Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Zaman sekarang, pendidikan merupakan batu pijakan untuk
mencapai suatu negara dan bangsa yang berkualitas baik itu di lihat dari
aspek psikomotorik, afektif serta kognitif yang dimiliki oleh individu
dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sehingga diperlukan suatu
pendidikan yang mengairahkan dan menarik perhatian suatu individu agar
dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut sehingga tercapainya kualitas
yang unggul dari suatu bangsa dan negara. Pengajaran yang konvensional
saat ini membuat siswa merasa jenuh akan proses pembelajaran sehingga
diperlukan suatu pembelajaran yang menarik perhatian siswa khususnya
pada pendidikan Sekolah Dasar, karena siswa pada Sekolah Dasar masih
dalam tahap oprasional kongkrit yang membutuhkan media pembelajaran
yang kreatif dan sesuai dengan umur siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasud media pembelajaran ?
2. Apa manfaat dan fungsi media pembelajaran ?
3. Bagaimana kriteria memilih media yang baik ?
4. Apa saja klasifikasi media menurut para ahli ?
5. Bagaimana strategi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
menggunakan permainan sebagai media belajar?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimasud media pembelajaran
2. Menjelaskan fungsi dan kriteria memilih media yang baik
3. Memberi gambaran pada pengajar (guru) strategi pembelajaran di
sekolah dasar dengan mengunakan permainan sebagai media belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
media
berasal
dari
bahasa
latin
medius
yang
berarti
atau
pembelajaran.
Menurut
Gagne
(dalam
Sadiman
bahwa
Proses
pembelajaran
media pembelajaran,
Gambar 1
Dalam bagan diatas dapat disimpulkan bahwa pengajar (guru) dalam
menyampaikan pesan pada siswa dengan cara mengunakan media tertentu
melalui sebuah prosedur tertentu (metode). Pengunaan media pembelajaran dapat
mempermudah penyampaian materi sekaligus dapan meningkatkan pemahaman
siswa akan materi yang disampaikan terutama untuk siswa kelas bawah sehingga
dapat megoptimalkan hasil bejajar siswa. Sudjana dan Rivai (2007:2) menyatakan
bahwa :
Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan media pengajaran dalam proses
belajar siswa antara lain
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan
motivasi belajar;
b.Bahan pengjaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa mengusahai tujuan
pengajaran lebih baik;
c. Metode belajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan;
d.Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain lain.
Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi
proses dan hasil belajar adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf
berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana
menuju ke berpikir kompleks
umum
media
pendidikan
menurut
Sadiman,dkk
(1986:17)
dalam mengunakannya.
Syarat
utama dalam
Media
Mahal;
media
yang
dalam
penyediaan
maupun
dalam
menyampaikan
materi.
Pengajar
langsung
d.
e.
film bersuara
diam
(mengunakan
gambar),
gambar
bergerak
tua memerintahkan putranya untuk tidur siang dengan alasan kesehatan, di sore
hari siswa disibukan dengan kegiatan belajar seperti Les, kursus, maupun
mengaji di masjid. Di malam hari mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah
yang diberikan oleh guru mereka. Sehingga siswa kita (SD) banyak kehilangan
waktu bermain mereka. Tak jarang dikarenakan hal tersebut anak menjadi
stress dan centderung bertindak agresif. Padahal menurut Hetheriongton dan
Parke (dalam Djuanda,2006:86) menyatakan bahwa bermain bagi anak
berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif anak. Dengan bermain
akan memungkinkan anak meneliti lingkungannya dan mempelajari segala
sesuatu , serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga menurut
peryataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain memiliki fungsi yang
penting dalam pendewasaan anak.Seorang pendidik dapat memanfatkan media
permainan sebagai media pembelajaran yang efektif.
Sugianto (dalam Djuanda, 2006:87) mengemukakan Froebel seorang
pendidik dari jerman, ia percaya salah satu alat terbaik untuk mendidik anakanak ialah melalui permainan. Menurut pendapatnya, anak-anak lebih siapdan
berpotensi untuk brmain daripada cara lain. Sedang Lhon Locke meyakini
bermain dapat membantu usaha mencapai tujuan pendidikan, Rousseau dan
Emile menekankan pentingnya bermain yang dapat bermanfaat dalam
perkembangan anak
Dengan demikian pengunaan media permainan dapat menambah waktu
bermain siswa dan meningkatkan kreatifitas dan minat siswa terhadap materi
yang disampaikan. Selain sebagai penyampaian materi, seorang pendidik
mampu mamanfaatkan permainan untuk mengkondusifkan suasana belajar, hal
ini dikategorikan sebagai permainan murni. Dalam permainan murni berfungsi
untuk mencairkan suasana yang tegang, mengembalikan konsentrasi siswa
melalui teka-teki maupun permainan lain.Dalam kegiatan bermain maupun
permainan seorang siswa secara tidak sadar telah melakukan kegiatan
berbahasa
yang
diwujudkan
melalui
percakapan,
argumen-argumen,
Kekurangan permainan bahasa ialah: (a) bila jumlah siswa SD terlalu banyak
akan sulit utnuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan, (b) tidak semua
materi dapat dilaksanakan melalui permainan, (c) permainan panyak
mengandung unsur spekulasi sehingga sulit dijadikan ukuran yang terpercaya.
pengajar
dituntut
memiliki
ketrampilan
dan
kreatifitas
guna
dengan
cara
berkelompok.
Permainan
ini
melatih
: Membaca
Alokasi Waktu
Kelas
: I semester II
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya dalam pengunaan permainan sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar seorang pengajar harus memperhatikan tujuan,
alokasi waktu, keefektifan media dan lain sebagainya sehingga tidak mengangu
kurikulum yang telah di tetapkan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh
SAEFULLAH
NIM 137855445
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Alhamdulilah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Antropolgi.
Dalam menyusun makalah ini saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd, selaku Dosen Mata
Kuliah Dasar-dasar ilmu sosial dan bahasa di SD
2. Teman teman
Surabaya,
Penulis
Februari 2014
DAFTAR ISI