Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
(KOLOSTOMI)

DEFINISI
Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan
antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat
bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD,
1983).
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991).
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991)
Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding
perut untuk mengeluarkan feses (Randy, 1987)
Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk
mengeluarkan feses (Evelyn, 1991, Pearce, 1993)

JENIS-JENIS KOLOSTOMI
;

jenis kolostomy berdasarkan lokasi


Transversokolostomi merupakan kolostomi di kolon transversum,
sigmoidostomi yaitu kolostomi di sigmoid,
kolostomi desenden yaitu kolostomi di kolon desenden
kolostomi asenden, adalah kolostomi di asenden (Suriadi, 2006)

Jenis-Jenis Kolostomi Lama Penggunaan


1
1
1
1
1
1

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga


jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi
dapat dibuat secara :

Kolostomi Permanen

Kolostomi temporer/ sementara

Kolostomi Permanen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien
sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum
sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen
biasanya berupa kolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang).

Kolostomi temporer/ sementara


Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau
untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan
seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini
mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang
disebut kolostomi double barrel.

Bentuk Kontruksi Stoma


Ada tiga macam tipe colostomy bila dilihat dari segi pembedahan yaitu

a; End
Stoma................................................................................................................
.
Fungsi ujung akhir dari usus dibawa keluar ke permukaan perut,
pembuatan stoma dilakukan dengan membalik usus dan dijahitkan kekulit,
permukaan stoma biasanya tampak lembab dan berwarna merah muda.
Bagian distal dari usus besar diangkat atau ditutup dengan dijahit dan
ditinggalkan didalam perut. End colostomy biasanya adalah stoma yang
2
2
2
2
2
2

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

permanen, ini biasanya disebabkan oleh karena trauma, kanker atau penyakit
yang lain.

b; Double
barel...............................................................................................................
Colostomy ini termasuk pembuatan dua stoma yang terpisah di
dinding perut. Stoma yang proksimal adalah stoma yang berfungsi
mengeluarkan kotoran dan berhubungan dengan saluran pencernaan bagian
atas. Stoma yang distal berhubungan dengan rectum dan disebut mucous
fistula, mengalirkan sedikit material lendir. Stoma ini sering merupakan
stoma yang temporer yang dibuat untuk mengistirahatkan sebagian dari usus
dan nantinya ditutup.

c;

Loop
colostomy.......................................................................................................
Colostomy ini dibuat dengan membawa lengkungan usus besar
(loop of bowel) melalui sebuah sayatan di dinding perut. Lengkungan usus
ditahan dengan diluar dinding perut dengan sebuah batang plastik yang
diselipkan dibawahnya.

Sebuah sayatan dibuat

di

usus

sehingga

memungkinkan aliran kotoran melewati colostomy. Tangkai penahan


diangkat (diambil) setelah kira-kira 7-10 hari setelah pembedahan, bila telah
sembuh maka usus tidak akan tertarik kedalam perut. Loop colostomy
paling sering adalah untuk stoma yang temporer yang berguna untuk diversi
kotoran agar tidak melewati daerah usus yang obstruksi atau adanya sepsis
pelvis karena kanker usus, diverticulitis, trauma kolorektal, trauma radiasi
atau komplikasi penyakit peradangan usus besar. Dapat pula digunakan
untuk proteksi sambungan koloanal atau adanya fistula.

INDIKASI
3
3
3
3
3
3

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Indikasi colostomy yang permanent. Pada penyakit usus yang ganas seperti
carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon:

Trauma kolon dan sigmoid

Diversi pada anus malformasi

Diversi pada penyakit Hirschsprung

Diversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal

PATOFISIOLOGI
Kelainan pada usus seperti obstruksi usus, kanker kolon, colitis ulseratif,
penyakit difertikuler akan dilakukan pembedahan yang disebut kolostomi yaitu
lubang dibuat dari segmen kolon (asenden, desenden, transversum dan sigmoid)
lubang tersebut ada yang bersifat sementara dan permanen. Kolostomi asenden dan
transversum bersifat sementara. Kolostomi yang bersifat sementara akan dilakukan
penutupan pada rectum sedangkan kolostomi sigmoid bersifat permanen.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan colostomy adalah sebagai
berikut :

4
4
4
4
4
4

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

1;

Obstruksi/ penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya

pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari terjadinya


sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur. Pada pasien
dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar pasien dapat
melakukannya sendiri di kamar mandi.

2;

Infeksi
Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab

terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang
terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan
mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.

3;

Retraksi stoma/ mengkerut

Terjadinya pengunduran posisi/ letak stoma tampak dibawah kulit


Penyababnya :

o Karena terjadinya insuffisiensi


o Mobilisasi kolon,terlalu cepat
o Pengangkatan bridge cepat
o Terbentuknya jaringan scar
o Terjadinya peningkatan berat badan setelah operasi
5
5
5
5
5
5

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

4;

Prolaps pada stoma

Keluarnya bagian usus/memanjang dari ukuran stoma sebenarnya bisa terjadi


pada kasus end stoma atau loop stoma
Penyebabnya :
o terlalu besarnya bukaan pada stoma
o destruksi penyokong Facia
o tidak adekuatnya pengikatan pada mesenteri
o factor tipe stoma
o peningkatan tekanan intra abdominal
5; Iritasi Kulit
Reaksi alergi karena penggunaan perekat kantong kolostomi
Penyebabnya:
o Infeksi jamur candida
o Psoriasis
o Lesy pyodermal
o Parastomal pyodermal gangrenosum
o Parastomal varices
6; Stenosis
Penyempitan dari lumen stoma
7; Perdarahan stoma
Pendarahan :
- Lumen
- Mukosa stoma
Penyebab:
- Tidak adekuatnya haemostatis
- Trauma
- Medikasi atau terapi
- Hipertensi portal keganasan
- Gangguan traktus intestinal
6
6
6
6
6
6

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

8; Hernia para stomal


Hernia parastomal merupakan problem paling sering yang memerlukan
tindakan koreksi pembedahan berkenaan dengan konstruksi kolostomi.
Komplikasi ini terjadi mungkin karena pembuatan lubang stoma yang terlalu
besar atau peletakkan stoma diluar muskulus rektus. Indikasi tindakan koreksinya
adalah adanya gejala obstruksi, nyeri para stomal, kesulitan perawatan stoma atau
pemasangan stoma bag / appliance. Relokasi stoma dan penutupan defek hernia
adalah tindakan yang paling efektif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a; Foto polos abdomen 3 posisi
b; Colon inloop
c; Colonoscopy
d; USG abdome

PERAWATAN KOLOSTOMI
Pendidikan Kepada Klien
Klien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baik
sebelum maupun setelah operasi terutama tentang perawatan kolostomi bagi klien
yang harus menggunakan kolostomi permanen.
Berbagai hal yang harus diajarkan pada klien antara lain:
- Teknik penggantian/pemasangan kantong kolostomi yang baik dan benar.
- Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma
- Waktu penggunaaan kantong kolostomi
- Teknik kolostomi dan manfaatnya bagi klien
- Jadwal makan/pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan
- Pengeluaran feces agar tidak mengganggu aktivitas klien.
- Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi
Beberapa makanan yang harus di batasi/dihindari :
- Menghasilkan bau : bawang putih,bawang merah,kubis,brokoli,asparagus
- Menghasilkan gas : kacang,kubis & sejenisnya,kecambah,bawang merah,
7
7
7
7
7
7

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Menyebabkan diare : alkohol, makanan pedas,buah-buahan mentah,kopi


Potensial menyebabkan konstipasi :kacang, popcorn, jagung,
Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan klien
Berbagai hal keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter (jika klien
sudah dirawat di rumah)
Berobat/kontrol ke dokter secara teratur
Makanan yang tinggi serat.

PERAWATAN KOLOSTOMI
a; Pengertian
Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti kantong
kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.
b; Tujuan
1. Menjaga kebersihan klien
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan klien dan lingkungannya
c; Manfaat
1; Memberi penjelasan pada klien tentang tujuan tindakan dll
2; Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
3; Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup gorden
jendela, pintu memasang penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan
keluarga untuk menunggu diluar kecuali jika diperlukan untuk belajar
merawat kolostomi klien dll)
d; Sikap Perawat Saat Merawat Kolostomi
Tidak menunjukkan rasa jijik
Terampil dan tidak ragu-ragu
Menjalankan komunikasi terapeutik
Menunjukkan sikap empati
Efktif dan efisien
Menjaga privacy klien.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE
a) TAHAP PRE-INTERAKSI
1. Mengecek catatan medik
8
8
8
8
8
8

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
o Kantong kolostomi sesuai kebutuhan
o Kapas
o Aqua bides
o Spidol
o Gunting (k/p)
o Pola ukuran stoma
o Stoma hasive paste
o Waslap
o Sabun mandi
o Air hangat
o sarung tangan (2 buah )
o Kasa kering
o Bengkok
o Perlak dan pengalasnya
o Kantong plastic
o Tempat sampah
b) TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
c) TAHAP KERJA
1; Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
2; Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup kordeng,
jendela, pintu memasang penyekat tempat tidur , mempersilahkan
keluarga untuk menunggu diluar kecuali jika diperlukan untuk belajar
merawat kolostomi klien dll)
3; Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4; Meletakkan perlak dan pengalasnya di sebelah kanan/ kiri klien sesuai
letak stoma
5; Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh klien
6; Membuka set kolostomi,siapkan kapas berisi cairan Aquades
7; Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau & jumlah), jika
tipe kantong kolostomi drainable, buka klem buang feses ke plastik.
9
9
9
9
9
9

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

8; Membuka kantong kolostomi yang terpasang pada tubuh klien dengan


sangat hati-hati dan tangan kiri menekan kulit klien.
9; Membuang kantong kolostomi kotor ke tempat sampah/plastic
10;
Membersihkan kulit sekitar stoma dengan sabun dan air hangat dg
menggunakan waslap
11;
Membersihkan stoma dan sisa feces/produk stoma dengan kapas
Aquades dengan sangat hati-hati (hindari perdarahan)
12;
Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kassa/tisue.
13;
Mengobservasi stoma dan kulit sekitar stoma
14;
Mengukur stoma dan gambar pola stoma pada plastic penutup
kantong dengan menggunakan spidol, kemudian gambar pola pada
bagian yang adesif pada kantong stoma kemudian gunting sesuai ukuran
stoma
15;
Membuka salah satu sisi perekat kantong kolostomi dan
menempelkan dengan tepat dengan menghindari udara masuk kantong
kolostomi
16;
Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi Vertical/ horizontal/
miring sesuai kebutuhan kilen (sesuaikan dengan aktivitas klien). Klem
kantong kolostomi jika menggunakan tipe drainable pounch
d; TAHAP TERMINASI
1; Mengevaluasi respon klien dan keadaan stoma.
2; Merapikan klien dan alat.
3; Melepas sarung tangan dan cuci tangan.
4; Mendokumentasikan : kondisi stoma(bentuk,warna stoma,kelaian
stoma) keluaran stoma(warna,jumlah)

10
10
10
10
10
10

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Kasus Pelatihan

Stoma

& Wound

Care

Anda mungkin juga menyukai