Anda di halaman 1dari 4

Disusun oleh : Rahmadani P.

(29/ XI IPA 6)

NaCl

Sumber : http://moorechemistry.weebly.com/solvation-process.html 16 : 50, 13 September 2013

MgCl2

Sumber : http://www.webelements.com/compounds/magnesium/magnesium_dichloride.html 16 : 55, 13 September 2013

XeF6

Sumber : www.ias.ac.in 16 : 59, 13 September 2013

Cu(NH3)42+

Sumber : http://journals.iucr.org/e/issues/2007/07/00/xu2281/xu2281fig2.html 17 : 09, 13 September


2013

(PtCl4)2-

Sumber : http://www.3dchem.com/inorganicmolecule.asp?id=582 17 : 13, 13 september 2013

PtCl

Sumber : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:-Pt%28NH3%293Cl-2-PtCl4-.JPG 17 : 17, 13


september 2013

Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu dan Tempe Kecilkan Ukuran


Selasa, 27 Agustus 2013, 06:10 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang kian melemah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir menjadi salah satu penyebab naiknya harga
kedelai.
Kebutuhan kedelai nasional tak kurang dari 2,5 juta ton per tahun. Sementara, hasil
produksi kedelai di Indonesia hanya sampai 800 ribu ton. Mau tak mau, 1,7 juta ton harus
diinpor dari luar. Selama ini, pasokan kedelai
di Indonesia datang dari AS.
Pantauan Republika Senin (26/8), harga kedelai sebagai bahan baku produksi tahu dan
tempe sudah menembus angka Rp 9.200/ kg untuk jenis kedelai dua roda. Sedangkan untuk
merek bola seharga Rp 8.900/ kg sampai Rp 9.000/ kg.
Pengusaha tahu di Wilayah Mampang Prapatan, Parkun (54 tahun) mengatakan, kenaikan
harga kedelai secara merangkak mulai naik sejak 17 Agustus lalu. "Naiknya pelan-pelan, sampai
sekarang sudah Rp 9.200/ kg," katanya kepada Republika, Senin (26/8).
Parkun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengaku hanya menunggu kebijakan dari Koperasi
Gabungan Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopti). "Kita ada lembaga yang mewadahi. Moga
koperasi itu bisa segera menuntaskan kenaikan harga kedelai ini," ujarnya.
Saat ini, kebanyakan pengusaha tahu dan tempe yang berada di daerah Warung Buncit,
Duren Tiga, dan Mampang Prapatan belum menaikkan harga jual produksinya. Mereka lebih
memilih untuk memperkecil ukuran tahu dan tempe mereka.
"Sementara ini tahu nya kita perkecil sedikit. Habis mau bagaimana lagi, kalau kita
naikkan harga nanti malah tidak laku. Ukuran yang sedikit dikecilin ini saja sudah banyak yang
protes di pasar," jelas Parkun.
Selain memperkecil ukuran tahu yang diproduksi, banyaknya kedelai yang diproduksi
juga diperkecil. Dihari biasa, Industri tahu Parkun bisa menghabiskan 5 kwintal kedelai.
ejak harga kedelai naik, ia hanya memproduksi 3-4 kwintal saja. Bahkan, tetangga
sebelah Parkun hanya berani memproduksi 1 kwintal saja. Padahal di hari biasa ia bisa
menghabiskan 5 kwintal kedelai.
Penyebabnya, selain karyawan yang belum seluruhnya pulang dari mudik, kenaikan harga
kedelai memang menjadi faktor pertimbangannya.

Anda mungkin juga menyukai