Proposal Kti Zakir
Proposal Kti Zakir
Oleh :
MUHAMMAD ZAKIR
NIM. P07134012026
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN MATARAM
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena
berkat rahmatnyalah sehingga proposal karya tulis ilmiah dengan judul
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Waktu Pembekuan Darah Dengan Dan
Tanpa Pemberian Getah Tanaman Mundu (Garcinia dulcis ) dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terimakasih yang sebesar besarnya juga penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Siti Wathaniah, M.Biomed selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Mataram.
2. Bapak Iswari Pauzi, SKM, M.Sc Selaku Ketua Jurusan Analis
Kesehatan Mataram
3. Seluruh Dosen Analis Kesehatan Mataram atas saran dan masukan
yang diberikan.
4. Kedua orangtuaku tersayang, kakak dan adik-adiku tercinta sebagai
motivator terbesar yang telah memberikan dan melakukakn segala
yang terbaik, terimakasih atas doa dan dukungannya.
5. Teman-teman seperjuangan, khususnya teman-teman kelompok B
dan sahabat terbaikku serta semua teman-teman yang selalu
memberikan semangat dan dukungannya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB
Teks
halaman
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
II
PEMBAHASAN ............................................................................... 42
VI
PENUTUP ....................................................................................... 46
A. Kesimpulan ................................................................................ 46
B. Saran ......................................................................................... 46
DAFTAR TABEL
No
Teks
Halaman
4.3 Hasil uji levene Test kadar alkohol pada tape ketan putih .. 40
4.4 Hasil uji statistik kadar alkohol berdasarkan asal ragi . 40
DAFTAR GAMBAR
No
Teks
Halaman
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti kulit atau jaringan adalah hal yang biasa dan tidak perlu
untuk di oabti. Perilaku seprtti ini dapat berakibat fatal begi
penderita, karena terjadinya luka yang disertai dengan perdarahan,
jika tidak diobati dapat menimbulkan terjadinya infeksi oleh bakteri
dan jamur sehingga memperburuk keadaan penderita (Gould
Brooker, 2009).
Infeksi bakteri dan jamur dapat dengan sangat mudah
terjadi karena banyak tersebar di berbagai tempat seperti udara
misalnya sehingga dapat menyebabkan luka semakin parah,
karena dengan adanya infeksi ini, bakteri dan jamur akan menjadi
pathogen dan akan berkembang dan masuk kedalam jaringan kulit.
Keadaan seperti ini dapat dicegah bahkan diobati dengan
penanganan yang tepat sejak awal terjadinya luka sehingga
mempercepat proses penyembuhan luka ( Gould Brooker,2003).
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks
karena berbagai kegiatan bio-selulaer, bio-kimia terjadi secara
berkesinambungan. Penggabungan respon vaskuler, aktivitas
seluler dan terbentuknya bahan kimia sebagai subsstansi mediator
di daerah luka merupakan komponen yang saling terkait pad proses
penyembuhan luka. Setiap kejadian luka, mekanisme tubuh akan
mengupayakan
mengembalikan
komponen-komponen
jaringan
buah,biji,daun, akar dan getahnya. Buah dan getah dari tanaman mundu
ini seringkali digunakan sebagai bahan dalam membantu penyembuhan
bagian luar kulit ( widyawati,2010).
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti, masyarakat di
beberapa desa Kecamatan Terara khususnya di desa Jenggik, masih
menggunakan tanaman Mundu selain sebagai bahan makanan juga
sering diaplikasikan sebagai pertolongan dalam pengobatan luka.
Beberapa dari warga Jenggik kemampuan getah tanaman dalam
membantu proses pembekuan darah sangat cepat. Menurut warga di
kecamatan Terara ini, pengobatan luka dengan getah tanaman Mundu
sangat berhasiat dalam mengobati luka baru dan merupakan alternative
yang sngat baik yang ditunjukkan dengan hasil yang sangat efektif dalam
membantu dalam mempercepat oroses pembekuan darah.
Berdasarkan penjelasan warga, selain getah tanaman ini kulit
buah mundu yang sudah matang juga memeiliki khasiat yang sama dapat
membantu dalam proses penyembuhan luka diman kulit buah dari
tanaman ini dibakar kemudian abu dari tanaman ini ditaburkan pada
sobekan luka, akan tetapi karna sedikit lebih rumit, sehinnga getah dari
tanaman ini lebih sering dimanfaatkan dalam penyembuhan luka karena
lebih mudah dan langsung bisa di gunakan.
Sebagian masayarakat Jenggik yang bekerja di perkebunan
menuturkan
selain
buah
mundu
ini
dapat
dikonsumsi
untuk
menghilangkan haus, ketika terjadi luka getah dari tanaman ini sering
lebih di utamakan untuk mengobati luka daripada membeli obat luka. Hal
ini terjadi karena warga desa Jenggik menyatakn tidak mampu membeli
obat luka disertai letak layana kesehatan seperti Puskesmas yang cukup
jauh dari rumah mereka jika mereka mengalami luka yang disertai
dengan perdarahan. Selain itu, beberapa warga desa kecamtan Terara
ini berpendapat bahwa pengobatan luka dengan menggunakan getah
dari tanaman mundu lebih berkhasiat dalam mempercepat proses
penyembuahan luka daripada menggunakan obat luka yang dijual di
toko, apotek ataupun yang terdapat di Puskesmas. Selain itu merka juga
menuturkan tanaman ini mudah di dapatkan di wilayah Desa Jenggik, di
setiap kebun waraga tanaman ini tumvuh dan menjadi tanaman wajib di
setiap kebun warga.
Berdasarkan keterangan beberapa
penambahan
getah
tanaman
mundu
dan
darah
dengan
dengan
(Garcinia dulcis )
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan urain latar belakang di atas dapat dirumuskan
masalah : Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan waktu pembukaan
darah dengan dan tanpa penambahan getah tanaman mundu (Garcinia
dulcis)
C. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan waktu pembekuan
darah dengan dan tanpa penamabahan getah tanaman mundu (Garcinia
dulcis).
1. Tujuan Khusus
a) Mengukur waktu berbentuknya benang-benang fibrin
pada yang tidak ditambahkan getah tanaman jarak.
perbedaan
waktu
terbentuknya
2. Bagi masyarakat
Dengan diketahuainya hasil penelitian ini, maka diharapkan
dapat memberikan tambahan informasi tentang khasiat getah mundu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KERANGKA TEORI
1. HOMOSTASIS
Hemostasis
pada
dasarnya
terbentuk
dari
tiga
terdapat molekul aktif seperti : (1) aktin dan miosin yang menyebabkan
trombosit berkontraksi, (2) sisa retikulum endoplasma dan aparatus
golgi yang mensintesis enzim dan menyimpan besar ion kalsium, (3)
sistem enzim yang mampu membentuk ATP dan ADP, (4) sistem enzim
yang mensintesis prostaglandin, (5) suatu protein penting yaitu faktor
pemantap fibrin, dan (6) faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan
penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah. Pada
membran sel trombosit terdapat lapisan glikoprotein yang menyebabkan
trombosit bisa melekat pada pembuluh darah yang luka, terutama pada
sel endotel yang rusak dan jaringan kolagen yang terbuka. Trombosit
juga mengandung fosfolipid yang dapat mengaktifkan salah satu sistem
pembekuan darah yang disebut sistem intrinsik. Pada membran
trombosit terdapat enzim adenilat siklase yang bila diaktifkan dapat
menyebabkan pembentukan AMP siklik yang menggiatkan aktifitas
dalam trombosit. Jadi trombosit merupakan struktur yang sangat aktif,
waktu paruhnya 8-12 hari setelah itu mati. Trombosit kemudian diambil
dari sirkulasi, terutama oleh makrofag jaringan. Lebih dari separuh
trombosit diambil oleh makrofag pada waktu darah melewati kisi
trabekula yang tepat. (Guyton, 1997)
Di dalam peredaran darah, trombosit yang terlalu banyak atau
terlalu sedikit dapat mengganggu proses pembekuan darah. Keadaan
Trombositosis
umumnya
didefinisikan
sebagai
mungkin
memanjang.
Sedangkan
trombositopenia
akan
mengubah
protrombin
menjadi
trombin.
akan
mengalami
kesulitan
(www.anakunhas.com, www.e-dukasi.net)
pembekuan
darah.
c. Protein darah
Protein darah yang terlibat dalam hemostasis meliputi protein
koagulasi, protein enzim fibrinolitik sistem kinin dan sistem komplemen
serta inhibitor yang terdapat pada sistem-sistem tersebut. Sistem
protein koagulasi terpusatkan pada tiga reaksi yaitu pada reaksi
pembentukan faktor Xa, reaksi pembentukan trombin, dan reaksi
pembentukan fibrin. Protease serin adalah faktor pembekuan yang
diaktifkan pada reaksi pembentukan faktor Xa dan bagian yang aktif
untuk aktivitas enzim adalah asam amino serin. Pada ketiga reaksi
kunci tersebut memerlukan komponen-komponen seperti substrat,
enzim, kofaktor, fosfolipoprotein dan kalsium. (Sodeman, 1995)
3. Mekanisme Hemostasis
Istilah hemostasis berarti pencegahan hilangnya darah. Bila
pembuluh darah mengalami cidera atau pecah, hemostasis akan terjadi.
Peristiwa ini terjadi melalui beberapa cara yaitu : vasokonstriksi
pembuluh
darah
yang
cidera,
pembentukan
sumbat
trombosit,
normalnya
mencegah
mencegah
terjadinya
pembekuan
di
trombosit
melibatkan
suatu
interaksi
antara
primer.
Pengaktipan
permukaan
trombosit
dan
dan
pembentukan
fibrin
memperbesar
stabilitas
Untuk mencegah pembentukan suatu emboli, maka trombosittrombasit tersebut mengeluarkan bahan-bahan yang membatasi luas
penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang dikeluarkan oleh
trombosit
tromboksan
untuk
membatasi
A2 Tromboksan
pembekuan
adalah
A2 merangsang
prostaglandin
penguraian
dan
dengan
zet
antikoagulan.
Dalam
keadaan
normal
zat
yang akan menyaring trombosit, sel darah, dan plasma sehingga terjadi
bekuan darah.
a. Pembentukan aktivator protombin
Aktivator protombin dapat dibentuk melalui dua jalur, yaitu
jalur
ekstrinsik
dan
jalur
intrinsik.
Pada
jalur
ekstrinsik
pembuluh
darah
sedangkan
pada
jalur
intrinsik,
faktor
yang
dimulai
dengan
adanya
sama
dengan
langkah
terakhir
dalam
jalur
Aktivator
protombin
dalam
beberapa
detik
mengawali
pembuluh
menyebabkan
darah,
perubahan
activator
protombin
akan
yang
Globulin
plasma
dilepaskan
oleh
trombosit
yang
5. Luka
a. Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor,
1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
b. Jenis-Jenis Luka
Luka
sering
digambarkan
berdasarkan
bagaimana
cara
luka
pembedahan
dimana
saluran
respirasi,
otot,
tendon
dan
tulang
dengan
adanya
konstriksi
pembuluh
darah
darah,
endapan
retraksipembuluh
besar di
fibrin
daerah
luka,
(menghubungkan
antara
tubuh
dengan
lingkungan
dan
mencegah
darah
dan
respon
seluler
digunakan
untuk
2. Nutrisi
pembedahan
jika
mungkin.
Klien
yang
gemuk
pada
perokok.
Kurangnya
volume
darah
akan
asing
seperti
pasir
atau
mikroorganisme
akan
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Theales
Family
: Clusiaceae
Genus
: Garcinia
Species
: Garcinia
dulcis
Garcinia
termasuk
ke
dalam
suku/family
manggis-manggisan,
merupakan
marga
yang
unik;
tajuknya
monopodial,
Watanabe
(1969)
menyatukan
kedua
jenis
tersebut
tanpa
dan
dulcis)
30 cm dan lebar 3,5 14 cm, hijau pucat bila muda, permukaan atas hijau
gelap dan mengkilat, pada bagian bawah dengan tulang tengah yang
menonjol dan keras, urat-urat daun banyak dan paralel, panjang tangkai daun
sampai 2 cm. Bunga mundu muncul di dekat pangkal daun berwarna kuning
keputihan dan berbau harum.
Buah mundu berbentuk bulat dengan ujung atas dan bawah agak
meruncing dengan diameter antara 5-8 cm. Buah berwarna hijau muda saat
masih mentah dan berubah menjadi kuning cerah (mengkilat) ketika masak.
Buah mundu (Garcinia dulcis) memiliki 1-5 biji berukuran 2,5 cm berwarna
coklat. Daging buah mundu berwarna kuning dan mengandung banyak air.
Rasa buahnya manis agak masam.
Pohon mundu tumbuh di Indonesia (Jawa dan sebagian Kalimantan)
dan telah ditanam di negara-negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan
Filipina. Habitatnya adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500
meter dpl. Nama-nama daerah bagi Mundu tersebut antara lain jawura,
gledog panto (Sunda); baros, munderm mundu (Jawa); mondhu (Madura);
kemejing, wadung (Jakarta); patung-patung (Makasar). Mundah ( NTB)
Kandungan
Kimia
dan
Efek
Farmakologis
Mundu
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam biji dan daun mundu di
antaranya saponin, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis mundu di
antaranya anti-inflamasi dan antipiretik.
B. KERANGKA KONSEP
Respon stress simpatis
Luka stadium I
Kontaminasi bakteri
Proses penyembu
Kematian sel
Faktor ekstrinsik
Perdarahan
Faktor interisik
Tanpa penambahan
getah tanaman mundu
Dengan penambahan
getah tanaman mundu
(Garcinia dulcis).
(Garcinia dulcis).
Lamanya waktu
pembekuan darah
Keterangan:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik
Jurusan Analis Kesehatan Mataram.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini direncanakan pada bulan januari sampai bulan Maret
2014
B. Jenis Penelitian
Berdasarkan analisis data, maka penelitian ini merupakan
penelitian yng bersifat kuasi experimental analitik atau experimental
semu, yaitu sebuah rancangan analitik dengan pemasangan subjek
melalui tes akhir dan sekelompok control. Hasilnya dibandingkan
dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai
perlakuan ( Danim,2002)
D. Besar Sampel
1. Variable Penelitian
2. Definisi Oprasional
G. Alur Kerja
Haisl Pemeriksaan
Analisis data
Laporan
Kesimpulan
4. Bahan Pemeriksaan
1. Cara Pengolahan
Data diperoleh dari hasil pemeriksaan clotting time (CT) darah
tanpa penambahan getah tanaman mundu dan dengan penambahan
getah tanaman mundu di Labortorium Hematologi Jurusan Analis
Kesehatan Mataram. Hasilnya dalam table sebagai berikut :
Table hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah
NO.
NAMA
Darah dengan
penambahan getah
tanaman mundu
1.
2.
3.
Dst
Total
2. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
diakses
Diakses
mei 2012
http://farmasiindonesia.setiabudi.ac.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=90:efek-antiplasmodium-ekstrak-n-heksan-kulit-batang-mundugarcinia-dulcis-kurz-pada-mencit-jantan-swiss-webster-yang-diinduksiplasmodium-berghei&catid=71:nomor-1-maret-2011
Menemukan Buah Langka Indonesia
http://efarming.info/2013/04/menemukan-buah-langka-indionesia. Diakses 10
juni 2012
BUAH
MINDU
SI
APEL
JAWA
http://flora-
faunaindonesia.blogspot.com/2011/04/buah-mundu-si-apel-jawa.htm diakses
maret 2011