penyempitan dalam pipa. Aksi/sifat pengendali pada pengendalian
tekanan gas ini adalah Direct Acting. Artinya MV berbanding lurus dengan PV. Diamana
semakin banyak laju gas umpan masuk (mol semakin besar) maka tekanan nya akan semakin
besar (PV = n R T). Jadi, jika PV (tekanan) lebih kecil dari SP, maka laju gas umpan akan
diperbesar sehingga PV mencapai SP, dan sebaliknya.
Dalam pengendalian proses terdapat beberapa karakteristik/parameter. Yaitu
pengendali proporsional (P), pengendali proporsional-integral (PI), dan pengendali
proporsional-integral-derivatif (PID).
ditentukan oleh bagian Proporsional. Lamanya koreksi ditentukan oleh bagian integral.
Sedangkan, Kecepatan koreksi ditentukan oleh bagian derivatif. Dalam praktikum ini
ditentukan pengendali yang sesuai dalam proses pengendalian laju alir.
optimal. Nilai Ti yang di variasikan adalah 30 detik, 10 detik, 5 detik, 2 detik, 1 detik dan 0.5
detik. Integral Time adalah waktu yang di butuhkan sinyal untuk mencapai setpoint (Lama
nya koreksi dari PV mencapai SP). Penambahan aksi integral ini bertujuan untuk
menghilangkan offset. Namun dengan menambahkan aksi integral ini membuat respon
menjadi lambat. Pada optimasi ini, nilai PB yang digunakan adalah nilai PB optimum pada
optimasi PB yaitu PB=30%. Pada optimasi ini, didapatkan Ti yang paling optimal adalah
Ti=0.5 detik. Karena waktu respon yang lebih cepat mencapai kondisi SP dan menghasilkan
offset dan error yang paling kecil.
optimal. Nilai Td yang di variasikan adalah 2 detik, 5 detik, 10 detik, 20 detik dan 30 detik.
Kelambatan yang terjadi dari aksi integral pada pengendali PI dapat diminimalisasi dengan
menambahkan pengendali derivatif. Penambahan aksi derivatif ini bertujuan untuk
mempercepat respon dan memperkecil overshoot. Namun kelemahan dari aksi pengendalian
ini adalah dapat menyebabkan kepekaan terhadap noise (gangguan) meningkat. Hal ini dapat
diamati dikurva optimasi Td. Pada optimasi Td ini, nilai PB & Ti yang digunakan adalah nilai
PB optimal pada optimasi PB (30%) dan Ti optimal pada optimasi Ti (0.5 detik). Pada
optimasi ini, didapatkan Td yang paling optimal adalah Td=30 detik. Karena respon cepat,
menghasilkan offset dan error paling kecil daripada Td yang lain. Meskipun kurva nya tidak
stabil. Itu berarti pengendalian tekanan tidak cocok menggunakan PID.
Pengendali yang cocok/sesuai untuk mengendalikan tekanan adalah pengendali
proporsional-integral (PI). Karena memiliki offset yang sangat kecil. Lebih kecil dari pada
pengendali Proporsional (P) atau PID. Dan pada pengendali PI tidak memungkinkan
terjadinya osilasi karena PI tidak peka terhadap noise (gangguan) seperti PID.