Anda di halaman 1dari 2

LO 3 Sasaran dan Sosialisasi Dokter Gigi Keluarga

SASARAN
Dalam program dokter gigi keluarga, sasaran utama dari pelayanan yang diberikan
adalah pada sebuah komunitas atau yang di sebut dengan unit keluarga. Tidak hanya dalam
keadaan sakit, tetapi individu sehat dalam keluarga tersebut pun menjadi sasaran . Seluruh
anggota keluarga tersebut merupakan sasaran pelayanan dokter gigi keluarga. Struktur
anggota dalam keluarga yang menjadi sasaran dokter gigi keluarga adalah bapak, ibu, anakanak sejak balita hingga remaja, dewasa, maupun lansia.
SOSIALISASI
Sosialisasi dokter gigi keluarga menjadi kunci pengenalan dokter gigi keluarga di
masyarakat. sosialisasi dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama pihak profesi maupun
warga setempat. Menurut Kepmenkes 2005, dokter gigi keluarga menganut azas
pemberdayaan masyarakat yang artinya setiap individu dalam masyarakat berperan dalam
program dokter gigi keluarga. Warga setempat dapat melalui kader-kader kesehatan
(posyandu, pos usaha kesehatan kerja), pendekatan politis seperti tokoh agama, kepala desa
maupun orang yang berpengaruh dalam masyarakat.
Menjalin kerja sama dengan bidang profesi seperti pihak kesehatan tingkat lebih
tinggi hingga lintas sektor. Profesi kesehatan seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sebagai badan yang mengeluarkan sertifikasi dokter gigi keluarga dan pengawas, puskesmas
dan rumah sakit setempat dalam hal rujukan, maupun lintas sektor seperti pihak sekolah yang
nantinya diwujudkan dalam program UKS/UKGS. Kerjasama yang dilakukan dengan
beberapa pihak ini diharapkan dapat meningkatkan promosi dokter gigi keluarga di
masyarakat. Program dokter gigi keluarga juga dapat disosialisasikan melalui kegiatan rutin
yang dilakukan puskesmas, seperti penyuluhan rutin maupun pelayanan kesehatan langsung.

LO5 Pelayanan yang diberikan dokter gigi keluarga


Pelayanan dokter gigi keluarga dapat berupa tindakan preventif, promotif, kuratif
maupun rehabilitatif. Pelayanan dokter gigi keluarga yang pertama dapat berupa kunjungan
keluarga rutin sebulan sekali dengan tidak memperhitungkan sakit atau tidaknya keluarga
binaan. Kedua, pengobatan dirumah jika kondisi yang tidak memungkinkan untuk datang ke

klinik atau puskesmas terdekat, dengan terlebih dahulu memberitahukan dokter melalui pihak
keluarga atau RT setempat. Ketiga, melayani pengobatan klinik yang buka setiap hari seninsabtu selama jam kerja. Selain ketiga hal tersebut pelayanan lain dapat berupa penyuluhan
langsung kepada masyarakat yang juga dijadwalkan secara rutin.

DAPUS
-Sumber kepmenkes 2007 sama 2005 sama kaya anak2
-jurnal : Implementasi Peraturan Walikota Bontang No.37 tahun 2007 tentang Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (Studi tentang Pelayanan Dokter Keluarga di Kelurahan Bontang
Lestari Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang) oleh Predy Widayanto. Volume 1 Nomor
4 tahun 2013: 1317-1325. ISSN 2338-3615 ejournal.ip.fisip-unmul.org

Anda mungkin juga menyukai