Anda di halaman 1dari 8

I.

JUDUL FILM
Sleeping with the Enemy

II.

DESKRIPSI KARAKTER

Laura Burney: Laura merupakan istri dari Martin Burney. Laura sangat penurut
terhadap suaminya yang sangat menuntut keteraturan dan kerap berlaku kasar
kepadanya. Laura pun tidak tahan lagi dan memutuskan untuk pergi dari suaminya.
Dan melawan rasa takutnya yaitu berenang agar dapat kabur dari suaminya dan
memulai hidup sebagai Sara Waters di Iowa.

Martin Burney: Martin Burney merupakan istri dari Laura Burney. Ia memiliki
kebiasaan yang menuntut keteraturan dan kerapihan seperti mengatur handuk dan
merapikan kaleng. Bahkan Martin menuntut istrinya juga untuk berbuat seperti yang
dia inginkan. Dan kerap berprilaku kasar apalabila istrinya melakukan kesalahan. Hal
tersebut mengarah pada gangguan obsesif-kompulsif. Ia juga sangat curiga ,cemburu,
dan meragukan loyalitas istrinya mengarah pada kepribadian paranoid. Ia tidak segan
melukai siapa saja yang ia pikir merugikan dirinya.

Ben Woodward: Ben adalah pria yang menemani dan membantu Laura pada saat ia
kabur dari suaminy die Iowa. Rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal baru
Laura. Ia bekerja sebagai guru. Ben memiliki karakter yang menyenangkan dan hal ini
membuat Laura nyaman dengannya.

Chloe Williams: Chloe adalah Ibu dari Laura Burney yang mengalami kebutaan dan
tinggal di panti jompo. Chloe sangat menyayangi Laura dan ingin melindungi
putrinya

III.

GEJALA PASIEN

Laura Burney/Sara Waters:

Laura adalah seorang istri yang patuh terhadap suaminya. Ia memiliki ketakutan untuk
berenang karena saat kecil ia memiliki riwayat hampir tenggelam dan membekas begitu
dalam. Namun dia berusaha mengendalikan rasa takutnya dan diam-diam belajar berenang
1

untuk melarikan diri dari suaminya karena sudah tidak tahan lagi dan berganti identitas
sebagai Sara Waters.

Martin Burney:

Martin sangat obsesi terhadap kerapian dan kesempurnaan di berbagai aspek dan menuntut
istrinya untuk menjaga kerapian dan kesempurnaan juga sesuai dengan kemauannya. Martin
juga sering kali bersikap abusive terhadap istrinya jika tidak dituruti. Ia juga memiliki
kepribadian paranoid karena sering kali curiga terhadap kesetiaan istrinya.

IV.

DIAGNOSIS GANGGUAN
Perilaku yang ditunjukkan oleh karakter Martin ini mengarah pada gangguan obsesif-

kompulsif serta gangguan kepribadian paranoid.

V.

FORMULASI DIAGNOSTIK

PPDGJ III mengatur pedoman diagnostik Gangguan Obsesif Kompulsif sebagai berikut:

Untuk diagnosis pasti, gejala obsesif, tindakan kompulsif, atau keduanya harus ada
hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut.

Hal tersebut menjadi sumber penderitaan (distress) dan mengganggu aktivitas penderita.

Gejala obsesif mencakup hal-hal berikut


Disadari sebagai impuls diri sendiri
Ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada yang
tidak dilawan oleh penderita
Pikiran untuk melakukan hal tersebut tidak memberi kepuasan atau kesenangan
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls itu merupakan pengulangan yang tidak
menyenangkan (unpleasantly repetitive).

Ada kaitan erat antara gejala obsesif dengan depresi. Dalam berbagai situasi, meningkat
atau menurunnya gejala depresif dibarengi dengan perubahan gejala obsesif secara
paralel. Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut , maka diagnosis diutamakan dari
gejala-gejala yang timbul lebih dahulu. Diagnosis gangguan obsesif-kompulsif
ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat gejala obsesif-kompulsif itu
timbul. Bila tidak ada yang menonjol, lebih baik depresi dianggap sebagai diagnosis
primer.

F42.0 Predominan Pikiran Obsesif (Pengulangan)

Berupa gagasan, bayangan pikiran, atau impuls yang sifatnya mengganggu.

Hampir selalu menyebabkan penderitaan

F42.1 Predominan Tindakan Kompulsif (Obsessional Rituals)

Umumnya berkaitan dengan kebersihan, memeriksa berulangkali, atau masalah


kerapihan dan keteraturan. Hal ini dilatarbelakangi perasaan takut terhadap bahaya
yang mengancam dirinya, dan tindakan ritual tersebut sebagai usaha simbolik untuk
menghindari bahaya tersebut.

Tindakan

tersebut

menyita

banyak

waktu

dan

kadang

berkaitan

dengan

ketidakmampuan mengambil keputusan dan kelambanan.


F42.2 Campuran Tindakan dan Pikiran Obsesif

Kebanyakan pasien menunjukkan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif. Diagnosis


ini digunakan bila kedua hal tersebut sama-sama menonjol.

Apabila salah satu memang jelas dominan, sebaiknya dinyatakan dalam diagnosis
sebab mempengaruhi terapi.

Gejala obsesif sekunder pada skizofrenia, sindrom Tourette, atau gangguan mental organik
harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut.

Kriteria berdasarkan DSM-IV

Salah satu obsesi atau kompulsi:


Obsesi seperti yang didefinisikan oleh (1), (2), (3), dan (4):

(1) Pikiran, impuls, atau bayangan-bayangan yang rekuren dan persisten yang dialami,
pada suatu saat selama gangguan, sebagai intrusif dan tidak sesuai, dan
menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang jelas

(2) Pikiran, impuls, atau bayangan-bayangan tidak semata-mata kekhawatiran yang


berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata

(3) Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayanganbayangan tersebut untuk menetralkannya dengan pikiran atau tindakan lain
3

(4) Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan-bayangan obsesional adalah
keluar dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar seperti penyisipan pikiran)

Kompulsi seperti yang didefinisikan oleh (1) dan (2) :

(1) Perilaku (misalnya, mencuci tangan, mengurutkan, memeriksa) atau tindakan mental
(misalnya, berdoa, menghitung, mengulangi kata-kata dalam hati) yang berulang
yang dirasakannya mendorong untuk melakukannya sebagai respon terhadap suatu
obsesi, atau menurut dengan aturan yang harus dipatuhi secara kaku.

(2) Perilaku atau tindakan mental ditujukan untuk mencegah atau menurunkan
penderitaan atau mencegah suatu kejadian atau situasi yang menakutkan; tetapi
perilaku atau tindakan mental tersebut dihubungkan dengan cara yang realistik
dengan apa mereka anggap untuk menetralkan atau mencegah, atau jelas berlebihan

Pada suatu waktu selama perjalanan gangguan, orang telah menyadari bahwa obsesi
atau kompulsi adalah berlebihan atau tidak beralasan. Catatan: ini tidak berlaku bagi
anak-anak

Obsesi atau kompulsi menyebabkan penderitaan yang jelas; menghabiskan waktu


(menghabiskan lebih dari satu jam sehari); atau secara bermakna mengganggu
rutinitas orang normal, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitas atau
hubungan sosial yang biasanya

Jika terdapat gangguan aksis I lainnya, isi obsesi atau kompulsi tidak terbatas padanya
(misalnya, preokupasi dengan makanan jika terdapat gangguan makan; menarik
rambut jika terdapat trikotilomania; permasalahan pada penampilan jika terdapat
gangguan dismorfik tubuh; preokupasi dengan obat jika terdapat suatu gangguan
penggunaan zat; preokupasi dengan menderita suatu penyakit serius jika terdapat
suatu hipokondriasis; preokupasi dengan dorongan atau fantasi seksual jika terdapat
parafilia; atau perenungan bersalah jika terdapat gangguan depresif berat)

Tidak disebabkan oleh efek langsung suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan,
medikasi) atau kondisi medis umum.

Gangguan Kepribadian Paranoid


Kriteria berdasarkan PPDGJ III:

Gangguan kepribadian dengan ciri:


(1) Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan
(2) Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam
(3) Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman
dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau penghinaan.
(4) Perasaan bermusuhan dan memaksa tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi
yang ada.
(5) Kecurigaan berulang tanpa dasar tentang kesetiaan seksual pasangannya.
(6) Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi
dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-referential attitude)
(7) Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substansial
dari suatu peristiwa yang menyangkut diri sendiri ataupun dunia di sekitarnya.
Untuk diagnosis, dibutuhkan paling sedikit 3 dari di atas.

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Paranoid menurut DSM IV:

Ketidakpercayaan dan kecurigaan pervasive kepada orang lain sehingga motif mereka
dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
konteks seperti yang ditunjukkan berikut:
Curiga tanpa dasar yang cukup bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan
atau mengkhianati dirinya
Preokupasi dengan keraguan yang tanpa alasan tentang loyalitas atau kejujuran
teman atau rekan kerja.
Enggan menceritakan rahasia pada orang lain karena merasa ketakutan yang tidak
perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya
Memberi arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau
kejadian yang biasa.
Secara menetap menyimpan dendam yaitu tidak memaafkan penghinaan,
kerugian, atau sikap yang meremehkan.
Merasa serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak nyata bagi orang
lainb dan dengan cepat bereaksi dengan kemarahan atau menyerang balik.
5

Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa dasar kebenaran, mengenai kesetiaan


pasangan atau mitra seksual

Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis
langsung dari suatu kondisi medis umum.

Jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan premorbid.

VI.

TATALAKSANA

Tokoh Martin pada film ini tidak memeriksakan dirinya ke dokter dan juga tidak
mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dapat diberikan kepada Martin adalah:

Psikofarmaka
Anti anxietas yaitu golongan Benzodiazepine yaitu contohnya Diazepam dengan dosis
2mg diminum 3 kali 1 hari. Dengan efek samping sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognisi melemah), dan relaksasi
otot

Psikoterapi
Terapi suportif : Dukungan dari dokter juga orang-orang lingkungan sekitar diperlukan
untuk menambah kepercayaan diri pasien untuk bias sembuh.
Terapi Relaksasi

Sambil

membayangankan berada

pada

tempat

yang

menyenangkan, Menarik nafas dalam-dalam, kemudian ditahan hingga hitungan 3,


kemudian mengembuskan nafas perlahan-lahan sambil melafalkan huruf S atau
mendesis. Dapat dilakukan hampir di mana saja, terutama saat serangan dirasakan
akan timbul.
Terapi

Perilaku;

meliputi

pencegahan

respon,

desensitisasi,

dan

berusaha

menghentikan pikiran-pikiran yang terus timbul. Perbuatan kompulsif responsif


terhadap jenis terapi ini.

VII.

MANFAAT

Film ini membantu memberikan gambaran tentang gejala-gejala yang ditunjukkan oleh
seseorang yang menderita gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan kepribadian paranoid.
Film ini juga memberikan gambaran gejala-gejala gangguan obsesif kompulsif dan gangguan
kepribadian paranoid yang bisa dikenali dalam praktik hidup sehari-hari Gejala yang
ditunjukkan memberi gambaran secara jelas dari deskripsi yang diperlukan dalam syaratsyarat diagnostik gangguan obsesif-kompulsif dan paranoid.

VIII.

KESIMPULAN

Film ini memberikan gambaran tentang seseorang yang

mengalami gangguan obsesif

kompulsif dan gangguan kepribadian paranoid yang tidak ditangani sehingga dapat
membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain dan bahkan membuat orang yang
disayangi memilih untuk meninggalkan dia. Selain itu, film ini juga menceritakan bahwa
seseorang dapat mengatasi rasa takutnya.

IX.

SARAN

Film ini sebaiknya memberikan gambaran bahwa seseorang dengan gangguan obsesifkompulsif dapat ditangani bukan untuk ditinggalkan.

X.

SINOPSIS
Laura Burney hidup dengan suaminya bernama Martin Burney. Martin Burney

merupakan seseorang yang sangat menuntut kesempurnaan menurut dirinya yang ditrerapkan
dirumah bahkan pada istrinya. Martin juga kerap berlaku kasar apabila mendapati Laura
melakukan kesalahan, bahkan untuk kesalahan yang Laura tidak lakukan yang semata hanya
kecurigaannya saja. Laura pun semakin merasa tidak tahan dengan semua perlakuan Martin.
Laura yang takut untuk berenang karena semaca kecilnya pernah ternggelam diam-diam
mengikuti

kurusus berenang. Sampai pada saat dimana Martin mengajak Laura untuk

berlayar, Laura pun melarikan diri seakan-akan dirinya tenggelam dan meninggal.Laura
ternyata sudah menyiapkan segalanya, dan memutuskan untuk ke Iowa menjadi seseorang
yang berbeda yaitu Sara Waters.
7

Di Iowa Laura menemukan seseorang yaitu tetangganya bernama Ben Woodward seorang
guru drama. Ben merupakan seseorang yang menyenangkan sehingga laura pun merasa
nyaman dengannya dan memulai kisah cinta dengannya. Ben juga menawarkan Laura
pekerjaan sebagai seorang guru. Laura pun merasakan kehidupannya jauh lebih bahagia
bersama Ben.
Martin yang sangat kehilangan Laura, menemukan kejanggalan akan kepergian Laura dan
akhirnya memutuskan untuk mencari Laura. Setelah mengetahui keberadaan Laura dari ibu
Laura yaitu Chloe Williams dengan cara menipu Chloe sebagai polisi. Akhirnya Martin pun
menemukan Laura dan mendapati Laura sekarang sudah memiliki lelaki lain yaitu Ben
Woodward. Laura merasakan kejanggalan pada rumahnya seakan suaminya Martin ada
disana, sampai akhirnya Martin menunjukkan dirinya dan berusaha membunuh Ben.
Pertikaian pun terjadi antara Martin dan Laura yang di akhiri dengan lepasan peluru oleh
Laura ke arah Martin, Martin yang tidak rela membiarkan istrinya hidup bahagia dengan pria
lain mencoba untuk menembak kembali Laura namun, peluru sudah habis. Pada akhirnya
Martin pun meninggal,

Anda mungkin juga menyukai