BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum
Stabilitas obat adalah derajat degradasi suatu obat dipandang dari segi
kimia. Stabilitas obat dapat diketahui dari ada tidaknya penurunan kadar
selama penyimpanan (Connors,et al.,1986).
Pada pembuatan obat harus diketahui waktu paruh suatu obat. Waktu
paruh suatu obat dapat memberikan gambaran stabilitas obat, yaitu
gambaran kecepatan terurainya obat atau kecepatan degradasi kimiawinya.
Panas, asam-asam, alkali-alkali, oksigen, cahaya, kelembaban dan faktorfaktor lain dapat menyebabkan rusaknya obat. Mekanisme degradasi dapat
disebabkan oleh pecahnya suatu ikatan, pergantian spesies, atau
perpindahan atom-atom dan ion-ion jika dua molekul bertabrakan dalam
tabung reaksi (Moechtar, 1989).
Ada dua hal yang menyebabkan ketidakstabilan obat, yang pertama
adalah labilitas dari bahan obat dan bahan pembantu, termasuk struktur
kimia masing-masing bahan dan sifat kimia fisika dari masing-masing
bahan. Yang kedua adalah faktor-faktor luar, seperti suhu, cahaya,
kelembaban, dan udara, yang mampu menginduksi atau mempercepat reaksi
degradasi bahan. Skala kualitas yang penting untuk menilai kestabilan suatu
bahan obat adalah kandungan bahan aktif, keadaan galenik, termasuk sifat
yang terlihat secara sensorik, secara miktobiologis, toksikologis, dan
aktivitas terapetis bahan itu sendiri. Skala perubahan yang diijinkan
ditetapkan untuk obat yang terdaftar dalam farmakope. Kandungan bahan
aktif yang bersangkutan secara internasional ditolerir suatu penurunan
sebanyak 10% dari kandungan sebenarnya (Voight, R., 1994).
Suatu obat kestabilannya dapat dipengaruhi juga oleh pH, dimana
reaksi penguraian dari larutan obat dapat dipercepat dengan penambahan
asam (H+) atau basa (OH-) dengan menggunakan katalisator yang dapat
mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi dan tidak mempengaruhi hasil dari
reaksi (Ansel, 1989).
laju
umumnya
adalah
sesuatu
yang
menyebabkan
Disolusi
Yang perlu diperhatikan dari faktor disolusi adalah kecepatan
berubahnya obat dalam bentuk sediaan padat menjadi bentuk larutan
molekular.
c.
d.
: Aethanolum
Nama lain
RM/BM
: C2H5OH/46,07
Rumus struktur
Pemerian
bergerak;
bau
khas
rasa panas,
Penyimpanan
: Dalam
wadah
tertutup
rapat, terhindar
: Sebagai antiseptik
: Acetaminophenum
Nama Lain
: Acetaminophen
dari
Rumus struktur
RM/BM
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
: Analgetik, antipiretik
Kegunaan
: Sebagai sampel
Stabilitas
: Paracetamol
stabil
dalam
larutan.
Degradasi