Anda di halaman 1dari 19

Perkembangan Teori Manajemen.

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada
suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya.
Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 185
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil
pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak
Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga
kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para
manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour),
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
2.

Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.


Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan

3.

menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam

4.

tugasnya.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu

saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para
pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt
dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar
tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan
analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih
dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan
karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap
unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

1.

Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur

2.

kegiatan.
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan

3.

kepada pekerja.
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah
pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur
manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1.

Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.

2.
3.

Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.


Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.

4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.


Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I.
Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar
pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General
atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen
menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini
dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan
Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial. Henry Fayol
mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1.
2.

Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan


Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta

3.

dipatuhi.
Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.

4.

Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan

5.

kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.


Unity of Direction One head and one plan or a group or activities having the same objective., Seluruh kegiatan dalam

6.

organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
Subordination of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan

7.
8.

bersama atau organisasi.


Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.

9.

Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan

kembali ke kuasaan terakhir.


10. Order , Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada
kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan
barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan
menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

2. Mary Parker Follett (1868 1933)


Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi
memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan
pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para
pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan
manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu
Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan
tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan
best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer
bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan
manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar
pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :

Douglas McGregor
Frederick Herzberg
Chris Argiris
Edgar Schein
Abraham Maslow
Robert Blak dan Jane Mounton
Rensistlikert
Fred Feidler

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :


1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam
industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen
science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model

5. penetapan pengawasan atas hasil


6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi
merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi
sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system
manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan
serta pengawasan.
Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori
dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep
dan teknik manajemen yang berbeda.

http://elqorni.wordpress.com/2009/02/26/perkembangan-teori-manajemen/

Perkembangan Teori Manajemen


Posted on November 8, 2010 by yusrizalfirzal

Perkembangan Teori Manajemen


A. Pendahuluan
Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan arsitek Mesir Kuno
mewujudkan karyanya berupa piramid Cheops.Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak akan
terwujud tanpa adanya manajemen yang baik. Hanya saja istilah manajemen baru muncul pada tahun 1886. Di Indonesia,
manajemen sudah dipraktikkan pada masa pra sejarah. Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada
abad ke-9 merupakan bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.
Pertumbuhan manajemen meliputi tiga fase yaitu

1)

Fase pra sejarah, yang berakhir pada tahun 1.

2)

Fase sejarah, yang berakhir pada tahun 1886

3)

Fase modern, mulai 1886 sampai sekarang.

B. Teori Manajemen Klasik


1. Manajemen Ilmiah

Taylor adalah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah
karena hasil penelitiannya yang telah dibukukan tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan
waktu dan gerak pada tahun 1886, dijadikan sebagai pegangan penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya
itu, ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif.

Selain itu, taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah dalam manajemen dan
mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi dan keefektifan organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus
diperlakukan seperti mesin. Dalam bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.
Kritik yang sangat keras dari para ahli perilaku yang mengecam penganut Taylor menyatakan bahwa Taylor dan
penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi. Untuk mengatasi kelemahan pendekatan
manajemen klasik, muncul pemikiran para ahli berikutnya dengan pendekatan baru yang disebut teori organisasi klasik.

2. Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi klasik disebut juga teori administratif. Salah seorang tokohnya adalah Fayol (1841-1925). Fayol terkenal
sebagai Bapak Teori Ilmiah. Dalam bukunya yang terkenal dengan judul Administration Industrielle et Generale, Fayol
mengemukakan teori dan teknik administratif untuk mengelola organisasi yang kompleks. Sebagai manejer utama di pabrik
tambang dan metalurgi yang sangat terkenal di Eropa, Fayol yakin bahwa kesuksesannya merupakan keterampilan
mengembangkan pengalaman dan introspeksi.
Selain itu, Fayol juga mengetengahkan empat belas prinsip administrasi yang sangat terkenal dan fungsi manajemen,
yaitu Planning, Commanding, Coordinating and Controlling.
Ahli lain dalam teori ini adalah Gulick, Urwick, Sheldon, Mooney dan Max Weber. Max weber merupakan seorang Jerman
peletak dasar sosiologi di Jerman, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Birokrasi, ikut serta mempengaruhi perkembangan
teori administrasi. Birokrasi menurut Weber merupakan ciri dan pola organisasi yang strukturnya dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu memanfaatkan tenaga ahli secara maksimal.

Adapun kritik terhadap pendekatan teori organisasi klasik, antara lain:

a)

Merangsang berfikir yang mengutamakan konformitas dan formalitas.

b)

Merupakan rutinitas yang membosankan

c)

Ide-ide inovatif tidak sampai kepada pengambil keputusan karena panjangnya jalur komunikasi

d)

Tidak memperhitungkan organisasi nonformal yang seringkali berpengaruh terhadap organisasi formal

e)

Dijalankan secara berlebihan

f)

Terlalu banyak aturan yang berbelit-belit

g)
Kecenderungan menjadi orwelian yaitu keinginan birokrasi mencampuri (turut melaksanakan, bukan mengendalikan
urusan.
C. Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi
dan psikologi dalam manajemen.

Munsterberg(1863-1916), profesor psikologi Jerman yang mendapat sebutan Bapak Psikologi Industri, menyarankan agar
penggunaan teknik-teknik manajemen menggunakan hasil eksperimen psikologi. Sebagai contoh, berbagai metode psikologi
dapat digunakan untuk memilih kharakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Ia juga menyarankan
agar faktor sosial dan budaya turut dipertimbangkan dalam suatu organisasi. Kontribusi utama dari Munsterberg untuk
manajemen adalah aaplikasi psikologi industri dalam manajemen.

Penelitian Hawthorne yang dilakukan oleh Mayo (1880-1949) menghasilkan bahwa hubungan manusiawi merupakan istilah
umum yang sering dipakai untuk menggambarkan cara interaksi manajer dengan bawahannya secara manusiawi. Asumsinya,
jika manajer personalia memotivasi pekerja dengan baik maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menjadi baik.
Apabila moral dan efisiensi menurun, maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menurun.
Ahli lain yang termasuk dalam pendekatan ini adalah Lewin, Roger, Morino, dan lainnya.

Keterbatasan dari teori hubungan manusiawi ini adalah bahwasanya konsep makhluk sosial tidaklah menggambarkan secara
lengkap individu-individu di tempat kerjanya. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan kerja tidak menghasilkan perubahan
produktivitas yang mencolok. Lingkungan sosial ti tempat kerja bukanlah satu-satunya tempat pekerja saling berinteraksi
dengan unit lain di luar tempat kerja. Kelompok yang diteliti mengubah perilakunya karena merasa kelompoknya menjadi
objek dan subjek penelitian.

D. Pendekatan Teori Perilaku


Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. Pendekatan ini memandang bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu:

1)

Rasional

Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai
berbagai kepentingan, kebutuhan, motif dan tujuan. Pendukung model ini antara lain, Down dan Simon

2)

Sosiologis

Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Pendukung model ini
antara lain Bern

3)

Pengembangan hubungan manusia

Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan
pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pendukung
model ini antara lain, Mc Gregor, Maslow, dan Bennis.

Keterbatasan dari pendekatan perilaku ini adalah bahwa beberapa ahli manajemen termasuk ahli perilaku percaya bahwa
bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan dengan manusia yang bersifat unik. Model, teori dan istilah
perilaku oleh ahli perilaku sangat kompleks dan abstrak untuk dipraktekkan para manajer. Dikarenakan perilaku manusia
sangat unik, maka ahli-ahli perilaku sering berbeda dalam menyimpulkan penelitian, dan rekomendasinya pun sulit bagi
manajer untuk memilih dan melaksanakannya.

E. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim penelitian operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri.
Pendekatan ini didasari oleh kesuksesan tim penelitian operasi Inggris pada PD II. Teknik-teknik penelitian operasi ini
semakin berkembang sejalan dengan kemajuan komputer, transportasi dan komunikasi. Teknik-teknik penelitian operasi
selanjutnya disebut sebagai pendekatan manajemen ilmiah.

Pendekatan manajemen ilmiah dipakai dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen produksi,
penjadwalan, pengembangan strategi produk, pengembangan SDM dan perencanaan program

Langkah-langkah manajemen ilmiah yaitu:

1)

perumusan masalah

2)

penyusunan suatu model matematis

3)

penyelesaian model

4)

pengujian model

5)

penetapan pengawasan atas hasil

6)

pelaksanaan (implementas)

F. Pendekatan Sistem
Defenisi sistem begitu banyak dikemukakan oleh ahli. Menurut Shore & Voich (1974) sistem ialah suatu keseluruhan yang
terdiri dari sejumlah bagian-bagian. Menurut Gerald, et al. (1981) sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan
bekerja sama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat dipandang sebagai suatu hal yang
tertutup atau terbuka. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungannya, sedangkan
sistem terbuka ialah sistem yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Bentuk umum suatu sistem terdiri atas input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik ialah hasil output untuk untuk
memperbaiki input yang akan datang. Keempat unsur tersebut berada dalam suatu organisasi. Sebagai organisasi dengan
sistem terbuka, maka organisasi dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan luarnya. Pendekatan sistem meliputi penerapan
konsep-konsep yang cocok dari teori sistem untuk mempermudah pemahaman tentang teori organisasi dan praktik
manajerial

Peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan sistem berarti mulai dari input, proses, output sampai kepada outcome
pendidikan. Dalam praktiknya, peningkatan mutu pendidikan selama ini belum menggunakan pendekatan sistem.
Peningkatan mutu cenderung berpikir output oriented. Mutu pendidikan hanya dinilai dari output pendidikan seperti hasil
belajar dan ujian nasional. Padahal, dengan berpikir sebagai suatu sistem, mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh nilai
ujian nasional tetapi juga mutu input dan mutu prosesnya di dalam kelas.

G. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini mencoba untuk menerapkan berbagai pendekatan manajemen terdahulu pada kehidupan nyata atau kondisi
dan situasi tertentu. Perbedaan kondisi dan situasi tertentu memerlukan pendekatan tertentu pula. Menurut pendekatan ini,
tugas manajer ialah mengidentifikasi teknik tertentu yang paling cocok diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai
tujuan organisasi, karena tidak ada satupun teknik manajemen yang universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan
kondisi.

H. Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru


Pendekatan hubungan manusiawi baru merupakan pendekatan integratif yang menggabungkan pandangan positif terhadap
hakekat manusia dengan studi organisasi secara ilmiah sehingga dapat menggambarkan kerja manajer yang efektif.

Burns dan Stalker menyatakan bahwa permulaan kebijakan administratif adalah kesadaran tentang belum optimalnya tipetipe sistem manajemen. Pendekatan hubungan manusia baru dimulai dengan teori pendekatan kontingensi menuju cara
manajer seharusnya bertindak dalam lingkungannya.

Dari beberapa pendapat ahli tentang fungsi-fungsi manajemen, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi administrasi
pendidikan meliputi 1) perencanaan, 2)pengorganisasian, 3)pengarahan, 4)pengendalian.

Dari berbagai pendekatan manajemen, dapat disimpulkan ada dua aliran manajemen, yaitu manajemen yang lebih
berorientasi kepada tugas untuk meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya dan manajemen yang berorientasi kepada
manusia sebagai pelaksana tugas untuk meningkatkan hubungan manusiawi sebaik-baiknya.

***

Sumber:

Husaini Usman. 2009. Manajemen: Teori Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/08/perkembangan-teori-manajemen/

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN


A. Pengantar
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi
sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulankumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen,
yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu :
1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
Disamping itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu :
1. Pendekatan sistem (System Approach)
2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approac)
B. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark,
Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan
faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap
mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan,
demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti
adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan
perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.
Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan
minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaanpekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar

pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of


labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus
dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya
pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.
C. Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian
Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas,
pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah
seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick
management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama
yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini
menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan
untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap
unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan
pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana
manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang
mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan
waktu (Time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang
dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan

bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
D. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary
Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi
merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang
ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan
Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6.
Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan dalam
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan
terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan
pada kemampuan.

11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat
berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan
menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada
teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi
dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat
dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi
dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan
sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg
dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri.
Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua
penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi
kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku
organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a. Douglas McGregor
b. Frederick Herzberg
c. Chris Argiris
d. Edgar Schein
e. Abraham Maslow
f. Robert Blak dan Jane Mounton
g. Rensistlikert
h. Fred Feidler

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :


1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
G. Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam
memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan
semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan.
Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen
science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
H. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak
terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas.
Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta
analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan
sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan,
akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.
I. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang
berbeda.

http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perkembangan.html

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMENA. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN


Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer y
a n g e f e k t i f d a l a m m e n g e l o l a organisasi yang semakin kompleks dewasa ini.
Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yangmudah dilaksanakan.
Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep
adalahsimbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.Paling tidak
ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :1) Teori mengarahkan
keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami proses yang
pokok dandapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori
merupakan kelompok asumsi-asumsiyang koheren/ logis, yang menjelaskan
antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah,dapat
memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat
menerapkan teorimanajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.2) Teori
membentuk pandangan kita mengenai organisasi.Mempelajari teori manajemen juga
memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai
organisasi dan manusia didalamnya.3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan
usaha.Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah
hasil dari lingkungannya
social,e k o n o m i , p o l i t i k d a n k e k u a t a n t e k n o l o g i ya n g a d a p a d a w a k t u d a n
t e m p a t t e r j a d i n ya p e r i s t i w a t e r t e n t u . Pengetahuan ini akan membantu kita
memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.4)
Teori merupakan suatu sumber ide baru.Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan
mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.Pendekatan electic, yaitu
praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukanoleh
keadaan State of the Art dalam teori dan praktek manajemen.
ALIRAN MANAJEMEN
Ada tiga aliran dalam ilmu manajemen sebagai berikut :1) Classical School (Aliran Klasik)
terdiri dari 2 cabang :a. Scientific Management (Manajemen Ilmiah) b. Classical
Organization theory (Teori organisasi klasik)2) Behavior School/Human Behavior (Aliran
Hubungan Manusiawi)3) Managemen Science School (Aliran Ilmu Manajemen)a. Aliran
Perilaku Organisasi b. Aliran Riset Operasi dan Manajemen Sains
PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Selain tiga aliran manajemen tersebut, juga dikembangkan pula pendekatan antara lain :
1) System approach (Pendekatan System)2) Contingency approach (Pendekatan Kontengensi)3) Neo
human relation movement (Gerakan Hubungan Manusiawi Baru)B. THE CLASSICAL
MANAGEMENT THEORIES(TEORI MANAJEMEN KLASIK)
PENDAHULU TEORI MANAJEMENN KLASIK
Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri di Inggris pada
abad ke 19 (tahun1800-an). Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu pendekatan
manajemen yang sistematis. Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai
perhatian terhadap masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri
itu adalah :
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1) James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan mesin
uap. Mereka mengambilmanajemen dan Soko Engineering Foundry di Inggris, yang
didirikan ayah mereka pada tahun 1796.

Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton mem


b e r i p e r - h a t i a n k h u s u s p a d a penjual-an dan aktivitas perdagang-an.Teknik manajerial
yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :1. Penelitian dan peramalan pasar,2.
Perencanaan produksi,3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses
pekerjaan, Standar produksi dan4.Standarisasi komponen-komponen produksi.Dalam bidang
akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain adalah :1. Catatan-catatan statistik
yang rinci dan2.Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memperhitungkan biaya dan keuntungan untuk setiap mesinyang dibuat dan untuk setiap
departemen.Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain
adalah 1. Pelatihan karyawan2. Program pengembangan eksekutif,3. Penelitian Kerja,4.
Program Kesejahteraan dll
2) Robert Owen (1771-1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang Manajer Pabrik
Pemintalan Kapasdi New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi.Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak
usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat
menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa :a. Membangun perumahan
karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan b. Berusaha
memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan pabrik menjadi
menarikic . K o p e r a s i k o n s u m s i b a g i k a r y a w a n , ( M e n d i r i k a n t o o k t o k o u n t u k m e n j u a l k e p e r l u a n h i d u p k a r ya w a n , menjual barang-dengan harga
yang layak)d. Menyediakan makanan bagi karyawane. Pembatasan pekerja anak dibawah
umur (menolak mem-perkerjakan anak dibawah umur 10 tahun)f. Menurunkan jam kerja
yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhariKarena jasanya ini beliau disebut sebagai
Bapak Manajemen Personalia
ModernJ i k a p a r a m a n a j e r l a i n n ya l e b i h b a n ya k m e m p e r h a t i k a n p e r b a i k a
n t e k n i k , m a k a O w e n l e b i h b a n ya k memperhatikan pekerja, karena menurut
Owen, itulah investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai perbaikan
kondisi kerja, beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja secara terbuka dan bersaing.juga secara terbuka.
3) Charles Babbage (1792 1871)
Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator serta
Komputer pertama dariInggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip - prinsip ilmiah akan terwujud
peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.Babbage mengusulkan pertama kali
adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dari pekerja
sesuai p e n g u a s a a n k e t e r a m p i l a n t e r t e n t u , p e k e r j a a n d i b u a t r u t i n s e h i n g g
a l e b i h m u d a h d a p a t d i k e n d a l i k a n d a n dimekanisasi dengan alat kalkulator.Pada
tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang disebut
Difference Machine(Mesin penambah dan pengurang). Prinsip-prinsip dasarnya digunakan
pada mesin mesin hitung hampir seabadkemudian, kalkulator yang kini kita kenal. Babbage
menyusun sebuah mesin analitis (Analysis Machine) padatahun 1833, yaitu sebuah
komputer yang otomatis dan mempunyai segala unsure dasar komputer
modern,sehingga beliau sering dinamakan sebagai Bapak Komputer.Dari sudut
manajemen, Babbage dikenal karena bukunya On Economy of Machinery and
Manufactures(1832), dia tertarik dan terkesan pada :1. Prinsip efesiensi pembagian
tugas dan perkembangan prinsip -prinsip ilmiah, untuk menentukan
seorangmanajer harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya mendapat kan hasil
yang sebaik-baiknya.2. Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan
manual saja, melainkan juga untuk aktivitasmental.

3. Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaikny a


ada kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik.4.
Menganjurkan adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga para pekerja
memperoleh bagiankeuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan
produktivitas.5. Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat
pekerjaan mereka,
ditambahkand e n g a n b a g i a n k e u n t u n g a n d a n d i t a m b a h k a n b o n u s u n t u k s e t i a
p s a r a n ya n g m e r e k a b e r i k a n u n t u k meningkatkan produktivitas.Sumbangan
terbesar beliau adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik, dan insentif,
berdasarkan keyakinanakan spesialisasi dan alokasi imbalan sesuai produktivitas.
SCIENTIFIC MANAGEMENT (MANAJEMENN ILMIAH)
1) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun 1911 menyusun
buku dengan judulThe Principles of Scientific Management dan pada tahun 1912
menyusun buku yang berjudul TestimoryBefore Special House Committee Ketiga
buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judulScientific
Management pada tahun 1947.Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem Steel.
Co di Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaantersebut dia sebagai seorang insinyur
mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai Bap ak Manajemen
Ilmiah.Taylor, yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan
produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat pada awal
abad ke 20. Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensikerja. Untuk menjawab
berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik the one best way
of doing job dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi ininya manajemen
ilmiah. Taylor terkenaldengan rencana peng upahan yang merangsang differential rate
system, yang menghasil kan turunnya biayadan meningkatnya produktivitas, mutu,
pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.Filsafat dibelakang konsep Taylor
terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan Empat prinsip dasar Taylor yaitu
:a. Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk
menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas. b . S e l e k s i k a r ya w a n
d e n g a n c a r a i l m i a h , k a r ya w a n d i b e r i t a n g g u n g j a w a b a t a s t u g a s ya n g
s e s u a i d e n g a n keterampilannya.c. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara
ilmiah.d. Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.Untuk
menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental
dikalangan manajer dan karyawan.Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari
pendekatan manajemen ilmiah adalah :a. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu
(pengetahuan yang sistematis). b. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan
bukannya perpecahan.c. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang
kacau.d. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.e.
Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi -tingginya, untuk
kesejahteraan maksimummereka sendiri dan perusahaan mereka.Pengikut Taylor yang
menonjol adalah : Carl George Borth, Henry L Gantt, Frank & Lilian Gilbreth dan Edwar A.
Filane.
2) Henry L. Gantt (1861-1919)
Gantt
mempertimbangkan kembali system perangsang Taylor, dengan memperkenalkan
system bonusharian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap pekerja yang
dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima
bonus.Dia juga memperkenalkan system Charting yang terkenal dengan Gantt
Chart yang memuat jadwalkegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi

pemborosan.Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai pekerjaan
mereka.d i b a n d i n g k a n s e b e l u m n y a . P e l a t i h a n pelatihan yang kemudian banyak yang memfokuskan pada upaya
memperbaiki hubungan kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran ini
mempelopori studi baru dalam bidangdinamika kelompok, dimana perhatian ditunjukan
tidak hanya pada individu, tetapi juga pada proses dan dinamikakelompok.
Keterbatasan Aliran Perilaku/Human Behavior/Behavior School
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan teori ini. Disain, metoda
d a n a n a l i s i s p e n e l i t i a n ya n g dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih
menjadi kontaversi. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak
menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata
tidak mampu menaikan prestasi kerja. Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja
disuatu perkebunan, tidak menaikan prestasi kerja, malah cenderung menurunkan
prestasi kerja karena pekerja cenderung menjadi lebih santai dalamkerja. Tidak ada
tekanan untuk bekerja keras seperti
sebelumnya.T e n t u n ya a d a f a k t o r l a i n , s e l a i n f a k t o r s o s i a l , y a n g m e n d o r o n
g p r e s t a s i k e r j a . F a k t o r e k o n o m i ( g a j i ) , kemampuan kerja karyawan, budaya dan
struktur organisasi, dan banyak faktor lain mempengaruhi prestasi kerjakaryawan. Aliran
hubungan manusia belum mampu melakukan prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu
halyang dapat dimengerti karena faktor sosial merupakan hasil emosi manusia
yang lebih sulit diukur. Contoh lain,kepuasan kerja sering dikatakan sebagai
pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan bahkan logika
sebaliknya tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan kerja.
D. MANAGEMENT SCIENCE SCHOOL (ALIRAN ILMU MANAJEMEN).
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang ber
b e d a . J a l u r p e r t a m a m e r u p a k a n pengembangan aliran perilaku (perilaku
organisasi) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah (alirankuantitatif)
atau operation reserch dan management science.
ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan b
a r u y a n g l e b i h s e r i n g d i k e n a l s e b a g a i pendekatan/aliran
perilaku.Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda penelitian yang
lebih sempurna, para peneliti ini lebih terkenal sebagai behavioral scientists
dari pada
humanr e l a t i o n s t h e o r i s t s . D i a n t a r a n y a ya n g t e r k e n a l a d a l a h A r g yr i s ,
M a s l o w d a n M c . G r e g o r ya n g l e b i h m e n g u t a m a k a n s e l f a c t u a l i z i n g m a n d a r i p a d a h a n ya s e k e d a r s o c i a l m a n
d a l a m m e m b e r i d o r o n g a n k e p a d a karyawan. Teori Mayo kemudian
ditingkatkan lagi oleh aliran yang lebih maju lagi, yaitu manusia tidak
hanyadidorong oleh berbagai kebutuhan yang seringkali cukup aneh yang dikenal
dengan konsep complex-man.Karena tidak ada dua orang yang persis sama,
maka seorang manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan
setiap individu agar dapat mempengaruhi individu tersebut.Dasar-Dasar Manajemen 32
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMENSelain beberapa nama diatas, tokoh-tokoh aliran
perilaku organisasi ini adalahs sebagai berikut :
1. ABRAHAM MASLOW
Maslow (1908-1970) seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan
teori aktualisasi diri denganmenandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah
membangun integritas seseorang. Dia belajar psikologi diUniversitas Wisconsin dan

memperdalam Psikologi Gestait di Sekolah Penelitian Sosial, New York


tahun1951, mengepalai Departemen Psikologi Universitas Brandeis, Waltham,
Massachusetts.Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasan nya
tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.Tingkatan Kebutuhan manusia
menurut Maslow sebagai berikut :(1) Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan
dasar manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan
kesejahteraan fisik.(2) Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian
dalam kehidupan sehari-hari.(3) Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa
memiliki dalam hubungan dengan orang lain.(4) Kebutuhan Harga Diri secara Penuh,
kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise,harga diri, kemampuan
diri dan dianggap
ahli.( 5 ) K e b u t u h a n A k t u a l i s a s i D i r i , t i n g k a t k e b u t u h a n ya n g p a l i n g t i n g g
i , k e b u t u h a n a k a n s e l f f u l f i l m e n t berkembang dan menggunakan
kemampuannya.

2. DOUGLAS MC. GREGOR


Dikenal dengan teori X dan teori Ynya.Teori X berasumsi bahwa Karyawan Teori Y berasumsi bahwa KaryawanTidak suka bek
erja Suka bekerjaTidak membuat ambisi Mampu mengendalikan diriTidak bertanggung jawa
b Menyukai tanggung jawabEnggan untuk berubah Penuh imajinasi dan kreasiLebih suka
dipimpin dari pada memimpin Mampu mengarahkan dirinya sendiri
3.FREDRICK HEZBERG
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. ROBERT BLAKE & JANE MOUTON
Membahas lima Gaya Kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
5. RENSIS LINKERT
Mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat
sistem : 1. exploatif-otoritatif sampai, 4. partisipatif kelompok.
6. FRED FIEDLER
Menyarankan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan
7. CHRIS ARGYRIS
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
8. EDGAR SCHIEN
Banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain nya.
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
(1) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan, prosedur dan prinsip).(2) Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang
digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.(3) Organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus
sesuaidengan situasi.(4) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen
pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku :
(1) Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagal an pencapaian tujuan
organisasi.(2) Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan
konsep-konsep manajemen.(3) Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan
kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruhkebutuh an mereka.(4) Komitmen dapat
dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibat an para karyawan.(5) Pekerjaan setiap
karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari
pekerjaantersebut.( 6 ) P o l a -

pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar


p e n g e r t i a n p o s i t i f y a n g menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap
pekerjaan.
Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan para ilmuwan perilaku ini terlihat dalam pen i n g k a t a n p e m a h a m a n t e r h a d a p m o t i v a s i perseorangan, perilaku kelompok,
hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Semuah a l
ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil dalam mena
n g a n i d a n b e r h u b u n g a n d e n g a n bawahannya. Bahkan kemudian muncul berbagai
konsep yang lebih maju lagi seperti kepemimpinan, penyelesaian perselisih an, cara
mendapatkan dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi.
Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih
lanjut. Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum,
terlalu abstrak dan ruwet/rumit.Teori tersebut juga cukup kompleks untuk manajer.
Rekomen- dasi mereka sering berbeda satu ahli denganahli lainnya, sehingga manajer
mengalami kesulitan menentukan pendapat yang paling baik

ALIRAN KUANTITATIF (RISET OPERASI DAN MANAJEMENN SAINS).


Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu
Inggris inginmemecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris
kemudian membentuk Team RisetOperasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S
Blackett. Team ini terdiri dari ahli matematika, fisika, danilmuwan lainnya.
Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut.
Amerika
Serikatk e m u d i a n m e n i r u , m e m b e n t u k t e a m r i s e t o p e r a s i s e p e r t i ya n g d i b
e n t u k I n g g r i s . K o m p u t e r d i g u n a k a n u n t u k menghitung model-modek matematika
yang dikembangkan.Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian
diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan
persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebuttidak dapat lagi
dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan
dalam hal ini.Beberapa model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang
digunakan untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan persoalan
antrian.Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan
ini lebih sederhana
dand a p a t d i a p l i k a s i k a n l a n g s u n g p a d a s i t u a s i m a n a j e m e n . B e b e r a p a c o n t
o h m o d e l m a n a j e m e n o p e r a s i a d a l a h : pengendalian persediaan seperti EOQ
(Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier (linear
programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.
Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam
perencanaan dan pengendalian.Model -model yang dikembangkan sangat sesuai
untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM
bermanfaatu n t u k p e r e n c a n a a n d a n p e n g e n d a l i a n p r o ye k . P e n d e k a t a n t e r s
e b u t j u g a m e m b a n t u m e m a h a m i p e r s o a l a n manajemen yang kompleks. Dengan
menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan menjadi
model matematika. Meskipun nampaknya model matematika dengan formula formula yang
sulitd i m e n g e r t i s a n g a t k o m p l e k s , t e t a p i m o d e l t e r s e b u t b e r m a k s u d m e n y

e d e r h a n a k a n d u n i a n ya t a ya n g s a n g a t kompleks. Dengan model matematika,


faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi perhatian ekstra.
Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
S a ya n g n ya m o d e l k u a n t i t a t i f b a n ya k m e n g g u n a k a n m o d e l a t a u s i m b o l y
a n g s u l i t d i m e n g e r t i o l e h kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif
juga tidak melihat persoalan peri laku dan
psikologim a n u s i a d a l a m o r g a n i s a s i . M e s k i p u n d e m i k i a n p o t e n s i m o d e l k u
a n t i t a t i f b e l u m d i k e m b a n g k a n s e p e n u h n ya . Apabila dapat dikembangkan lebih
lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
E. PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Beberapa aliran manajemen telah dibicarakan dimuka, di-mana pendekatanpendekatan dalam masing-m a s i n g a l i r a n t e r s e b u t t e l a h m e n g a l a m i p e r k e m b a n g a n . A d a n ya b e b e r a p a p e r k e m b a n g a n
y a n g c e n d e r u n g mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan
batas-batas pendekatan yang telah dibicarakanmenjadi titik jelas. Namun demikian
ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan ter tentu.Bagian
berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen.
1. SYSTEM APPROACH (PENDEKATAN SISTEM)
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub -sub sistem yang saling berkaitan.
Organisasi sebagai
suatus i s t e m a k a n d i p a n d a n g s e c a r a k e s e l u r u h a n , t e r d i r i d a r i b a g i a n b a g i a n ya n g b e r k a i t a n ( s u b - s i s t e m ) , d a n sistem/organisasi tersebut akan
berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu
akanlebih bermanfaat dibanding dengan pandangan terisolasi.Sumber :
sulistining.staff.gunadarma.ac.
http://id.scribd.com/doc/23283334/PERKEMBANGAN-TEORI-MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai