Anda di halaman 1dari 10

KOMPUTER GRAFIS I

PENGENALAN AUTOCAD 3D
Pada dasarnya program CAD terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu dua dimensi
(2D) dan tiga dimensi (3D.) Pada sistem CAD 2D, gambar yang dibuat dan
dihasilkan merupakan bentuk yang lazim ditemukan pada gambar-gambar kerja.
Gambar 2D dibuat dari obyek-obyek 2D yang dihubungkan satu sama lain sehingga
membentuk gambar yang diinginkan. Obyek-obyek 2D tersebut sendiri merupakan
kumpulan gambar-gambar yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip pemasukan dari
sistem koordinat 2D pada bidang XY yang terbentang pada sumbu X dan sumbu Y.
Pada sistem 3D, bidang yang ditangani tidak terbatas pada bidang XY saja, tetapi
perlu dipikirkan juga untuk bidang-bidang lain dengan ditambahnya satu ruas
sumbu Z. Bidang menjadi berjumlah lebih dari satu yang kesemuanya sangat
tergantung pada tinggi sumbu Z yang digunakan.
CAD dapat dipergunakan untuk proses desain animasi yang memasuki dunia 3D.
Memang 3D identik dengan animasi, tetapi tidak selalu demikian, gambar 3D yang
dibuat dengan proses modelling juga sangat bermanfaat bagi para arsitek untuk
menuangkan idenya ke dalam bentuk gambar rendering 3D. Hal ini bertujuan untuk
lebih mempermudah menjelaskan ide dari arsitek kepada pemberi tugas.
Menggunakan AutoCAD untuk merancang obyek 3D lebih menyenangkan dan
kemudian obyek tersebut diekspor ke program modelling seperti 3D Studio untuk
diberi tekstur, pencahayaan, dan rendering.
Mengenal 3D Modeling di AutoCAD Konsep dan Navigasi

AutoCAD memiliki fitur 3D modeling. Meski hanya terbatas untuk visualisasi, tapi
cukup baik. Dan memang seringkali hanya visualisasi yang dibutuhkan.

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Mulai sekarang, saya akan mencoba membahas tutorial AutoCAD 3D. Tidak ada
salahnya bagi yang sudah menguasainya mengikutinya juga, karena ada cukup
banyak perbedaan dengan versi lama.
Sebetulnya konsep dasar 3D modeling di AutoCAD tidak banyak berbeda.
Konsep pertama yang harus anda ingat adalah, meski 3D mengenal 3 sumbu
koordinat X,Y, Z kita tetap menggambar hanya dalam sumbu X dan Y.
Cobalah buka AutoCAD anda. Buatlah gambar rectangle. Ukurannya bebas saja.
Konsep kedua yang harus anda ketahui adalah, kebanyakan native feature 3D
membutuhkan anda untuk membuat profil tertutup. Entah rectangle, circle, polygon,
atau polyline tertutup.
OK, sekarang dari ribbon bar, di bagian view, ubahlah visual styles menjadi 3D
Wireframe.

Bagi anda command line lovers bisa ketik VS [enter]. VS adalah singkatan dari
visual styles.
Seharusnya anda sekarang sudah bisa melihat view cube di pojok kanan atas area
drawing anda. Klik sudut view cube tersebut. Anda akan melihat pandangan
isometric dari gambar anda.

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Sekarang di bagian 3D Modeling, klik extrude. Extrude akan menambahkan


ketinggian pada objek polygon tertutup.

Rules dalam 3D modeling tetap sama.


Menggunakan tool AutoCAD: Klik pada toolbar, dan ikuti langkah selanjutnya pada
dynamic input atau command line.
AutoCAD akan meminta anda mendefenisikan objek yang akan di extrude. Pilihlah
rectangle anda yang sudah dibuat sebelumnya. Tekan [enter] untuk mengakhiri
seleksi objek. Perhatikan bahwa kalau anda menggeser mouse anda, tinggi
extrusion juga akan mengikuti. Ketikkan saja tinggi objek yang sesuai, lalu tekan
[enter].
Cara ini adalah cara paling umum dalam membuat objek 3D. Kita membuat profil,
lalu ditambahkan feature agar objek jadi 3D.
Sekarang coba matikan dynamic UCS (DUCS) pada toolbar drafting settings. Di atas
status bar.

Untuk tutorial dasar DUCS tidak akan kita gunakan dulu. Kelak akan kita bahas
secara terpisah.

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Sekarang coba lagi buat rectangle.

Perhatikan bahwa kita cuma bisa menggambar di sumbu X dan Y.


OK, sekarang kita coba navigasi 3D dari model ini. Perhatikan view cube. Bagi anda
yang baru menggunakan AutoCAD untuk 3D sekarang boleh dibilang beruntung
Anda dapat mengklik front untuk melihat dari depan, left, top, dan sebagainya.
Arahkan saja pointer anda ke sisi-sisi kubus itu, dan klik untuk sudut pandang yang
diinginkan.

Sekarang coba lagi visual styles. Cobalah ubah-ubah menjadi 3D Hidden,


Conceptual, dan Realistic. Perhatikan bedanya.
Di bagian berikutnya, kita akan membahas mengenai UCS (User Coordinate
System). Bagi yang mengikutinya dan ingin bantu melengkapinya atau bertanya
silahkan.

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

SISTEM KOORDINAT DALAM MEMBUAT GARIS


Pada dasarnya, untuk membuat sebuah garis terbagi menjadi 3 metode:
1. Koordinat Polar
2. Koordinat Relatif
3. Koordinat Kartesius
Dalam perkuliahan ini akan dibahas 2 metode, yaitu Koorfinat polar dan relatif.
1. Koordinat Polar
Koordinat ini digunakan apabila ingin menempatkan suatu titik yang ditentukan dengan
jarak dan arah dari titik di mana saat itu berada. Polar digunakan ketika Kartesius tidak
dapat mengerjakan hal tersebut dengan cepat dan mudah. Polar hadir dengan
memberikan suatu pola pemasukan yang lebih mudah dipahami.
Bentuk umum (format) dari koordinat Polar adalah: @jarak<sudut

Tanda @ mutlak diberikan ketika ingin menggunakannya, tujuannya adalah untuk


membedakan sistem Polar ini dengan lainnya.

Pernyataan jarak adalah jarak titik yang akan dibuat dari titik sekarang.

Seperti halnya tanda @ pada point kesatu, tanda < juga mutlak diberikan, hal ini
bertujuan untuk membedakan dengan koordinat lain.

Dan terakhir adalah pernyataan sudut, digunakan untuk memberi nilai sudut dalam
satuan derajat atau radian yang akan menentukan arah pembuatan titik berikutnya
dari titik sekarang. Perlu Anda ketahui bahwa harga baku (default) untuk satuan
sudut yang digunakan di dalam AutoCAD adalah satuan derajat.

Untuk sistem 3D, penggunaan koordinat Polar dibagi menjadi dua bagian, yaitu Polar
Silinder dan Spherical. Perbedaan kedua cara tersebut terletak pada cara pemasukan
untuk nilai Z-nya. (Untuk lebih jelasnya dapat Anda ikuti pembahasan berikut.
A. Polar Silinder
Format pemasukan nilai untuk Polar Silinder adalah sebagai berikut:
jarak<sudut,ketinggian
Polar Silinder masih merupakan perkembangan dari sistem Polar 2D, di mana untuk
formatnya masih mempertahankan bentuk 2D, tetapi pada bagian selanjutnya
ditambah option untuk menentukan nilai sumbu Z berupa ketinggian penempatan
titik. Di sini setelah memasukkan nilai untuk sudut polar ditambah dengan tanda koma
yang mutlak diberikan, tujuannya adalah untuk membedakan dengan Polar
Spherical. Setelah tanda koma, dimasukkan nilai ketinggian penempatan titik yang

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

berada pada
ruas sumbu Z.
Contoh penggunaan Polar Silinder ini adalah sebagai berikut. Misal Anda bermaksud
ingin membuat garis dari suatu titik sebesar 4 ke arah 45 derajat dengan ketinggian 2,

maka perintah yang Anda


lakukan adalah:
Command: LINE
Specify first point:

(klik semharang titik)

Specify next point or [Undo] : @4<45,2


Specify next point or [Undo] :

(Enter)

Gambar di bawah ini merupakan hasil yang didapat dari perintah pembuatan garis
menggunakan teknik Polar Silinder di atas. TK1 pada gambar tersebut adalah
perkiraan titik yang Anda klik. Untuk mendapatkan tampilan seperti terlihat pada
gambar di bawah ini, tampilan layar perlu Anda putar menggunakan perintah
VPOINT terlebih dahulu, perintahnya adalah sebagai berikut.
Command: VPOINT
Current view direction: VIEWDIR=0.0000,0.0000,1.0000
Specify a view point or [Rotate] <display compass and tripod>: R Enter angle in XY
plane from X axis <270>: 315 Enter angle from XY plane <90>: 20

B. Polar Spherical
Polar Spherical merupakan cara lain dari penentuan koordinat menggunakan sistem
koordinat Polar 3D. Adapun perbedaannya dengan Polar Silinder adalah terletak
pada teknik pemasukan nilai
penentu untuk sumbu Z. Bentuk umum Polar Spherical adalah sebagai berikut:
@jarak<sudut<sudut ketinggian

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Pada

Polar

Spherical

ketinggian

titik

ditentukan

berdasarkan

sudut

yang

dimasukkan. Nilai sudut berdasarkan satuan derajat atau radian, lihat di bawah
ini untuk satuan derajat. Sebagai contoh, misalkan akan dibuat garis dengan
ketentuan panjang garis adalah 4 pada arah 45 derajat, dan ketinggiannya
adalah 30 derajat, maka perintahnya adalah sebagai berikut.
Sistem koordinat terakhir yang dapat digunakan dalam AutoCAD adalah Relatif,
di mana prinsip pemasukan nilainya berdasarkan panjang dan lebar untuk
menentukan titik berikutnya dari titik saat ini. Perhatikan di bawah ini untuk
contoh penggunaannya, di sana akan dibuat garis dengan penempatan titik
berikutnya dengan panjang 3 dan lebar 2 dari titik (1,1). Untuk titik awalnya
ditentukan (1,1) yang merupakan prinsip pemasukan koordinat Kartesius, namun
Anda dapat menggantikannya dengan jalan mengklik langsung pada posisi
yang diinginkan pada layar. Berikut ini adalah perintah yang dapat Anda
lakukan untuk hasil

2. KOORDINAT RELATIF
Sistem koordinat lain adalah Relatif, di mana prinsip pemasukan nilainya
berdasarkan panjang dan lebar untuk menentukan titik berikutnya dari titik saat
ini. Kemudian setelah itu beri nilai ketinggiannya.
Rumus : @panjang,lebar,tinggi
Command: LINE

Specify first point: 1,1

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Specify next point or [Undo): @3,2,2


Specify next point or [Undo]: (Enter)

MATERI DASAR
1. Konsep Dasar Proyeksi 3D
Setiap obyek 3D yang dibuat biasanya didefinisi dalam enam sudut pandang
berbeda. Keenam sudut pandang ini mempunyai nama (istilah) untuk mewakili
penyebutannya yang dimulai dengan kata Tampak. Sudut pandang lainnya, misal
dilihat dari
sudut tertentu obyek, biasanya tidak memiliki nama terdefinisi.

Tampak atas (top view)

Tampak depan (front view)

Tampak samping kanan (right view)

Tampak samping kiri (left view)

Tampak belakang (back view), dan

Tampak bawah (bottom view)

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Coba lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya tentang cara pandang obyek di
atas. Di dalam penggambaran 2D biasanya hal ini tidaklah terlalu mengherankan jika di
dalam sebuah gambar terdapat berbagai macam tampak untuk memperjelas maksud
dari gambar tersebut. Di sini dalam obyek 3D keseluruhan gambar tampak
terangkum di dalam satu obyek.

Gambar di atas memperlihatkan gambar tampak-tampak obyek 3D dari rumah pada


merupakan bentuk umum yang sering dijumpai di dalam gambar perencanaan.
Biasanya pada perencanaan dan pelaksanaan bangunan, langkah yang dilakukan
adalah membuat gambar pra-rencana dan rencana dalam bentuk gambar 2D dengan
berbagai macam tampak dari bangunan atau obyek yang ingin dibuat. Dan
selanjutnya untuk visualisasi dalam memperjelas bentuk obyek yang akan dibuat,
maka disajikan dalam bentuk gambar 3D.
2. MEMANDANG OBYEK 3D DENGAN VPOINT
VPOINT berfungsi untuk memutar tampilan layar sehingga obyek 3D dapat dilihat dari
sudut pandang yang diinginkan. Tujuan perintah VPOINT adalah untuk memutar titik
pandang (viewpoint) layar dari sembarang titik pada obyek 3D yang bersangkutan.
Penggunaan perintah VPOINT untuk memutar viewpoint adalah perintah yang
umum digunakan, karena kemudahan dan proses penggunaannya sederhana.
Dalam merancang obyek-obyek 3D nanti Anda akan lebih sering menggunakan
perintah ini. Oleh sebab itu, penguasaan perintah ini dengan baik merupakan syarat
mutlak untuk dapat menguasai penggambaran 3D dalam AutoCAD.

12

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Adapun baris perintah gambar diatas adalah sebagai berikut:


command: VPOINT
Current view direction: VIEWDIR=0.0000,0.0000,1.0000
Specify a view point or [Rotate] <display compass and tripod>: R
Enter angle in XY plane from X axis <270>: 315
Enter angle from XY plane <90>: 20

Atau gunakan perintah VP, maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini.

12

1
0

Komputer Grafis I
M. Arief Syafruddin, ST.

Pusat Pengembangan Bahan


Ajar
Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai