BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita, kita tidak luput dengan yang namanya
mikroorganisme. Orang
berdampak buruk bagi kesehatan kita, namun dewasa ini ternyata banyak
juga mikroorganisme yang ternyata sangat dibutuhkan oleh kelangsungan
hidup kita. dan dapat dinyatakan bahwa kita juga sangat bergantung kepada
mikroorganisme tersebut.
Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat kecil (berukuran
mikroskopik). Bakteri rata-rata berukuran lebar 0,5 1 mikron dan panjang
hingga 10 mikron (1mikron = 10-3 mm). Itu berarti pula bahwa jasad renik ini
tipis sekali sehingga tembus cahaya. Akibatnya pada mikroskop tidak tampak
jelas dan sukar untuk melihat bagian-bagiannya. Untuk melihat bakteri
dengan jelas, tubuhnya perlu diisi dengan zat warna, pewarnaan ini disebut
pengecatan bakteri.
Pengecatan bakteri suah dilakukan sejak permulaan berkembangnya
mikrobiologi dipertengahan abad ke-19 oleh Louis Pasteur dan Robert
Koch.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
dysenteriae (SD).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum ini :
1. Metode-metode
apakah
yang
digunakan
dalam
pengecetan
mikroorganisme?
2. Bagaimana cara menentukan bentuk-bentuk mikroorganisme?
3. Mikroorganisme yang dipraktikumkan termasuk dalam gramapa?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud pada praktikum ini adalah :
1. untuk mengetahui dan memahami metode-metode pengecatan?
2. Untuk mengetahui dan memahami bentuk-bentuk bakteri?
3. Untuk mengetahui dan memahami diferensiasi bakteri?
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
D. Tujuan Praktikum
1. Menentukan diferensiasi dari bakteri Staphylococcus epidermidis (SE) dan
dysentriae (SD).
E. Manfaat Percobaan
Dapat mengetahui bentuk/morfologi dan jenis bakteri Gram (+) atau
Gram (-) dengan melakukan pengecatan sederhana, pengecatan negatif, dan
pengecatan gram.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Bakteri
merupakan
organismo
yang
sangat
kecil
(berukuran
Pengecatan Mikroorganisme
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
2. Bakteri diratakan di atas kaca benda yang bersih benar, seluas kira-kira 1
cm2. Hindari pengambilan bakteri yang terlalu banyak. Jika tidak diratakan
tipis-tipis akan tertimbun sehingga pemeriksaan bentuknya tidak akan
jelas.
3. Jika sudah kering, sediaan perlu dilewatkan pada nyala api perlahan-lahan
supaya bakteri itu benar-benar melekat pada kaca benda dan dengan
demikian tidak akan terhapus apabila sediaan dicuci. Jagalah jangan
sampai bidang yang mengandung bakteri itu kena nyala api.
4. Zat warna diteteskan pada bidang yang mengandung bakteri. Zat warna
diberi waktu beberapa lama supaya diserap oleh bakteri yang sudah kering
itu; waktu inipun bergantung dari sifat khas zat warna yang digunakan.
5. Kemudian sediaan dicuci dengan alcohol atau asam encer guna
menghilangkan zat warna yang berkelebihan.
6. Sediaan ditunggu keringnya, jangan dipanasi. Jika sudah kering, sediaan
dapat diperiksa dengan mikroskop kalau perlu dengan menggunakan
minyak cedar (minyak imersi atau minyak celup).
Langkah-langkah utama dalam mempersiapkan spesimen mikroba
yang diwarnai untuk pemeriksaan mikroskopis (Bibiana, 1992):
1. Penempatan olesan, atau lapisan tipis spesimen, pada kaca objek.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
(melalui biakan murni). Tujuan dari pewarnaan tersebut ialah untuk (Unus,
1985) :
1. mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, ataupun fungi
2. memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad
4. melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat
fisik dan kimia yang ada akan dapat diketahui.
Pewarna yang digunakan pada umumnya berbentuk senyawa kimia
khusus yang akan memberika reaksi kalau mengenai bagian tubuh jasad.
Karena pewarna tersebut berbentuk ion yang bermuatan positif ataupun
negatif. Sel bakteri bermuatan mendekati negatif kalau dalam keadaan pH
mendekati netral. Sehingga kalau kita memberikan pewarna yang bermuatan
positif, misalnya metilen biru hasil pewarnaan akan nampak jelas (Unus,
2000).
Cara-cara pengecatan mikroorganisme antara lain :
1. Pengecatan Negatif
Cara pengecatan ini merupakan cara yang tidak langsung.
Pengecatan ini hanyalah mengecat latar belakang dari bakteri atau
mikroorganisme berada, sedangkan bakteri atau mikroorganisme sendiri
tidak bercat. Oleh karena pada pengecatan negative ini pada umumya
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
: Aethanolum.
Nama lain
: Etanol, Alkohol.
Pemerian
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
: Dalam
wadah
tertutup
rapat,
terlindung
dari
: Sebagai antiseptik.
: Aqua Destillata.
Nama lain
: Air suling/aquades.
RM/BM
: H2O/18,02.
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai pelarut.
: Methylthionini Chloridum
Nama lain
: Biru metilen
RM / BM
: CHCINS.3HO / 372,90
Pemerian
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
Kegunaan
C. Uraian Mikroba
1. Staphylococcus epidermidis
Klasifikasi (Garity, 2004)
Domain
Bacteria
Phylum
Firmicutes
Class
Bacilli
Orde
Bacillales
Famili
Staphylococcaceae
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
Genus
Staphylococcus
Spesies
Staphylococcus epidermidis
yang
berasal
dari
nanah
dapat
terlihat
sendiri,
: Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
Class
: Gamma Proteobacteria
Order
: Enterobacteriaceae
Family
: Enterobacteria
Genus
: Shigella
Species
: Shigella dysentriae
Morfologi
Batang ramping, tidak berkapsul, tidak bergerak, tidak
membentuk spora, gram negatif. Bentuk cocobasil dapat terjadi
pada biakan muda. Shigella adalah fakultatif anaerob tetapi paling
baik tumbuh secara aerobic. Koloninya konveks, bulat, transparan
dengan pinggir-pinggir utuh mencapai diameter kira-kira 2mm
dalam 24 jam. Kuman ini sering ditemukan pada perbenihan
diferensial karena ketidakmampuannya meragikan laktosa. Shigella
mempunyai susunan antigen yang kompleks. Terdapat banyak
tumpang tindih dalam sifat serologic berbagai spesies dan sebagian
besar kuman ini mempunyai antigen O yang juga dimiliki oleh
kuman enteric lainnya. Antigen somatic O dari Shigella adalah
lipopolisakarida.
Kekhususan
serologiknya
tergantung
pada
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
BAB III
METODE KERJA
A. Alat yang digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan pada saat praktikum, antara lain
: Botol semprot, Lampu spiritus, Mikroskop, Objek dan deck glass Ose bulat,
dan Pipet tetes.
B. Bahan yang digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum,
antara lain : Alkohol, Aquadest, Bakteri Staphylococcus epidermidis, Bakteri
C. Cara Kerja
A. Pengecatan Sederhana
Dibersihkan gelas obyek dengan alkohol sehingga bebas lemak, lalu
difiksasi.
Diambil
masing-masing
suspensi
biakan
murni
bakteri
Pengecatan Mikroorganisme
B. Pengecatan Negatif
Dibersihkan gelas obyek dengan alkohol sehingga bebas lemak, lalu
difiksasi.
setelah
dingin,
diambil
masing-masing
suspensi
biakan
diletakkan di atas gelas obyek, diambil nigrosin dengan ose sedikit dan
dicampurkan dengan suspensi yang telah terletak di atas obyek gelas.
Dicampur sampai homogen dan terlihat sangat tipis,Preparat dibiarkan
kering di udara dan diamati dengan mikroskop. Diulangi pekerjaan diatas
dengan biakan Shigella dysenteriae.
C. Pengecatan Gram
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, diaseptiskan meja
tempat bekerja dengan menyemprotkan alkohol 70 % ,dibersihkan
objek glass dengan alkohol 70 % hingga bebas lemak, masing-masing
biakan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Shigella dysenteriae
diinokulasikan ke objek glass secara aseptik, kemudian masing-masing
ditambahkan 1 tetes gram A dibiarkan selama 2 menit, kemudian dicuci
dengan air mengalir dan dikeringkan dengan tissue, lalu ditetesi gram B,
dibiarkan selama 2 menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan
dengan tissue, kemudian ditetesi dengan gram C, dibiarkan 30 detik,
dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan dengan tissue.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
BAB IV
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Gambar Pengamatan
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Bakteri
Metode
: Shigella dysenteriae
: Pengecatan Sederhana
Bakteri
Metode
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
: Staphylococcus epidermidis
: Pengecatan Sederhana
Pengecatan Mikroorganisme
Bakteri
Metode
: Staphylococcus epidermidis
: Pengecatan Negatif
Bakteri
Metode
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
: Shigella dysenteriae
: Pengecatan Negatif
Pengecatan Mikroorganisme
Bakteri
Metode
: Staphylococcus epidermidis
: Pengecatan Gram Positif
Bakteri
Metode
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
: Shigella dysenteriae
: Pengecatan Gram Negatif
AYYUB HARLY NURUNG, S.Farm
Pengecatan Mikroorganisme
B. Pembahasan
Bakteri terbagi atas dua macam, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif. Pewarnaan dilakukan untuk mengetahui setiap bakteri
yang mana saja termasuk bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Pengecatan adalah proses pemberian zat warna tertentu pada suatu
mikroorganisme tertentu pula yang mana agar memberikan keterangan
mengenai struktur sel, secara mikroskopik
merupakan
suatu
proses
pewarnaan
bakteri
atau
pada
berdasarkan pengikatan-
yang bereaksi dengan gugus asam atau basa dari cat tersebut. Sebaliknya
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
diambil larutan nigrosin 1 tetes lalu diletakkan di atas objek glass pada
bagian
ujungnya
lalu
diambil
masing-masing
biakan
bakteri
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
dibiarkan selama 30 detik kemudian dicuci lagi dengan air mengalir dan
dikeringkan. Yang terakhir ditetesi dengan larutan gram D (safranin) 1
tetes dan dibiarkan selam 30 detik kemudiam dicuci lagi dan dikeringkan.
Lalu diamati di bawah mikroskop.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada mikroskop dapat
dilihat, yaitu pada bakteri Staphylococcus epidermidis terlihat bentuk
spiral yang berwarna biru, hal ini menunjukkan bahwa bakteri termasuk
gram positif. Sedangkan pada bakteri Shigella dysenteriae terlihat
berbentuk bulat yang berwarna merah dimana hal ini menunjukkan
bahwa bakteri termasuk gram negatif.
Cat gram A yang digunakan adalah kristal violet. Kristal violet
digunakan untuk mewarnai bakteri dengan berikatan pada dinding bakteri
dengan berikatan pada dinding bakteri.
Cat gram B yang digunakan adalah larutan mordan. Larutan ini
digunakan untuk meningkatkan afinitas peningkatan zat warna oleh
bakteri sehingga lebih kuat, untuk memperjelas warna dan agar zat warna
sulit untuk dilarutkan.
Cat gram C yang digunakan adalah larutan alkohol 70%. Larutan
ini merupakan larutan peluntur yang dapat melunturkan warna pada
bakteri. Pada bakteri gram positif bakterinya tetap berwarna ungu karena
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
untuk
membedakan
bakteri
Gram positif dan Gram negatif. Pada bakteri gram positif berwarna ungu
sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah. Perbedaan struktur
dinding sel bakteri gram posiif dan gram negatif antara lain : dinding sel
bakteri Gram negatif merupakan struktur berlapis, sedangkan bakteri
Gram positif mempunyai satu lapis yang tebal. Dinding sel bakteri Gram
negatif lebih kompleks dibandingkan bakteri gram positif. Bakteri gram
positif memilik kandungan peptidoglikan yang tinggi dibandingkan bakteri
gram negatif; pada bakteri Gram positif polimer dapat mencapai 50%
sedangkan Gram negatif hanya sekitar 10%.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
fluorescein
isothiocyyanate
(FITC).
Dengan
teknik
tertentu
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
sedangkan pada gram posotif dinding sel dehidrasi, pori berkerut dan
permeabilitas rendah sehingga kompleks violet kristal-iodin terperangkap
antara dinding sel dan membran sitoplasm sehingga sel tetap biru/ungu. Saat
penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya sedangkan gram
negatif melewatkannya.
Pada bakteri gram positif lapisan peptidoglikannya tebal (25-50 nm),
kandungan lipid di dinding selnya rendah, lebih sensitif terhadap penisilin,
kebutuhan nutriennya kompleks, dan lebih tahan terhadap perlakuan fisik.
Sedangkan pada bakteri gram negatif lapisan peptidoglikannya tipis (1-3 nm),
kandungan lipid di dinding selnya tinggi, tahan terhadap penisilin, kebutuhan
nutriennya sederhana, dan kurang tahan terhadap perlakuan fisik.
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi proses perubahan bakteri
gram dalam pengecatan antara lain :
1. Fiksasi
2. Pengaruh substrat
3. Peluntur (dekolorisator)
Sebelum diadakan pengecatan bakteri harus difiksasi terlebih dahulu
dengan menggunakan reagensia kimia. Adapun fungsi dari fiksasi adalah :
1. Mencegah mengkerutnya globula globula protein sel
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
yang
akan
dicat
atau
diwarnai
adalah
bakteri
atau
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
pada senyawa tersebut. Cat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
metilen biru, yang termausk kedalam cat basa, adapula cat yang bersifat
asam antara lain cat yeng terdiri dari kation kation logam dan anionnya
seperti nigrosin.
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada pengecatan sederhana, terlihat bahwa bakteri Staphylococcus
pengecatan
negatif,
terlihat
bahwa
bakteri
Staphylococcus
pengecatan
Gram,
terlihat
bahwa
bakteri
Staphylococcus
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI: Jakarta.
Dwidjoseputro, 2004, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta
Garrity, M, George, (2004), Taxonomic Outline of The Prokayotes
Bergeys Manual R of systematic bacteriology Second Edition,
Bergeiys manual trus N.Y. Berlin hardelberg.
Holt, John G, 2000. Bergey Manual of determinatif bacteriology 10 th edition,
The Williams & Wilkins Company. Baltimore, Maryland 21202. United
states of America.
Irianto. K., 2002. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama
Widya., Jakarta
Lay, Bibiana. W., (2000), Mikrobiologi, CV. Rajawali, Jakarta.
Natsir, D., Sartini, DRA. 2003. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas
Hasanuddin, Makassar
Unus. S., 2000, Pengantar Mikrobiologi Umum., Angkasa, Bandung
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
A.
Pengecatan sederhana.
Ambil 1 ose suspensi biakan secara aseptis
fiksasi
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
B.
Pengecatan negatif
Ambil objek gelas lalu letakkan disebelah luar metylen blue dengan posisi
miring ( 30o).
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
Pengecatan Gram
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
Komposisi Larutan
Untuk pengecatan sederhana
Methylen Blue :
- Metilen biru
1g
- Aquadest
100 ml
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121
Pengecatan Mikroorganisme
100 ml
2g
- Etanol 95%
20 ml
b) Mordan :
- Iodin
1g
- KI
2g
c) Alkohol 95% :
- Ethyl alkohol 100%
95 ml
- Aquadest
100 ml
d) Safranin
- Safranin
0,25 g
- Ethanol 95%
10 ml
- Aquadest
100 ml
ATHIRAH M. NUR
150 2011 0121