Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada
suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya.
Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 185
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil
pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak
Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga
kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para
manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour),
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
2.
3.
menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam
4.
tugasnya.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu
saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para
pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt
dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar
tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan
analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih
dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan
karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap
unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1.
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur
2.
kegiatan.
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan
3.
kepada pekerja.
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah
pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur
manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1.
Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2.
3.
3.
dipatuhi.
Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4.
Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
5.
6.
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
Subordination of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan
7.
8.
9.
Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan
Douglas McGregor
Frederick Herzberg
Chris Argiris
Edgar Schein
Abraham Maslow
Robert Blak dan Jane Mounton
Rensistlikert
Fred Feidler
http://elqorni.wordpress.com/2009/02/26/perkembangan-teori-manajemen/
1)
2)
3)
Taylor adalah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah
karena hasil penelitiannya yang telah dibukukan tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan
waktu dan gerak pada tahun 1886, dijadikan sebagai pegangan penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya
itu, ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif.
Selain itu, taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah dalam manajemen dan
mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi dan keefektifan organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus
diperlakukan seperti mesin. Dalam bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.
Kritik yang sangat keras dari para ahli perilaku yang mengecam penganut Taylor menyatakan bahwa Taylor dan
penganutnya telah memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi. Untuk mengatasi kelemahan pendekatan
manajemen klasik, muncul pemikiran para ahli berikutnya dengan pendekatan baru yang disebut teori organisasi klasik.
Teori organisasi klasik disebut juga teori administratif. Salah seorang tokohnya adalah Fayol (1841-1925). Fayol terkenal
sebagai Bapak Teori Ilmiah. Dalam bukunya yang terkenal dengan judul Administration Industrielle et Generale, Fayol
mengemukakan teori dan teknik administratif untuk mengelola organisasi yang kompleks. Sebagai manejer utama di pabrik
tambang dan metalurgi yang sangat terkenal di Eropa, Fayol yakin bahwa kesuksesannya merupakan keterampilan
mengembangkan pengalaman dan introspeksi.
Selain itu, Fayol juga mengetengahkan empat belas prinsip administrasi yang sangat terkenal dan fungsi manajemen,
yaitu Planning, Commanding, Coordinating and Controlling.
Ahli lain dalam teori ini adalah Gulick, Urwick, Sheldon, Mooney dan Max Weber. Max weber merupakan seorang Jerman
peletak dasar sosiologi di Jerman, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Birokrasi, ikut serta mempengaruhi perkembangan
teori administrasi. Birokrasi menurut Weber merupakan ciri dan pola organisasi yang strukturnya dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu memanfaatkan tenaga ahli secara maksimal.
a)
b)
c)
Ide-ide inovatif tidak sampai kepada pengambil keputusan karena panjangnya jalur komunikasi
d)
Tidak memperhitungkan organisasi nonformal yang seringkali berpengaruh terhadap organisasi formal
e)
f)
g)
Kecenderungan menjadi orwelian yaitu keinginan birokrasi mencampuri (turut melaksanakan, bukan mengendalikan
urusan.
C. Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi
dan psikologi dalam manajemen.
Munsterberg(1863-1916), profesor psikologi Jerman yang mendapat sebutan Bapak Psikologi Industri, menyarankan agar
penggunaan teknik-teknik manajemen menggunakan hasil eksperimen psikologi. Sebagai contoh, berbagai metode psikologi
dapat digunakan untuk memilih kharakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Ia juga menyarankan
agar faktor sosial dan budaya turut dipertimbangkan dalam suatu organisasi. Kontribusi utama dari Munsterberg untuk
manajemen adalah aaplikasi psikologi industri dalam manajemen.
Penelitian Hawthorne yang dilakukan oleh Mayo (1880-1949) menghasilkan bahwa hubungan manusiawi merupakan istilah
umum yang sering dipakai untuk menggambarkan cara interaksi manajer dengan bawahannya secara manusiawi. Asumsinya,
jika manajer personalia memotivasi pekerja dengan baik maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menjadi baik.
Apabila moral dan efisiensi menurun, maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menurun.
Ahli lain yang termasuk dalam pendekatan ini adalah Lewin, Roger, Morino, dan lainnya.
Keterbatasan dari teori hubungan manusiawi ini adalah bahwasanya konsep makhluk sosial tidaklah menggambarkan secara
lengkap individu-individu di tempat kerjanya. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan kerja tidak menghasilkan perubahan
produktivitas yang mencolok. Lingkungan sosial ti tempat kerja bukanlah satu-satunya tempat pekerja saling berinteraksi
dengan unit lain di luar tempat kerja. Kelompok yang diteliti mengubah perilakunya karena merasa kelompoknya menjadi
objek dan subjek penelitian.
1)
Rasional
Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai
berbagai kepentingan, kebutuhan, motif dan tujuan. Pendukung model ini antara lain, Down dan Simon
2)
Sosiologis
Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Pendukung model ini
antara lain Bern
3)
Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan
pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pendukung
model ini antara lain, Mc Gregor, Maslow, dan Bennis.
Keterbatasan dari pendekatan perilaku ini adalah bahwa beberapa ahli manajemen termasuk ahli perilaku percaya bahwa
bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan dengan manusia yang bersifat unik. Model, teori dan istilah
perilaku oleh ahli perilaku sangat kompleks dan abstrak untuk dipraktekkan para manajer. Dikarenakan perilaku manusia
sangat unik, maka ahli-ahli perilaku sering berbeda dalam menyimpulkan penelitian, dan rekomendasinya pun sulit bagi
manajer untuk memilih dan melaksanakannya.
E. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim penelitian operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri.
Pendekatan ini didasari oleh kesuksesan tim penelitian operasi Inggris pada PD II. Teknik-teknik penelitian operasi ini
semakin berkembang sejalan dengan kemajuan komputer, transportasi dan komunikasi. Teknik-teknik penelitian operasi
selanjutnya disebut sebagai pendekatan manajemen ilmiah.
Pendekatan manajemen ilmiah dipakai dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen produksi,
penjadwalan, pengembangan strategi produk, pengembangan SDM dan perencanaan program
1)
perumusan masalah
2)
3)
penyelesaian model
4)
pengujian model
5)
6)
pelaksanaan (implementas)
F. Pendekatan Sistem
Defenisi sistem begitu banyak dikemukakan oleh ahli. Menurut Shore & Voich (1974) sistem ialah suatu keseluruhan yang
terdiri dari sejumlah bagian-bagian. Menurut Gerald, et al. (1981) sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan
bekerja sama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat dipandang sebagai suatu hal yang
tertutup atau terbuka. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungannya, sedangkan
sistem terbuka ialah sistem yang dipengaruhi oleh lingkungannya.
Bentuk umum suatu sistem terdiri atas input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik ialah hasil output untuk untuk
memperbaiki input yang akan datang. Keempat unsur tersebut berada dalam suatu organisasi. Sebagai organisasi dengan
sistem terbuka, maka organisasi dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan luarnya. Pendekatan sistem meliputi penerapan
konsep-konsep yang cocok dari teori sistem untuk mempermudah pemahaman tentang teori organisasi dan praktik
manajerial
Peningkatan mutu pendidikan dengan pendekatan sistem berarti mulai dari input, proses, output sampai kepada outcome
pendidikan. Dalam praktiknya, peningkatan mutu pendidikan selama ini belum menggunakan pendekatan sistem.
Peningkatan mutu cenderung berpikir output oriented. Mutu pendidikan hanya dinilai dari output pendidikan seperti hasil
belajar dan ujian nasional. Padahal, dengan berpikir sebagai suatu sistem, mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh nilai
ujian nasional tetapi juga mutu input dan mutu prosesnya di dalam kelas.
G. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini mencoba untuk menerapkan berbagai pendekatan manajemen terdahulu pada kehidupan nyata atau kondisi
dan situasi tertentu. Perbedaan kondisi dan situasi tertentu memerlukan pendekatan tertentu pula. Menurut pendekatan ini,
tugas manajer ialah mengidentifikasi teknik tertentu yang paling cocok diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai
tujuan organisasi, karena tidak ada satupun teknik manajemen yang universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan
kondisi.
Burns dan Stalker menyatakan bahwa permulaan kebijakan administratif adalah kesadaran tentang belum optimalnya tipetipe sistem manajemen. Pendekatan hubungan manusia baru dimulai dengan teori pendekatan kontingensi menuju cara
manajer seharusnya bertindak dalam lingkungannya.
Dari beberapa pendapat ahli tentang fungsi-fungsi manajemen, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi administrasi
pendidikan meliputi 1) perencanaan, 2)pengorganisasian, 3)pengarahan, 4)pengendalian.
Dari berbagai pendekatan manajemen, dapat disimpulkan ada dua aliran manajemen, yaitu manajemen yang lebih
berorientasi kepada tugas untuk meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya dan manajemen yang berorientasi kepada
manusia sebagai pelaksana tugas untuk meningkatkan hubungan manusiawi sebaik-baiknya.
***
Sumber:
Husaini Usman. 2009. Manajemen: Teori Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/08/perkembangan-teori-manajemen/
bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
D. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary
Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi
merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang
ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan
Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6.
Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan dalam
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan
terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan
pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat
berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan
menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada
teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi
dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat
dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi
dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan
sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg
dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri.
Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua
penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi
kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku
organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a. Douglas McGregor
b. Frederick Herzberg
c. Chris Argiris
d. Edgar Schein
e. Abraham Maslow
f. Robert Blak dan Jane Mounton
g. Rensistlikert
h. Fred Feidler
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perkembangan.html
pemborosan.Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai pekerjaan
mereka.d i b a n d i n g k a n s e b e l u m n y a . P e l a t i h a n pelatihan yang kemudian banyak yang memfokuskan pada upaya
memperbaiki hubungan kerja antar manajer dengan karyawan. Aliran ini
mempelopori studi baru dalam bidangdinamika kelompok, dimana perhatian ditunjukan
tidak hanya pada individu, tetapi juga pada proses dan dinamikakelompok.
Keterbatasan Aliran Perilaku/Human Behavior/Behavior School
Meskipun demikian ada beberapa keterbatasan teori ini. Disain, metoda
d a n a n a l i s i s p e n e l i t i a n ya n g dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih
menjadi kontaversi. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak
menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata
tidak mampu menaikan prestasi kerja. Sebagai contoh, perbaikan kondisi kerja
disuatu perkebunan, tidak menaikan prestasi kerja, malah cenderung menurunkan
prestasi kerja karena pekerja cenderung menjadi lebih santai dalamkerja. Tidak ada
tekanan untuk bekerja keras seperti
sebelumnya.T e n t u n ya a d a f a k t o r l a i n , s e l a i n f a k t o r s o s i a l , y a n g m e n d o r o n
g p r e s t a s i k e r j a . F a k t o r e k o n o m i ( g a j i ) , kemampuan kerja karyawan, budaya dan
struktur organisasi, dan banyak faktor lain mempengaruhi prestasi kerjakaryawan. Aliran
hubungan manusia belum mampu melakukan prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu
halyang dapat dimengerti karena faktor sosial merupakan hasil emosi manusia
yang lebih sulit diukur. Contoh lain,kepuasan kerja sering dikatakan sebagai
pendorong prestasi kerja. Tetapi hubungan tersebut diragukan bahkan logika
sebaliknya tampaknya lebih kuat : prestasi kerja akan menyebabkan kepuasan kerja.
D. MANAGEMENT SCIENCE SCHOOL (ALIRAN ILMU MANAJEMEN).
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang ber
b e d a . J a l u r p e r t a m a m e r u p a k a n pengembangan aliran perilaku (perilaku
organisasi) dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah (alirankuantitatif)
atau operation reserch dan management science.
ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan b
a r u y a n g l e b i h s e r i n g d i k e n a l s e b a g a i pendekatan/aliran
perilaku.Dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial seperti
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi dan dengan metoda penelitian yang
lebih sempurna, para peneliti ini lebih terkenal sebagai behavioral scientists
dari pada
humanr e l a t i o n s t h e o r i s t s . D i a n t a r a n y a ya n g t e r k e n a l a d a l a h A r g yr i s ,
M a s l o w d a n M c . G r e g o r ya n g l e b i h m e n g u t a m a k a n s e l f a c t u a l i z i n g m a n d a r i p a d a h a n ya s e k e d a r s o c i a l m a n
d a l a m m e m b e r i d o r o n g a n k e p a d a karyawan. Teori Mayo kemudian
ditingkatkan lagi oleh aliran yang lebih maju lagi, yaitu manusia tidak
hanyadidorong oleh berbagai kebutuhan yang seringkali cukup aneh yang dikenal
dengan konsep complex-man.Karena tidak ada dua orang yang persis sama,
maka seorang manajer yang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan
setiap individu agar dapat mempengaruhi individu tersebut.Dasar-Dasar Manajemen 32
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMENSelain beberapa nama diatas, tokoh-tokoh aliran
perilaku organisasi ini adalahs sebagai berikut :
1. ABRAHAM MASLOW
Maslow (1908-1970) seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan
teori aktualisasi diri denganmenandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah
membangun integritas seseorang. Dia belajar psikologi diUniversitas Wisconsin dan