Askep Gerontik - 2 PDF
Askep Gerontik - 2 PDF
A. Pengkajian
a. Identitas
1. Nama
: Ny. R
2. Usia
: 65 tahun
3. Tempat Asal : Maccini Ayo
4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Tn. G
I. Fisik/ Biologis
a. Pandanagan Lansia tentang kesehatannya: Ny. R merasa dirinya sakit tetapi
sakitnya tidak terlalu parah, keluhannya yang sering adalah merasa nyeri pada
daerah ekstremitas kanan bawah.
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
Ny R. Hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi, BAB,
BAK sendiri, cuci pakaian sendiri, sapu kamar sendiri selain itu jalan-jalan di
sekitar rumahnya.
c. Kekuatan fisik lansia
Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing masing anggota ektremitas berbedabeda,
- Kedua tangan kekuatannya cukup kuat.
- Kaki kiri kekuatan cukup kuat
- Kaki kanan sering terasa nyeri dan terasa betul pada cuaca dingin.
Penglihatan
Penglihatan pada jarak 1 meter cukup jelas namun terjadi penurunan
penglihatan dibandingkan lima tahun yang Pendengaran
Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi rendah
klien kurang mendengar.
d. Kebiasan lansia merawat diri pada Ny. R masih baik dalam arti klien mampu
merawat diri dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecil
Kebiasaan makan : selera makan klien kurang, makanan yang disediakan
hanya porsi yang dimakan, makanan yang dikonsumsi kadang- kadang nasi/
bubur, klien mengatakan suka makan makanan ringan.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari cukup banyak.
Kebiasaan tidur
: Cukup, siang hari kadang kadang tidur sebentar
kemudian terbangun lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam 21.00
05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering kencing dan
melakukan shalat malam.
Kebiasaan BAB
: Klien mengatakan BAB teratur saja, frekwensinya
kadang-kadang 1 x sehari.
Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari tetangga
klien.
Sebelumnya klien tinggal dengan majikannya.
Kegiatan organisasi yang diikuti klientidak ada.
Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa
nyaman berserta dengan teman- teman sewismanya.
Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma.
Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien.
IV Spritual
Klien adalah orang yang taat sekali beribadah, menjalankan sholat lima waktu
dan rutin puasa senin dan kamis.
Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang
terjadi.
Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.
Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir
hidupnya kilien tetap bahagia.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama
Tempat dan tanggal lahir
Jenis Kelamin
Suku / Agama
Pendidikan
Status
Alamat/ telepon
Orang paling dekat
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup
Umur
Pekerjaan
Kematian
Tahun Meninggal
Penyebab kematian
Anak-anak yang hidup
: Ny. R
: 65 tahun
: Perempuan
: Makassar/ Islam
: SR
: Janda
: Maccini Ayo
: Tn. G
: Tn. D
: 85 tahun
: Nelayan
: Meninggal
: 2002
: Sakit Usia lanjut
: 6 orang
3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini
Pekerjaan sebelumnya
Sumber-sumber pendapatan
: Tidak ada
Nutrisi
Jadwal makan tidak bermasalah, hanya jumlah yang dimakan sedikit
berkurang dibanding biasanya
9. Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanakkanak
Penyakit serius kronik
Traum
Perawatan di RS
Operasi
Riwayat obstetric
10. Riwayat Keluarga
X
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Klien
11.Tinjauan system
a. Umum
Ny.R merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah lebih terasa
pada cuaca dingin, penglihatan agak bertkurang dibandingkan lima
tahun lalu.
b. Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c. Mata
Klien mengatakan terjadi penurunan penglihatan dibanding lima tahun
lalu.
d. Telinga
Klien masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika
menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, klien kurang
mendengar.
e. Mulut dan Tenggorokan
Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk
mengunyah makanan , kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan
yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien
yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
f. Hidung dan sinus
Tidak ada keluhan
g. Payudara
Tidak ada kelainan dan tampak sudah tidak kencang lagi.
h. Leher
Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak
terbatas gerakan lehernya/pelan.
i. Kardiovaskuler
Tidak ada kelainan bunyi jantung 1 dan 2 masih terdengar baik, klien
berjalan sedikit miring.
j. Pernafasan
Tidak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak
aktivitas tampak seperti kelelahan.
k. Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi
sudah tanggal, klien juga mengatakan nafsu makan berkurang, pola
defekasi masih normal
l. Genitoreproduksi wanita
Tidak ada keluhan penting.
m. Muskuloskletal
Klien mengatakan sekarang sering merasa nyeri pada daerah
ekstremitas kanan bawah.
n. Sistem syaraf pusat
Tidak ada keluhan yang berati.
o. Sistem Endokrin
Terjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut.
p. Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasabiasa saja, bila
ada sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, sholat
malam dan puasa senin- kamis, Kesulitan dalam konsentrasi juga
terjadi, stress saat ini tidak ada, bila berbicara tentang kematian dan
Proses penuaan
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah ektremitas
kanan bawah.
Data Objektif :
- Kekuatan otot tangan
dan kaki
Terganggu system
muskuloskletal
Gangguan mobilitas
fisik
5
4
- Kedua kaki nampak
atropi
- Ekspresi wajah nampak
meringis saat nyeri
2.
Proses penuaan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
Penurunan fungsi tubuh
penglihtan dibandingkan
lima tahun.
Klien megatakan terjadi Gg.sist
Gg. Sist.
gangguan
pendengaran Penglihatan
bila frekwensi rendah, Pendengaran
klien kurang mendengar.
Penurunan
Kurang
Sensitivitas
koordinasi
Pada cahaya
Respon me
gerakan
lambat.
tubuh
Lap. Pandang
Tremor
Menyempit
Risiko cedera
3.
Data Subjektif :
- Klien mengatakan porsi
makannya
sudah
berkurang.
- Klien
mengatakan
kurang nafsu makan.
Data Objektif :
- Porsi makan yang
diberikan
tidak
dihabiskan, hanya porsi
yang dihabiskan.
- Klien nampak kesulitan
menguyah makanan.
- Nampak caries pada gigi
geraham bawah.
Proses penuaan
Perubahan nutrisi
( kurang dari
kebutuhan tubuh )
Gg. sist
Pencernaan
Gg. sist
persyarafan
Kehilangan
Gigi
Sensitivitas
indra penge
capan
kesulitan
proses me
ngunyah
Rasa lapar
menurun
Intake kurang
Perubahan nutruisi (
kurang dari kebutuhan
tubuh )
10
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanggal : 28/12 /04
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan
penurunan fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah ektremitas
kanan bawah.
Data Objektif :
Kekuatan otot tangan dan
kaki
5
5
4
- Kedua kaki nampak
atropi
- Ekspresi wajah nampak
meringis saat nyeri
TUJUAN
INTERVENSI
1. Bina hubungan saling
percaya
Gangguan
mobilitas fisik
dapat berkurang
dengan criteria :
Keluhan klien
berkurang.
Tidak terjadi
kekakuan gerakan 2. Kaji kemampuan dan
kelemahan secara
lagi.
fungsional .
Kelemahan
berkurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan.
Aktivitas sehari
hari tidak
3. Kaji derajat mobilisasi
terganggu lagi.
klien dengan
menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4)
atau dengan skala
tingkat kemandirian.(
0-5 ) atau ( A- E )
4. Jelaskan pada klien
tentang proses penuan
dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
RASIONALISASI
1. Hubungan saling
percaya
mempermudah
dalam penggalian
masalah lebih lanjut.
2. Pengkajian
kemampuan dan
kelemahan berguna
untuk pengembilan
intervensi
selanjutnya
IMPLEMENTASI
Jam :
1. Membina hubungan saling percaya
Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll
Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
Jam ;
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu
mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci
pakaian sendiri.
3. Mengetahui sampai
sebatas mana
kemandirian klien
Jam :
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
dengan menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4) atau dengan
skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
4. Dengan penjelasan
akan meningkatkan
pengetahuan dan
klien akan mau
mengikuti anjuran
Jam
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
EVALUASI
Jam :
S : Kelin
mengatakan
Masih merasakan
kaku pada
persndiannya.
O : Masih terjadi
kekakuan gerakan
, Kelemahan
masih ada.
Kekuatan otot
masih kurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan. Dan
masih mendapat
bantuan dari
teman di wisma
untuk kegiatan
yang berat.
A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi
11
5. Ajarkan dan
demonstrasikan laithan
ROM aktif/pasif
5. Klien dapat
mencontoh dan
melaksanakan
latihan secara
mandiri
Jam
5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan
gerakan yang ringan saja.
6. Mengurangi
kesalahan dalam
melakukan latihan
dan mengurangi
beban latihan.
Jam
6. Membantu untuk melakukan latihan
rentang gerak ( ROM aktif atau fasif
)
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan
7. Agar tidak
menimbulkan stress
baru.
8. Relaksasi akan
mengurangi nyeri
yang dirasakan
sehingga klien tidak
takut melakukan
latihan.
9. Buatkan rencana
aktivitas klien sehingga
istirahat klien tidak
terganggu
9. Jadwal yang
dibuatkan akan
membimbing klien
dalam melakukan
aktivitas sehingga
klien dapat istirahat
P; pertahankan
intervensi
Jam
7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang tidak
sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam
8. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa
enak.
Jam:
9. Membuatkan rencana aktivitas klien
sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa
dilakukan tiap pagi setelah makan
pagi
12
dan meluangkan
waktu untuk yang
lainnya.
10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
kemampuan.
10.Meningkatkan
kemampuan dan
harga diri klien.
11.Mengurangi stress
klien dan mencegah
terjadinya
kecelakaan .
12.Libatkan
keluarga/teman/pemb
ina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas
sehari hari.
12.Peran kleuarga
penting agar dalam
aktivitas sehari-hari
klien tetap
kooperatif dalam
bekerjasaama.
13.Menjaga dan
menyempurnakan
perawatan yang
dinerikan.
jam:
10. Memberi kesempatan klien untuk
melakukan aktivitas secara optimal
sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan sendiri
Jam :
11. Membantu klien dalam aktivitas
sehari hari yang dirasa berat bagi
klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan
dengan baik.
Jam :
12.Melibatkankeluarga/teman/pembina
dalam kegiatan latihan dan aktivitas
sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.
Jam :
13
Tanggal : 28/12/04
Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan
pendengaran
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtan dibandingkan
lima tahun yang lalu.
Klien mengatakan terjadi
gangguan
pendengaran
bila frekwensi rendah,
klien kurang mendengar.
1. Dengan pengkajian
diharapkan akan
dapat dengan
mudah menentukan
intervensi yang
akan diberikan.
3. Supaya klien
mengetahui apa saja
yang dilakukan
untuk mengatasi
masalah nya.
Jam :
3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat
penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan
walaupun dengan bantuan.
4. Ciptakan lingkungan
ruangan yang cukup
: pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan ada
pagar untuk
berpegang tangan.
4. Dengan lingkungan
ruangan yang cukup
pencahayaan dan
lantai yang tidak
licin akan
meminimalkan
terjadinya cedera.
Jam :
4. Ciptakan lingkungan ruangan yang
cukup : pencahayaannya, lantai
tidak licin/basah dan ada pagar
untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
diruangan disiapkan pegangan.
2. Dengan penjelasan
klien dapat
memahami dan
kahirnya dapat
kooperatif dalam
segala tindakan.
5. Mencegah terjadinya
Jam :
5. Hindari lantai kamar mandi dan
WC yang licin serta beri pegangan.
Jam :
S:
Klien
mengatakan
masih
terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur,
air mata sering keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau
O:
Tampak
klien
mengugunakan lensa
kontak.
Pandangan
pada jarak meter
masih bisa dilihat klien,
tremor masih terjadi.
Dampak
terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut diatas
A:
Risiko cedera masih
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi
14
injuri.
6. Dekatkan barang
barang keperluan
klien.
6. Memudahkan klien
melihatn dan
menjangkau tanpa
memerlukan banyak
bantuan.
7. Ajarkan cara
menggunakan alat
abntu pindah ( turun
dari tempat tidur,
bangun pada malam
hari untuk
BAB/BAK.
7. Meminimalkan
cedera.
8. Libatkan
keluarga/teman se
wisma untuk saling
tolong menolong.
9. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
daalm hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.
9. Untuk meningkatkan
fungsi yang
terganggu dan
memberikan
therapy
Jam :
7. Ajarkan cara menggunakan alat
abntu pindah ( turun dari tempat
tidur, bangun pada malam hari
untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan
melaksanakan hal hal yang telah
dianjurkan.
Jam :
8. Libatkan keluarga/teman se wisma
untuk saling tolong menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di
wisma 3 saling tolong menolong.
Jam :
9. Kolaborasi dengan tiem kesehatan
lain daalm hal pengobatan atau
tindakan lainnya.
15
Tanggal : 28/12/04
Perubahan
nutrisi
(
kurang dari kebutuhan
tubuh ) berhubungan
dengan penurunan nafsu
makan, kehilangan organ
pencernaan ( gigi )
ditandai dengan
Data Subjektif :
- Porsi makan yang
diberikan
tidak
dihabiskan, hanya porsi
yang dihabiskan.
- Klien nampak kesulitan
menguyah makanan.
- Nampak caries pada gigi
geraham bawah.
Data Objektif :
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB
: ada
Pola konsumsi makanan :
frekwensi 3 kali sehari,
kadang-kadang
klien
puasa senin dan kamis.
Makan dilakukan secara
bersama-sama
dengan
lansia yang lain.
Pada tanggal pengkajian
klien hanya makan bubur
porsi saja.
Perubahan nutrisi
( kurang dari
kebutuhan tubuh )
dapat diatasi
dengan criteria :
Klien tidak lagi
mengeluhkan
susah mengunyah
makanan, nafsu
makan
bertambah. BB
meningkat.
Pola konsumsi
makanan jadi
teratur dan
makanan yang
disajikan
dihabiskan 1
porsi.
1. Dapat menentukasn
intervensi yang akan
diberikan.
Jam :
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.
Kebutuhan nutrisi klien perhari kirakira 5500 kalori, dan perubahan
terjadi dibuktikan terjadi penurunan
BB.
2. Agar klien
mengetahui dan klien
akan mengerti apa
yang terjadi / dampak
dari prose penuaan
tersebut.
Jam :
2. Jelaskan pada klien tentang proses
penuan hubungan dengan proases
sist pencernaan.
Hasil : klien mengerti tentanproses
penuaan dan dampaknya terhadap
nutrisi klien.
3. Dengan makan
makanan dengan
porsi kecil tapisering
akan melatih
abdomen beradaptasi
dengan makanan dan
tidak membuat klien
merasa bosan/enek.
Jam :
3. Anjurkan klien untuk makan
makanan dalam porsi kecil tapi
sering dan makan biscuit.
Hasil ; Makanan yang tidak
dihabiskan disimpan oleh klien
kemudian dimakan lagi pada jam
tertentu, dan klien suka makan
biscuit yang dicelupkan di air putih
Jam :
4. Anjurkan klien untuk tidak makan
makanan yang keras dan sulit untuk
ditelan/makan.
Hasil : klien mematuhi anjuran
dengan tidak memakan makanan
yang keras.
Jam :
S:
Klien
mengatakan
masih
susah
mengunyah makanan
oleh karena gigi sudah
tanggal semua.. Nafsu
makan masih kurang
O:
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB : ada
Pola
konsumsi
makanan : frekwensi 3
kali sehari, kadangkadang klien puasa
senin
dan
kamis.
Makan
dilakukan
secara bersama- sama
dengan lansia yang
lain.
Makanan
yang
disajikan hanya di
makan porsi saja.
A:
Perubahan pola nutrisi
masih terjadi
P;
Pertahankan intervensi
16
Jam :
5. makan makanan yang banyak
mengandung serat dan batasi
makanan yang tinggi kalori.
Hasil : klien suka makanan seperti
sayuran ( daun pepaya )dan buah (
pisang )
6. Menghilangkan stress
dan meningkatkan
selera makan.
Jam :
6. Anjurkan semua klien untuk makan
secara bersama sama
Hasil : semua klien yang ada di
wisma selalu makan bersama sama
di meja makan.
7. Kolaborasi untuk
penyajian makanan
yang hangat dan
dengan menu yang
bervariasi
7. Makanan yang
hangat dfan
bervariasi akan
membuat selera
makan
bertambah.
Jam :
7. Kolaborasi untuk penyajian makanan
yang hangat dan dengan menu yang
bervariasi
17
Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi dengan
kriteria :
Klien tidur
dengan tenang,
tidak sering
terjaga
1.
1. Memastikan pola
tidur klien berubah.
2.
Jelaskan tyentang
proses penuaan
denga peurbahan
pola tidur pada
klien.
2. Meningkatkan
pengetahuan klien
dan hubungannya
dengan perubahan
tidur yang terjadi.
Anjurkan pada
lansia untuk
menyediakan
temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
3. Lingkungan yang
nyaman dan bersih
dapat meningkatkan
kenyamanan klien
saat tidur.
Beri / ciptakan
lingkungan yang
cukup ventilasi,
bebas dari bau
bauan.
4. Membantu sirkulasi
udara sehingga
udara yang di hirup
betul betul bersih.
5. Latihan bertujuan
memperlancar
sirkulasi dan
kelenturan otot.
3.
4.
5.
Jam :
1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau
tidur siang sebentar-sebentar saja
dan malam sering terbangun
Jam :
2. Jelaskan tyentang proses penuaan
denga peurbahan pola tidur pada
klien.
Hasil : klien mengerti penjelasan
yang diberikan.
Jam :
3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih
Jam :
S:
Klien mengatakan tidur
siang masih sebentar
sebentar saja, tapi
malam mulai enak,
jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai
berubah baik
P;
Pertahankan intervensi.
Jam :
4. Beri / ciptakan lingkungan yang
cukup ventilasi, bebas dari bau
bauan.
Hasil : Jendala kamar terbuka.
Jam :
5. Latih lansia untuk latihan fisik
yang ringan ( sesuai hobi dan
kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien
tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas
latihan gerak sebelum tidur.
18
6.
Ajarkan /
demonstrasi teknik
relaksasi pada klien
sebelum tidur.
6. Membantu
menginduksi tidur.
Jam :
6. Ajarkan / demonstrasi teknik
relaksasi pada klien sebelum
tidur.
Hasil : Klien bisa mengikuti
latihan yang telah diajarkan.
7.
Tingkatkan regimen
kenyamanan waktu
tidur mis : mandi
hangat dan minum
segelas susu hangat
sebelum tidur.
7. Meningkatkan efek
relaksasi, susu
mempunyai kualitas
soporifik, sintesis
serotinin
neurotransmitter
yang membantu
pasien tertidur dan
tidur lebih lama.
Jam :
7. Tingkatkan regimen kenyamanan
waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat
sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.
8.
Anjurkan lansia
untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
8. Mengurangi
terbangun pada
malam harinya.
9.
Anjurkan berdoa
sebelum tidur.
9. Memberikan rasa
aman,membuat
perasaan jadi tenang
dan aman.
Jam :
8. Anjurkan lansia untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran
untuk mengosongkan KK
Jam :
9. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu
berdoa sebelum tidur.
Jam :
10. Kolaborasi bila terjadi gangguan
19
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
DX
HARI/TGL
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi,
makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.
Jam :12.00
Jam; 09. 45
2. Mengulangi kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuan dan mamfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami
Jam 09.55
3. Mengulang kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuaan dan manfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami.
S : Klien
mengatakan
Masih merasakan kaku pada
persendiannya.
Jam ; 10.10
4. Melanjutkan kembali latihan ROM aktif /pasif
melalui latihan okupasi.
Hasil : Klien mampu melakukan latihan secara
aktif.
Jam : 10. 15
5. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30
6.Memberi kesempatan klien untuk melakukan
aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap bisa melakukan aktivitas yang
bisa dilakukan sendiri
II
Jam : 10.35
7. Membantu klien dalam aktivitas seharihari
yang dirasa berat bagi klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan dengan
baik.
Jam :
1. Mengkaji ulang tingkat penurunan penglihatan
mata klien
Hasil : Penurunan penglihatan pada mata kabur
pada jarak 3 meter, mata sering berair
Jam :
S : Klien mengatakan masih terjadi
gangguan pada penglihtannya yaitu
pandangan jadi kabur, air mata sering
keluar.
21
III
Jam :
2. Menjelaskan kembali tentang proses penuaan
dan dampaknya pada mata
Hasil : Klien memahami penjelasan yang
diberikan.
Jam :
3. Menjelaskan kembali tentang keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsun
tersebut.
Jam :
5. Menghindari lantai kamar mandi dan WC yang
licin
Hasil : Klien mengerti dan lantai kamar mandi
tidak licin
Jam :
7. Melibatkan keluarga/tetangga untuk saling
tolong-menolong.
Hasil : Keluarga/tetangga saling membantu
O : klien
kacamata.
Jam :
Jam :
S:
- Klien mengatakan kurang nafsu
Jam :
3. Menganjurkan klien untuk makanmakanan
dalam porsi kecil tapi sering.
Hasil : Klien mengerti dan akanmelakukannya.
Jam :
5. Menganjurkan makan makanan yang banyak
mengandung serat dan membatasi makanan
yang tinggi kalori.
Hasil : klien makan pepaya dan mengatakan
suka makan sayur, pisang dan buah-buahan.
tidak
menggunakan
makan.
- Klien mengatakan masih susah
menguyah karena sebagian giginya
sudash tanggal dan terdapat caries.
O : Porsi makan tidak dihabiskan
hanya porsi yang dimakan.
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan
masih terjadi.
P: Pertahankan intervenmsi
Jam :
6. Menganjurkan Klien untuk makan bersama
dengan anggota keluarga lain
Hasil : Klien mengerti dan akan melaksanakannya.
22
NO
DX
II
HARI/TGL
28 12 04
IMPLEMENTASI
Jam :
1. Mengkaji ulang tingkat penurunan penglihatan
klien.
Hasil : Masih terjadi penurunan penglihatan pada
mata (Kabur), mata sering berair.
Jam :
2. Menjelaskan kembali tentang proses penuaan
dan napak dampaknya pada mata.
Hasil : Klien memahami penjelasan yang
diberikan.
EVALUASI
Jam :
S : Klien mengatakan penglihatannya
masih kabur dan mata sering
berair.
O:
- Tidak menggunakan kacamata.
- Mata klien sering berair.
A : Risiko cedera masih persisten.
P : Pertahankan intervensi.
Jam :
3. Menjelaskan kembali tentang keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti
Jam :
5. Menghindari dari lantai kamr mandi dan WC
yang licin.
Hasil : Lantai kamar mandi tidak licin.
Jam :
7. Menganjurkan keluarga/tetangga untuk saling
membantu apabila ada yang butuh bantuan.
Hasil : Keluarga/anak klien selalu
memperhatikan kebutuhan klien.
III
Jam :
1. Mengkaji ulang kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.
Hasil : Klien mengatakan nafsu makannya sudah
mulai menigkat.
Jam :
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan
dalam porsi kecil tapi sering
Hasil : Klien mengerti dan akan melaksanakannya.
Jam :
5. Menganjurkan makan makanan yang banyak
mengandung serat dan membatasi makanan yang
banyak mengandung kalori.
Jam :
6. Menganjurkan klien untuk tetap makan bersama
anggota kelurga lain.
Hasil : klien mengerti dan akan melaksanakannya.
Jam :
S:
- Klien mengatakan nafsu makan
sudah mulai meningkat.
- Klien mengeluh kalau makannya
susah menguyah.
O : Porsi makan hanya porsi yang
dihabiskan.
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan
belum teratasi.
P : Pertahannkan intervensi
23