Anda di halaman 1dari 14

Modul Praktikum

Sistem Komunikasi Digital

LABORATORIUM SISTEM KOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
1

MODUL I
BINARY AMPLITUDO SHIFT KEYING

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep modulasi digital Binary Amplitudo Shift Keying
2. Mahasiswa memahami pengaruh noise pada modulasi Binary Amplitudo Shift
Keying
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Binary Amplitudo Shift Keying (BASK)
Binary Amplitudo Shift Keying merupakan jenis modulasi digital yang sederhana
terdiri dari dua buah sinyal dengan amplitudo mengikuti transmisi binary bit 1 dan 0. Dalam
modulasi BASK, frekuensi dan fase sinyal konstan. Bentuk sinyal BASK dapat dilihat pada
peramaan berikut :

( )

Untuk bit 1
Untuk bit 0

Dimana E = energi per bit


T = periode bit
F = frekuensi pembawa
Sinyal BASK dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 (a) Deretan data biner (b) Amplitudo Shift Keying

1.2.2 Additive White Gaussian Noise (AWGN)


Additive White Gaussian Noise merupakan noise yang berada pada semua range
spektrum frekuensi dan merupakan noise thermal yang sifatnya menjumlah. Noise ini dapat
dianalogikan dengan cahaya putih yang kerapatan spektralnya lebar dan serba sama pada
range frekuensi yang lebar.

Noise
n(t)
Sinyal yang
Diterima r(t)

Sinyal yang
Ditransmisikan s(t)

Gambar 1.2 Diagram saluran transimsi dasar

Dari gambar dapat dilihat bahwa suatu sinyal yang ditransmisikan s(t) akan
mendapatkan noise n(t) dari kanal AWGN (Additive White Gaussian Noise) sehingga sinyal
yang diterima r(t) adalah penjumlahan dari sinyal asli dengan noise, kondisi tersebut dapat
dirumuskan pada persamaan berikut:
r(t) = s(t) + n(t)
dimana :
r(t) = Sinyal yang diterima
s(t) = Sinyal informasi yang dikirimkan
n(t) = Sinyal noise

1.3 Peralatan Yang diperlukan


1. Personal Computer / Notebook
2. Sistem Operasi Windows dan Perangkat Lunak Matlab

1. 4 Langkah langkah
Langkah yang perlu dipersiapkan adalah :
1. Buka aplikasi MATLAB

Gambar 1.3 MATLAB

2. Lalu pilih editor umtuk .Mfile

Gambar 1.4 editor Mfile

3. Sesuai dengan teori BASK, dalam editor ketik coding matlab :


t = 0:.001:1; %waktu sinyal
f = 1; % frekuensi sinyal
w = 2*pi*f;

4. Masukan binary bit sebanyak 16 (digit)


bit = [0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1];

5. Buat coding matlab untuk menampilkan :


a. sinyal binary
b. sinyal yang sudah termodulasi BASK
5. Buat coding matlab untuk menampikan sinyal yang terkena noise
4

a. S/N = 2 dB
b. S/N = 30 dB
6. Amati gambar yang telah dijalankan program matlab nya.
a. sinyal masukan
b. sinyal yang sudah termodulasi
c. sinyal yang terkena noise

MODUL II
BINARY PHASE SHIFT KEYING

2.1 Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep modulasi digital Binary Phase Shift Keying
2. Mahasiswa memahami pengaruh noise pada modulasi Binary Phase Shift Keying

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Binary Phase Shift Keying (BPSK)
BPSK adalah modulasi digital dengan format yang paling sederhana dari PSK.
Menggunakan dua yang tahap yang dipisahkan sebesar 180 dan sering juga disebut
2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi
bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian
maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana
bandwidthnya dibatasi.Sinyal termodulasi secara BPSK didefenisikan mempunyai
bentuk sebagai berikut :

Gambar dibawah menunjukan diagram konstelasi BPSK dari setiap bit:

Gambar 2.1 Konstelasi Sinyal BPSK

1.3 Peralatan Yang diperlukan


1. Personal Computer / Notebook
2. Sistem Operasi Windows dan Perangkat Lunak Matlab

1. 4 Langkah langkah
Langkah yang perlu dipersiapkan adalah :
1. Buka aplikasi MATLAB
2. Lalu pilih editor umtuk .Mfile
3. Sesuai dengan teori BPSK, dalam editor ketik coding matlab :
t = 0:.001:1; %waktu sinyal
f = 1; % frekuensi sinyal
w = 2*pi*f;

4. Masukan binary bit sebanyak 16 (digit)


bit = [0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1];

5. Buat coding matlab untuk menampilkan :


a. sinyal binary
b. sinyal yang sudah termodulasi BPSK
5. Buat coding matlab untuk menampikan sinyal yang terkena noise
a. S/N = 2 dB
b. S/N = 30 dB
6. Amati gambar yang telah dijalankan program matlab nya.
a. sinyal masukan
b. sinyal yang sudah termodulasi
c. sinyal yang terkena noise

MODUL III
QUADRATURE PHASE SHIFT KEYING

3.1 Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep modulasi digital Quadrature Phase Shift Keying
2. Mahasiswa memahami pengaruh noise pada modulasi Quadrature Phase Shift
Keying

3.2 Dasar Teori


3.2.1 QPSK
QPSK adalah Bentuk lain dari modulasi digital selubung konstan termodulasi sudut.
QPSK adalah teknik pengkodean M-ary dimana M=4 (karenanya dinamakan Quatenary
yang berarti 4). M-ary adalah suatu bentuk turunan dari binary. M berarti digit yang mewakili
banyaknya kondisi yang mungkin. Dalam QPSK ada 4 phase output yang berbeda, maka
harus ada 4 kondisi input yang berbeda. Karena input digital ke modulator QPSK adalah
sinyal biner, maka untuk menghasilkan 4 kondisi input yang berbeda harus dipakai bit input
lebih dari 1 bit tunggal.
Pengiriman data yang cepat dan efisien menyebabkan sistem-sistem transmsi digital
mendapat tempat yang semakin penting dalam bidang komunikasi. Sistem modulasi
QPSK (Quadrature Phase Sihft Keying) merupakan salah satu sistem modulasi digital untuk
mengirimkan data yang lebih cepat. Sistem ini umumnya digunakan pada jaringan gelombang
mikro dan modem.
Data digital yang dikirimkan merupakan data acak dengan kecepatan 2 kilobit per detik. Data
tersebut diubah menjadi data seri dan data pararel, masing-masing dengan kecepatan 1 kliobit
per detik. Data digital yang berupa unipolar NRZ kemudian diubah menjadi bipolar NRZ.
Dengan sinyal informasi berbentuk pulsa dan sinyal gelombang pembawa berbentuk
gelombang sinus, maka akan diperoleh hasil perkaliannya berupa sinyal Binary PSK. Hasil
dari rancangan Modulator QPSK merupakan kombinasi linier dari sistem modulasi Binary
PSK.

Rangkaian demodulator QPSK tersebut terdiri atas beberapa modul, seperti rangkaian
sinusoidal to square wave, clock recovery, phase shifter, comparator, dan sampling. Proses
pertama yang dilakukan di dalam rangkaian demodulator ialah mengubah modulated signal
QPSK analog dari pre-amp receiver menjadi berbentuk pulsa (square wave). Proses
berikutnya ialah mensinkronkan clock generator pada bagian demodulator dengan
sinkronisasi clock yang dikirim oleh far end modulator dengan menggunakan rangkaian clock
recovery. Rangkaian dasar QPSK adalah phase shifter, yang berfungsi untuk membangkitkan
sinyal carrier dan menggeser fase sinyal sebesar 90o. Modulated sinyal QPSK tersebut
dibandingkan dengan sinyal carrier dengan rangkaian comparator. Proses terakhir ialah
menggabungkan sinyal dari kanal I dan Q menjadi data serial, dengan menggunakan
rangkaian sampling.

Gambar 3.1 Sinyal Termodulasi Secara QPSK

Gambar 3.2 Konstelasi Sinyal QPSK

3.3 Peralatan Yang diperlukan


1. Personal Computer / Notebook
2. Sistem Operasi Windows dan Perangkat Lunak Matlab

3. 4 Langkah langkah
Langkah yang perlu dipersiapkan adalah :
1. Buka aplikasi MATLAB
2. Lalu pilih editor umtuk .Mfile

3. Sesuai dengan teori QPSK, dalam editor ketik coding matlab :


t = 0:.001:1; %waktu sinyal
f = 1; % frekuensi sinyal
w = 2*pi*f;

4. Masukan binary bit dalam bentuk angka 0 dan 1


bit = [0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1];

5. Buat coding matlab untuk menampilkan :


a. sinyal binary
10

b. sinyal yang sudah termodulasi QPSK


5. Buat coding matlab untuk menampikan sinyal yang terkena noise
a. S/N = 2 dB
b. S/N = 30 dB
6. Amati gambar yang telah dijalankan program matlab nya.

11

MODUL IV
BINARY FREQUENCY SHIFT KEYING

4.1 Tujuan
1. Mahasiswa memahami konsep modulasi digital Binary Frequency Shift Keying
2. Mahasiswa memahami pengaruh noise pada modulasi Binary Frequency Shift
Keying

4.2 Dasar Teori


4.2.1 Binary Frequency Shift Keying
Dalam modulasi Binary Frequency Shift Keying, symbol 1 dan symbol 0 dikirim secara
berbeda antara satu dan yang lain dengan dua buah sinyal sinusoida yang berbeda besar
frekuensi carrier (pembawa). Bentuk dua sinyal tersebut dapat dilihat dalam persamaan
berikut:

Untuk bit 1 dengan i = 1

Untuk bit 0 dengan i = 0

( )

Dimana E adalah energi per bit dari sinyal yang dikirim. Sinyal sinusoida dengan frekuensi f 1
dan f2 ditentukan dengan cara membangkitkan sinyal x1(t) dan x2(t) yang saling orthogonal.
Sinyal BFSK dapat digambarkan sebagai berikut :

12

\
Gambar 4.1 (a) deretan data biner dengan sinyal Non Return To Zero Level (b) Sinyal
BFSK

4.3 Peralatan Yang diperlukan


1. Personal Computer / Notebook
2. Sistem Operasi Windows dan Perangkat Lunak Matlab

4. 4 Langkah langkah
Langkah yang perlu dipersiapkan adalah :
1. Buka aplikasi MATLAB
2. Lalu pilih editor umtuk .Mfile

3. Sesuai dengan teori BFSK, dalam editor ketik coding matlab :


t = 0:.001:1; %waktu sinyal
f = 1; % frekuensi sinyal
w = 2*pi*f;

4. Masukan binary bit dalam bentuk angka 0 dan 1


bit = [0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1];

5. Buat coding matlab untuk menampilkan :


13

a. sinyal binary
b. sinyal yang sudah termodulasi BFSK
5. Buat coding matlab untuk menampikan sinyal yang terkena noise
a. S/N = 2 dB
b. S/N = 30 dB
6. Amati gambar yang telah dijalankan program matlab nya.

14

Anda mungkin juga menyukai