Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seminar Kerja Praktek

Analisis Aplikasi OpManager untuk


Manajemen Jaringan di PT. Pertamina IT Area
M&T JBT
Taufik Aulia Rahmat (21120110110017)
Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
diponegoromuda@yahoo.co.id

Abstrak-- Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Pertamina IT


Area M&T JBT pada tanggal 17 maret hingga 23 april 2014.
Kerja praktek yang dilakukan adalah menganalisis aplikasi
manajemen jaringan yang sesuai untuk digunakan di
lingkungan kerja Pertamina IT Area M&T JBT. Jaringan
komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya
(printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan
dapat mengakses informasi(peramban web). Apabila ingin
membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi
jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan
seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai
peralatan interkoneksinya. Dan untuk memanajemen semua
tools yang ada diperlukan sebuah aplikasi network
manajemen. OpManager adalah salah satu aplikasi
manajemen jaringan yang ada saat ini.
Kata kunci: Pertamina, Jaringan Komputer, OpManager,
Tools Jaringan.

I. PENDAHULUAN
Komputer merupakan bidang yang sekarang tidak lagi
asing lagi, selalu mengalami perkembangan yang sangat
pesat terutama di bagian aplikasi aplikasi di banyak
bidang pada industri industry besar, khususnya di
bagian Teknologi dan Informasi. Oleh karena itu, agar
dapat menjembatani antara keperluan industri akan tenaga
yang terampil dengan kondisi Universitas Diponegoro
sebagai lembaga yang berorientasi pada akademis,
program studi Teknik Sistem Komputer Universitas
Diponegoro memandang perlu adanya penyesuaian,
dalam hal ini berbentuk kerja praktek pada perusahaan
industri yang ada sehingga dapat dihasilkan lulusan yang
mempunyai kapabilitas yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaannya. Diharapkan dengan adanya kegiatan kerja
praktek ini, proses peralihan dari institusi akademik ke
industri pekerjaan akan semakin lancar dan mudah.
Berdasarkan Kurikulum yang ada di Sistem Komputer
ini, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil SKS
Kerja Praktek (KP) dimana para mahasiswa melakukan
kerja praktek di industry perusahaan atau di badan
penelitian sesuai dengan minat dari para mahasiswa. Pada
umumnya kerja praktek ini dilaksanakan oleh mahasiswa
yang telah memenuhi bobot minimal 70 SKS.

Program ini dilaksanakan dalam rangka mensukseskan


konsep link and match antara dunia pendidikan dan dunia
kerja. Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkan atau
menerapkan teori yang diperoleh dari perkuliahan di
industri atau instansi terkait. Dengan demikian,
mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan secara
teoritis tetapi juga mendapatkan bekal keterampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Selain
itu, dengan adanya program kerja praktek ini, mahasiswa
program studi Teknik Sistem Komputer diharapkan akan
memiliki masukan dan gambaran dalam rangka
pembuatan tugas akhir.
Tujuan Kerja Praktek ini antara lain : mengenalkan
situasi kerja
kepada mahasiswa, menerapkan ilmu
pengetahuan yang di dapat dari bangku perkuliahan,
untuk meningkatkan daya kreativitas dan keahlian
mahasiswa, melatih kepekaan mahasiswa untuk mencari
solusi masalah yang dihadapi dalam dunia industri atau
dunia kerja, memenuhi persyaratan akademis dalam
menempuh pendidikan S1 di Program Studi Teknik
Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro, dan untuk mengetahui fakta-fakta dan
contoh-contoh penerapan secara langsung mengenai
bidang Manajemen Data Geomatikal dan Teknologi
Informasi (MDG&TI) khususnya dalam Sistem Database
dan Topologi Jaringan di lapangan yang diterapkan pada
PT. Pertamina IT Area M&T JBT.
Tujuan Kerja Praktek Khususnya di PT. Pertamina
IT Area M&T JBT antara lain mempelajari dan
memahami mengenai manajemen jaringan dalam lingkup
kerja PT. Pertamina IT Area M&T JBT, menganalisis
aplikasi manajemen jaringan OpManager, apakah sesuai
untuk digunakan dijaringan PT. Pertamina IT Area M&T
JBT, dan mempelajari dan memahami struktur dan
manajemen Sumber Daya Manusia pada PT. Pertamina IT
Area M&T JBT.
II. DASAR TEORI
Jaringan Komputer adalah himpunan "interkoneksi"
antara 2 komputer autonomus atau lebih yang terhubung
dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).
Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya
restrart, shutdown, atau melakukan kontrol lainnya, maka
komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak

melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses


penuh).
Protokol komunikasi merupakan suatu aturan
transmisi data yang akan keluar ataupun masuk. Adapun
komunikasi untuk mengatur data ini banyak macamnya,
maka di dalam pengaturan ini kita membutuhkan sebuah
alat yang dikenal dengan nama Gateway yang berfungsi
sebagai penerjemah protokol komunikasi kompatibel agar
jaringan komunikasi data dapat berfungsi dengan baik.
Protokol komunikasi mendefinisikan aturan-aturan dalam
mengirim blok-blok data dari satu node jaringan ke node
yang lain. Satu blok data disebut Protocol Data Unit
(PDU).
Dalam sebuah jaringan komputer, sangat penting
dilakukan manajemen jaringan. Yang didalamnya dapat
menganalisis perangkat-perangkat apa saja yang
digunakan, alplikasi, dan bagaimana hubungannya dengan
user yang lain.
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control
Protocol Internet Protocol, merupakan standar protokol
untuk komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP
resmi digunakan sebagai standar protokol jaringan
internet sejak tanggal 1 Januari 1983. Sebelumnya,
komunikasi data di internet menggunakan NCP.
ManageEngine OpManager adalah perangkat lunak
manajemen jaringan dan data yang membantu
perusahaan-perusahaan besar dan penyedia layanan
mengelola pusat data dan infrastruktur TI secara efisien
dan efektif.

WAN RTT Monitor


3. Access Point Monitoring

10.104.1.25

4. CCTV Monitoring

10.104.0.9

5. IP PBX Monitoring
3. Server Monitoring

10.104.1.3

Server - Processor monitor


Server - Memory monitor
Server - HDD monitor
Server - Bandwidth / Traffic
monitor
4. IP PBX Monitoring
VOIP Monitor
5. Reporting
Availability (Up/Down) Report
Response Time Report
Scheduled Report (daily,
weekly, monthly)
Capacity Planning
Custom Report
6. Alert Notification
Email
SMS
Leveling

III. PEMBAHASAN
Jaringan komputer (computer network) adalah
hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer)
atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran
data atau untuk melakukan bagipakai perangkat lunak,
perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan
pemrosesan.
Menjadi tugas dalam kerja praktek di Pertamina ini adalah
menganalisis aplikasi manajemen jaringan yang sesuai
untuk digunakan sesuai keadaan dari jaringan yang ada.
Dengan syarat seperti yang terlampir pada Tabel 1.1.
Tabel 1 Bahan analisis aplikasi

Pembuat

7. Module & Version


Free version
Trial Version
Basic
Addon: ...
8. OS
Linux Server
Windows Server
Agent
9. App & Mobile

Web

Desktop App

Versi

Android App

1. GUI

IOS App

Web based
Better Graphics & Navigation
2. Switch/Router Monitoring
Network Map
Bandwidth monitoring
Traffic Monitor
Up/Down (Ping) monitor

10. License & Price


License Schema
Harga Paket
Maintenance tahunan
OpManager adalah perangkat lunak yang mudah
digunakan untuk memantau jaringan dan mengetahui
perangkat kondisi perangkat keras yang terkoneksi dalam
jaringan tersebut.OpManager adalah produk unggulan

dari Manage Engine yang digunakan untuk memonitoring


jaringan berbasis IP dan SNMP, memiliki kemampuan
CCTV View dan dashboard.
Software ini juga memungkinkan untuk secara cepat
mempersiapkan dan menjalankan sebuah proses
pemantauan untuk sebuah jaringan tertentu. Dengan
OpManager ini maka dengan mudah dapat mengetahui
kondisi perangkat keras yang terhubung dalam jaringan
seperti memantau kondisi router, memantau penggunaan
PC, memantau penggunaan port pada switch serta
menganalisa kondisi traffic jaringan. OpManager berjalan
pada mesin Windows di dalam jaringan selama 24 jam
setiap hari dan terus-menerus memantau kondisi jaringan.
Fitur Fitur Dasar OpManager :
1. Kemampuan untuk melakukan monitoring pada
jaringan yang digunakan oleh lebih dari 10 nodes setiap
harinya.
2. Pengumpulan data dapat kondisi jaringan dan
perangkat keras secara bersamaan dalam satu window.
3. Mengetahui struktur jaringan
4. Dapat bekerja dengan kebanyakkan perangkat jaringan
seperti switch, router, firewalls dan lain-lain yang
berbeda-beda sesuai dengan perusahaan pembuatnya.
Kelebihan dari perangkat lunak ini adalah ketika ada
komponen dalam jaringan yang trouble maka akan
terdapat warning dalam peta jaringan. Seperti terlihat
pada gambar 3.1, terdapat beberapa point yang berwarna
merah, kuning atau orange.Itu menunjukkan terdapat
trouble pada perangkat keras tersebut. Setelah kita klik
pada icon tersebut maka akan terlihat detail trouble yang
terjadi pada perangkat keras tersebut.

terbuka (tidak sedang dipakai atau terblok firewall) dan


sekarang lanjut dengan instalasi Manage Engine
OpManager. Instalasinya mudah, cukup Next dan Next.
Instalasi Manage Engine OpManager Default SNMP dan
SNMPport yang akan digunakan.Install OpManager
Analyzer as a Windows Service. Setelah selesai Netflow
analyzer bisa diakses melalui browser di alamat
http://localhost:8080 dan login ke web management
OpManager dengan username admin dan password
admin.
Untuk mengkonfigurasi OpManager pada jaringan
yang ada dapat dilakukan langkah-langkah antara lain
Aplikasi dapat diakses di alamat http://localhost: 8080.
Login aplikasi dengan user name dan password admin
seperti yang terlihat pada Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 2 Login aplikasi

Tampilan halaman dashboard yang device nya


belum di exsport seperti yang terlihat pada Gambar 3 di
bawah ini.

Gambar 3 Tampilan dashboard


Gambar 1 Contoh Keterangan Trouble pada OpManager

Pada gambar diatas terlihat bahwa perangkat keras


yang terkoneksi tidak melakukan respone terhadap
jaringan.Sehingga terdeteksi trouble pada perangkat lunak
OpManager.
Kekurangan dari perangkat lunak ini adalah tidak
bisa memaintenance secara langsung.Jadi perangkat lunak
ini hanya digunakan sebagai alarm atau pemberitahu
manakala terdapat ketidak beresan dalam jaringan.
Langkah menginstal OpManager adalah download
aplikasi di
http://www.manageengine.com/ products
/opmanager/download-free.htmln, PC Khusus untuk
menginstall software ini. Software ini bisa diinstall di
Windows atau Linux. Pastikan port 8080, 9996, 13310

Tampilan dashboard yang device nya sudah di


exsport. Akan memperlihatkan 1 halaman yang berisi
rincian dari jaringan yang ada. Dashboard juga bisa
utntuk "operator" and " guest" privilege user seperti pada
Gambar 3.4 di bawah ini.

Gambar 4 Tampilan dashboard

Pada tampilan default akan ada pilihan menu dan


submenu seperti pada Gambar 3.5 di bawah ini.
Gambar 5 Tampilan default

Dengan menggunakan OpManager sebuah jaringan


dapat dilacak dan ditemukan. Cukup dengan memasukkan
alamat jaringan yang akan ditelusuri berupa range alamat
IP, maka akan ditemukan perangkat-perangkat apa saja
yang terhubung ke dalam jaringan tersebut.
Pada tab/menu admin pilih opsi Discovery Devices,
kemudian masukkan alamat dari jaringan yang akan
ditelusuri. Lalu klik Discover. Seperti Gambar 3.6 di
bawah ini.

Gambar 6 Discover Devices

Maka akan muncul hasil berupa perangkat-perangkat


yang terhubung beserta status kondisinya seperti pada
Gambar 3.4.
Selain menelusuri jaringan dan menemukan
perangkat dan statusnya secara umum, OpManager juga
dapat menelusuri perangkat secara spesifik. Langkahnya
hampir sama dengan yang di atas, hanya saja alamat IP
yang dimasukkan adalah satu alamat IP dari perangkat
yang akan dicari. Sebagaimana Gambar 3.7 berikut ini.

Gambar 8 Hasil Penelusuran

Pemantauan untuk CPU, memori, dan Disk secara


otomatis terkait dengan perangkat yang berbasis definisi
template perangkat . Misalnya, untuk server Linux,
template default memiliki monitor berbasis SNMP terkait.
Jadi, semua server Linux akan memiliki SNMP berbasis
sumber daya monitor yang terkait. Kita akan melihat
grafik untuk tiga sumber daya di halaman perangkat
snapshot jika SNMP diaktifkan.
Ketika jumlah perangkat yang dipantau meningkat
dan ketika perusahaan memperluas ke beberapa lokasi,
menjadi tidak praktis untuk mempertahankan peta
jaringan statis.
Jaringan IT sangat dinamis; peta jaringan statis
sering gagal untuk menangkap perubahan baru dalam
jaringan. Ketika kesalahan jaringan terjadi, akan mustahil
untuk melacak perangkat yang terkena dampak atau
layanan bisnis menggunakan diagram jaringan statis.
Dengan pemetaan jaringan otomatis OpManager,
administrator dapat:
1. Visualisasikan infrastruktur TI lengkap.
2. Mengacu pada peta jaringan yang paling up-to-date,
dengan scanning jaringan periodik.
3. Membangun peta topologi jaringan.
4. Membagi diagram jaringan dalam waktu singkat
dengan mengekspor ke Microsoft Visio. Gambar 3.9
adalah diagram pohon radial dari sebuah jaringan.

Gambar 7 Add Device

Hasil penelusurannya adalah seperti Gambar 3.8


berikut ini.

Gambar 9 Sebuah pohon radial tata letak jaringan sampel dari


jaringan perusahaan.

5. Menampilkan status link langsung dari tampilan peta


jaringan; Menelusuri ke link bermasalah dalam satu
klik untuk mengisolasi penyebabnya.

6. Mengawasi layanan bisnis kritis dan kelompok


perangkat
Peta jaringan kustom OpManager memungkinkan
kita mengelompokkan perangkat berbasis pada
kebutuhan. Selanjutnya, kita dapat menambahkan gambar
latar belakang, menggambar link antara perangkat, ekspor
peta kustom untuk Microsoft Visio. Hal ini membantu
untuk:
1. Secara proaktif mengidentifikasi perangkat atau
layanan bisnis yang membutuhkan perhatian segera
dan mulai menyelesaikan kemacetan jika ada.
2. Mengatur jaringan entreprise secara geografis.
3. Menemukan bukan hanya perangkat bermasalah,
tetapi juga di mana ia berada, secara visual.
4. Membuat dan berbagi aplikasi atau lokasi diagram
jaringan tertentu.
Gambar 3.10 menjelaskan sebuah peta jaringan
geografis dengan gambar latar belakang, menghubungkan
kantor remote.

starter pack juga dibundel dalam Edisi Esensial dan


Enterprise.
Berikut ini adalah Add-ons yang terdapat pada
OpManager.
1. 3D Datacenter Floor:
Membuat representasi 3D virtual datacenter
dengan rak dan menjalankannya pada layar NOC.
Status perangkat dalam jangkauan rak diberi kode
warna untuk identifikasi kesalahan dengan mudah. Hal
ini memungkinkan kita untuk menelusuri dari
tampilan datacenter ke perangkat rusak.
2. WAN RTT Monitor:
WAN Round-Trip-Time monitoring membantu
Anda memecahkan masalah kinerja aplikasi atas
WAN, bahkan melalui dapat jaringan ISP. Tampilan
WAN RTT Monitor tampak seperti pada Gambar
3.12.

Gambar 10 Sebuah peta jaringan geografis dengan gambar latar


belakang, menghubungkan kantor remote.

Gambar 11 Infrastruktur ditampilkan di atas dunia nyata Google


Maps

Gambar 3.11 menjelaskan infrastruktur ditampilkan


di atas dunia nyata Google Maps
Plug-in
dan
Add-ons
dari
OpManager
memungkinkan administrator untuk memperluas fungsi
manajemen jaringan dan server monitoring untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Lebih lanjut integrasi
dengan produk lain ManageEngine menyediakan
fleksibilitas untuk mengelola aspek lain dari manajemen
jaringan yaitu. Helpdesk, analisis log Firewall dan
sebagainya.
Add-ons adalah fitur yang tersedia dalam
OpManager yang bisa diaktifkan pada penerapan lisensi
terdaftar. Plug-in adalah file download yang terpisah.
Anda harus menginstal setiap plug-in atas instalasi yang
sudah ada pada OpManager dan menerapkan lisensi yang
terdaftar untuk mengaktifkan fitur plug-in ini.
OpManager menyediakan beberapa jaringan dan
server add-ons yang dapat dibeli secara terpisah untuk
monitoring & manajemen kebutuhan spesifik. Beberapa

Gambar 12 Tampilan WAN RTT Monitor

3.

VoIP Monitor:
Memanfaatkan teknologi Cisco IP SLA, VoIP
monitor secara proaktif memonitor kinerja jaringan
VoIP untuk melaporkan metrik VoIP QoS seperti
jitter, latency, packet loss dan Mean Opinion Score(MOS) di samping dengan pemanfaatan bandwidth.
Gambar 3.13 menunjukkan tampilan VoIP Monitor.

tugas rutin IT dan langkah pemecahan masalah


L1/L2. Bekerja pada sebuah kondisi berbasis 'if-else'
dan out-of-the-box menawarkan tindakan seperti
Restart Service, Restart VM, Menghentikan Proses,
Kirim Email, dll. Gambar 3.16 menunjukkan
tampilan IT Workflow Otomasi.

Gambar 13 Tampilan VoIP Monitor

4.

Failover Hot Standby engine:


Memastikan jaringan yang dimonitor terganggu
dengan fungsi fail-over OpManager. Dapatkan
peringatan pada kegagalan server primer, secara
otomatis mengambil alih monitoring dan bahkan
auto-replikasi data ke database utama pada
pemulihan. Gambar 3.14 menunjukkan Fail-overHot Standby Engine.

Gambar 16 Tampilan IT Workflow Otomasi

7.

Social IT
Sosial IT menyediakan cascading, seperti wall
Facebook untuk orang-orang IT terlibat dalam
komunikasi real-time dengan anggota tim mereka.
Sosial IT juga dapat diintegrasikan dengan alat
manajemen TI dari ManageEngine serta dari HP,
IBM, CA dan Microsoft. Alarm dan laporan kinerja
dari solusi ini dapat dibagi di wall. Gambar 3.17
menunjukkan tampilan Social IT.

Gambar 14 Tampilan Fail-over-Hot Stanby Engine

5.

RCA Modul di OpManager


Modul RCA memungkinkan admin untuk
melacak semua peristiwa dari NetFlow, manajemen
konfigurasi, dan manajemen aplikasi plug-in dan
pada plot mereka grafik berbasis-time multi-series.
Ini membantu tim TI untuk memiliki visibilitas pada
acara terakhir dan mengidentifikasi di mana
kesalahan pastinya.
Tampilannya seperti pada
Gambar 3.15.

Gambar 17 Tampilan Social IT

Gambar 15 Tampilan RCA Modul

6.

IT Workflow Otomasi:
IT Workflow Otomasi meliputi pembangun
alur kerja drag-n-drop untuk mengotomatisasi tugas-

Berikut adalah Plug-ins yang disediakan oleh


OpManager.
1. NetFlow Plug-in:
Salah satu plug-in OpManager yang paling
populer, NetFlow menyediakan rincian mendalam
penggunaan bandwidth untuk membantu dengan
cepat mengidentifikasi penggunaan WAN tidak
bermoral, mengekspos serangan virus dan juga
membantu dalam perencanaan kapasitas. Gambar
3.18 adalah Tampilan Netflow Plug-in

Gambar 18 Tampilan NetFlow Plug-in

2.

NCM Plugin
Mengelola semua perubahan konfigurasi pada
perangkat jaringan dengan Network Change,
Configuration and Compliance Management plug
in. NCM Plug-in dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 21 APM Plug-in

5.

CMDB Plug-in
Plug-in ini menawarkan visibilitas aset hadir
dalam lingkungan TI yang mendalam. Ini informasi
terpusat tentang semua Produk Konfigurasi,
termasuk atribut dan hubungan mereka dengan yang
dapat diidentifikasi dependensi CI, memastikan
uptime dan ketersediaan layanan. Tampilan CMDB
Plug-in dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 19 Tampilan NCM Plug-in

3.

IPAM & SPM Plug-in


Sebuah plug-in yang melengkapi Manajemen
Jaringan OpManager. IPAM & SPM Plug-in
membantu mengelola ruang alamat IP, peta
perangkat yang terhubung ke port switch dan
memberikan pandangan menyeluruh dari alamat IP,
IP komputer objek informasi, MAC daftar alamat,
informasi VLAN, Switch Status port dan banyak
lagi. Tampilan plug-in ini bisa dilihat pada Gambar
3.20.

Gambar 20 IPAM & SPM Plug-in

4.

APM Plug-in
Memantau aplikasi seperti Oracle, SAP,
Websphere, Microsoft Net.; database seperti
Cassandra, Sybase; aplikasi cloud seperti Amazon
dan Windows Azure dengan plugin Aplikasi
Pemantauan. Gambar 3.21 memberi contoh tampilan
APM Plug-in.

Gambar 22 CMDB Plug-in

IV.
PENUTUP
Berdasarkan hasil pelaksanaan Kerja Praktek di PT.
Pertamina M&T Area JBT dapat disimpulkan bahwa :
1. Manajemen jaringan pada PT. Pertamina M&T Area
JBT mengkondisikan beberapa daerah di Wilayah
Jawa Bagian Tengah dan mendapatkan arahan dari
IT PT. Pertamina Pusat.
2. Manajemen jaringan pada PT. Pertamina M&T Area
JBT dipegang oleh divisi Network.
3. Dalam penggunaan aplikasi OpManager diperlukan
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh komputer
antara lain: 3.4GHz, Pentium 4 processor, atau
sepadan; 2GB RAM; 10GB disk untuk database
4. OpManager bisa diinstal dan dijalankan di Operating
System,
antara
lain:
Windows
2000;
Server/Professional with SP 4; Windows XP
Professional; RedHat Linux 8.0, 9.0; SUSE Linux;
dan pada percobaanya dilakukan pada Windows 8
64-bit.
5. Berdasarkan hasil analisis terhadap jaringan
Perusahaan dan perbandingan beberapa aplikasi
manajemen jaringan. OpManager cukup sesuai

untuk diaplikasikan pada jaringan PT. Pertamina


M&T Area JBT.
Saran yang diusulkan dari hasil pelaksanaan Kerja
Praktek di PT. Pertamina Area M&T JBT adalah:
1. Faktor teknis perlu diperhatikan dalam melakukan
manajemen terhadap sebuah jaringan. Contohnya
seperti keadaan dari server, apakah sudah sesuai
SOP yang ada.
2. Diperlukan sebuah tools dan aplikasi yang dapat
mengontrol jaringan PT. Pertamina M&T Area JBT
dari jarak yang jauh. Dikarenakan kadang dalam
suatu hari petugas melakukan dinas ke luar kota.
3. Diperlukan koneksi internet yang bagus atau koneksi
yang bukan digunakan oleh sembarang user dalam
melakukan manajemen jaringan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih terlantunkan untuk Bapak Eko
Didik Widianto, ST, MT selaku dosen pembimbing kerja
praktek dan Pihak pertamina yang memberikan
kesempatan untuk belajar lebih mengenai jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Syafril,

Melwin.

2005.

Pengantar

Jaringan

Komputer,

BIOGRAFI PENULIS
Taufik
Aulia
Rahmat
(21120110110017) adalah sorang
anak yang dilahirkan 22 tahun yang
lalu di sebuah daerah yang bernama
Dayamurni. Lahir pada keluarga
yang sangat memahami pentingnnya
pendikan. Sehingga pada umur 5
tahun
dia
mulai
merasakan
pendidikan di Taman kanak-kanak
Aisyiyah Bustanul Athfal, setelah 1
tahun bermain sambil menimba ilmu
di TK tersebut, kemudian melanjutkan pendidikannya di
SDN 1 Dayamurni. Dan melanjutkan Sekolahnya lagi di
SMP N 1 Tumijajar dan SMA N 1 Tumijajar. Belajar 12
tahun dari jenjang pendidikan SD sampai SMA
membuatnya mengambil keputusan untuk melanjutkan
pendidikan di Univeritas Diponegoro dan mengambil
Jurusan Sistem Komputer.

Mengetahui/Mengesahkan
Dosen Pembimbing,

Yogyakarta: Andi Offset.


[2] Madcoms. 2010. Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula,
Yogyakarta: Andi Offset.
[3] Pertamina. Profil Perusahaan http://pertamina.com (diakses pada
tangal 19 mei 2014)
[4] Ariyus, Dony. 2005. Sistem Operasi, Yogyakarta: Andi Offset.
[5] Budiharto, Widodo & Rahardi, Saftian. 2005. Teknik Reparasi PC
dan Monitor, Jakarta: Elex Media Komputindo.
[6] Mulyanta, Edi S. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless
Komputer, Yogyakarta: Andi Offset.
[7] Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik, Jakarta: Gramedia.
[8] Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet Teknologi dan
Aplikasinya, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Eko Didik Widianto, ST, MT


NIP. 197705262010121001

Anda mungkin juga menyukai