j)
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
peran
serta
masyarakat
dalam
pengelolaan
persampahan.
108
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
a) Pengelolaan surat menyurat 12 bulan
b) Pembayaran jasa langganan listrik, air, telpon dan surat kabar 12
bulan
c) Pengelolaan administrasi keuangan 12 bulan
d) Pengelolaan kebersihan kantor 12 bulan
e) Pemeliharaan komputer 10 unit, mesin ketik 4 unit, dan kamera 1
unit.
f) Penyediaan alat tulis kantor 40 jenis
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 12 bulan
h) Penyediaan komponen instalasi listrik 10 jenis
110
i)
j)
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
111
f)
pengelolaan
B3/Limbah
B3
50
usaha
dan
112
bengkel
10
usaha,
pemeriksaan
113
perindang
jalan
1.000
batang
dan
sosialisasi
Kualitas Udara
Tahun 2010
0,0025 0,0116
0,03-0,98
0,0165 0,0811
28 149
0,026 0,847
8,720 226,107
g/m2
Angka Ambang
Batas
900 g/m2
g/m2
g/m2
g/m2
g/m2
g/m2
30.000
400
160
2
230
Tahun 2011
ppm
ppm
ppm
g/m2
g/m2
g/m2
23,88 199,44
3.450-17.250
30,33 184,67
66,5 106
0,0005 0,01
68,47 224,67
g/m2
g/m2
g/m2
g/m2
g/m2
IPAL komunal di
115
penyelenggara
urusan
lingkungan
hidup
adalah
Kantor
Rp7.674.074.500,00,
realisasi
Rp6.763.379.655,00
atau
88,30%.
Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing program adalah
sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran sebesar
Rp159.150.000,00 realisasi Rp144.236.880,00 atau 90,63%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran
sebesar Rp79.775.000,00 realisasi Rp78.643.601,00 atau 96,58%
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, anggaran
sebesar Rp15.000.000,00 realisasi Rp13.975.000,00 atau 93,17% .
116
4) Program
Peningkatan,
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
anggaran
sebesar
Rp883.553.000,00
realisasi
Daya
Alam,
f. Proses Perencanaan
Proses
perencanaan
urusan
lingkungan
hidup
diawali
dengan
dan
prasarana
penyelenggaraan
urusan
pendukung
lingkungan
penyelenggaraan
hidup
urusan
adalah sebagaimana
terlampir.
117
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
119
120
dan
rehabilitasi
embung
dan
bangunan
121
peningkatan
pengembangan
sistem
perencanaan,
122
jalan
di
Kecamatan
Cangkringan,
Seyegan,
Prambanan-Klangon,
Bronggang-Klangon,
Sidorejo-
Drainase
Lempongsari,
dan
Saluran
Drainase
Malangrejo
b) Pemeliharaan Rutin Saluran Drainase sepanjang 10000 m
7) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
a) Rehabilitasi Jalan sepanjang 14,35 km meliputi 11 ruas jalan
Kabupaten: Jalan Tegalmanding-Pokoh, Jalan Mudal -Dayu,
Jalan
Beran-Warak,
Jalan
Nangsrikidul-Kemirikebo,
Jalan
Jalan
Gayamharjo-Kenteng
dan
Jalan
pembangunan
sistem
informasi/database
jalan
dan
jembatan terealisasi data base fungsi dan status jalan 10 buku dan
draft Perbub status jalan 10 buku
9) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
a) Pemeliharaan peralatan konstruksi 10 unit, pemeliharaan alat
berat (mesin gilas dan Vibro) 17 unit, pemeliharaan peralatan
angkutan 5 unit, rekondisi flat bad truck 1 unit dan Pemeliharaan
Excavator 2 unit.
b) Operasional alat-alat ukur dan bahan laboratorium 28 unit dan
pengadaan boring inti beton 1 unit.
10) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan
Limbah
a) Pembangunan Jaringan Service Karangwuni (1130 m), Jaringan
Service Kentungan (1205 m), Jaringan Service Sonobaru
(1425m), 1 lokasi Sanimas/SLBM, 5 SR yaitu SR di Pedukuhan
Kocor (180 unit), SR di Pedukuhan Pogung (129 unit), SR di
Padukuhan Manggung (125 unit), SR di Pedukuhan Purwosari
(202 unit), SR di Padukuhan Karangwuni (114 unit) dan
pengembangan jaringan air limbah di Padukuhan Karangwuni
(119m) serta operasional untuk pelaksanaan PMU dan PIU
MSMHP
b) Sosialisasi pembangunan sarana sanitasi bagi masyarakat 3
lokasi
c) Pengadaan Sambungan Rumah (SR) 200 unit, Pengadaan pipa
sepanjang 216 m, fasilitasi pendataan perpamdes 108 unit,
fasilitasi pembinaan perpamdes 40 kelompok dan penyediaan air
bersih korban Merapi bagi 20.000 jiwa
d) Rehabilitasi/pemeliharaan Jaringan air bersih/air minum dan
reservoir di RSUD Sleman dan RSUD Prambanan 36 unit.
124
bantulan-Sidomoyo,
Gamplong,
Jalan
Jalan
Ringinsari
dan
Susukan-Planden,
jalan
Bontakan,
Jalan
serta
dan
125
34 buah bendung,
627 km
dan
peningkatan
pengetahuan
dan
kemandirian
30
organisasi P3A/GP3A
f) Pemrosesan 167 buah perijinan bidang irigasi
g) Pemutakhiran 100 data DI dan updating data prasarana
pengairan yang terdiri: 386 DI dan 42 buah Jaringan Irigasi Air
Tanah (JIAT)
9) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku dengan kegiatan
pemeliharaan jaringan sumur pompa di 11 lokasi dan terlaksananya
pembinaan air baku di kawasan rawan kekeringan sebanyak 100 kali
10) Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
a) Pembangunan embung /waduk lapangan Krapyak Barepan di
Desa Margoagung Kecamatan Seyegan
126
346,33
401,49
299,87
37,45
2011
372,63
401,49
286,67
24,35
Jumlah jembatan pada ruas jalan kabupaten pada tahun 2011 sebanyak
443 buah, dengan kondisi baik sebanyak 264 buah atau 59,6%. Kondisi
jembatan baik tersebut menurun dibandingkan tahun 2010 sebanyak
281 buah atau menurun 6,05% .
127
Uraian
TAHUN
2010
2009
2011
1.
Baik
259
281
2.
Sedang
114
105
3.
Rusak
72
58
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Sleman.
264
122
57
Rusak
2010
2011
1.
Bendung Permanen
(buah)
477
369
251
385
226
200
2.
Bendung Semi
Permanen (buah)
142
145
46
46
17
17
3.
249.568
323.787
93.083
80.947
4.160
15.232
2.569
39.160
Saluran Irigasi
303.613 200.000 115.212
78.320
sekunder (m)
Sumber: Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman
4.
Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan: Bidang Sumber Daya Air
dan Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Dinas Sumber
Daya Air, Energi, dan Mineral.
Rp123.350.000,00
realisasi
Rp122.017.690,00
atau
98,92%.
129
4) Program
Peningkatan,
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
Jalan
dan
Jembatan,
anggaran
sebesar
atau
96,78 %
7) Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan, anggaran sebesar
Rp16.339.925.181,00 realisasi Rp15.491.793.752,26 atau 94,81%
8) Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan
Rp116.627.000,00, realisasi Rp60.983.800,00 atau 52,29 %
9) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, anggaran
sebesar Rp505.122.000,00 realisasi Rp465.323.175,00 atau 92,12%
10) Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya, anggaran sebesar Rp8.985.630.600,00
realisasi Rp8.727.159.560,00 atau 97,12%.
11) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, anggaran sebesar
Rp346.896.000,00 realisasi Rp339.398.875,00 atau 97,81%.
12) Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau
dan
Sumberdaya
Air
Lainnya,
anggaran
sebesar
130
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan urusan pekerjaan umum dilaksanakan melalui
survey kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan prasarana dan sarana
ke-PU-an, rapat kerja dinas dan jajaran kecamatan, musrenbang desa,
serta musrenbang kecamatan, sebagai bahan penyusunan Renja
SKPD. Berdasarkan permasalahan yang ada disusun rencana kerja dan
disempurnakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan antara
lain Komisi Irigasi yang terdiri dari unsur dari Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk menyusun program kerja tahunan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan pekerjaan
umum
di
Sumber Daya Air dan Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air Energi dan
Mineral adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
1) Cakupan pelayanan air bersih dan air limbah masih kurang. Solusi
131
Ruang
dengan
kegiatan
survey
dan
pemetaan.
3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a) Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
b) Pengawasan pemanfaatan ruang
c) Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
d) Pelayanan perizinan IMB
e) Pelayanan izin reklame
f) Pelayanan izin pembangunan menara seluler
g) Pelayanan izin rencana tapak dan Surat Keterangan Rencana
Kabupaten (SKRK)
h) Pelayanan perizinan IMB pasca bencana
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan penataan
ruang adalah sebagai berikut:
1) Program Perencanaan Tata Ruang
a) Fasilitasi koordinasi penataan ruang daerah dan kegiatan Badan
Koordinasi Perencanaan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten
Sleman 12 bulan.
b) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Seyegan seluas
2.663 ha 10 buku, dan draft Raperda RDTR Kecamatan Seyegan
20 buku.
132
peraturan
tata
bangunan
dan
lingkungan
ke
masyarakat 11 kali.
d) Pelayanan informasi IMB untuk masyarakat melalui radio 3 kali,
koran 3 kali, penerbitan IMB pemutihan 250 lembar, IMB
sementara 1.250 lembar, IMB tetap 1.000 lembar.
e) Penerbitan surat ijin pemasangan reklame 260 lembar
f) Penerbitan surat izin pembangunan menara telekomunikasi
seluler 11 lembar dan penyusunan draft Perbub penataan dan
optimalisasi menara 1 buku.
g) Penelitian
permohonan
site
plan
126
buah,
penelitian
penelitian
permohonan
rekomendasi
lahan
terkena
sempadan 61 buah.
h) Draft Perbub IMB korban erupsi 1 buku.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan penataan
ruang sebagaimana buku lampiran)
133
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun sampai dengan
tahun 2011 mencakup kurang lebih 72,92% dari luas wilayah Kabupaten
Sleman. Adapun RDTR yang telah disusun sebagai berikut:
Tabel 3.14. Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan yang telah disusun
No.
Lokasi
Luas Perencanaan (Ha)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kecamatan Kalasan
Kecamatan Depok
Kecamatan Moyudan
Kecamatan Minggir
Kecamatan Pakem
Kecamatan Sleman
Kecamatan Gamping
Kecamatan Prambanan
Kecamatan Ngaglik
Kecamatan Mlati
Kecamatan Ngemplak
Kecamatan Godean
Kecamatan Berbah
Kecamatan Seyegan
Kecamatan Turi
Kecamatan Cangkringan
Kecamatan Tempel
3.584,0000
3.555,0000
2.762,0000
254,5822
4.384,0000
3.132,0000
2.925,0000
1.707,0000
3.852,0000
2.852,0000
3.571,0000
2.684,0000
2.299,0000
2.663,0000
415,7495
847,0000
426,8770
Jumlah
Sumber : Bappeda Sleman
41.914,2087
Merapi,
Selokan
Mataram,
Jl.Solo,
Jl.
Monjali,
Kota
penyelenggara
urusan
penataan
ruang
adalah
Badan
Bidang
Perkotaan
Bappeda
dan
Bidang
Penataan
Rp2.169.396.000,00,
realisasi
Rp1.726.643.169,00
atau
Perencanaan
Tata
Ruang,
anggaran
sebesar
perencanaan
urusan
penataan ruang
dilakukan
secara
dengan
melakukan
sosialisasi
untuk
meningkatkan
juga
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
penegakan hukum.
3) Saat ini belum semua wilayah di Kabupaten Sleman mempunyai
Rencana rinci tata ruang. Upaya yang dilakukan adalah dengan
penyusunan rencana detail tata ruang.
6. Urusan Perencanaan Pembangunan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat-menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan.
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
f) Penyediaan alat tulis kantor.
136
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
8) Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Perencanaan
musrenbang
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah (RKPD)
c) Monitoring , evaluasi
sasaran program.
d) Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (KUA PPAS)
e) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK)
f) Perencanaan dan monitoring dana tugas pembantuan dan
dekonsentrasi.
g) Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (KUA PPAS) Perubahan.
h) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana merapi.
i) Kajian pagu indikatif kewilayahan.
j) Analisis dan evaluasi perkembangan pelaksanaan pembangunan.
k) Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah.
l) Koordinasi
penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ)
m) Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten, Penetapan
Kinerja Pemerintah Kabupaten Sleman dan evaluasi LAKIP.
n) Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan
pengendalian pembangunan kecamatan.
10)Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi:
a) Penyusunan indikator ekonomi daerah.
b) Penyusunan rencana pengembangan kawasan sentra produksi
pertanian lereng merapi bagian selatan.
138
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
dalam
urusan
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
pelaksanaan
Sustainable
Capacity
Building
SIM
buah,
dan
kerangka
peningkatan
kapasitas 2 kegiatan.
c) Koordinasi dan fasilitasi kerjasama daerah 12 kali dan 58 draft
kerjasama daerah, identifikasi dan evaluasi kerjasama daerah 1
dokumen, materi rancangan Peraturan Bupati tentang kerjasama
daerah 1 dokumen.
d) Naskah perjanjian antar daerah dan lembaga 76 buah, perjanjian
tanah kas desa 14 buah.
140
Peningkatan
Pembangunan
Daerah
Kapasitas
Kelembagaan
terealisasi
Perencanaan
peningkatan
kapasitas
141
Pertanggungjawaban
Pemerintah
Daerah
(LPPD)
pengembangan
pariwisata
lereng
merapi
rekomendasi.
e) Dokumen
rencana
pembangunan
SDM
kawasan
merapi
142
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
perencanaan
pembangunan
daerah
(musrenbang).
dan
menyelaraskan
program
dan
kegiatan
143
Prioritas dan
RAPBD
Perubahan
Tahun
Anggaran
2011,
pengesahan
Dokumen
Pelaksanaan
Perubahan
Anggaran
daya
manusia
penyelenggara
urusan
perencanaan
anggaran
untuk
penyelenggaraan
urusan
perencanaan
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
145
5) Program
Kerjasama
Pembangunan,
anggaran
sebesar
anggaran
sebesar
Rp88.733.850,00
realisasi
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Perencanaan
Perencanaan
Pembangunan,
anggaran
sebesar
Perencanaan
Sosial
Budaya,
anggaran
sebesar
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
146
yang
cukup
memakan
waktu
dan
membuat
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
pencegahan
bahaya
Kebakaran
a) Pengawasan
pelaksanaan
kebijakan
kebakaran
147
sarana
dan
prasarana
pencegahan
bahaya
kebakaran
e) Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya
kebakaran
f)
Jongke
Sendangadi
dan
Padukuhan
Dabag
Condong Catur.
c) Koordinasi pembangunan perumahan dan verifikasi fasilitas
umum dan fasilitas sosial 10 lembaga.
d) Pembangunan prasarana dan sarana rusunawa/rusunami di 3
lokasi yaitu Rusunawa Dabag Condongcatur Depok, Rusunawa
Mranggen dan Rusunawa Gemawang Sinduadi Mlati.
e) Pengelolaan Rusunawa/rusunami 3 lokasi.
f)
148
pusara,
Grobog,
prasasti
erupsi
merapi,
dan
landscaping.
3) Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran
a) Monitoring sarara dan prasarana pemadam kebakaran 36 obyek
dan indentifikasi sebab-sebab kebakaran 60 obyek.
b) Kesamaptaan pemadam kebakaran 10 kali.
c) Penyuluhan dan pelatihan pencegahan bahaya kebakaran 3 kali
diikuti oleh 120 orang.
d) Pengadaan
sarana
dan
prasarana
pencegahan
bahaya
penyediaan
sarana
dan
prasarana
fasilitas
umum
Dinas
ini dibentuk
150
1) Program
Pengembangan
Perumahan,
anggaran
sebesar
Rp
Pengelolaan
Areal
Pemakaman,
anggaran
sebesar
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
perumahan
permakaman.
Solusi
belum
yang
dilengkapi
dilaksanakan
dengan
fasilitas
adalah
dengan
dilaksanakan
Penanggulangan
adalah
Kebakaran,
bekerjasama
Bencana
dengan
dan
Kantor
Perlindungan
Solusinya,
dilakukan
pemeriksaan
dan
himbauan
agar
152
Kecamatan
Prambanan,
pembentukan
dan
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
anggaran
sebesar
Rp40.000.000,00
realisasi
Rp465.000.000,00
realiasasi
Rp415.224.750,00
atau
89,30%
6) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga,
anggaran sebesar Rp70.000.000,00 realisasi Rp66.725.000,00 atau
95,32%.
155
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan kepemudaan dan olahraga dilaksanakan
secara partisipatif diawali dengan masukan permasalahan dan usulanusulan dari seluruh TK, SD, SMP, SMA/SMK, rapat kerja dinas dan
jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan,
sebagai bahan penyusunan Renja SKPD. Penyelenggaraan urusan
kepemudaan dan olahraga dari sejak perencanaan hingga pelaksanaan
dan evaluasi dilaksanakan secara multi sektoral.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
adalah
melalui peningkatan
pembinaan dan
kelayakan
modal
dan
pengendalian
kredit
dana
penguatan modal
d) Rekonsiliasi dana penguatan modal
e) Regulasi penyertaan modal
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
penanaman modal adalah sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Pembayaran listrik, telepon, air dan media cetak selama 12 bulan
b) Pembayaran pengelola anggaran/keuangan selama 12 bulan
c) Pelayanan kebersihan kantor selama 12 bulan.
d) Pemeliharaan komputer 10 unit, mesin ketik 4 unit, dan printer 8
unit.
e) Penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan.
f) Penyediaan barang cetak dan penggandaan selama 12 bulan
g) Penyediaan komponen instalasi listrik 80 unit
h) Penyediaan makan minum rapat dan tamu selama 12 bulan
i) Penyediaan biaya perjalanan dinas selama 12 bulan
j) Pengamanan kantor 12 bulan.
k) Pelayanan surat menyurat, arsip dan perpustakaan selama 12
bulan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pemeliharaan gedung 1 unit.
b) Pemeliharaan kendaraan dinas roda empat 1 unit, dan kendaraan
roda dua 5 unit.
c) Pemeliharaan mebelair 1 paket.
d) Pemeliharaan taman1 paket
158
provinsi
15
menyelenggarakan
kali,
investor
dan
di
tingkat
gathering
di
pusat
kali,
Jakarta
kali,
pembinaan
dan
pengawasan
pelaksanaan
di Batam Propinsi
analisa
penyertaan
modal
paket,
analisa
32
unit
usaha
dengan
nilai
investasinya
mencapai
160
Tabel 3.15. Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi, dan Tenaga Kerja Tahun 2007 2011
No
1.
TAHUN
Uraian
2007
3.
2009
2010
2011
36
35
33
38
41
b. PMDN
36
32
31
31
32
26.779
27.949
29.222
30.384
31.566
148,82
148,67
148,23
162,55
185,19
344,99
323,07
321,55
333,16
827,39
1.911,74
2.289,74
2.558,49
3.034,34
c. Non PMA-PMDN
2.
2008
Nilai Investasi
6.163
6.113
6.107
6.146
6.385
b. PMDN
9.387
9.131
9.065
9.065
9.269
c. Non PMA-PMDN
201.832
211.803 228.268
238.940
Sumber: Kantor Penanaman, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
249,189
Grafik 3.11. Capaian Investasi PMDN dan Non PMA-PMDN Tahun 2010-2011
2000
3.034,34
2.558,49
4000
827,39
333,17
0
2010
PMDN (milyar Rp)
2011
Non PMA-PMDN (milyar Rp)
2010
2011
162.554.217
185.185.922,42
161
Grafik 3.13. Capaian Penyerapan Tenaga Kerja PMA/PMDN dan Non PMA-PMDN
Tahun 2007-2011
234.508
250000
249.189
200000
150000
100000
50000
9.065
9.269
6.385
6.146
0
2010
PMA
2011
PMDN
Non PMA-PMDN
Nilai investasi pada tahun 2011 naik 13,92% dibandingkan tahun 2010.
Hal ini karena pada tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya, tingkat
kepatuhan untuk menyampikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM) masih rendah, dan data yang dituliskan pada LKPM ternyata
tidak sesuai dengan kenyataan. Namun pada tahun 2011, para investor
(perusahaan) mulai memahami pentingnya mengirimkan LKPM, serta
mulai tertib mengirimkan LKPM sesuai dengan kenyataan di lapangan,
baik mengenai nilai investasi, tenaga kerja, maupun kapasitas produksi.
Kenaikan nilai investasi yang cukup tinggi pada tahun 2011, juga
disebabkan adanya perusahaan yang melakukan go public, seperti
dilakukan oleh PT. Delta Nusantara, perluasan usaha seperti PT. Kiho
Bali Korin dan PT. Sport Glove Indonesia, dan penambahan kapasitas
produksi seperti yang dilakukan oleh PT. Craftex International dan PT.
Indo Merapi. Selain itu, pada tahun 2011, berdiri perusahaanperusahaan baru baik PMA maupun PMDN, seperti PT. Meta
Communication, PT. Japan Indonesia Economic Center, dan PT.
Narada Agungnugraha.
Dana penguatan modal pada tahun 2011 sebesar Rp20.739.500,00
diberikan kepada 710 kelompok sasaran. Besarnya Dana Penguatan
Modal tahun 2011 ini naik 22,85% dibandingkan tahun 2010 sebesar
Rp16.880.750,00 yang diberikan kepada 747 kelompok sasaran.
162
2008
Bidang
100
55
0
0
DPM
(000)
500.000
430.000
0
0
0
63
36
100
0
107
197
120
24
6
808
Sasaran
Ter PHK
CTKI
Lulusan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial
Pengembangan
Pariwisata
Perindustrian
Koperasi dan UKM
KB, PP, dan PA
Pengembangan dan
Pengelolaan Pasar
Peternakan
TPH
Perikanan
Perkebunan
Kehutanan
Jumlah
2009
200
19
10
36
DPM
(000)
1.000.000
267.500
100.000
435.000
0
1.034.000
3.000.000
500.000
0
48
33
0
0
5.214.000
5.035.000
2.025.000
492.000
405.000
18.635.000
0
74
172
135
16
2
745
Sasaran
2010
2011
138
17
5
3
DPM
(000)
664.750
320.000
37.500
40.000
0
986.000
3.150.000
0
3
41
42
172
0
5.096.000
4.625.600
2.480.000
420.000
102.500
18.662.600
14
59
142
105
6
0
747
Sasaran
23
21
8
3
DPM
(000)
154.000
395.000
97.000
173.000
470.000
885.000
3.515.000
1.035.000
6
40
29
225
790.000
1.198.000
3.650.000
1.215.000
61.500
3.297.000
3.970.000
2.140.000
445.000
0
16.880.750
23
65
163
97
5
2
710
230.000
4.872.000
5.342.500
2.195.000
228.000
200.000
20.739.500
Sasaran
Uraian
2011
0
3.500
2.500
0
6.000
Tabel 3.18. Bagian Laba Dana Penyertaan Modal Tahun 2007 2011
TAHUN
No
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
1. BPD DIY (Juta Rp)
4.666,45
5.347,71
7.778,17
7.245,80
7.733,01
2. Bank Sleman (Juta Rp)
1.032,50
1.257,05
2.040,44
2.648,83
2.924,33
3. PDAM (Juta Rp)
4. BUKP (Juta Rp)
33,36
72,22
154,56
275,20
343,77
Jumlah (Juta Rp)
5.732,30
6.676,99
9.973,16 10.169,82 11.001,11
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Penguatan dan Penyertaan Modal, Kabupaten Sleman.
163
yang dibentuk
Kantor
Penanaman,
Penguatan
Dan
Penyertaan
Modal
sebagaimana terlampir
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan penanaman modal
di
Rp1.147.285.000,00,
realisasi
Rp1.081.977.761,00
atau
dan
Keuangan
sebesar
Rp46.350.000,00
realisasi
jajaran
kecamatan,
kecamatan,
sebagai
musrenbang
bahan
desa,
penyusunan
serta
Renja
musrenbang
SKPD.
Dalam
(SMEDC)
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
secara
intensif,
serta
menyusun
SOP
tentang
165
167
Bakpia
penyuluhan
Minomartani,
untuk
Usaha
serta
Mikro
fasilitasi
Kecil
bimbingan
dan
dan
Menengah
168
400
buah,
serta
sosialisasi
perundang-undangan
1,66%,
pada
tahun
2010
sebesar
Rp720.095.806
menjadi
600
580
601
598
604
561
560
540
520
2007
2008
2009
2010
2011
233.362
234.584
218.407
202.620
2007
208.159
2008
2009
2010
2011
720.095.806 732070941
705.482.789
700.000.000
656.431.240
671.888.372
650.000.000
600.000.000
2007
2008
2009
2010
2011
Pada tahun 2011 dari 604 koperasi terdapat koperasi aktif sebanyak
541 buah (89,56%), koperasi pasif 9 buah (1,49%) dan koperasi beku
54 buah (8,94%) Jika dibandingkan data tahun 2010 jumlah koperasi
170
245
541
517
481
290
223
206
93
91
29
2007
2008
91
2009
Aktif
Pasif
72
9
2010
54
2011
Beku
dan
menengah
sebesar
Rp1.359.581.500,00
realisasi
171
Rp155.785.000,00
172
j)
173
dalam
penyusunan
laporan
informasi
kependudukan
b) Penyusunan informasi kependudukan
c) Pengelolaan dokumen kependudukan dan catatan sipil
d) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang pencatatatn sipil
e) Fasilitasi Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4)
f)
j)
Penyediaan
makanan
dan
minuman
tamu
kali,
dan
175
dan
fasilitasi
pembantu
pegawai
pencatat
perkawinan 40 orang.
f)
g) Pelayanan KTP
h) Penunjang
pelayanan
administrasi
KTP
238.328
lembar,
administrasi
SKTS
6.400
lembar,
penunjang
j)
Sosialisasi
kebijakan
kependudukan
tentang
peraturan
l)
(IKK
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
31.560
30.000
20.000
18.115
20.688
2007
2008
23.908
26774
10.000
0
2009
2010
2011
177
243,766
240,000
238328
216,320
220,000
210,728
205998
2009
2010
200,000
180,000
2007
2008
2011
Layanan KTP
Layanan KK juga naik sebesar 8,6% dari 72.851 di tahun 2010 menjadi
79.122 di tahun 2011.
Grafik 3.20. Layanan Kartu Keluarga Tahun 2007-2010
150,000
119,606
137,896
101,931
100,000
72851
79122
2010
2011
50,000
0
2007
2008
2009
Layanan KK
2009
tentang
Organisasi
Perangkat
daerah
Pemerintah
tentang
Uraian
Tugas,
Fungsi,
dan
Tata
Kerja
Dinas
ini
178
sebesar
dan
jajaran
kecamatan,
musrenbang
desa,
serta
musrenbang
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
f)
j)
g) Pendidikan
dan
pelatihan
bagi
pencari
kerja
non
institusional/MTU
181
berbagai
peraturan
pelaksanaan
tentang
ketenagakerjaan
c) Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum
terhadap keselamatan dan kecelakaan kerja
d) Pengawasan norma ketenagakerjaan di perusahaan
e) Pengelolaan bantuan pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
f)
pemberian
Jamsostek
bagi
tenaga
kerja
182
j)
teknis
peningkatan
kapasitas
kualitas
tenaga
pemahaman
Peraturan
Perundang-undangan
g) Pendidikan
dan
pelatihan
bagi
pencari
kerja
non
Purwobinangun,
Pakembinangun,
Candibinangun,
Hargobinangun,
Girikerto,
Harjobinangun,
Wonokerto);
penyelesaian
Pemutusan
Hubungan
Industrial
keselamatan
dan
kecelakaan
kerja
di
60
185
hidup
layak
pasar;
Pembentukan
Dewan
Pengupahan 1 periode
h) Pembinaan bagi perusahaan yang belum memiliki Jamsostek 15
perusahaan (30 orang); Pendataan perusahaan yang sudah dan
belum mengikuti Jamsostek 30 perusahaan; Pembayaran klaim
Jamsostek bagi Tenaga Kerja Honorer Pemkab Sleman 238
orang
8) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Pelaksanaan pengembangan tanaman pangan alternatif melalui:
Bimbingan budidaya hortikultura jamur edibel 12 angkatan;
Pengembangan jamur edibel 12 kubung; Bimbingan dan
budidaya hortikultura straberi 6 unit; Pengembangan sayuran
organik 8 unit
186
(IKK
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
502,268
524,326
461,008 484,405
300,000
200,000
46,448
100,000
0
2007
44,558
2008
angkatan kerja
45,534
41,260
2009
2010
bekerja
tidak bekerja
39,921
2011
187
Tabel 3.19. Jumlah Perusahaan di Sleman dan Penyerapan Tenaga Kerja 2007-2011
Jumlah
Perusahaan
1.
2007
790
2.
2008
849
3.
2009
896
4.
2010
997
5.
2011
1.031
Sumber : Dinas Nakersos
No
Tahun
Jumlah
42.771
46.940
47.125
53.332
56.222
2010
4.263
351
220
4.834
2011
2.821
183
476
3.480
188
Rp359.145.000,00
dengan
realisasi
sebesar
Peningkatan
Kesempatan
Kerja,
anggaran
sebesar
Perlindungan
dan
Pengembangan
Lembaga
189
f. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan berlangsung secara sinergis dan terkoordinasi
baik antar bidang/seksi maupun lintas sektor yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi SKPD. Penyusunan rencana kerja SKPD dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi dan masukan kebutuhan dari desa dan
kecamatan melalui mekanisme musrenbang.
kesempatan
kerja,
program/kegiatan
proses
dan
perencanaan
evaluasi
dalam
Untuk memperluas
hingga
pelaksanaan
penyelenggaraan
urusan
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
seluruh
tenaga
kerja
diikutsertakan
dalam
program
j)
Pengembangan perbenihan/pembibitan
j)
produksi,
produktifitas
dan
mutu
produk
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan
wajib ketahanan pangan sebagai berikut:
1)
honorarium
bagi
bendahara
penerimaan,
192
j)
pangkat
struktural
dan
fungsional
81
orang,
dokumen,
Sekolah
lapang
perbenihan
percontohan/penanaman
padi
tanaman padi
kelompok,
untuk perbenihan
k) Penyuluhan
sumber
pangan
alternatif
melalui
gerakan
kelompok.
l)
195
perkebunan
unit
dan
pelaksanaan
apresiasi
sinkronisasi
penyaluran
pupuk
bersubsidi
tingkat
RPJMD
ketahanan pangan
struktural
yang
di Dinas Pertanian,
(DKP).
Adapun
sekretariat
DKP
yang
sebelumnya
dilaksanakan
Realisasi(%)
134,77
130,00
103,67
147,37
131,00
112,49
19,00
20,00
95,00
60,00
65,00
92,31
58,00
60,00
96,67
83,00
84,00
98,81
67,00
60,00
111,67
33,33
33,33
100,00
tersebut
mampu
1
A. Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Pelaksanaan
berbagai
program dan
kegiatan
pangan di
kemapuan
lembaga
petani;
penyuluhan
penerapan
198
beras
Tanaman (OPT) dan hama seperti wereng coklat serta akibat pengaruh
perubahan iklim. Pada tahun 2011 terjadi serangan OPT yang
mengakibatkan hampir 2.700 ha tanaman padi mengalami puso. Situasi
199
produksi pangan pokok tahun 2010 dan 2011 ditunjukkan pada tabel
berikut :
Tabel 3.23. Situasi Pangan Pokok Kabupaten Sleman Tahun 2010 dan 2011
No
Komoditas
Produksi 2010
Produksi 2011
(Ton)
(Ton)
1
Beras
168.158
147.075
2
Jagung
31.703
38.111
3
Ubi Kayu
20.868
14.741
4
Kedelai
698
775
Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Susutan 2011
(%)
8
20
18
16
(Ton)
11.765,97
7.662,20
2.653,38
124,00
Penyediaan
2011
(Ton)
135,308,65
30.488,80
12.087,62
651,00
Tabel 3. 24. Keadaan Penyediaan dan Konsumsi Pangan Per Kapita Kabupaten Sleman Tahun 2011
Penyediaan
Dikonsumsi
(Kg/kapita) (Kg/kapita)
(Ton)
1
2
3
4
5
1
Padi-padian
147,83
66,56
74.651,03
Beras
120,64
63,70
71.443,37
Jagung
27,18
2,86
3.207,66
2
Kacang-kacangan
5,54
19,14
21.464,42
Kacang Tanah
4,95
1,93
2.164,61
Kedelai
0,58
17,00
19.066,52
Kacang Hijau
0,01
0,21
233,28
3
Umbi-umbian
13,43
6,97
7.815,03
Ubi kayu
10,78
5,46
6.123,72
Ubi jalar
2,66
1,51
1.691,31
Sumber : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
No
Komoditas
Surplus/Minus
(Kg/kapita)
(Ton)
6
7
81,27
76.285
56,94
63.865
24,32
22.833
(13,60) (12.762)
3,02
2.834
(16,42) (15.413)
(0,20)
(183)
6,47
6.070
5,32
4.992
1,15
1.078
beras
200
sebagai berikut :
1) Desa Sendangsari Kecamatan Minggir
2) Desa Margoagung Kecamatan Seyegan
3) Desa Caturtunggal Kecamatan Depok
4) Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan
5) Desa Minomartani Kecamatan Ngaglik
6) Desa Caturharjo Kecamatan Sleman
7) Desa Mororejo Kecamatan Tempel
8) Desa Sumberejo Kecamatan Tempel
9) Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan
10) Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan
Hasil analisis SKPG tahun 2010 yang dilaksanakan pada tahun 2011
ternyata belum mampu memperlihatkan status rawan pangan dan gizi
dibandingkan dengan kondisi riil di lapangan. Analisis SKPG masih
mengacu pada Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
TIngkat Kabupaten/Kota Tahun 2010 yang tertuang dalam Permentan
Nomor 43/Permentan/OT.140/7/2010 tanggal 27 Juli 2010. Adanya
perbedaan mendasar mengenai karakteristik wilayah kecamatan yang
bercirikan perdesaan dan bercirikan perkotaan ternyata tidak dibedakan
pada Permentan tersebut. Usulan perubahan metode analisis SKPG
telah disampaikan ke Badan Ketahanan Pangan Pusat dan saat ini
baru disusun revisi perubahannya.
Keberhasilan penyelenggaraan urusan wajib ketahanan pangan antara
lain dapat dilihat dari penerimaan penghargaan Adi Karya Pangan
Nusantara sebanyak 2 sub kategori dan penghargaan ketahanan
pangan tingkat Nasional Tahun 2011 sebanyak 4 sub kategori
berdasarkan SK Mentan Nomor: 4922/Kpts/KP.450/12/2011. Adapun
201
Florikultua, Desa
atas
nama
H.
Habudin,
A.Md.,
Kejambon
Lor,
202
manusia
penyelenggara
urusan
ketahanan
pangan
sebesar
Rp3.285.019.000,00
dengan
realisasi
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran,
anggaran
Peningkatan
Capaian
Pengembangan
Kinerja
dan
Sistem
Perencanaan
Keuangan,
anggaran
sebagai
bahan
penyusunan
Renja
SKPD.
program
Dinas
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan.
203
perencanaan
hingga
pelaksanaan
dan
evaluasinya
ketersediaan cadangan
pangan
di
Kabupaten
204
Solusi
yang
dilakukan
adalah
meningkatkan
Dana
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Bantuan
205
pengembangan
Pusat
Pelayanan
Terpadu
207
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
dalam menjalani
taraf
Uraian
2009
2010
Komponen IPG
1.
Angka Harapan Hidup (tahun)
2.
Angka Melek Huruf (%)
3.
Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
4.
Kontribusi Perempuan terhadap Pendapatan (%)
Indikator IPG
1.
Kesehatan
2.
Pendidikan
3.
Pendapatan
IPG
Sumber: BPS Kabupaten Sleman
74,74
92,19
10,18
75,56
89,40
9,66
0,36
82,90
84,08
66,12
73,94
85,93
81,07
55,51
74,17
208
Pada tahun 2010 untuk wilayah provinsi DIY nilai IPG kabupaten Sleman
berada di peringkat 2 dan peringkat 10 untuk tingkat nasional.
Tabel:1.24b. Ketimpangan Gender di Kabupaten Sleman Tahun 2009 dan 2010
NO
Tahun
Nilai IPM
Nilai IPG
Ketimpangan Gender
1.
2009
77,70
73,94
3,76
2.
2010
78,20
74,17
4,03
penyelenggara
urusan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
daya
perempuan
manusia
dan
penyelenggara
perlindungan
anak
di
urusan
pemberdayaan
Bidang
Pemberdayaan
penyelenggaraan
perlindungan
anak
urusan
menurut
pemberdayaan
golongan
dan
perempuan
pendidikan
dan
adalah
sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp725.022.500,00 realisasi
Rp723.493.000,00 atau 99,79%. Secara rinci anggaran dan realisasi
masing-masing program sebagai berikut:
209
anggaran
sebesar
Rp213.592.500,00
realisasi
Anak,
anggaran
sebesar
Rp298.055.000,00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp89.020.000,00
realisasi
perencanaan
urusan
pemberdayaan
perempuan
dan
dan
Badan
dan
pemberdayaan
prasarana
perempuan
pendukung
dan
penyelenggaraan
perlindungan
anak
di
urusan
Bidang
kekerasan
dalam
rumah
tangga
terutama
terhadap
210
dilakukan
pula
fasilitasi
terhadap
lembaga-lembaga
advokasi
menggiatkan
pelaksanaan
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
Kontrasepsi
dengan kegiatan
pelayanan
konseling KB.
8) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan
KB/KR yang Mandiri.
a) Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB.
b) Pembinaan bina keluarga sejahtera.
c) Pembinaan Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat
dan Sejahtera (P2WKSS).
9) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok
Kegiatan di Masyarakat dengan kegiatan penyuluhan kesehatan ibu,
bayi dan anak melalui kegiatan di masyarakat.
10) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR dengan kegiatan fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok
remaja dan kelompok sebaya di luar sekolah.
11) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS dengan kegiatan penyuluhan penanggulangan narkoba,
PMS termasuk HIV/AIDS.
12) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
dengan kegiatan pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga di kecamatan.
212
pembersih kantor
dan
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
213
Masyarakat
terealisasi
melalui
penyuluhan
tentang
kesehatan ibu, bayi dan anak bagi 2.366 orang yang terwadahi
dalam kelompok masyarakat.
10) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR terealisasi melalui Forum pelayanan KRR bagi kelompok
remaja dan kelompok sebaya di luar sekolah yang terwadahi dalam
51 kelompok.
11) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk
HIV/AIDS terealisasi melalui penyuluhan penanggulangan narkoba,
PMS dan HIV/AIDS bagi masyarakat sebanyak 276 orang.
12) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
terealisasi melalui pelatihan pendamping kelompok bina keluarga
sejahtera 68 kelompok.
13) Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu
melalui pembinaan dan penyelenggaraan BKB Posyandu Padu 51
kelompok.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan keluarga
berencana dan keluarga sejahtera sebagaimana buku lampiran)
Program dan kegiatan di bidang KB dapat meningkatkan jumlah peserta
KB baru sebanyak 2.833 peserta (meningkat 23,96%), sehingga pada
tahun 2011 jumlah peserta KB baru mencapai 14.656 peserta.
Perkembangan peserta KB baru dalam lima tahun terakhir sebagaimana
terlihat dalam grafik berikut.
215
15.000
10.910
10.644
11.823
10.630
10.000
5.000
0
2007
2008
2009
2010
2011
110851
8.524
2009
113027
109.838
8.447
2010
8.586
2011
KB Wanita
adalah
Badan
Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
dan
fungsi
Badan
Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
sejahtera
berjumlah
70
orang.
Secara
rinci
SDM
Keluarga
Sejahtera
sebesar
Rp1.706.881.750,00
realisasi
217
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Perencanaan,
Kesehatan
Reproduksi
Remaja,
anggaran
sebesar
Pelayanan
Kontrasepsi,
anggaran
sebesar
anggaran
sebesar
Rp19.607.500,00
realisasi
218
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
berawal dari penyerapan masukan dari para pemangku kepentingan
(desa, kecamatan, masyarakat dan LSM) yang ditunjang dengan data
yang sudah terinventarisasi. Kompilasi data ini digunakan sebagai dasar
penyusunan usulan program dan kegiatan oleh Badan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
adalah
sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang mengikuti KB belum
maksimal. Hal ini terlihat dari jumlah 150.009 PUS yang mengikuti
program KB adalah sebesar 118.424 (78,94%). Solusi yang dilakukan
adalah meningkatkan sosialisasi dan advokasi kepada PUS.
16. Urusan Perhubungan
a. Program dan Kegiatan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor
e) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
f)
j)
k)
l)
kelayakan
sarana
transportasi
guna
keselamatan
kenyamanan
penumpang
penumpang
c) Penciptaan
keamanan
dan
dilingkungan terminal
d) Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan
8. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
a) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
b) Pengelolaan perparkiran
c) Survey rekayasa lalu lintas
d) Pengadaan pagar pengaman jalan
9. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
a) Pelayanan uji petik kendaraan bermotor
b) Pelayanan uji kendaraan bermotor
10.Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
a) Studi Lokasi Terminal angkutan barang
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
dalam
urusan
221
laporan
keuangan
dokumen,
konsiyering
223
aspek
tingkat
capaian
kinerja
penyelenggaraan
urusan
216
337
315
340
390
815
1.149
1.579
5.228
1.200
28
1.400
715
1.152
1.545
5.410
1.950
10
1.750
500
1.255
1.855
6.552
1.500
21
1.850
815
1.149
3.087
4.087
1.860
10
2.000
815
1149
2.087
6.725
2.250
20
2.253
LPJU
yang
dilakukan
menunjukkan
peningkatan
224
Grafik 3.24. Perbandingan Target dan Realisasi Pemeliharan Rutin LPJU Tahun 20072011
2500
2.000
1.850
1.750
2.253
2000
1.350
1.400
1.250
1.250
1500
1.500
1.500
1.500 1.500
Target
Realisasi
1000
500
0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
82
88
90
97
99
80
Prosentase Jalan
Strategis Terlayani
LPJU
60
40
20
0
2007
2008
2009
2010
2011
Sebagai daerah yang berada di jalur lalu lintas DIY dan Jawa Tengah
Kabupaten Sleman dilalui berbagai angkutan umum antar kota antar
provinsi. Terminal Jombor menjadi satu satu terminal di Kabupaten
Sleman yang menjadi penyangga terminal Yogyakarta. Seiring dengan
meningkatnya
mobilitas
penduduk,
maka
angkutan
umum
yang
225
Uraian
1.
Jumlah bengkel
2.
Jumlah tenaga kerja
Sumber: Dinas Hubkominfo
Pelaksanaan
program dan
2007
2008
TAHUN
2009
2010
2011
75
425
79
432
77
428
75
411
75
411
kegiatan
urusan
perhubungan
untuk
menambah Alat
Uraian
1.
Tempat parker
2.
Tukang parker
Sumber: Dinas Hubkominfo
2007
2008
Tahun
2009
2010
2011
288
661
298
684
286
657
229
560
229
516
226
Uraian
2007
Bukan
Umum
Umum
2.
Mobil
penumpang
Taxi
3.
Mobil Bus
4.
Pick Up
5.
Truck
1.
6.
Tangki
Kend.
7.
Gandeng
Kend.
8.
Tempel
Kend.
9.
Khusus
Jumlah
617
2008
Bukan
Umum
Umum
632
Tahun
2009
Bukan
Umum
Umum
594
2010
Bukan
Umum
Umum
186
2011
Bukan
Umum
Umum
564
325
1.499
89
1.387
68
1.231
86
1.125
79
1381
126
9.491
9.705
9.497
9.487
11.141
12
4.004
3.835
3.591
61
3.537
119
4.285
14
10
13
2.304
2.128
13.594
2.028
13.621
1.832
1.697
13.128
2.064
15.577
227
daya
manusia
penyelenggara
urusan
perhubungan
di
Pembangunan
Prasarana
Fasilitas
Perhubungan,
Peningkatan
Bermotor,
anggaran
Kelaikan
sebesar
Pengoperasian
Kendaraan
Rp723.020.000,00
realisasi
dari
hasil
survey
disusun
rencana
kerja.
Untuk
dan
prasarana
pendukung
penyelenggaraan
urusan
dan
pengembangan
jaringan
komunikasi
dan
informasi
d. Pengadaan alat studio dan komunikasi
e. Implementasi
Indonesia
Goes
Open
Source
(IGOS)
dan
j.
231
keprotokolan
dewan
dan
layanan
aspirasi
masyarakat 12 bulan
o) Penyusunan buku informasi pembangunan tahun 2011 175 buku
dan 125 booklet
p) Pengelolaan website / subdomain Bappeda, subdomain DPPD
dan
Dinas
Pertanian
dan
Kehutanan selama
12
bulan,
232
massa
lokal
dan
nasional
653
kali,
identifikasi
masyarakat
di
lingkungan
Kabupaten
Sleman
serta
informatika telah
mampu
mendukung
dan
pengelolaan
Layanan
Pengadaan
Secara
dan
dengan
Fisipol
UGM
menghasilkan
rekomendasi
untuk
kegiatan ini
pertanian
dan
kehutanan
terbaik
dari
Kementerian
Pertanian RI.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
SKPD penyelenggara urusan komunikasi dan informatika adalah
Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten
Sleman
dan
Peraturan
Bupati
Sleman
Nomor
daya
manusia
penyelenggara
urusan
komunikasi
dan
anggaran
sebesar
Rp222.750.000,00
terealisasi
bahan
penyusunan
Renja
SKPD.
Dalam
penyusunan
belum
sebanding
dengan
kecepatan
perkembangan
236