Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengukur kadar CRP pada kasus tersangka sepsis
neonatorum sebagai alternatif parameter yang cepat, sensitif, spesifik untuk
menegakkan diagnosis sepsis neonatorum.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian uji diagnostik. Subjek penelitian
adalah neonatus yang disangka menderita sepsis neonatorum. Subjek penelitian,
yang telah memenuhi kriteria penelitian, diambil darahnya untuk mengetahui
kadar CRP, darah tepi terutama jumlah leukosit, serta biakan darah untuk melihat
bakteri dalam darah. Analisis data dengan menghitung sensitivitas, spesifisitas
antara CRP dengan baku emasnya yaitu leukosit dan biakan darah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada responden (neonatus)
tersangka sepsis neonatorum terdapat manifestasi klinis yang terdapat pada sistem
saraf pusat (letargi, reflek menghisap lemah, dan irritabel), pada sistem pernafasan
(sianosis), pada sistem kardiovaskuler, dan sistem pencernaan (tidak mau minum,
distensi abdomen, muntah dan adanya ikterus). Pada pemeriksaan CRP
mempunyai nilai sensitifitas dan spesifisitas 25% dan 30% dibandingkan baku
emasnya yaitu leukosit, sedangkan pemeriksaan CRP lainnya mempunyai nilai
sensitifitas dan spesifisitas 36% dan 34% dibandingkan baku emasnya yaitu
biakan darah. Nilai pemeriksaan CRP tersebut masih dibawah standar untuk dapat
membantu menegakkan diagnosis sepsis neonatorum, yaitu nilai CRP harus
mempunyai nilai sensitivitas sebesar 84% dan spesifisitas 96%. Perlu penelitian
lebih lanjut lagi untuk mempertimbangkan pemeriksaan CRP sebagai parameter
diagnostik tersangka sepsis neonatorum.
ABSTRACT
This research aim to measure the concentrations of c-reactive protein
(CRP) at case the neonates suspected of neonatorum sepsis alternatively
parameter which quickly, sensitive, specific to uphold to be diagnosed
neonatorum sepsis.
This research represent type research of diagnostic test. Research Subjek
suspected neonates suffer neonatorum sepsis. Research Subjek, which have
fulfilled research criterion, taken its blood to know the concentrations of CRP,
blood step aside especially the amount of leucocyte, and also blood breeding to
see bacterium in blood. Data analysis by calculating sensitivitas, spesifisitas
among CRP concentrations standardly its gold that is blood breeding and
leucocyte.
Result of this research indicate that at Research Subjek suspected
neonatorum sepsis there are clinis manifest found on center nerve system (letargi,
reflek suck to weaken, and irritabel), at respirations system (sianosis), at
cardiovasculer, system and digestive system (do not want to drink, abdomen
distensi, ikterus). At inspection of CRP have value of sensitifitas and of
spesifisitas 25% and 30% compared to is standard of its gold that is leucocyte,
while inspection of other CRP have value of sensitifitas and of spesifisitas 36%
and 34% compared to is standard of its gold that is blood breeding. This result of
the CRP still below the mark to be able to assist to uphold to be diagnosed by
neonatorum sepsis, that is value of CRP have value of sensitivitas equal to 84%
and spesifisitas 96%. Needing furthermore research again to consider the
concentrations of CRP as diagnostic parameter suspected neonatorum sepsis.
Keyword: c-reactive protein (CRP), neonatorum sepsis
Pendahuluan
Sepsis merupakan sindrom klinis yang terjadi akibat reaksi inflamasi
sistemis pada manusia yang mengalami infeksi oleh mikroorganisme (Llorens &
MacCrocken, 1993). Neonatus mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya sepsis
disebabkan sistem imun belum sempurna (Schelonka & Infante, 1998; Yoder,
1996; Radetsky, 1998). Untuk menegakkan diagnosis sepsis neonatorum tidaklah
mudah karena gejala klinis sepsis pada neonatus tidak spesifik dan sering kali
sama dengan gejala klinis akibat gangguan metabolik, hematologik dan susunan
saraf pusat. Diagnosis pasti ditegakkan bila ditemukan bakteri dalam biakan darah
yang hasilnya memerlukan waktu minimal 72 jam dengan angka positif yang
relatif rendah. Dalam tenggang waktu tersebut penyakit bertambah berat, bahkan
dapat terjadi kematian. Untuk membantu penilaian klinis diperlukan pemeriksaan
penunjang salah satunya adalah protein C-reaktif (CRP) (Hickey & McCracken,
1997).
Protein C-reaktif (C-reactive protein=CRP) adalah suatu globulin yang
disintesis oleh sel hepatosit dan disekresi ke dalam darah. Kadar CRP akan
meningkat bila terjadi respons inflamasi lokal atau sistemis, dan lebih spesifik
pada penyakit infeksi neonatal seperti sepsis neonatorum dan meningitis (Pepys,
1981).
mempunyai nilai
sensitivitas sebesar 84 dan spesifisitas 96%. Bahkan Posen & Lamos (1998)
mendapatkan kasus sepsis neonatorum yang pada tindak lanjut masih ditemukan
bakteri pada biakan darah, namun kadar CRP telah menurun. Padahal secara
teoritis kadar CRP akan menurun bersamaan dengan perbaikan keadaan pasien.
Penelitian ini bertujuan mengukur kadar CRP pada kasus tersangka sepsis
neonatorum sebagai alternatif parameter yang cepat, sensitif, spesifik untuk
menegakkan diagnosis sepsis neonatorum.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan uji diagnostik dan dilakukan secara prospektif
untuk mengetahui pola kadar CRP pada tersangka sepsis neonatorum yang lahir
dengan faktor risiko. Subjek penelitian adalah neonatus yang disangka menderita
sepsis neonatorum. Subjek penelitian, yang telah memenuhi kriteria penelitian
melalui riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisis, diambil darahnya untuk
mengetahui kadar CRP, pemeriksaan darah tepi terutama jumlah leukosit, serta
biakan darah untuk melihat bakteri dalam darah. Analisis data dengan menghitung
sensitivitas, spesifisitas antara CRP dengan baku emasnya yaitu leukosit dan
biakan darah.
Hasil Penelitian dan pembahasan
Dari 30 orang responden yang termasuk dalam penelitian dapat dilihat
karakteristiknya dalam bentuk tabel tabel frekuensi dibawah ini.
Tabel 1. Karakteristik pasien tersangka sepsis neonatorum
Karakteristik
Jumlah Kasus
Lelaki
Perempuan
Tempat lahir
RS Dr. M. Djamil Padang
Luar RS Dr. M. Djamil Padang
Cara lahir
Spontan
Ekstraksi vakum
Ekstraksi forsep
Bedah Caesar
Berat lahir
1000 1499 g
1500 2499 g
2500 4000 g
> 4000 g
Masa gestasi
28 32 minggu
32 37 minggu
37 42 minggu
> 42 minggu
Umur
< 72 jam
72 168 jam
> 168 jam
Jumlah
(N)
Presentase
(%)
19
11
63
34
12
18
40
60
22
0
0
8
73
0
0
27
0
7
23
0
0
23
77
0
0
5
25
0
0
17
83
0
18
12
0
60
40
0
Jumlah (N)
Ya
Tidak
24
22
3
12
8
6
8
27
18
22
14
28
27
16
2
3
Sianosis
Apnoe
Sistem Pencernaan
Tidak mau minum
Perut kembung
Muntah
Diare
Ikterus
28
3
2
27
26
28
24
0
21
4
2
6
30
9
Jumlah (N)
Presentase (%)
12
18
40
60
1. Normal
2. Abnormal
Jumlah (N)
Presentase (%)
10
20
33
67
Kadar CRP
Jumlah
(N)
5
15
7
3
12
18
Jumlah
20
10
30
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil bahwa nilai sensitifitas dari
kadar CRP dibandingkan leukositnya sebagai baku emas mempunyai nilai sebesar
25%. Untuk nilai spesifisitas nilai CRP dibandingkan leukosit sebagai baku
emasnya hanya mempunyai nilai 30%, nilai duga positif 42%, nilai duga negatif
17%, dan nilai akurasinya hanya 27%.
Hasil ini cukup mencengangkan karena nilai diatas rendah sekali
dibandingkan
dengan
hasil
penelitian
terdahulu.
Penelitian
tersebut
1. Positif
2. Negatif
Jumlah (N)
Presentase (%)
25
5
83
17
Selain itu dilakukan juga dicoba juga pemeriksaan biakan bakteri yang
diyakini sebagai baku emas terhadap diagnosis sepsis neonatorum. Hasil biakan
darah didapatkan hasil bahwa biakan darah positif terdapat pada neonatus
tersangka sepsis neonatorum sebesar 25 neonatus (83%), sedangkan hasil biakan
darahnya yang negatif dari bakteri terdapat pada 5 orang (17%) responden
(neonatus).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
ditemukannya bakteri dalam biakan darah merupakan diagnosis pasti sekaligus
sebagai baku emas pemeriksaan penunjang pada kasus tersangka sepsis
neonatorum. Namun tumbuhnya bakteri pada biakan darah tergantung pada
spesies bakteri, kondisi biakan, jumlah inokulum dan pemberian antibiotik
sebelum biakan, dan memerlukan waktu yang lama minimal 72 jam dengan angka
positif yang relatif rendah.
Jumlah
(N)
9
16
3
2
12
18
Jumlah
25
30
Protein in the
current
concept
of
terminology
patophysiology
and