Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA VERSI AL-QURAN

Dari berbagai penelusuran yang telah dilakukan oleh Agus Mustofa, ia berkesimpulan bahwa
Adam memang bukan manusia pertama yang hadir di muka Bumi. Ia adalah generasi
kesekian, setelah jutaan tahun munculnya spesies manusia di planet biru. Untuk itu, terlebih
dahulu kita membahas kembali rujukan utama kita, yaitu ayat-ayat al Quran.
Sepanjang yang saya ketahui, al Quran tidak pernah menyebut Adam sebagai manusia
pertama. Demikian pula istrinya, bukanlah manusia kedua yang diciptakan setelah Adam.
Banyak ayat al Quran yang justru memberikan indikasi kuat bahwa Adam dan Hawa adalah
salah satu saja dari sekian banyak umat manusia yang sudah ada pada waktu itu. Salah satu
indikasi kuat terdapat pada ayat berikut.
Firman Allah QS. Al Araaf (7): 11

11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu,
kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.
Ayat di atas dimulai dengan kalimat menciptakan kamu sekalian, lalu kami bentuk tubuh
kalian. Artinya, waktu itu Allah swt sudah menciptakan banyak manusia di muka Bumi.
Baru kemudian memerintah para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Sayangnya, dalam
kitab terjemahan bahasa Indonesia kata kum ditafsiri sebagai Adam. Di sebelah kata kamu
diberi penjelasan dengan kata dalam kurung (Adam). Padahal bahwa kum adalah bermakna
jamak kalian semua. Ini semakin jelas kalau kita baca ayat sebelumnya, berikut ini. Bahwa
yang dimaksud dengan kum itu adalah bangsa manusia secara keseluruhan. Spesies
manusia. Firman Allah QS. Al Araaf (7): 10.
10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan
bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Dari 2 ayat yang berurutan di atas, kita bisa memperoleh kesimpulan bahwa Allah swt
terlebih dahulu menciptakan bangsa manusia di muka Bumi, dengan segala sumber
penghidupannya. Dan, kemudian memilih salah satu di antaranya sebagai khalifah di muka
Bumi. Dialah Adam. Ditandai dengan perintah kepada malaikat untuk bersujud kepadanya.
Kalau Adam memang manusia pertama, ayatnya tidak akan berbunyi demikian. Di awalnya
pastilah Allah swt mengatakan kepada Adam dalam bentuk tunggal : Walaqad

Khalaqnaka-Dan sungguh telah Kami ciptakan kamu (Adam). Tapi, ternyata


menggunakan kum.
Bukti lain tentang Adam bukan manusia pertama adalah ketika Allah swt berkata kepada
malaikat mau menjadikan Adam sebagai Khalifah. Informasi itu ada pada ayat berikut.
Firman Allah QS. Al Baqarah (2): 30

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Ayat ini sering dipakai oleh sebagian besar kita untuk menjelaskan bahwa Adam adalah
manusia pertama. Karena di sana digambarkan dialog antara Allah swt dengan malaikat,
untuk menjadikan Adam sebagai khalifah di muka Bumi. Padahal justru ayat ini menegaskan
bahwa Adam bukanlah manusia pertama. Melainkan adalah salah satu manusia yang terpilih
dari sekian banyak manusia yang sudah ada di jaman itu.
Ada dua hal yang menunjukkan itu. Yang pertama, adalah kata inni jailun fil ardhi
khalifah-Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka Bumi.
Kalimat tersebut tidak menggunakan kata menciptakan (khalq) melainkan menggunakan
kata menjadikan (jaala). Jadi bukan mengadakan dari tidak ada menjadi ada, melainkan
memilih dari yang sudah ada menjadi khalifah alias pemimpin bagi umat manusia di jaman
itu. Kata memilih itu lebih jelas lagi pada ayat lain, berikut ini.
Firman Allah QS. Ali Imran (3): 33

33. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran
melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),
Allah swt menggunakan kata isthofaa yang secara eksplisit berarti memilih dari yang sudah
ada. Dan lebih jelas lagi, dalam ayat itu Allah swt membandingkan dengan nabi-nabi
lainnya seperti Nuh, keluarga ibrahim dan keluarga Imran. Mereka semua adalah orangorang yang terpilih pada jamannya.
Dan masih banyak lagi ayat yang memberikan kepahaman bahwa Adam bukanlah manusia
pertama di muka Bumi. Meskipun pada beberapa ayat, seringkali agak membingungkan jika

dipahami secara sebagian. Ayat-ayat itu memiliki penjelasan di ayat lainnya. Sebagai contoh
adalah ayat berikut ini. Allah swt mengatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia (al
insaan) dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Ada kesan,
seakan-akan Allah swt bercerita tentang penciptaan manusia pertama-Adam-langsung dari
tanah liat. Dan, begitulah yang sering kita dengar dari orang di sekitar kita. Firman Allah QS.
Al Hijr (15): 26

26. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Akan tetapi kalau anda cermati, ayat di atas tidak bercerita tentang penciptaan seorang
manusia melainkan manusia secara kolektif. Yang digunakan adalah kata al insaan.
Sayangnya sekali lagi dalam kitab terjemahan seringkali diberi penjelasan dalam kurung(Adam). Ini menjebak pemahaman orang-orang yang hanya membaca dari terjemahan bahasa
Indonesianya. Seakan-akan ayat itu bercerita tentang penciptaan Adam, sebagai manusia
pertama. Jika mau lebih jelas lagi dalam memahami ayat itu, bacalah ayat-ayat berikut.
Allah swt memberikan penjelasan lebih rinci bahwa yang diciptakan dari tanah liat kering
yang berasal dari lumpur hitam itu, adalah basyaran. Yaitu spesies manusia sebelum al
insaan. Atau, nenek moyang AL-INSAAN, yang memang sudah ada selama jutaan tahun
sebelumnya. Karena itu, ayat berikutnya memberikan penjelasan bahwa BASYARAN itu
masih perlu disempurnakan lagi oleh Allah swt, agar menjadi al insaan, Maka bila telah
Kusempurnakan kejadiannya, dan telah Kutiupkan RuhKu ke dalamnya, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud. Dan para malaikat pun bersujud bersama-sama. Bukan
kepada al basyar yang awal, melainkan kepada al insaan.
Jadi, adalah keliru kalau kita menafsiri ayat tersebut sebagai proses penciptaan Adam
manusia pertama dari tanah liat. Itu adalah cerita tentang penciptaan al-basyar secara kolektif,
yang ditumbuhkan oleh Allah swt dari tanah Bumi. Dan setelah disempurnakan kejadiannya
menjadi Al-INSAAN barulah malaikat diperintahkan bersujud kepada salah satu dari al
insaan itu, yaitu Adam.
Lantas, dari keturunan Adam inilah manusia modern berkembang biak. Sedangkan manusiamanusia lain selain keturunan Adam mengalami kepunahan. Maka manusia modern ini
disebut sebagai bani Adam alias keturunan Adam.
Ayat berikut ini menjelaskan bahwa para nabi yang disebut di dalam al Quran itu adalah
keturunan Adam. Sedangkan lagi keturunan Nuh, keturunan Ibrahim, dan Imran. Galur

manusia modern adalah galur keturunan Adam. Maka ia pun disebut sebagai bapaknya
manusia. Firman Allah QS. Maryam (19): 58
58. Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari
keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih.
apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis.
Perbedaan yang paling mendasar antara al-basyar manusia purba dengan al-insaan manusia
modern adalah pada kemampuan akalnya. Secara fisikal, itu diwakili oleh kualitasdan
kapasitas otaknya. Malaikat yang semula ragu-ragu untuk bersujud kepada Adam ternyata
mau bersujud kepadanya ketika Allah swt menunjukkan bahwa kemampuan akal Adam diluar
dugaan malaikat. Adam dengan mudahnya menguasai ilmu pengetahuan alam yang diajarkan
Allah swt kepadanya.
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. Mereka menjawab:
"Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. 33.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah
sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi
dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" 34. Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam,"
Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan
orang-orang yang kafir.

Anda mungkin juga menyukai