Anda di halaman 1dari 26

GOOD MARRIAGE AND GOOD

PARENTING
FRANSISKA SEPDAHLIA
I11109058

GOOD MARRIAGE
DEFINISI PERKAWINAN
Menurut UU no. 1 tahun 1974 perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa (Undang-Undang Republik Indonesia,
1974).

GOOD MARRIAGE

Asas Asas Hukum Perkawinan


Asas Kesukarelaan
Asas Persetujuan
Asas Monogami
Asas Perceraian dipersulit
Asas Kematangan Jiwa dan Raga
Asas Memperbaiki Derajat Kaum Wanita

GOOD MARRIAGE

ASAS KESUKARELAAN

ASAS PERSETUJUAN

Kesukarelaan itu tidak hanya harus terdapat antara


kedua calon suami isteri, tetapi juga antara kedua orang
tua kedua belah pihak.
Tidak boleh ada paksaan, dan merupakan sudah ada
persetujuan
dari
calon
suami-isteri
dalam
melangsungkan perkawinan. Perkawinan yang tidak
disetujui oleh para pihak dapat dibatalkan oleh
Pengadilan.

ASAS MONOGAMI

Menurut UU no.1 tahun 1974, seorang pria hanya boleh


memiliki seorang isteri dan seorang wanita hanya boleh
memiliki seorang suami.

GOOD MARRIAGE

ASAS PERCERAIAN DIPERSULIT

ASAS KEMATANGAN JIWA DAN RAGA

UU no.1 tahun 1974 pasal 39 : perceraian hanya dapat


dilakukan di depan Sidang Pengadilan setelah Pengadilan
yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil
mendamaikan kedua belah pihak dan harus ada alasan yang
kuat bahwa antara suami istri itu tidak akan dapat rukun
sebagai suami isteri.
Kematangan jiwa dan raga saat mencintai pasangan
bukan hanya tubuhnya tetapi juga jiwa dan raganya

ASAS MEMPERBAIKI DERAJAT KAUM WANITA

Hak dan kewajiban istri seimbang = suami rumah tangga


dan dalam pergaulan masyarakat

GOOD MARRIAGE

KEBUTUHAN MANUSIA (ABRAHAM MOSLOW,


1970)

Kebutuhan fisiologis : oksigen, air, makan, sex

Kebutuhan akan rasa aman : rasa aman karena punya


pekerjaan, rumah.

Kebutuhan mencintai dan dicintai : mendambakan kasih


sayang, ingin diterima oleh kelompok.

Kebutuhan harga diri : ingin dihargai orang lain.

Kebutuhan aktualisasi diri : ingin diakui hasil kerjanya

KEBUTUHAN MANUSIA

PERKAWINAN

Proses Kehidupan

EKSISTENSI MANUSIA

GOOD MARRIAGE

Pola Penyesuaian Perkawinan Pada Periode


Awal
Fase bulan madu
Fase pengenalan kenyataan
Fase Kritis perkawinan
Fase menerima kenyataan
Fase kebahagiaan sejati

GOOD MARRIAGE

Faktor Faktor yang Mendukung Penyesuaian


Perkawinan
Menjaga Hubungan Baik suami isteri - anak
Memberi menerima cinta; meluangkan waktu dengan
keluarga
Ekspresikan afeksi pada pasangan
Rasa toleransi, rukun, menghormati, menghargai &
memahami
Saling Terbuka
Selalu menanamkan rasa cinta

GOOD MARRIAGE

Faktor Faktor yang Menghambat Penyesuaian


Perkawinan
Tidak bisa menerima perubahan sifat & kebiasaan pasangan
Tidak mampu dan tidak ada inisiatif menyelesaikan masalah
Tidak saling menerima pemberian tugas rumah tangga
Adanya campur tangan keluarga dalam rumah tangga

Tidak ada yang mengalah kukuh dalam pendapat masing masing

GOOD PARENTING

Keluarga

unit terkecil dalam suatu masyarakat


Ayah, ibu, anak-anak, kerabat lain

Lingkungan keluarga
Tempat anak-anak dibesarkan
Pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak

Pola asuh orangtua interaksi anak dan ortu


Kebutuhan fisik
Kebutuhan psikologis
Norma-norma dalam masyarakat

GOOD PARENTING

Pendidikan Karakter
Kualitas atau kekuatan mental atau moral
Akhlak atau budi pekerti individu
Kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan
penggerak
Membedakan dengan individu lain

GOOD PARENTING

Tahap perkembangan
Adab ( 5 6 tahun)
Tanggung jawab diri ( 7 8 tahun)
Caring-peduli (9-10 tahun)
Kemandirian (11 12 tahun)
Bermasyarakat ( 13 tahun ke atas)

GOOD PARENTING

Adab 5 6 tahun

Benar dan salah


Baik dan buruk
Yang boleh dan tidak boleh
Kejujuran

Tanggung jawab diri 7-8 tahun

Tertib dan disiplin m

Mis : beribadah

Caring peduli 9 10 tahun


Menghargai dan menghormati
Bekerja sama
Membantu dan menolong orang lain

GOOD PARENTING

Kemandirian 11 12 tahun

Berpisah tempat tidur dengan orang tua


Pemahaman konsekuensi resiko jika melanggar

Bermasyarakat 13 tahun keatas

Integritas dan kemampuan beradaptasi dengan


masyarakat.

GOOD PARENTING

JENIS POLA ASUH ORANGTUA

Pola asuh otoriter


Pola asuh permisif
Pola asuh otoritatif

GOOD PARENTING

Pola asuh otoriter

Peraturan ketat dan


sepihak terhadap anak
Pendekatan diktator
Menonjolkan wibawa
Menghendaki ketaatan
mutlak
Anak tidak punya pilihan
dalam kegiatan yang
diinginkan

Anak :
Tertekan
Penurut
Tidak mampu
mengendalikan diri
Kurang dapat berpikir
Kurang percaya diri
Kurang kreatif
Tidak mandiri
Kurang dewasa dalam
perkembangan moral
Rasa ingin tahunya
rendah

GOOD PARENTING

Pola asuh permisif

orang tua memberikan


kebebasan pada anak
Kurang mengontrol anak
Tidak memberikan
bimbingan dan arahan
Tidak peduli

Anak :
Merasa harga diri rendah
Kontrol diri buruk
Kemampuan sosial buruk
Merasa bukan bagian
penting untuk orang tua
Anak dapat melakukan
hal yang sama pada
anaknya nanti

GOOD PARENTING

Pola asuh otoritatif


Kebebasan disertai
bimbingan
Perhatian dan kontrol
Masukan dan arahan
Bijak dan terbuka
Komunikasi yang baik
Mendorong anak utk
mandiri
Hangat, penuh kasih
Mendukung anak

Anak :
Merasa bahagia
Kontrol diri dan percaya
diri yang baik
Bisa mengatasi stres
Berprestasi
Bisa berkomunikasi
Baik dengan teman dan
orang dewasa
Kreatif
Tidak rendah diri
Berjiwa besar

GOOD PARENTING

Faktor-faktor yang menyebabkan anak


berkepribadian buruk

Kurang tertanamnya agama pada tiap-tiap orang dalam


masyarakat
Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi
ekonomi, sosial dan politik
Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya.
Baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat
Suasana rumah tangga yang kurang baik
Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang
dengan cara yang baik dan yang membawa pada
pembinaan moral

Anda mungkin juga menyukai