Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. DG. R.

DI KELURAHAN MACCINI AYO KEC LAWU MAROS

A. Pengkajian
a. Identitas
1. Nama
: Ny. R
2. Usia
: 65 tahun
3. Tempat Asal : Maccini Ayo
4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Tn. G
I. Fisik/ Biologis
a. Pandanagan Lansia tentang kesehatannya: Ny. R merasa dirinya sakit tetapi
sakitnya tidak terlalu parah, keluhannya yang sering adalah merasa nyeri pada
daerah ekstremitas kanan bawah.
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
Ny R. Hanya mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi, BAB,
BAK sendiri, cuci pakaian sendiri, sapu kamar sendiri selain itu jalan-jalan di
sekitar rumahnya.
c. Kekuatan fisik lansia
Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing masing anggota ektremitas berbedabeda,
- Kedua tangan kekuatannya cukup kuat.
- Kaki kiri kekuatan cukup kuat
- Kaki kanan sering terasa nyeri dan terasa betul pada cuaca dingin.
Penglihatan
Penglihatan pada jarak 1 meter cukup jelas namun terjadi penurunan
penglihatan dibandingkan lima tahun yang Pendengaran
Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas. Dengan suara frekwensi rendah
klien kurang mendengar.
d. Kebiasan lansia merawat diri pada Ny. R masih baik dalam arti klien mampu
merawat diri dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
e. Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecil
Kebiasaan makan : selera makan klien kurang, makanan yang disediakan
hanya porsi yang dimakan, makanan yang dikonsumsi kadang- kadang nasi/
bubur, klien mengatakan suka makan makanan ringan.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari cukup banyak.
Kebiasaan tidur
: Cukup, siang hari kadang kadang tidur sebentar
kemudian terbangun lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam 21.00
05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering kencing dan
melakukan shalat malam.
Kebiasaan BAB
: Klien mengatakan BAB teratur saja, frekwensinya
kadang-kadang 1 x sehari.

f. Perubahanperubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan


Klien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang,
sering terasa kaku pada kedua lututnya, badan juga tampak membungkuk.
g. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
Ny.R adalah lansia yang rajin berobat, minum obat teratur sesuai dengan dosis
yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien tidak segansegan
berobat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada systemsystem :
a. Integumen
Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.
b. Muskuloskletal
Klien mengatakan sering terasa nyeri pada ekstremitas kanan bawah terutama
bila cuaca.
c. Respirasi
Tidak ada keluhan yang berarti.
d. Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan yang berarti
e. Perkemihan
Frekuensi BAB klien dan BAK lancar
f. Persyarafan
Tidak ada keluhan yang berarti.
g. Fungsi sensoris
Penglihatan berkurang dibandingkan lima tahun yang lalu.
Pendengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah
Pengecapan, sensitifitas pengecapan berkurang, terjadi perubahan nafsu
makan.
Penciuman, masih baik.
II. Psikologis
a. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang
kadangkadang ada yang terlupakan.
b. Proses pikir
Cukup baik
c. Alam perasa
Cukup baik
d. Orientasi
Cukup baik
III. Sosial Ekonomi
Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah membuat kerajinan tangan
( menyulam )

Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari tetangga
klien.
Sebelumnya klien tinggal dengan majikannya.
Kegiatan organisasi yang diikuti klientidak ada.
Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa
nyaman berserta dengan teman- teman sewismanya.
Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma.
Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien.

IV Spritual

Klien adalah orang yang taat sekali beribadah, menjalankan sholat lima waktu
dan rutin puasa senin dan kamis.
Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang
terjadi.
Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.
Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir
hidupnya kilien tetap bahagia.

RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama
Tempat dan tanggal lahir
Jenis Kelamin
Suku / Agama
Pendidikan
Status
Alamat/ telepon
Orang paling dekat
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup
Umur
Pekerjaan
Kematian
Tahun Meninggal
Penyebab kematian
Anak-anak yang hidup

: Ny. R
: 65 tahun
: Perempuan
: Makassar/ Islam
: SR
: Janda
: Maccini Ayo
: Tn. G
: Tn. D
: 85 tahun
: Nelayan
: Meninggal
: 2002
: Sakit Usia lanjut
: 6 orang

3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini
Pekerjaan sebelumnya
Sumber-sumber pendapatan

: Saat ini klien tidak bekerja


: Bertani
:Tidak ada keperluannya
(ditanggung anaknya)

4. Riwayat Lingkungan Hidup


Tipe tempat tinmggal
: Rumah milik pribadi
Jumlah kamar
: 2 buak kamar
Jumlah Orang yang tinggal di rumah : 5 orang
Derajat privasi
: Baik
5. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat

: Tidak ada yang specifik

6. Sumber/system pendukung yang digunakan


Puskesmas, Pustu atau tenaga kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggal.
7. Deskripsi Hari khusus (termasuk kebiasaan ritual waktu tidur)
Tidur siang : Setelah sholat Zuhur ( sebentar sebentar )
Tidur malam : Mulai jam 21.00 s/d jam 05.00.
8. Status kesehatan saat ini
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : sakit persendian dan
pandangan mata kabur
Staus kesehatan selama 5 tahun yang lalu
: Perubahan penglihatan
Keluhan keluhan kesehatan utama
: Klien mengatakan sekarang
sering sakit persendian, kadang-kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan.
Pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : baik
Obat - Obatan
Nama obat
: Tidak jelas nama obat yang diberikan
Dosis
: 3 kali sehari
Waktu menggunaannya
: Pagi, siang dan sore
Dokter yang menginstrusikan : Dari Puskesmas
Masalahmasalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis
obat yang banyak
Efek samping tak menyenangkan

: Tidak ada

Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )


Obat obatan
: Tidak ada
Makanan
: Tidak ada

Nutrisi
Jadwal makan tidak bermasalah, hanya jumlah yang dimakan sedikit
berkurang dibanding biasanya
9. Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanakkanak
Penyakit serius kronik

: Sering batuk pilek


: Tidak pernah mengalami sakit
yang serius
: Tidak pernah terjadi trauma
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: G6 P6 A0

Traum
Perawatan di RS
Operasi
Riwayat obstetric
10. Riwayat Keluarga
X

Keterangan :

: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Klien

11.Tinjauan system
a. Umum
Ny.R merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah lebih terasa
pada cuaca dingin, penglihatan agak bertkurang dibandingkan lima
tahun lalu.

b. Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c. Mata
Klien mengatakan terjadi penurunan penglihatan dibanding lima tahun
lalu.
d. Telinga
Klien masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika
menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, klien kurang
mendengar.
e. Mulut dan Tenggorokan
Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk
mengunyah makanan , kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan
yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien
yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
f. Hidung dan sinus
Tidak ada keluhan
g. Payudara
Tidak ada kelainan dan tampak sudah tidak kencang lagi.
h. Leher
Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak
terbatas gerakan lehernya/pelan.
i. Kardiovaskuler
Tidak ada kelainan bunyi jantung 1 dan 2 masih terdengar baik, klien
berjalan sedikit miring.
j. Pernafasan
Tidak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak
aktivitas tampak seperti kelelahan.
k. Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi
sudah tanggal, klien juga mengatakan nafsu makan berkurang, pola
defekasi masih normal
l. Genitoreproduksi wanita
Tidak ada keluhan penting.
m. Muskuloskletal
Klien mengatakan sekarang sering merasa nyeri pada daerah
ekstremitas kanan bawah.
n. Sistem syaraf pusat
Tidak ada keluhan yang berati.
o. Sistem Endokrin
Terjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut.
p. Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasabiasa saja, bila
ada sesuatu yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, sholat
malam dan puasa senin- kamis, Kesulitan dalam konsentrasi juga
terjadi, stress saat ini tidak ada, bila berbicara tentang kematian dan

masa depan klien menyatakan mau meninggal dalam keadaan bahagia


dan tampak klien merasa optimis sehingga dalam kehidupan sehari
harinya biasa saja.

Proses penuaan

Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah ektremitas
kanan bawah.

Penurunan fungsi tubuh

Data Objektif :
- Kekuatan otot tangan
dan kaki

Terganggu system
muskuloskletal

Gangguan mobilitas
fisik

5
4
- Kedua kaki nampak
atropi
- Ekspresi wajah nampak
meringis saat nyeri

Berkurangnya masa otot


Perubahan degeneratif jar.
Connective

Kekuatan otot menurun


Endurance dan koordinasi
menurun.
ROM terbatas

Gangguan mobilitas fisik

2.

Proses penuaan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
Penurunan fungsi tubuh
penglihtan dibandingkan
lima tahun.
Klien megatakan terjadi Gg.sist
Gg. Sist.
gangguan
pendengaran Penglihatan
bila frekwensi rendah, Pendengaran
klien kurang mendengar.

Risiko cedera fisik

Penurunan
Kurang
Sensitivitas
koordinasi
Pada cahaya
Respon me
gerakan
lambat.
tubuh
Lap. Pandang
Tremor
Menyempit
Risiko cedera

3.

Data Subjektif :
- Klien mengatakan porsi
makannya
sudah
berkurang.
- Klien
mengatakan
kurang nafsu makan.

Data Objektif :
- Porsi makan yang
diberikan
tidak
dihabiskan, hanya porsi
yang dihabiskan.
- Klien nampak kesulitan
menguyah makanan.
- Nampak caries pada gigi
geraham bawah.

Proses penuaan

Perubahan nutrisi
( kurang dari
kebutuhan tubuh )

Penurunan fungsi tubuh

Gg. sist
Pencernaan

Gg. sist
persyarafan

Kehilangan
Gigi

Sensitivitas
indra penge
capan

kesulitan
proses me
ngunyah

Rasa lapar
menurun

Tidak ada nafsu makan

Intake kurang

Perubahan nutruisi (
kurang dari kebutuhan
tubuh )

B. Masalah Keperawatan / Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi system
muskuloskletal.
2. Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan /
persayarafan.
3. Perubahan nutrisi ( kurang dari kebutuhan tubuh ) berhubungan dengan
penurunan nafsu makan, kehilangan organ pencernaan ( gigi )

10

C. Rencana Tindakan keperawatan

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanggal : 28/12 /04
Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan
penurunan fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah ektremitas
kanan bawah.
Data Objektif :
Kekuatan otot tangan dan
kaki
5

5
4
- Kedua kaki nampak
atropi
- Ekspresi wajah nampak
meringis saat nyeri

TUJUAN

INTERVENSI
1. Bina hubungan saling
percaya

Gangguan
mobilitas fisik
dapat berkurang
dengan criteria :
Keluhan klien
berkurang.
Tidak terjadi
kekakuan gerakan 2. Kaji kemampuan dan
kelemahan secara
lagi.
fungsional .
Kelemahan
berkurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan.
Aktivitas sehari
hari tidak
3. Kaji derajat mobilisasi
terganggu lagi.
klien dengan
menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4)
atau dengan skala
tingkat kemandirian.(
0-5 ) atau ( A- E )
4. Jelaskan pada klien
tentang proses penuan
dan mamfaat latihan
bagi tubuh.

RASIONALISASI

1. Hubungan saling
percaya
mempermudah
dalam penggalian
masalah lebih lanjut.

2. Pengkajian
kemampuan dan
kelemahan berguna
untuk pengembilan
intervensi
selanjutnya

IMPLEMENTASI
Jam :
1. Membina hubungan saling percaya
Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll
Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
Jam ;
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu
mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci
pakaian sendiri.

3. Mengetahui sampai
sebatas mana
kemandirian klien

Jam :
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
dengan menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4) atau dengan
skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A

4. Dengan penjelasan
akan meningkatkan
pengetahuan dan
klien akan mau
mengikuti anjuran

Jam
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami

EVALUASI
Jam :
S : Kelin
mengatakan
Masih merasakan
kaku pada
persndiannya.
O : Masih terjadi
kekakuan gerakan
, Kelemahan
masih ada.
Kekuatan otot
masih kurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan. Dan
masih mendapat
bantuan dari
teman di wisma
untuk kegiatan
yang berat.

A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi

11

5. Ajarkan dan
demonstrasikan laithan
ROM aktif/pasif

5. Klien dapat
mencontoh dan
melaksanakan
latihan secara
mandiri

Jam
5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan
gerakan yang ringan saja.

6. Bantu untuk melakukan


latihan rentang gerak (
ROM aktif atau fasif )

6. Mengurangi
kesalahan dalam
melakukan latihan
dan mengurangi
beban latihan.

Jam
6. Membantu untuk melakukan latihan
rentang gerak ( ROM aktif atau fasif
)
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan

7. Anjurkan klien untuk


latihan menggunakan
ektrimitas yang tidak
sakit.

7. Agar tidak
menimbulkan stress
baru.

8. Ajarkan klien teknik


relaksasi.

8. Relaksasi akan
mengurangi nyeri
yang dirasakan
sehingga klien tidak
takut melakukan
latihan.

9. Buatkan rencana
aktivitas klien sehingga
istirahat klien tidak
terganggu

9. Jadwal yang
dibuatkan akan
membimbing klien
dalam melakukan
aktivitas sehingga
klien dapat istirahat

P; pertahankan
intervensi

Jam
7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang tidak
sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam
8. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa
enak.

Jam:
9. Membuatkan rencana aktivitas klien
sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa
dilakukan tiap pagi setelah makan
pagi

12

dan meluangkan
waktu untuk yang
lainnya.

10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
kemampuan.

10.Meningkatkan
kemampuan dan
harga diri klien.

11.Bantu klien dalam


aktivitas sehari hari
yang dirasa berat
bagi klien.

11.Mengurangi stress
klien dan mencegah
terjadinya
kecelakaan .

12.Libatkan
keluarga/teman/pemb
ina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas
sehari hari.

12.Peran kleuarga
penting agar dalam
aktivitas sehari-hari
klien tetap
kooperatif dalam
bekerjasaama.

13. Lakukan kolaborasi


dengan tiem
kesehatan lain bila
ada keluhan.

13.Menjaga dan
menyempurnakan
perawatan yang
dinerikan.

jam:
10. Memberi kesempatan klien untuk
melakukan aktivitas secara optimal
sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan sendiri

Jam :
11. Membantu klien dalam aktivitas
sehari hari yang dirasa berat bagi
klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan
dengan baik.

Jam :
12.Melibatkankeluarga/teman/pembina
dalam kegiatan latihan dan aktivitas
sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.

Jam :

13

Tanggal : 28/12/04
Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan
pendengaran
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtan dibandingkan
lima tahun yang lalu.
Klien mengatakan terjadi
gangguan
pendengaran
bila frekwensi rendah,
klien kurang mendengar.

Cedera fisik dapat 1. Kaji tingkat


penurunan
diatasi dengan
penglihatan mata
kriteria :
klien dan penurunan
Keluhan
fungsi persyarafan
penglihatan kabur
klien.
tidak lagi, air
mata berlebihan
jadi berkurang
dan gemetaran
2. Jelaskan pada klein
tidak lagi.
tentang proses
Pemakaian lensa
penuaan dan
kontak kadangdampaknya pada
kadang saja bila
mata dan syaraf.
sangat
diperlukan.
Aktivitas sehari
hari tidak
3. Jelaskan kebutuhan
terganggu lagi.
klien akan keamanan
dan keselamatan
akibat penurunan
fungsi tersebut.

1. Dengan pengkajian
diharapkan akan
dapat dengan
mudah menentukan
intervensi yang
akan diberikan.

3. Supaya klien
mengetahui apa saja
yang dilakukan
untuk mengatasi
masalah nya.

Jam :
3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat
penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan
walaupun dengan bantuan.

4. Ciptakan lingkungan
ruangan yang cukup
: pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan ada
pagar untuk
berpegang tangan.

4. Dengan lingkungan
ruangan yang cukup
pencahayaan dan
lantai yang tidak
licin akan
meminimalkan
terjadinya cedera.

Jam :
4. Ciptakan lingkungan ruangan yang
cukup : pencahayaannya, lantai
tidak licin/basah dan ada pagar
untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
diruangan disiapkan pegangan.

5. Hindari lantai kamar

2. Dengan penjelasan
klien dapat
memahami dan
kahirnya dapat
kooperatif dalam
segala tindakan.

5. Mencegah terjadinya

1. Kaji tingkat penurunan penglihatan


mata klien dan penurunan fungsi
persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada
jarak meter klien masih bisa lihat
tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi
bila tangan kiri memegang sesuatu.
Jam :
2. Jelaskan pada klein tentang proses
penuaan dan dampaknya pada mata
dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan
yang diberikan.

Jam :
5. Hindari lantai kamar mandi dan
WC yang licin serta beri pegangan.

Jam :
S:
Klien
mengatakan
masih
terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur,
air mata sering keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau

O:
Tampak
klien
mengugunakan lensa
kontak.
Pandangan
pada jarak meter
masih bisa dilihat klien,
tremor masih terjadi.
Dampak
terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut diatas

A:
Risiko cedera masih
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi

14

mandi dan WC yang


licin serta beri
pegangan.

injuri.

6. Dekatkan barang
barang keperluan
klien.

6. Memudahkan klien
melihatn dan
menjangkau tanpa
memerlukan banyak
bantuan.

7. Ajarkan cara
menggunakan alat
abntu pindah ( turun
dari tempat tidur,
bangun pada malam
hari untuk
BAB/BAK.

7. Meminimalkan
cedera.

8. Libatkan
keluarga/teman se
wisma untuk saling
tolong menolong.

8. Peran serta keluarga


dan teman se wisma
sangat membantu
dalam mengurangi
risiko kecelakanaan.

9. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
daalm hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.

9. Untuk meningkatkan
fungsi yang
terganggu dan
memberikan
therapy

Hasil: Daerah sekitar WC dan


Kamar mandi tidak licin ( Kering )
Jam :
6. Dekatkan barang barang
keperluan klien.
Hasil : Barang barang yang
diperlukan klien dekat dengan klien
yaitu disamping tempat tidur.

Jam :
7. Ajarkan cara menggunakan alat
abntu pindah ( turun dari tempat
tidur, bangun pada malam hari
untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan
melaksanakan hal hal yang telah
dianjurkan.
Jam :
8. Libatkan keluarga/teman se wisma
untuk saling tolong menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di
wisma 3 saling tolong menolong.

Jam :
9. Kolaborasi dengan tiem kesehatan
lain daalm hal pengobatan atau
tindakan lainnya.

15

Tanggal : 28/12/04
Perubahan
nutrisi
(
kurang dari kebutuhan
tubuh ) berhubungan
dengan penurunan nafsu
makan, kehilangan organ
pencernaan ( gigi )
ditandai dengan
Data Subjektif :
- Porsi makan yang
diberikan
tidak
dihabiskan, hanya porsi
yang dihabiskan.
- Klien nampak kesulitan
menguyah makanan.
- Nampak caries pada gigi
geraham bawah.
Data Objektif :
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB
: ada
Pola konsumsi makanan :
frekwensi 3 kali sehari,
kadang-kadang
klien
puasa senin dan kamis.
Makan dilakukan secara
bersama-sama
dengan
lansia yang lain.
Pada tanggal pengkajian
klien hanya makan bubur
porsi saja.

Perubahan nutrisi
( kurang dari
kebutuhan tubuh )
dapat diatasi
dengan criteria :
Klien tidak lagi
mengeluhkan
susah mengunyah
makanan, nafsu
makan
bertambah. BB
meningkat.
Pola konsumsi
makanan jadi
teratur dan
makanan yang
disajikan
dihabiskan 1
porsi.

1. Kaji kebutuhan nutrisi


dan perubahan nutrisi
yang terjadi.

1. Dapat menentukasn
intervensi yang akan
diberikan.

Jam :
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.
Kebutuhan nutrisi klien perhari kirakira 5500 kalori, dan perubahan
terjadi dibuktikan terjadi penurunan
BB.

2. Jelaskan pada klien


tentang proses penuan
hubungan dengan
proases sist
pencernaan.

2. Agar klien
mengetahui dan klien
akan mengerti apa
yang terjadi / dampak
dari prose penuaan
tersebut.

Jam :
2. Jelaskan pada klien tentang proses
penuan hubungan dengan proases
sist pencernaan.
Hasil : klien mengerti tentanproses
penuaan dan dampaknya terhadap
nutrisi klien.

3. Anjurkan klien untuk


makan makanan
dalam porsi kecil tapi
sering dan makan
biscuit.

3. Dengan makan
makanan dengan
porsi kecil tapisering
akan melatih
abdomen beradaptasi
dengan makanan dan
tidak membuat klien
merasa bosan/enek.

Jam :
3. Anjurkan klien untuk makan
makanan dalam porsi kecil tapi
sering dan makan biscuit.
Hasil ; Makanan yang tidak
dihabiskan disimpan oleh klien
kemudian dimakan lagi pada jam
tertentu, dan klien suka makan
biscuit yang dicelupkan di air putih

4. Anjurkan klien untuk


tidak makan makanan
yang keras dan sulit
untuk ditelan/makan.

4. Makanan yang keras


akan membuat
trauma pada organ
mulut oleh karena
gigi sudah banyak
yang tanggal.

Jam :
4. Anjurkan klien untuk tidak makan
makanan yang keras dan sulit untuk
ditelan/makan.
Hasil : klien mematuhi anjuran
dengan tidak memakan makanan
yang keras.

Jam :
S:
Klien
mengatakan
masih
susah
mengunyah makanan
oleh karena gigi sudah
tanggal semua.. Nafsu
makan masih kurang
O:
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB : ada
Pola
konsumsi
makanan : frekwensi 3
kali sehari, kadangkadang klien puasa
senin
dan
kamis.
Makan
dilakukan
secara bersama- sama
dengan lansia yang
lain.
Makanan
yang
disajikan hanya di
makan porsi saja.

A:
Perubahan pola nutrisi
masih terjadi
P;
Pertahankan intervensi

16

5. Anjurkan klien untuk


makan makanan yang
banyak mengandung
serat dan batasi
makanan yang tinggi
alori.

5. Serat berfungsi untuk


mempermudah dalam
proses BAB dan
kalori yang tinggi
akan menyebabkan
penambahan BB.

Jam :
5. makan makanan yang banyak
mengandung serat dan batasi
makanan yang tinggi kalori.
Hasil : klien suka makanan seperti
sayuran ( daun pepaya )dan buah (
pisang )

6. Anjurkan semua klien


untuk makan secara
bersama sama

6. Menghilangkan stress
dan meningkatkan
selera makan.

Jam :
6. Anjurkan semua klien untuk makan
secara bersama sama
Hasil : semua klien yang ada di
wisma selalu makan bersama sama
di meja makan.

7. Kolaborasi untuk
penyajian makanan
yang hangat dan
dengan menu yang
bervariasi

7. Makanan yang
hangat dfan
bervariasi akan
membuat selera
makan
bertambah.

Jam :
7. Kolaborasi untuk penyajian makanan
yang hangat dan dengan menu yang
bervariasi

17

Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi dengan
kriteria :
Klien tidur
dengan tenang,
tidak sering
terjaga

1.

Kaji pola tidur


klien.

1. Memastikan pola
tidur klien berubah.

2.

Jelaskan tyentang
proses penuaan
denga peurbahan
pola tidur pada
klien.

2. Meningkatkan
pengetahuan klien
dan hubungannya
dengan perubahan
tidur yang terjadi.

Anjurkan pada
lansia untuk
menyediakan
temapat tidur yang
nyaman dan bersih.

3. Lingkungan yang
nyaman dan bersih
dapat meningkatkan
kenyamanan klien
saat tidur.

Beri / ciptakan
lingkungan yang
cukup ventilasi,
bebas dari bau
bauan.

4. Membantu sirkulasi
udara sehingga
udara yang di hirup
betul betul bersih.

Latih lansia untuk


latihan fisik yang
ringan ( sesuai hobi
dan kemampuan )
pada siang hari
beberapa jam
sebelum klien tidur

5. Latihan bertujuan
memperlancar
sirkulasi dan
kelenturan otot.

3.

4.

5.

Jam :
1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau
tidur siang sebentar-sebentar saja
dan malam sering terbangun
Jam :
2. Jelaskan tyentang proses penuaan
denga peurbahan pola tidur pada
klien.
Hasil : klien mengerti penjelasan
yang diberikan.
Jam :
3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih

Jam :
S:
Klien mengatakan tidur
siang masih sebentar
sebentar saja, tapi
malam mulai enak,
jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai
berubah baik

P;
Pertahankan intervensi.

Jam :
4. Beri / ciptakan lingkungan yang
cukup ventilasi, bebas dari bau
bauan.
Hasil : Jendala kamar terbuka.

Jam :
5. Latih lansia untuk latihan fisik
yang ringan ( sesuai hobi dan
kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien
tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas
latihan gerak sebelum tidur.

18

6.

Ajarkan /
demonstrasi teknik
relaksasi pada klien
sebelum tidur.

6. Membantu
menginduksi tidur.

Jam :
6. Ajarkan / demonstrasi teknik
relaksasi pada klien sebelum
tidur.
Hasil : Klien bisa mengikuti
latihan yang telah diajarkan.

7.

Tingkatkan regimen
kenyamanan waktu
tidur mis : mandi
hangat dan minum
segelas susu hangat
sebelum tidur.

7. Meningkatkan efek
relaksasi, susu
mempunyai kualitas
soporifik, sintesis
serotinin
neurotransmitter
yang membantu
pasien tertidur dan
tidur lebih lama.

Jam :
7. Tingkatkan regimen kenyamanan
waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat
sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.

8.

Anjurkan lansia
untuk kosongkan
KK sebelum tidur.

8. Mengurangi
terbangun pada
malam harinya.

9.

Anjurkan berdoa
sebelum tidur.

9. Memberikan rasa
aman,membuat
perasaan jadi tenang
dan aman.

Jam :
8. Anjurkan lansia untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran
untuk mengosongkan KK
Jam :
9. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu
berdoa sebelum tidur.

10. Membantu prose


pengobatan bagi
klien.

Jam :
10. Kolaborasi bila terjadi gangguan

10. Kolaborasi bila


terjadi gangguan

19

CATATAN PERKEMBANGAN

NO

DX

HARI/TGL

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi,
makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.

Jam :12.00

Jam; 09. 45
2. Mengulangi kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuan dan mamfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami

O : - Tidak nampak kekauan gerakan


, kekuatan otot cukup.
- Aktivitas dapat dilakukan
sendiri.

Jam 09.55
3. Mengulang kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuaan dan manfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami.

A : Gangguan mobilitas fisik


teratasi
P:-

S : Klien
mengatakan
Masih merasakan kaku pada
persendiannya.

Jam ; 10.10
4. Melanjutkan kembali latihan ROM aktif /pasif
melalui latihan okupasi.
Hasil : Klien mampu melakukan latihan secara
aktif.
Jam : 10. 15
5. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.

jam: 10.30
6.Memberi kesempatan klien untuk melakukan
aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap bisa melakukan aktivitas yang
bisa dilakukan sendiri

II

Jam : 10.35
7. Membantu klien dalam aktivitas seharihari
yang dirasa berat bagi klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan dengan
baik.
Jam :
1. Mengkaji ulang tingkat penurunan penglihatan
mata klien
Hasil : Penurunan penglihatan pada mata kabur
pada jarak 3 meter, mata sering berair

Jam :
S : Klien mengatakan masih terjadi
gangguan pada penglihtannya yaitu
pandangan jadi kabur, air mata sering
keluar.

21

III

Jam :
2. Menjelaskan kembali tentang proses penuaan
dan dampaknya pada mata
Hasil : Klien memahami penjelasan yang
diberikan.
Jam :
3. Menjelaskan kembali tentang keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsun
tersebut.
Jam :
5. Menghindari lantai kamar mandi dan WC yang
licin
Hasil : Klien mengerti dan lantai kamar mandi
tidak licin
Jam :
7. Melibatkan keluarga/tetangga untuk saling
tolong-menolong.
Hasil : Keluarga/tetangga saling membantu

O : klien
kacamata.

Jam :

Jam :

1. Mengkaji ulang kebutuhan nutrisi dan


perubahan nutrisi yang terjadi.
Hasil : Klien mengeluh kurang nafsu makan dan
berat badan menurun.

S:
- Klien mengatakan kurang nafsu

Jam :
3. Menganjurkan klien untuk makanmakanan
dalam porsi kecil tapi sering.
Hasil : Klien mengerti dan akanmelakukannya.
Jam :
5. Menganjurkan makan makanan yang banyak
mengandung serat dan membatasi makanan
yang tinggi kalori.
Hasil : klien makan pepaya dan mengatakan
suka makan sayur, pisang dan buah-buahan.

tidak

menggunakan

A: Risiko cedera masih persisten.


P : Pertahannkan intervensi

makan.
- Klien mengatakan masih susah
menguyah karena sebagian giginya
sudash tanggal dan terdapat caries.
O : Porsi makan tidak dihabiskan
hanya porsi yang dimakan.
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan
masih terjadi.
P: Pertahankan intervenmsi

Jam :
6. Menganjurkan Klien untuk makan bersama
dengan anggota keluarga lain
Hasil : Klien mengerti dan akan melaksanakannya.

22

NO

DX

II

HARI/TGL
28 12 04

IMPLEMENTASI
Jam :
1. Mengkaji ulang tingkat penurunan penglihatan
klien.
Hasil : Masih terjadi penurunan penglihatan pada
mata (Kabur), mata sering berair.
Jam :
2. Menjelaskan kembali tentang proses penuaan
dan napak dampaknya pada mata.
Hasil : Klien memahami penjelasan yang
diberikan.

EVALUASI
Jam :
S : Klien mengatakan penglihatannya
masih kabur dan mata sering
berair.
O:
- Tidak menggunakan kacamata.
- Mata klien sering berair.
A : Risiko cedera masih persisten.
P : Pertahankan intervensi.

Jam :
3. Menjelaskan kembali tentang keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti
Jam :
5. Menghindari dari lantai kamr mandi dan WC
yang licin.
Hasil : Lantai kamar mandi tidak licin.
Jam :
7. Menganjurkan keluarga/tetangga untuk saling
membantu apabila ada yang butuh bantuan.
Hasil : Keluarga/anak klien selalu
memperhatikan kebutuhan klien.

III

Jam :
1. Mengkaji ulang kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.
Hasil : Klien mengatakan nafsu makannya sudah
mulai menigkat.
Jam :
3. Menganjurkan klien untuk makan makanan
dalam porsi kecil tapi sering
Hasil : Klien mengerti dan akan melaksanakannya.
Jam :
5. Menganjurkan makan makanan yang banyak
mengandung serat dan membatasi makanan yang
banyak mengandung kalori.
Jam :
6. Menganjurkan klien untuk tetap makan bersama
anggota kelurga lain.
Hasil : klien mengerti dan akan melaksanakannya.

Jam :
S:
- Klien mengatakan nafsu makan
sudah mulai meningkat.
- Klien mengeluh kalau makannya
susah menguyah.
O : Porsi makan hanya porsi yang
dihabiskan.
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan
belum teratasi.
P : Pertahannkan intervensi

23

Anda mungkin juga menyukai