Struma
Struma
STRUMA
OLEH:
DERISON MARSINOVA
03/168072/EIK/00324
STRUMA
A.
Definisi
Struma merupakan suatu pembesaran kelenjar thyroid.
B.
Klasifikasi
Secara umum stroma dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1.
b.
Nodusa : neoplasma
2.
b.
4.
sekitarnya.
Warm nodule bila penangkapan yodium sama seperti jaringan sekitarnya.
Hot nodule bila penangkapan yodium melebihi jaringan sekitarnya.
5.
Berdasarkan konsistensinya
Kurang keras sampai sangat keras.
6.
C. Etiologi
1. Defisiensi Iodium, seperti pada endemic goiter, gravida.
2. Autoimun : Tiroiditas, Hashimoto.
3. Defisiensi enzyme kongenital : Dyshormonogenetis Goiter.
4. Idiopatik : Struma riedel de Querveins, Grave, Neoplasma.
a. Penyebab struma nodusa non toksik bermacam-macam. Pada setiap orang
dapat dijumpai massa dimana pertumbuhan kebutuhan terhadap tiroksin
bertambah,
terutama
pada
masa
pertumbuhan,
pubertas,
menstruasi,
tersebut dapat ditemui hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid. Perubahan ini
dapat menimbulkan nodularitas kelenjar tiroid serta kelainan arsitektur yang
dapat berlanjut dengan berkurangnya aliran darah di daerah tersebut sehingga
terjadi iskemia.
b. Adapun penyebab struma difusa toksik, walaupun etiologinya tidak diketahui
tampaknya terdapat peran antibody terhadap reseptor TSH yang menyebabkan
peningkatan
produksi
tiroid.
Penyakit
ini
ditandai
dengan
peninggian
2)
Nadi meningkat
3)
Mata :
-
Exophtalamus
Von Graefe sign : palpebra mengikuti bulbus okuli waktu melihat ke bawah.
4)
5)
Jantung : takikardi.
b.
2)
Palpasi :
-
permukaan, suhu
3)
Struma kistik
-
Mengenai 1 lobus
Kadang multilobularis.
Fluktuasi (+)
4)
Struma Nodusa
-
Batas jelas
Bila
keras
curiga
neoplasma,
umumnya
berupa
adenocarsinoma tiroidea
5)
Struma Difusa
-
6)
Struma vaskulosa
-
E. Diagnosa
1. Anamnesa
-
Asal/tempat tinggal.
Riwayat keluarga
Struma toksik : kurus meski banyak makan, irritable, keringat banyak, nervous,
palpitasi, tidak tahan udara panas, hipertoni simpatikus (kulit basah, dingin dan
tremor halus).
Struma non toksik : gemuk, malas dan banyak tidur, ganggun pertumbuhan.
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan penunjang
a.
Scanning tiroid
- Presentasi uptake dan I131 yang didistribusikan tiroid.
- Dari uptake dapat ditentukan fungsi tiroid
- Uptake normal, 15-40% dalam 24 jam.
- Hot area : uptake > normal, jarang pada neoplasma
Misal pada : struma adenomatosa, adenoma toksik, radang neoplasma.
- Cold area : uptake < normal, sering pada neoplasma.
Cold area curiga ganas jika :moth eaten appearance, pada pria usia
tua/anak-anak.
Contoh : kista, hematoma/perdarahan, radang neoplasma.
b.
c.
Radiologik
Foto leher, foto soft-tissue, foto thorak, bone scanning.
d.
Fungsi tiroid
-
e.
Potong beku
f.
Needle biopsy
-
g.
Petanda tumor
Yang diukur adalah peninggian tiroglobulin (Tg) serum. Kadar Tg serum normal
antara 1,5-3,0 mg/ml. Pada kelainan jinak rata-rata 323 ng/ml dan pada
keganasan rata-rata 424 ng/ml.
F. Penatalaksanaan Medis
Modalitas terapi :
1. Radiasi.
2. Kemoterapi.
a) Konservatif dengan Indikasi:
-
a)
Indikasi :
-
Curiga/pasti ganas
Struma toksik
Struma retrosternal
Preventif
b)
Strumektomi
Dilakukan pada stroma yang besar dan menyebabkan keluhan mekanis.
Strumektomi juga diindikasikan terhadap kista tiroid yang tidak mengecil
setelah dilakukan biopsy aspirasi jarum halus. Juga pada nodul panas dengan
diameter > 2,5 mm karena dikhawatirkan mudah timbul hiperoidisme.
c)
Terapi lain :
L- tiroksin selama 4-5 bulan
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman, 2002, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Joanne C.Mc Closkey. 1996. Nursing intervention classification (NIC). Mosby year book.
St. Louis
Long. 1996. Perawatan medikal bedah. Yayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan
Padjajaran. Bandung.
Marion Johnon,dkk. 2000. Nursing outcome classification (NOC). Mosby year book. St.
Louis