Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kegiata Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal dari pengamatan dan pencatatan baik
terhadap gejala-gejala alam pada umumnya maupun percobaan-percobaan yang dilakukan
dalam laboratorium dan sumber - sumber yang di dapat langsung dari Al-Quran dengan jelas.
Dari hasil pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsepkonsep, prinsip-prinsip, hukum dan teori.
Jika dilihat dari arah prosesnya maka dalam hal ini eksperimen mendahului
teori.Proses IAD tidak berhenti disini tetapi dari hasil IAD yang berupa konsep, hukum dan
teori ini maka terbuka kesempatan untuk diuji kebenarannya. Demikian proses IAD
berlangsung terus sehingga selalu terdapat mekanisme kontrol, bersifat terbuka untuk selalu
diuji kembali dan bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh dari Al-Quran bersifat
benar langsung dari Yang Meha Menciptakannya dan pengetahuan yang lain selalu bertumpu
di atas dasar-dasar sebelumnya dalam kerangka yang bersifat kumulatif, sehingga karenanya
bersifat konsisten dan sistematis.
IAD berkembang secara dinamis.Proses IAD yang dinamis ini oleh karena
menggunakan metode keilmuan di mana peranan teori dan eksperimen saling
memperkuat.Keuntungan dari IAD yang dinamis ini adalah perkembangan IAD yang pesat
bahkan dalam jangka waktu yang singkat.Kemajuan IAD ini mendukung perkembangan
teknologi yang pada gilirannya dapat menaikkan kesejahteraan manusia.
2. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa saja teori-teori, sistem, dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya?
b. Bagaimana hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi?
c. Bagaimana kelahiran tata surya menurut tinjauan Islam?
3. TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini berdasarkan perumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui teori-teori, sistem dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya.
b. Memehami hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi.
c. Mengetahuai kelahiran tata surya menurut Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Alamiah (Natural Science) adalah suatu ilmu yang
membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan merupakan ilmu pengetahuan
teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khusus yaitu dengan melakukan observasi
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain. Cara ini dikenal dengan
metode ilmiah yang pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan
suatu masalah tertentu.
Sejak digunakannya metode ilmiah didalam penelitian ilmiah, dimulailah IPA modern
yang kemudian berkembang sangat pesat.
1. ALAM SEMESTA
Pengertian
alam
semesta
mencakup
tentang
mikrokosmos
dan
makrokosmos.Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil,
misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah bendabenda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
a. Teori Terbentuknya Alam Semesta :
1. Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa
alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut
alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di
alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi
satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai
jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan diketahui kecepatan radial
galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi
dengan bumi dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini
sesuai dengan garis spektra yang menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan
pergeseran merah.Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu
mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).Dengan demikian harus ada
ledakan atau dentuman yang memulai adanya pengembangan.
2. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.Teori ini menyatakan pada
mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi semua materi
dalam keadaan yang sangat padat.Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh
materinya terlempar keruang alam semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya massa
yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi
2

inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan
sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung
ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti
ekspansi tersebut akan berakhir.
b. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut
gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya
beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal
pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah
bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan
mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan
panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah
berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang tetap seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyard bintang-bintang, salah
satu diantaranya adalah Matahari atau pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintangbintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau
berbentuk cakram.Dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya,
tebalnya 10 tahun cahaya.Matahari atau pusat tata surya kita berada pada jarak 30
tahun cahaya dari pusat galaksi.
Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan
adanya 3 macam galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral
b. Galaksi berbentuk elips
c. Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang
berbentuk spiral dan memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih
banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya.
Galaksi Andromeda merupakan galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan
jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi mengadakan rotasi dengan arah berlawanan
dengan jarum jam.
1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan
bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang
sangat panas (nebule). Pada proses kondensasi ada sebagian yang terpisah dan
merupakan cincin terbentuklah planet beserta satelitnya yang mengelilingi pusat,
pusatnya itu menjadi sebuah bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak
harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar.
3

lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita
merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya
tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut
planettesimal.
3. Teori Tidal/Teori Pasang Surut
Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys
(1919).Menurut teori ini planet merupakan percikan dari matahari yang sampai kini
masih nampak ada.Percikan tersebut disebut Tidal. Tidal yang besar kemudian akan
menjadi planet itu disebabkan oleh adanya dua buah matahari yang bergerak saling
mendekat.
c. Sistem Tata Surya
Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.Menurut
pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang
tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang.
Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia Nikolas Kopernikus mengubah
pandangan diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet
planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris).
Pandangan ini didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta perhitungan
yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan
telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.
Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain
yang lebih banyak lagi seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua
benda angkasa ini beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata
Surya.
Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri
umumnya garis tengahnya kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak
antara 2,4 5,5 gram setiap sentimeter kubik, biasanya tidak berlapisan
angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis
tengahnya jauh lebih besar dibandingkan pada golongan pertama namun
kurang padat. Rapat masa sangat rendah, misalnya Saturnus antara 0,7 1,6
gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari matahari.
Kesamaan planet di dalam tata surya :
1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan
berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak
searah berlawanan dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara. Aturan ini
hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa satelit.
4

2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet


hampir menyerupai lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan
Pluto yang masing-masing mempunyai keeksentrikan 0,206 dan 0,247.
3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada
bidang edar yang satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

d. Bagian-bagian Tata Surya


Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar
mengelilinginya.Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
1.

Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata
surya terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer,
chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius
dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan
memancarkan hampir semua cahaya.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
a) Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam
batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
b) mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.
c) Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti
mempelajari bintang-bintang lain.
2.

Planet Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.Merkurius tidak


mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung
albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari
matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari
diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam
waktu 88 hari.
3.

Planet Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan


Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai
albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan
tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung
uap air dan oksigen.Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320
km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.
5

4.

Planet Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah
12.640 km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam,
bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi
mengadakan revolusi selama 365 hari. Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
a) Gerak Rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki
bentuk bola.Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana
dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos dan Kopernikus dari
Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang bumi
berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya
sama dengan arah revolusi.
b) Akibat Rotasi Bumi
Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan,
bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit dari Timur dan
terbenam di barat.
Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola bumi
menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya
mengalami kegelapan (malam).
Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat
diterangkan dengan hukum Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak
begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum, tetapi
membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi
belah bulatan selatan.
Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi.
Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan bumi
tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat
menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub.
Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam.
Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.
c) Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat penyelidikan para sarjana : Galileo Galilei, Tycho Brahe dan
Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernikus diakui
keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi matahari
dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :
Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 LU)
Perubahan lamanya siang dan malam.
Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan.
Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut
hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet memiliki bentuk
bangun elips.
6

d) Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi


Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini
dinamakan gara gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi memiliki bobot
karena pengaruh gaya gravitasi bumi.
e) Waktu
Waktu 24 jam dalam sehari semalam adalah berdasarkan gerak semu
matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Bagi tujuan sehari-hari maka
kita menggunakan waktu solar.Bagi keperluan tujuan astronomi atau
perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal
dari waktu solar.
f) Tahun Penanggalan (Kalender)
Bangsa mesir kuno, Sumeria dan Hindu sejak jaman dahulu memiliki
perhitungan waktu yang berdasarkan revolusi bumi dan tahunnya disebut
tahun matahari.Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah ditetapkan bahwa tiaptiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun keempat ditambah dengan satu hari
yang disebut tahun kabisat (leap year)
5.

Planet Mars

Jarak planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km
dan revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang
dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air,
sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu
phobus dan daimus.
6.

Planet Yupiter

Merupakan planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10


jam dan mempunyai kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis
yupiter mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas
hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali massa bumi dan
gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.

Planet Saturnus

Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km,


berotasi 10 jam dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa.
Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas
yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus
mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.

8.

Planet Uranus

Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun,
rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari
timur ke barat.Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat
Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.
9.

Planet Neptunus

Jaraknya dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165
tahun sekali putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak
berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus.
10.

Planet Pluto

Merupakan planet terjauh dari matahari dengan jarak + 5811 juta km dan tidak
memiliki satelit.Suhu rata-rata pada planet ini 220oC. Pluto adalah nama dewa
kegelapan dari bangsa Yunani berdasarkan kenyataan planet itu mendapat sinar
matahari paling sedikit.
e.

Benda-benda lain dalam Tata Surya


Selain planet-planet, pada tata surya terdapat benda-benda sebagai berikut:
1. Planetoida/Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit
yang berdiameter + 900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak antara
Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000 buah.Benda-benda langit itu disebut
Planetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres
yang bergaris tengah 750 kilometer.
2.

Komet/Bintang Berekor

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh


kabut asap yang berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung gas) dan
diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah batu berkisah 10-20 km.
Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang
lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang
menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
3. Meteor/Bintang Beralih
Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 0,5 mm dan
massanya < 1 gram. Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan
kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk
atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan
nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih.
8

Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang
tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi.
Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang
massanya + 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan
kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut mengandung besi dan
nikel.
4.

Satelit

Merupakan pengiring planet.Yang bersama-sama mengelilingi


matahari.Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi yang berotasi dalam 1
hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km.
Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :

Massa bulan = 1/10 massa bumi.


Diameter bulan = Diameter Bumi = 3000 km
Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi

Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung.


Dipermukaan bulan tidak ada hawa mengakibatkan :

Suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 100oC dan terendah -173oC.
Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi.
Langit tampak kelam
Tidak ada peredaran air, sehingga kering kerontang.

2. BUMI
A. Hipotesis Kejadian Bumi
1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace
Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian
bumi bahwa asal segalanya dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik
membentuk kabut besar.Terjadinya benturan masing-masing gas menimbulkan
panas.Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki kecepatan linear paling
besar sehingga terlepaslah fragmen-fragmen.Fragmen-fragmen inilah yang tadinya pijar
melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin
padat.Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.
Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis mengemukakan adanya kabut yang
berputar dan pijar.Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan.Jika masa ini mendingin maka
terlepaslah sedikit material dari induknya.Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun,
berputar mengelilingi induknya.Kemudian menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan
seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar dianggap terjadi dengan cara yang
sama. Induknya adalah matahari.

2. Hipotesis Planetesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant
dan Laplace, beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang
sedang beredar, maka terjadi tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.Peledakan
dimatahari melepaskan sebagaian materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang
mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan kemudian mendingin
sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan terbentuk
sembilan planet dan planetoida.
3. Hipotesis Pasang Surut Gas
Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis
planetesimal, mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti
bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan adanya pasang dan surut lautan.Bulan tak
cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari yang mendekati bintang
besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah berkepingkeping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.
B. Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar
sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kirakira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4.
Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi
dan sulfida besi.
Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya
9,6 terdiri dari besi dan nikel.

Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari
matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian
besar Hidrogen.Holmes (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :

Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.
Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magmaperidotit dan eklogit.

Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari
Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat yang terdiri
dari Silikat dan magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) : permukaan
bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian
10

oceanis dan kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap
lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1 13
cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan yang lain oleh
batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi, konvergensi atau shear (gesekan).
Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api yang aktif serta
kegempaan yang tinggi.
C. Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfera
1. Atmosfer
Merupakan selimut gas yang mengelilingi bumi.Menurut pendapat para ahli pada
jarak 100 km diatas permukaan bumi masih terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :

yang dekat dengan permukaan bumi setebal + 10 km disebut troposfer


Lapisan diatas troposfer disebut stratosfer

Troposfer mempunyai susunan gas yang beragam, hal ini disebabkan karena
adanya angin yang vertikal maupun horizontal.Di Stratosfer sususnannya tidak
homogen dan terdapat mlapisan-lapisan udara yang B.D nya berbeda-beda.
Bumi menerima panas dari matahari, dari bumi sendiri dan dari bulan.Di pusat
bumi terdapat temperatur yang sangat tinggi.Panas yang dikirim matahari ke bumi
relatif tidak berubah tetapi yang berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh
bumi.Penerimaan yang berubah-ubah ini disebabkan kondisi awan yang ada diudara.
2.

Hidrosfer

Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tapi hanya 75%
yang meliputi lautan, danau-danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub.Kedalaman
laut rata-rata 4.000 m, yang terdalam di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.
Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer, karena air yang
menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut
lagi. Siklus air semacam itu berlangsung berabad-abad. Siklus ini menyebabkan air laut
menjadi asin karena garam mineral yang mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut
secara terus menerus.
3.

Lithosfera

Lithosfera ini tebalnya hanya kurang lebih 32 km, merupakan bagian yang penting
dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat
tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian
tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan
sebelah atas terdiri atas silikon dan aluminium dengan Berat Massa (BM) rata- rata 2,65
dan lapisan sebelah dalam terdiri atas silikon dan magnesium, dengan BM 2,9.

11

D. Kelahiran Alam Semesta ditinjau dari Sudut Islam


Menurut sudut pandang Islam, dunia diciptakan Allah, dipelihara oleh-Nya serta kembali
kepada-Nya. Salah satu makna ayat Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir
dan Yang Batil(QS. 57:3), yakni Allah adalah asal dan akhir alam semesta. Dia juga makna
gaib segala sesuatu dan bahkan tanda-tanda nyata atau aspek luar segala sesuatu yang
menrefleksikan nama-nama dan sifat-Nya.
Kaum muslim memandang hukum alam bukan sebagai hukum independen yang berjalan
dengan sendirinya seolah-olah dunia memiliki independensi ontologis. Mereka memilah
hukum-hukum ini sebagai refleksi kebijaksanaan Allah dan perwujudan kehendakNya.Begitu banyak ayat Al-Quran menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur
perputaran alam.Hukum moral Islam berlaku tidak hanya dalam masyarakat manusia, tetapi
mencakup hewan, tumbuhan dan seluruh alam tak bernyawa. Sebagai muslim yang baik di
dunia adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah di manapun berada dan manjaga ciptaanNya seperti Dia menjaga kita dan seluruh ciptaan-Nya.

E. Proses Terciptanya Alam Semesta Menurut Al-Quran


Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan
bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu
yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya
ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik.
Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan
tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30
disebutkan:
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati.
Kata asap dalam ayat tersebut di atas menurut para ahli tafsir adalah merupakan
kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada
temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu
12

Para ahli menafsirkan bahwa kata tujuh menunjukkan sesuatu yang jamak (lebih dari
satu), dimana secara tekstual hal ini mengindikasikan bahwa di alam semesta ini terdapat
lebih dari satu bumi seperti bumi yang kita tempati sekarang ini.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah
fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda
yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit,
benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita
dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6
yang artinya:
Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara
keduanya dan semua yang di bawah tanah
Lalu dalam surat Al-Furqan (aurat ke-25) ayat 59 yang artinya:
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa
Juga dalam surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan
Dari surat-surat tersebut di atas terlihat bahwa secara umum proses terciptanya jagat raya
ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling
berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses pemisahan
massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi
dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan
tentang teori big bang (yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Quran telah secara
jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk

13

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Semoga uraian diatas dapat menambah pengetahuan kita tentang IAD khususnya
mengenai alam semesta, tata surya dan teori terbentuknya bumi.Walaupun tidak secara
mendalam namun makalah diatas dapat menambah wawasan kita tentang topik yang
disajikan.
Pada dasarnya hasil-hasil IAD memang bersifat netral, tetapi pemanfaatannya tidak
terarah dan tidak terkendali oleh nilai-nilai kemanusiaan adalah sangat berbahaya.Demikian
pula, meskipun hasil IAD netral, tetapi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
eksperimen dan keputusan untuk memilih fakta yang diperlukan adalah tidak bebas dari
nilai.Dan disinilah peranan dan perlunya nilai kemanusiaan yang luhur sangat diperlukan
untuk menuntun perkembangan dan pemanfaatan IAD ke arah yang lebih benar.
adi perkembangan IAD yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga
membawa resiko. Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia,
bahkan dapat menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata
kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat mengganggu
keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko sekecil-kecilnya maka arah
perkembangan IAD dan pemanfaatan hasil IAD harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan
yang luhur.

14

DAFTAR PUSTAKA

Maskoeri Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.


Abdullah Aly,Drs, Eny Rahma,Ir, Ilmu Alamaih Dasar,Jakarta.
Herabudin,Drs, (2010), Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka Setia, Banung.
http://darusnal.blogspot.com/2011/04/ilmu-alamiah-dasar.html

15

Anda mungkin juga menyukai