B. LATAR BELAKANG
Dalam rangka untuk melengkapi kesesuaian antara ilmu dan penerapannya di pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan
bidang keahlian yang di sesuaikan oleh lapangan (Field) yang ada.
Pelajaran praktek yang di dapatkan dari sekolah masih belum ada artinya jika para siswa
tidak di bekali / diberikan praktek kerja lapangan seperti yang ada di sekitar alam kita. Kegiatan
belajar seperti ini dirasa akan menunjang pola pikir peserta didik untuk belajar menghadapi situasi
atau keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, perlu adanya suatu kegiatan sebagai penunjang
kegiatan belajar mengajar di sekolah yang berbentuk (Field Trip).
Field Trip merupakan kegiatan yang paling tepat bagi para siswa untuk mengetahui dan
menerapkan secara langsung bagaimana proses alam yang sedang berlangsung di lingkungan dan
juga sebagai tahapan awal untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa siap untuk bekerja
dalam bidangnya masing-masing. Dengan begitu, siswa di harapkan dapat meningkatkan
kemampuan belajar, sebab para siswa lebih dahulu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
tentang situasi dan kondisi alam pada saat melaksanakan Field Trip.
C. JENIS KEGIATAN
Sesuai dengan ilmu yang kami dapat selama kelas XI jenis kegiatan yang akan kami lakukan dalm
kegiatan FIELD TRIP adalah sebagai berikut :
Mengaplikasikan Kompas Geologi untuk mengukur perlapisan tanah /singkapan (Strike dan Dip)
Mempraktekkan ilmu-ilmu yang di peroleh di dalam kelas.
Merealisasikan knowledge tentang Geologi Pertambangan untuk mempersiapkan kinerja
dalam company future
b.
Memberikan bekal pengalaman untuk nantinya bekerja di dunia Industri Khusus di Pertambangan.
c.
Melatih keterampilan
Geologi Lapangan.
d.
Mempraktekkan secara langsung kegiatan KBM berupa teori dasar tentang ilmu Petrologi
Pertambangan.
siswa
dalam
menganalisis
singkapak-singkapan
untuk
pekerjaan
2. Maksud.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan siswa supaya lebih terampil dalam menggunakan
Alat-alat Geologi agar mantap dalam menyongsong masa depan dalam dunia kerja khususnya di
bidang pertambangan.
E. PELAKSANAAN
Kegiatan Field Trip kelas XI GP 1 akan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal
Tempat
Waktu kegiatan
G. ESTIMASI DANA
I. Pengeluaran
a. Transport
i. Siswa XI GP 1
: Rp. 200.000
ii. Pembimbing
: Rp. 100.000
b. Konsumsi
i. Siswa 36 x @ 5000
: Rp. 180.000
ii. Pembimbing
: Rp. 20.000
c. P3k ( Betadine, perban, tisu, alkhohol,)
: Rp. 25.000
d. Alat alat Field Trip
Baterai alkaline 2 pasang
: Rp. 15.000
HCl
: Rp. 20.000 +
TOTAL
: Rp. 560.000
II. Pemasukann
a. Iuran Siswa XI GP 1
i. 36 x 5.000
: Rp. 180.000
b.
Kekurangan Dana
: Rp. 380.000
+
TOTAL
: Rp. 560.000
Menyetujui
Guru pembimbing
Ketua kelas
Mengetahui,
Kepala SMK N 4 BOJONEGORO
LAPORAN
UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEAHLIAN
PEMBUATAN PETA GEOLOGI
DESA WONOCOLO KECAMATAN KEDEWAN
KABUPATEN BOJONEGORO
DISUSUN OLEH:
DINAS PENDIDIKAN
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Uji Kompetensi Praktik Keahlian
1.1.1.
1.
Sebagai Syarat kelulusan sekolah sesuai dengan sistem kegiatan belajar mengajar tahun
ajaran 2010/2011
2.
1.1.2.
1.
2.
1.2.
Desa
: Wonocolo
Kec.
: Kedewan
Kab.
: Bojonegoro
Prov.
: Jawa Timur
1.3.
Praktik Keahlian
Kompas Geologi
Digunakan untuk:
1. Menentukan arah
2. Mengukur arah lapisan (Strike)
3. Mengukur kemiringan (Dip)
4. Mengukur arah Dip
5. Mengukur besar Slope
-
Pita ukur
Digunakan untuk mengukur jarak pada lintasan yang dilalui. Menggunakan pita ukur
dengan panjang 50 meter.
Palu Geologi
Digunakan untuk mengambil sample batuan yang akan di identifikasi.
Loupe
Dipergunakan untuk mengamati contoh batuan (deskripsi) mengenai besar butir,
sortasi (pemilahan), roundness (kebundaran) dan juga komposisi mineral serta kandungan
fosilnya.
HCl 10 %
Digunakan untuk mengetahui kandungan karbonat yang terkandung dalam batuan
(sample).
Kertas
Digunakan untuk mengeplot lintasan yang telah dilalui selama berada di lapangan.
Buku lapangan
Digunakan untuk mencatat semua data yang telah diperoleh selama berada di
lapangan, termasuk didalamnya strike, dip, jarak, lithologi yang ada, diskripsi batuan dan
lintasan yang telah di lalui.
Kantong Sample
Untuk menempatkan contoh batuan yang diambil, jangan lupa untuk menuliskan
nomer kode batuan maupun tanggal pengambilan.
Mistar
Busur
Pensil 2B
Rapido
Kertas A3
BAB II
KONDISI WILAYAH
2.1.Morfologi Daerah Penelitian
Morfologi daerah Wonocolo merupakan daerah perbukitan dengan puncak
yang tertinggi G. Kedaton ( 254 meter) dengan daerah yang terendah 15 meter.
Dengan demikian daerah Wonocolo merupakan daerah satuan Morfologi
perbukitan yang dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan morfologi perbukitan
a.
2.2.
1.
Sungai Perinnial, ialah sungai yang selalu mengalirkan air baik dimusim hujan maupun
dimusim kemarau.
2.
2.3.
Sungai Intermetent, ialah sungai yang mengalirkan air hanya pada musim penghujan saja.
Stratigrafi Daerah Penelitian
BAB III
PEMETAAN GEOLOGI
3.1.
Lintasan
Dalam pembuatan peta Geologi ini, kami menggunakan dua lintasan (lintasan
jalan), yaitu :
1. Lintasan satu
Yaitu dari sayap utara antiklin. Mulai dari Desa Djangoer naik sampai area Desa Banyu
Urip.
2. Lintasan dua
Gb. 3.1.1
Lintasan I
3.2.
Litologi
Di Daerah yang kami teliti umumnya memiliki singkapan batu pasir
gampingan sampai napal, dengan kandungan mikrofosil. Banyak ditemukan perlapisan napal
pasiran yang disisipi gamping. Banyak terdapat mineral glaukonit yang berwarna hijau tapi
setelah terkena pelapukan menjadi hitam.
Gb. 3.2.1
Kekar yang tampak pada formasi batuan dengan struktur cross bedding
3.3.
Struktur Khas
Didaerah yang kami teliti memiliki struktur-struktur yang memiliki kesamaankesamaan. Dari data yang kami peroleh, struktur khas pada daerah ini adalah struktur cross
bedding. Hal ini dikarenakan karena daerah tersebut telah mengalami pengangkatan, yang
telah dijelakan pada bab sebelumnya. Sebelum terjadi pengangkatan daerah yang kami teliti
merupakan daerah laut dangkal dengan kondisi arus yang besar, sehingga terjadilah struktur
khas ini. Selain itu terdapat pula sisipan-sisipan batuan yang Nampak pada singkapan. Seperti
pada stasiun IV lintasan sayap antiklin bagian selatan. Terdapat batuan napal yang disisipi
batu gamping pasiran.
BAB IV
HASIL PENGAMBILAN DATA
Data yang diperoleh yaitu berdasarkan data di lapangan dari dua lintasan jalan (antiklin
wonocolo).
4.1 Lintasan Antiklin Sayap Utara
Yaitu dimulai dari sayap utara antiklin, batas Desa Djangoer sampai areal Desa Banjoe Oerip
(puncak antiklin).
Yaitu dimulai dari sayap selatan antiklin, dekat dengan pertigaan Km. 16 sampai
dengan KW 87.
Tabel Data Lintasan Antiklin Sayap Utara
Stasiun
Jarak (m)
Strike/Dip
Lithologi
I
N 325E / 22
Gamping pasiran
II
72
N133E / 30
Gamping lempungan
III
30
N 32E/ 21
Napal pasiran
IV
48
N160 E/21
Napal pasiran
V
21
Napal pasiran
1.1.1.
Kekerasan
Fosil
Mineral yang terkandung
Stasiun
Nama
Campuran
Warna
besar butir
Pemilihan
Porositas
Kemas
Semen
Struktur
Bentuk Butir
I
Gamping
pasiran
Pasir
putih kecoklatan
pasir kasar
Baik
Buruk
tertutup
gampingan
Massif
Membundar
baik
agak keras
Mikro fosil
-
II
Gamping
lempungan
lempung
cokelat
kekuningan
lempung
baik
buruk
tertutup
gampingan
masif
kuning kecokelatan
Pasir
Baik
Buruk
Tertutup
Gampingan
cross bedding
membundar baik
dapat diremas
mikro fosil
Oksida besi
membundar baik
dapat diremas
miko fosil
-
IV
Napal pasiran
sisipan gamping
kuning kecokelatan
pasir
baik
buruk
tertutup
gampingan
cross bedding
membundar baik
III
Napal pasiran
sisipan gamping
V
Napal pasiran
sisipan gamping
kuning kecokelatan
Pasir
Baik
Buruk
Tertutup
Gampingan
cross bedding
membundar baik
Kekerasan
Fosil
Mineral yang terkandung
4.2
dapat diremas
miko fosil
-
dapat diremas
miko fosil
-
dengan KW 87.
1.1.2.
1.1.3.
Jarak (m)
Strike/Dip
72
30
48
21
N 335 E/31
N 305 E/ 25
N 341 E/ 15
N 329 E/ 19
-
Lithologi
Napal
Napal lempungan
Gamping
Gamping Lempungan
Pasir Gampingan
I
Napal
kuning
kecoklatan
pasir sangat halus
baik
sedang
terbuka
gampingan
masif
bulat
dapat diremas
mikro fosil
-
II
Napal Lempungan
Lempung
kuning kecoklatan
Lempung
Baik
Sedang
Terbuka
gampingan
masif
bulat
dapat diremas
mikro fosil
-
III
Gamping
Kuning
pasir sangant
halus
Baik
Sedang
Terbuka
Gampingan
Massif
Bulat
dapat diremas
mikro fosil
-
Stasiun
Nama
campuran
Warna
besar butir
Pemilihan
Porositas
Kemas
Semen
Struktur
Bentuk Butir
Kekerasan
Fosil
Mineral yang
terkandung
IV
Gamping Lempungan
lempung agak lapuk
putih dan kuning
lempung agak lapuk
Baik
Baik
Tertutup
Gampingna
Massif
lempung agak lapuk
Lunak
mikro fosil
V
Pasir gampingan
Gamping
cokelat tua campur
hitam
Pasir gampingan
Baik
Sedang
Terbuka
Gamping
Massif
Pasir
dapat diremas
mikro fosil
Glaukonit
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
-
Daerah Wonocolo merupakan daerah antiklin dengan batuan pembentuk pasir gampingann
dan napal.
5.2.
Merupakan daerah yang telah mengalami pengangkatan akibat dari gejala geologi.
Saran
Hendaknya sekolah memberi sokongan materiil kepada siswa untuk melaksanakan ujian
praktek.
Teori dan Praktek yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar haruslah seimbang,
sehingga
ketika
siswa
dihadapkan
dengan
masalah
di
lapangan
siswa
dapat