Saluran pernafasan.
Saluran nafas dibagi menjadi saluran nafas atas
dan saluran nafas bawah
Istilah-istilah.
Kepala : kaput
Leher : kolum
Dada : thorax
Perut : abdomen
Hidung (nasus)
Kerongkongan
(farink)
Tenggorokan atas
(larink bagian atas)
Pembuluh darah
Saraf
Saluran getah bening
Bagian-bagian hidung
Khoane
Mukosa olfaktorik
Ujung serabut n.olfaktorius
Mukosa olfaktorik
berada di bagian atas
rongga hidung
dengan ujung saraf
bebas n.olfaktorius
(saraf otak ke-1; n.1;
saraf penciuman)
dalam selaput lendir,
berfungsi sebagai alat
penciuman
Khonkha
nasalis.
Sinus paranasalis
Perdarahan hidung.
Hidung dan bagian yang
berbatasan dengan
hidung didarahi oleh
beberapa arteri:
A.sfenopalatina cabang
dari a.maksilaris
(a.maksilaris cabang
merupakan cabang dari
a.karotis eksterna)
Cabang a.fasialis
A.sfenopalatina
Persarafan hidung.
Mukosa dan kulit hidung disarafi oleh
N.olfaktorius (n.1) : berisi serabut
aferen viseral khusus dari reseptor
penciuman, melintasi atap rongga
hidung untuk bersinapsis di dasar
otak dengan neuron di bulbus
olfaktorius
N.maksilaris(n 52), yaitu cabang ke 2
n,trigeminus, berisi serabut sensorik
somatik dan sensorik viseral dari
mukosa hidung
N.maksilaris
Khoane
Ostium faringis tuba
auditiva
Epiglotis
Adiatus laringis
Esofagus
adiatus laringis
Palatum durum
Palatum mole
Lantai rongga mulut :
diafragma oris
Arkus palatoglosus
Arkus palatofaringeus
Orofarink
Orofarink
Ispa
Epistaksis (mimisan),
pecahnya pembuluh
darah pleksus Kieselbach
di septum nasi
Tindakan awal : tutup
lubang hidung dengan
kapas yang dibasahi
dengan larutan adrenalin
Faal pernafasan.
Bernafas terjadi karena
perubahan bentuk
dan tekanan di :
Rongga dada
Rongga pleura
Dinding dada
Otot pernafasan
Diafragma
Os hyoid
Os hioid
Epiglotis
Mukosa larink
Glotis
Rima glotis.
Plika vokalis
Ventrikulus laringis
Plika vestibularis
Epiglotis
Rima glotis
Glotis
Trakhea
Kartilago aritenoid