Anda di halaman 1dari 14

Lookup and reference

1. ADDRESS
Fungsi Address digunakan untuk mengambil representasi teks dari referensi alamat cell berdasarkan
posisi kolom dan baris atau Memunculkan referensi sebagai teks ke satu cell dalam lembar kerja.
SYNTAX
row_num : adalah posisi baris (harus diisi)
column_num : adalah posisi kolom (harus diisi)
abs_num : adalah isian yang menentukan tipe pengembalian alamat nilai-nilainya adalah
sebagai berikut :
o 1 : alamat dalam format absolut (sama dengan jika nilai abs_num tidak diisi)
o 2 : alamat dalam format absolut untuk baris / row, sedangkan kolom / column tetap relatif
o 3 : alamat dalam format absolut untuk kolom / column, sedangkan baris / row tetap relatif
o 4 : alamat dalam format relatif
a1 : jika TRUE maka akan memunculkan format kolom berdasarkan alfabet (A, B, C AA, ) dan
baris berdasarkan angka (1,2,3,). Sedangkan jika FALSE maka akan memunculkan
berdasarkan angka namun dengan prefix R untuk baris dan prefix C untuk kolom.
sheet_text : penambahan teks di depan alamat
2. AREA(reference)
menampilkan sel atau range sel dan dapat merujuk ke beberapa daerah. Jika Anda ingin
mencantumkan beberapa sel sebagai argumen tunggal, maka Anda harus menyertakan kurung
sehingga Microsoft Excel tidak akan menafsirkan koma sebagai pemisah lapangan
3. CHOOSE
Menampilkan Hasil Pilihan Berdasarkan Nomor Indeks Atau Urutan Pada Suatu Referensi ( Value)
Yang Berisi Data Teks, Numerik, Formula Atau Nama Range
SYNTAX
=CHOOSE(index_num,value1,value2,...)
Index_num diartikan sebagai nilai argumen yang dipilih. Index_num harus berupa angka antara 1
dan 254, suatu formula atau referensi ke sel yang berisi angka antara 1 dan 254.
Jika index_num adalah 1, formula memunculkan value1; jika 2, formula memunculkan value2;
dan seterusnya.
Jika index_num kurang dari 1 atau lebih besar dari jumlah nilai terakhir dalam daftar, Formula
akan menghasilkan # VALUE! Sebagai nilai kesalahan.
Jika index_num adalah fraksi, itu dipotong ke integer terendah sebelum digunakan.
Value1, value2, ... adalah 1-254 nilai argumen nilai atau tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan index_num. Argumen dapat angka, referensi sel, nama didefinisikan, formula,
fungsi, atau teks.
4. COLUMN
Memperlihatkan jumlah kolom acuan yang diberikan.
SINTAKS
=KOLOM (acuan)
ACUAN adalah sel atau range sel yang ingin Anda nomor kolomkan.
Jika acuan dihilangkan, diasumsikan menjadi acuan dari sel di mana fungsi COLUMN
muncul.
Acuan tidak boleh terdiri dari beberapa sel

5. COLUMNS
Memperlihatkan jumlah kolom dalam susunan sel atau sel acuan.
SINTAKS
=KOLOM (susunan)
Susunan adalah susunan atau rumus susunan, atau Acuan terhadap kisaran sel yang Anda ingin
diperlihatkan kolomya.
6. HYPERLINK
Membuat pintasan untuk membuka dokumen yang disimpan di server jaringan, intranet, atau
internet. Saat Anda mengklik sel yang berisi fungsi HYPERLINK, Microsoft Excel membuka file
yang disimpan di link_location.
Sintaks
=HYPERLINK(link_location, [friendly_name])
Sintaks fungsi HYPERLINK memiliki argumen berikut:
Link_location Diperlukan. Jalur dan nama file ke dokumen yang akan dibuka. Link_location
dapat mengacu ke tempat dalam dokumen seperti sel tertentu dalam lembar kerja atau buku
kerja Excel, atau ke bookmark dalam dokumen Microsoft Word. Jalur bisa mengarahkan ke file
yang disimpan di drive hard disk. Jalur juga bisa berupa jalur aturan penamaan universal
(UNC) di server (dalam Microsoft Excel untuk Windows) atau jalur Uniform Resource Locator
(URL) di internet atau intranet.
Catatan Fungsi HYPERLINK Excel Web App hanya berlaku untuk alamat web (URL).
Link_location bisa berupa string teks yang diapit tanda kutip untuk rujukan ke sel yang berisi
link sebagai string teks.
Friendly_name Opsional. Teks pintasan atau nilai numerik yang ditampilkan di sel.
Friendly_name ditampilkan dengan warna biru dan digaris bawahi. Jika friendly_name
diabaikan, sel menampilkan link_location sebagai teks pintasan.
Friendly_name bisa berupa nilai, string teks, nama, atau sel yang berisi teks pintasan atau
nilai.Jika friendly_name menampilkan nilai kesalahan (misalnya, #VALUE!), sel tersebut
menampilkan kesalahan, bukannya teks pintasan.
7. INDEX
Menampilkan nilai sebuah elemen di dalam tabel atau susunan sel, yang dipilih oleh indeks nomor
baris dan kolom.
Sintaks
=INDEX(susunan, row_num, [column_num])
Sintaks fungsi INDEX memiliki argumen yaitu.
Susunan Diperlukan. Sebuah Range sel atau konstanta susunan.

Jika susunan sel hanya berisi satu baris atau kolom, maka argumen Row_num atau
Column_num termasuk opsional.

Jika susunan sel memiliki lebih dari satu baris dan lebih dari satu kolom, dan hanya Row_num
atau Column_num saja yang digunakan, maka INDEX menampilkan barisan baris atau kolom
dalam susunan.
Row_num Diperlukan. Memilih baris di dalam susunan yang memunculkan nilai. Jika Row_num
dikosongkan, maka Column_num diperlukan.
Column_num Opsional. Memilih kolom di dalam susunan yang memunculkan nilai. Jika
Column_num dikosongkan, maka Row_num diperlukan.

8. INDIRCT
Menyatakan acuan yang ditentukan oleh untaian teks. Acuan segera dievaluasi untuk menampilkan
isinya. Gunakan rumus bila Anda ingin mengubah acuan untuk sel dalam formula tanpa mengubah
formula itu sendiri.
Sintaks
=INDIRECT(ref_text, [a1])
Sintaks fungsi INDIRECT memiliki argumen yaitu:
Ref_text Diperlukan. Ref_text menampilkan sel yang berisi acuan gaya a1 referensi R1C1
bergaya, nama yang ditetapkan sebagai acuan, atau referensi ke sel sebagai string teks. Jika
ref_text bukan acuan yang valid, akan menghasilkan, #REF! sebagai nilai kesalahan
Jika ref_text mengacu ke worksheet lain (referensi eksternal), worksheet yang lain itu harus
terbuka. Jika buku kerja sumber tidak terbuka, hasil dari rumus akan memperlihatkan #REF!
Sebagai nilai kesalahan.
Jika ref_text mengacu ke sebuah Range sel di luar batas baris 1,048,576 atau batas kolom
16,384 (XFD), rumus akan memunculkan #REF! Sebagai nilai kesalahan.
A1 Opsional. Sebuah nilai logika yang menentukan jenis referensi apa yang terdapat di dalam
ref_text.
Jika a1 TRUE atau dikosongkan, maka ref_text diterjemahkan sebagai referensi gaya A1.
Jika a1 FALSE atau dikosongkan, maka ref_text diterjemahkan sebagai referensi gaya R1C1.
9. LOOKUP
fungsi LOOKUP memunculkan sebuah nilai baik dari Range satu baris maupun satu kolom atau dari
susunan. Fungsi LOOKUP memiliki dua bentuk sintaks: bentuk vektor dan bentuk susunan.
o Bentuk vektor
Bentuk vektor hanya terdiri dari satu baris atau satu kolom. Bentuk vektor LOOKUP digunakan
untuk mencari nilai dalam Range satu baris atau satu kolom (yang disebut vektor) dan
memunculkan nilai dari posisi yang sama dalam Range satu baris atau satu kolom yang kedua
Sintaks
=LOOKUP(lookup_value, lookup_vector, [result_vector])
Sintaks fungsi LOOKUP memiliki argumen berikut:
lookup_value Diperlukan. Berisi Nilai yang harus dicari rumus dalam vektor pertama.
Lookup_value bisa berupa angka, teks, nilai logika, atau nama atau referensi yang
merujuk ke sebuah nilai.
lookup_vector Diperlukan. Sebuah Range yang hanya berisi satu baris atau satu kolom.
Nilai-nilai di dalam lookup_vector dapat berupa teks, angka, atau nilai logika.
result_vector Opsional. Sebuah Range yang berisi satu baris atau satu kolom. Argumen
result_vector harus berukuran sama dengan lookup_vector.
o Bentuk susunan
bentuk susunan lookup digunakan untuk mencari nilai tertentu di baris atau kolom pertama
sebuah susunan dan memunculkan nilai dari posisi yang sama di baris atau kolom terakhir dari
susunan tersebut. gunakan bentuk lookup ini ketika nilai yang ingin anda cocokkan berada di
baris atau kolom pertama susunan.
sintaks
=lookup(lookup_value, array)
sintaks fungsi lookup bentuk susunan memiliki argumen ini:
lookup_value diperlukan. berisi nilai yang harus dicari dicari rumus dalam sebuah susunan.
argumen lookup_value bisa berupa angka, teks, nilai logika, atau nama atau referensi yang
merujuk ke sebuah nilai.
jika rumus tidak dapat menemukan lookup_value, fungsi itu menggunakan nilai terbesar
dalam susunan yang lebih kecil dari atau sama dengan lookup_value.

jika nilai lookup_value lebih kecil daripada nilai paling kecil dalam baris atau kolom pertama
(tergantung dari dimensi susunan), maka rumus akan memunculkan nilai kesalahan #n/a.
susunan diperlukan. sebuah Range sel yang berisi teks, angka, atau nilai logika yang ingin
anda bandingkan dengan lookup_value.

10. MATCH
fungsi MATCH digunakan untuk mencari item tertentu dalam Range sel, untuk mengetahui posisi
relatif item tersebut dalam Range. Misalnya, jika Range A1:A3 berisi nilai 5, 25, dan 38, maka
rumus
=MATCH(25,A1:A3,0)
Akan menghasilkan angka 2, karena 25 adalah item kedua dalam Range tersebut.
Sintaks
MATCH(lookup_value, lookup_susunan, [match_type])
Sintaks fungsi MATCH memiliki argumen berikut:

lookup_value Diperlukan. Berisi Nilai yang ingin Anda cocokkan dalam lookup_susunan.
Misalnya, saat Anda mencari nomor seseorang di buku telepon, Anda menggunakan nama
orang tersebut sebagai nilai pencarian, tapi nomor telepon adalah nilai yang Anda inginkan.
Argumen lookup_value bisa berupa nilai (angka, teks, atau nilai logika) atau referensi sel ke
angka, teks atau nilai logis.

lookup_susunan Diperlukan. Range sel yang dicari.

match_type Opsional. Bilangan -1, 0, atau 1. Argumen match_type menentukan


bagaimana Excel mencocokkan lookup_value dengan nilai dalam lookup_susunan. Nilai
default untuk argumen ini adalah 1.
11. OFFSET
Digunakan untuk menentukan acuan ke Range yang merupakan jumlah baris dan kolom tertentu
dari sel atau Range sel. hasilnya dapat berupa sel tunggal atau Range sel.
Sintaks
=OFFSET(referensi, rows, cols, [height], [width])
Sintaks fungsi OFFSET memiliki argumen berikut:

Reference Diperlukan. Berupa acuan yang akam menjadi dasar offset, harus merujuk ke
sebuah sel atau Range sel yang berdekatan; jika tidak, akan muncul #VALUE! Sebagai nilai
kesalahan

Rows Diperlukan. Jumlah baris, ke atas atau ke bawah, yang Anda inginkan untuk dirujuk
oleh sel kiri atas. Menggunakan 5 sebagai argumen baris menentukan bahwa sel kiri atas
dalam acuan adalah lima baris di bawah referensi. Baris bisa berupa positif (yang berarti di
bawah referensi awal) atau negatif (yang berarti di atas referensi awal).

Cols Diperlukan. Jumlah kolom, ke kiri atau ke kanan, yang Anda inginkan untuk dirujuk
oleh sel kiri atas. Menggunakan 5 sebagai argumen cols menentukan bahwa sel kiri atas
dalam referensi adalah lima kolom ke kanan referensi. Cols bisa berupa positif (yang berarti
ke kanan referensi awal) atau negatif (yang berarti ke kiri referensi awal).

Height Opsional. Tinggi, dalam jumlah baris, yang merupakan hasil yang Anda inginkan.
Tinggi harus berupa bilangan positif.

Width Opsional. Lebar, dalam jumlah kolom, yang merupakan hasil yang Anda inginkan.
Lebar harus berupa bilangan positif.

12. ROW
memunculkan jumlah baris referensi.
Sintaks
=ROW([reference])
Sintaks fungsi ROW memiliki argumen berikut:

Reference Opsional. Sel atau Range sel yang ingin Anda dapatkan nomor barisnya.
Jika referensi dihilangkan, maka akan dianggap sebagai referensi sel di mana fungsi rumus
muncul.
Jika referensi adalah Range sel, dan jika ROW dimasukkan sebagai susunan vertikal, rumus
memunculkan nomor referensi baris sebagai susunan vertikal.
Referensi tidak bisa mengacu ke banyak area.
13. ROWS
Memunculkan nomor-nomor baris dalam referensi atau susunan.
Sintaks
=ROWS(array)
Sintaks fungsi ROWS memiliki argumen berikut:
Susunan Diperlukan. susunan, rumus susunan, atau referensi suatu Range sel yang ingin
Anda dapatkan nomor-nomor barisnya.
14. RTD
Mengambil data real time dari program yang mendukung otomatisasi COM.
Sintaks
=RTD(ProgID, server, topic1, [topic2], ...)
Sintaks fungsi RTD memiliki argumen berikut:
ProgID Diperlukan. Nama ProgID dari add-in otomatisasi COM yang telah didaftarkan
yang telah terinstal pada komputer lokal Anda. Masukkan nama dalam tanda kutip.
server Diperlukan. Nama server di mana add-in harus dijalankan. Jika tidak ada server,
dan program dijalankan secara lokal, kosongkan argumen. Jika tidak, masukkan tanda
kutip ("") di sekitar nama server. Saat menggunakan RTD dalam Visual Basic for
Applications (VBA), tanda kutip ganda atau properti NullString VBA diperlukan untuk
server, sekalipun server berjalan secara lokal.
Topic1, topic2, ... Topic1 diperlukan, topik selanjutnya opsional. 1 sampai 253
parameter yang bersama-sama menyatakan sebuah data real time yang unik.
15. TRANSPOSE
Fungsi TRANSPOSE adalah untuk mendapatkan Range sel vertikal sebagai Range horizontal,
atau sebaliknya. Fungsi TRANSPOSE harus dimasukkan sebaga rumus susunan dalam
Range yang masing-masing memiliki jumlah baris dan kolom yang sama karena Range sumber
memiliki kolom dan baris. Gunakan TRANSPOSE untuk mengubah orientasi vertikal atau
horizontal dari susunan atau Range di lembar kerja.
Sintaks
=TRANSPOSE(array)
Sintaks fungsi TRANSPOSE memiliki argumen berikut:
array Diperlukan. Susunan atau Range sel di lembar kerja yang ingin Anda ubah urutan
datanya. Perubahan urutan data pada suatu susunan dibuat menggunakan baris pertama
susunan tersebut sebagai kolom pertama susunan baru, baris kedua susunan tersebut
sebagai kolom kedua susunan baru, dan seterusnya.

16. VLOOKUP
Anda dapat menggunakan fungsi VLOOKUP untuk mencari kolom pertama dalam satu Range
sel, lalu memunculkan nilai dari sel mana pun di baris Range yang sama. Sebagai contoh,
misalnya Anda memiliki daftar karyawan dalam Range A2:C10. Nomor ID karyawan diletakkan
di kolom pertama Range ini, seperti ditunjukkan pada ilustrasi berikut.

JIka Anda mengetahui nomor ID karyawan, Anda dapat menggunakan fungsi VLOOKUP untuk
memunculkan departemen atau nama karyawan tersebut. Untuk mendapatkan nama karyawan
nomor 38, Anda dapat menggunakan rumus =VLOOKUP(38, A2:C10, 3, FALSE). Rumus ini
mencari nilai 38 di kolom pertama Range A2:C10, lalu memunculkan nilai yang terdapat di
kolom ketiga Range tersebut dan di baris yang sama dengan nilai pencarian ("Axel Delgado").
Sintaks
=VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, [range_lookup])
Sintaks fungsi VLOOKUP terdiri dari argumen berikut:
lookup_value Diperlukan. Berisi Nilai yang akan dicari di kolom pertama tabel atau
Range. Argumen lookup_value dapat berupa satu nilai atau referensi. Jika nilai yang
Anda berikan untuk argumen lookup_value lebih kecil dari nilai terkecil di kolom pertama
argumen table_array, VLOOKUP memunculkan nilai kesalahan #N/A.
table_array Diperlukan. Pilih Range sel yang berisi data tersebut. Anda dapat
menggunakan referensi ke satu Range (misalnya, A2:D8), atau nama Range. Nilai-nilai di
kolom pertama table_array adalah nilai yang dicari oleh lookup_value. Nilai ini dapat
berupa teks, angka, atau nilai logika. Teks huruf besar dan huruf kecil sama saja.
col_index_num Diperlukan. Nomor kolom dalam argumen table_array yang
merupakan asal dari nilai yang cocok yang harus dikembalikan. Argumen col_index_num
1 memunculkan nilai di kolom pertama dalam table_array; col_index_num 2
memunculkan nilai di kolom kedua dalam table_array, dan seterusnya.
Jika argumen col_index_num adalah:
Kurang dari 1, VLOOKUP memunculkan nilai kesalahan #VALUE!.
Lebih besar dari jumlah kolom dalam table_array, VLOOKUP memunculkan nilai
kesalahan #REF!.
range_lookup Opsional. Nilai logika yang menetapkan apakah Anda ingin VLOOKUP
menemukan hasil yang persis sama atau mendekati:
Jika range_lookup adalah TRUE atau dikosongkan, hasil yang persis sama atau
mendekati dikembalikan. Jika hasil yang persis sama tidak ditemukan, nilai terbesar
berikutnya yang kurang dari lookup_value dikembalikan.

Penting Jika range_lookup adalah TRUE atau dikosongkan, nilai-nilai di kolom


pertama table_array harus ditempatkan dalam urutan naik, jika tidak, VLOOKUP mungkin
tidak memunculkan nilai yang benar.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Mengurutkan data dalam Range atau tabel.
Jika range_lookup adalah FALSE, nilai di kolom pertama table_array tidak perlu
diurutkan.
Jika argumen range_lookup adalah FALSE, VLOOKUP hanya akan menemukan hasil
yang persis sama. Jika ada dua nilai atau lebih di kolom pertama table_array yang cocok
dengan lookup_value, nilai yang pertama ditemukan akan digunakan. Jika hasil yang
persis sama tidak ditemukan, nilai kesalahan #N/A akan dikembalikan.

Finansial
1. FV
Digunakan untuk mncari nilai investasi yang harus dilakukan berdasarkan pembayaran berkala
dan terus menerus serta suku bunga tetap.
Sintaks
=FV(harga,nper,pmt,[pv],[tipe])
Sintaks fungsi FV memiliki argumen berikut:

Harga Diperlukan. Suku bunga tiap periode.

Nper Diperlukan. Total jumlah periode pembayaran dalam satu anuitas.

Pmt Diperlukan. Pembayaran dilakukan tiap periode dan tidak dapat diganti selama
anuitas belum berakhir. Umumnya, pmt mencakup biaya pokok dan bunga, tetapi tidak ada
biaya lain atau pajak. Jika pmt dihilangkan, Anda harus menyertakan argumen pv.

Pv Opsional. Nilai saat ini, atau jumlah total harga sekarang dari serangkaian
pembayaran di masa mendatang. Jika pv dihilangkan, maka dianggap 0 (nol), dan Anda
harus menyertakan argumen pmt.

Tipe Opsional. Angka 0 atau 1 dan menunjukkan pembayaran jatuh tempo di awal
periode atau di akhir periode(0 mengidentifikasikan bahwa pembayaran jatuh tempo di akhir
periode, dan sebaliknya 1)
2. IRR
Digunakan untuk mencari tingkat pengembalian internal untuk serangkaian arus kas yang
dinyatakan oleh angka dalam nilai. Arus kas ini tidak harus bilangan bulat, karena akan bulat
dengan sendirinya untuk satu anuitas. Walau demikian, arus kas harus terjadi pada interval yang
pasti, seperti bulanan atau tahunan. Laba atas investasi internal adalah suku bunga yang
diterima untuk investasi yang terdiri dari pembayaran (nilai negatif) dan pendapatan (nilai positif)
yang terjadi dalam periode rutin.
Sintaks
=IRR(value, [guess])
Sintaks fungsi IRR memiliki argumen berikut:
Nilai Diperlukan. Array atau referensi ke sel yang berisi angka yang ingin Anda pakai untuk
menghitung tingkat pengembalian internal.
Nilai harus berisi setidaknya satu nilai positif dan satu nilai negatif untuk menghitung laba
atas investasi.
IRR menggunakan urutan nilai untuk menerjemahkan urutan arus kas. Pastikan Anda
memasukkan nilai pembayaran dan pendapatan dalam urutan yang Anda inginkan.
Jika sebuah argumen array atau referensi berisi teks, nilai logika, atau sel kosong, maka nilainilai itu diabaikan.
Perkiraan Opsional. Angka yang Anda perkirakan mendekati hasil IRR.
Microsoft Excel menggunakan teknik yang berulang untuk menghitung IRR. Dimulai dengan
perkiraan, IRR berputar di dalam perhitungan sampai hasilnya akurat dalam 0.00001 persen.

Jika IRR tidak bisa menemukan hasil perhitungan setelah 20 percobaan, maka nilai
kesalahan #NUM! dikembalikan.
Dalam banyak kasus, Anda tidak perlu memberikan perkiraan untuk perhitungan IRR. Jika
perkiraan dikosongkan, maka diasumsikan menjadi 0,1 (10 persen).
Jika IRR memberikan nilai kesalahan #NUM!, atau jika hasilnya tidak mendekati harapan
Anda, coba lagi dengan nilai lain sebagai perkiraan.
3. INTRATE
Digunakan untuk mencari suku bunga sekuritas investasi penuh.
Sintaks
=INTRATE(settlement,maturity,investment,redemption,basis)
Penting Tanggal harus dimasukkan dengan menggunakan fungsi DATE, atau sebagai
pengembalian dari rumus atau fungsi lain. Misalnya, gunakan DATE(2008,5,23) untuk tanggal
23 Mei 2008. Masalah bisa muncul jika tanggal dimasukkan sebagai teks.
Sintaks fungsi INTRATE memiliki argumen berikut:
Sttlement Diperlukan. Tanggal pelunasan sekuritas. Tanggal pelunasan sekuritas adalah
tanggal setelah tanggal penerbitan ketika sekuritas diperdagangkan kepada pembeli.
Meturity Diperlukan. Tanggal jatuh tempo sekuritas. Tanggal jatuh tempo adalah tanggal
ketika sekuritas telah kedaluwarsa.
Investment Diperlukan. Jumlah yang diinvestasikan dalam sekuritas.
Redemption Diperlukan. Jumlah yang diterima pada saat jatuh tempo.
Basis Opsional. Jenis dasar perhitungan hari untuk digunakan.
4. NPV
Menghitung nilai bersih saat ini dari sebuah investasi dengan menggunakan tingkat diskon dan
serangkaian pembayaran yang akan datang (nilai negatif) dan pendapatan (nilai positif).
Sintaks
=NPV(rate,value1,[value2],...)
Sintaks fungsi NPV memiliki argumen berikut:
Rate Diperlukan. Tingkat diskon selama satu periode.
Value1, value2, ... Value1 diperlukan, nilai selanjutnya opsional. Argumen 1 hingga 254
yang menunjukkan pembayaran dan pendapatan.
Value1, value2, ... harus diberi jarak waktu yang sama dan terjadi pada akhir setiap
periode.
NPV menggunakan urutan value1, value2, ... untuk menerjemahkan urutan arus kas.
Pastikan Anda memasukkan nilai pembayaran dan pendapatan dalam urutan yang tepat.
Argumen yang berupa sel kosong, nilai logika, atau teks representasi angka, nilai
kesalahan, atau teks yang tidak dapat diterjemahkan menjadi angka diabaikan.
Jika argumen berupa array atau referensi, hanya angka dalam array atau referensi itu
yang dihitung. Sel kosong, nilai logika, teks, atau nilai kesalahan dalam array atau
referensi diabaikan.
5.

PV
Menghitung nilai investasi saat ini. Nilai saat ini adalah jumlah total harga hari ini dari
serangkaian pembayaran yang akan datang. Misalnya, ketika Anda meminjam uang, jumlah
pinjaman adalah nilai saat ini bagi pemberi pinjaman.
Sintaks
=PV(rate, nper, pmt, [fv], [type])
Sintaks fungsi PV memiliki argumen berikut:

6.

Rate Diperlukan. Suku bunga tiap periode. Misalnya, jika Anda mengambil kredit mobil
dengan bunga tahunan 10 persen dan melakukan pembayaran bulanan, maka suku bunga
per bulan Anda adalah 10%/12, atau 0.83%. Anda akan memasukkan 10%/12, atau 0.83%,
atau 0.0083, ke dalam rumus sebagai suku bunga.
Nper Diperlukan. Total jumlah periode pembayaran dalam satu anuitas. Misalnya, jika
Anda mendapatkan kredit mobil selama empat tahun dan membuat pembayaran bulanan,
pinjaman Anda memiliki periode 4*12 (atau 48). Anda akan memasukkan 48 ke dalam
rumus nper.
Pmt Diperlukan. Pembayaran yang dilakukan setiap periode dan tidak bisa berubah
sepanjang hidup anuitas. Umumnya, pmt mencakup pokok pinjaman dan bunga tanpa biaya
lain dan pajak. Misalnya, pembayaran bulanan kredit mobil sebesar $10.000 selama empat
tahun dengan bunga 12 persen adalah $263.33. Anda akan memasukkan -263.33 ke dalam
rumus sebagai pmt. Jika pmt dikosongkan, Anda harus memasukkan argumen fv.
Fv Opsional. Nilai masa mendatang, atau keseimbangan kas yang ingin Anda capai
setelah pembayaran terakhir dilakukan. Jika fv dikosongkan, maka diasumsikan sebagai 0
(misalnya, nilai masa depan sebuah pinjaman adalah 0). Misalnya, jika Anda ingin
menabung $50.000 untuk membayar sebuah proyek khusus dalam waktu 18 tahun, maka
$50.000 adalah nilai masa depan. Setelah itu Anda dapat membuat perkiraan konservatif
terhadap suku bunga dan menentukan berapa banyak yang harus Anda tabung setiap
bulan. Jika pmt dikosongkan, Anda harus memasukkan argumen pmt.
Type Opsional. Angka 0 atau 1 dan menunjukkan bahwa pembayaran telah jatuh tempo.

RATE
Menghitung suku bunga tiap periode untuk satu anuitas. RATE dihitung dengan perulangan
dan bisa memiliki nol atau beberapa solusi. Jika hasil RATE yang berurutan belum diperoleh
dalam 0.0000001 setelah 20 perulangan, RATE mengembalikan nilai kesalahan #NUM!.
Sintaks
=RATE(nper, pmt, pv, [fv], [type], [guess])
Catatan Untuk penjelasan lengkap tentang argumen nper, pmt, pv, fv, dan tipe, lihat PV.
Sintaks fungsi RATE memiliki argumen berikut:
Nper Diperlukan. Total jumlah periode pembayaran dalam satu anuitas.
Pmt Diperlukan. Pembayaran yang dilakukan setiap periode dan tidak bisa berubah
sepanjang hidup anuitas. Umumnya, pmt mencakup pokok pinjaman dan bunga tanpa
biaya lain dan pajak. Jika pmt dikosongkan, Anda harus memasukkan argumen fv.
Pv Diperlukan. Nilai saat ini jumlah total harga hari ini dari serangkaian pembayaran
yang akan datang.
Fv Opsional. Nilai masa mendatang, atau keseimbangan kas yang ingin Anda capai
setelah pembayaran terakhir dilakukan. Jika fv dikosongkan, maka diasumsikan sebagai 0
(misalnya, nilai masa depan sebuah pinjaman adalah 0).
Type Opsional. Angka 0 atau 1 dan menunjukkan bahwa pembayaran telah jatuh
tempo.
Atur tipe agar sama dengan
Jika pembayaran jatuh tempo

0 atau dihilangkan

Pada akhir periode

Pada awal periode

Guess Opsional. Perkiraan Anda mengenai besarnya suku bunga.


Jika Anda menghilangkan perkiraan, suka bunga akan dianggap 10 persen.
Jika RATE tidak diperoleh, coba nilai lain untuk perkiraan. RATE biasanya diperoleh jika
perkiraan di antara 0 dan 1.

Statistical
1. AVERAGE
Digunakan untuk mencari rata-rata (rata-rata aritmatika) dari argumen. Misalnya, jika Range
A1:A20 berisi angka, rumus =AVERAGE(A1:A20) akan mengembalikan rata-rata angka itu.
Sintaks
=AVERAGE(number1, [number2], ...)
Sintaks fungsi AVERAGE memiliki argumen berikut:

Number1 Diperlukan. Number1, referensi sel, atau Range yang Anda inginkan rataratanya.

Number2, ... Opsional. Number2, referensi sel, atau Range yang Anda inginkan rataratanya, hingga maksimum 255.
2. AVERAGEA
Menghitung rata-rata (rata-rata aritmatika) dari nilai-nilai di daftar argumen.
Sintaks
=AVERAGEA(nilai1, [nilai2], ...)
Sintaks fungsi AVERAGEA memiliki argumen berikut:
Nilai1, nilai2, ... Nilai1 diperlukan, nilai selanjutnya opsional. Sel 1 hingga 255, Range sel,
atau nilai yang ingin Anda ketahui rata-ratanya.
3. AVERAGEIF
Mengembalikan nilai rata-rata (nilai rata-rata aritmatika) dari semua sel dalam range yang
memenuhi kriteria.
Sintaks
=AVERAGEIF(range, criteria, [average_range])
Sintaks fungsi AVERAGEIF memiliki argumen berikut:
Range Diperlukan. Satu atau beberapa sel yang akan dihitung rata-ratanya, termasuk
angka atau nama, array, atau referensi yang berisi angka.
Criteria Diperlukan. Kriteria dalam bentuk angka, ekspresi, referensi sel, atau teks
menentukan sel mana yang akan dihitung rata-ratanya. Misalnya, criteria dapat dinyatakan
sebagai 32, "32", ">32", "apel", atau B4.
Average_range Opsional. Kumpulan sel sesungguhnya yang akan dihitung rata-ratanya.
Jika dikosongkan, maka range digunakan.
4. AVERAGEIFS
Mengembalikan rata-rata (rata-rata aritmatika) untuk semua sel yang memenuhi beberapa
kriteria.
Sintaks
=AVERAGEIFS(average_range, criteria_range1, criteria1, [criteria_range2, criteria2], ...)
Sintaks fungsi AVERAGEIFS memiliki argumen berikut:
Average_range Diperlukan. Satu atau beberapa sel yang akan dihitung rata-ratanya,
berisi angka atau nama, array, atau referensi yang berisi angka.
Criteria_range1, criteria_range2, Criteria_range1 diperlukan, criteria_range
berikutnya opsional. 1 hingga 127 Range yang digunakan untuk mengevaluasi kriteria
terkait.
Criteria1, criteria2, ... Criteria1 diperlukan, criteria berikutnya opsional. 1 hingga 127
kriteria dalam bentuk angka, ekspresi, referensi sel, atau teks yang menentukan sel yang
akan dihitung rata-ratanya. Misalnya, kriteria dapat dinyatakan sebagai 32, "32", ">32",
"apel", atau B4.

5. COUNT
Fungsi COUNT digunakan untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka, dan menghitung
angka dalam daftar argumen. Gunakan fungsi COUNT untuk mendapatkan jumlah entri angka
yang berada dalam array.
Sintaks
=COUNT(nilai1, [nilai2], ...)
Sintaks fungsi COUNT memiliki argumen berikut:
value1 Diperlukan. Item pertama, referensi sel, atau Range yang ingin Anda hitung
angkanya.
value2, ... Opsional. Hingga 255 item tambahan, referensi sel, atau Range yang ingin Anda
hitung angkanya.
Catatan Argumen dapat berisi atau merujuk ke beragam tipe data berbeda, tetapi hanya angka
yang dihitung.
6. COUNTA
Fungsi COUNTA di munakan untuk menghitung jumlah sel yang tidak kosong dalam suatu
array.
Sintaks
=COUNTA(nilai1, [nilai2], ...)
Sintaks fungsi COUNTA memiliki argumen berikut:
value1 Diperlukan. Argumen pertama yang mewakili nilai yang ingin Anda hitung.
value2, ... Opsional. Argumen tambahan yang menyatakan nilai-nilai yang ingin Anda
hitung, hingga maksimal 255 argumen.
7. COUNTBLANK
Digunakan untuk menghitung Menghitung sel kosong dalam Range sel yang ditentukan.
Sintaks
=COUNTBLANK(RANGE)
Sintaks fungsi COUNTBLANK memiliki argumen berikut:
Range Diperlukan. Range yang ingin Anda hitung sel kosongnya.
8. COUNTIF
Fungsi COUNTIF ialah menghitung jumlah sel dalam suatu Range yang memenuhi kriteria
tunggal yang Anda tentukan. Misalnya, Anda dapat menghitung semua sel yang diawali huruf
tertentu, atau Anda dapat menghitung semua sel berisi angka yang lebih besar dari atau lebih
kecil dari angka yang Anda tentukan. Misalnya, bayangkan Anda memiliki lembar kerja yang
berisi daftar tugas di kolom A, dan nama depan orang yang diberi setiap tugas di kolom B. Anda
dapat menggunakan fungsi the COUNTIF untuk menghitung berapa kali nama seseorang
muncul di kolom B dan, dengan cara itu, menentukan berapa banak tugas yang diberikan ke
orang itu. Misalnya:
=COUNTIF(B2:B25,"Nancy")
Sintaks
=COUNTIF(RANGE, CRITERIA)
Sintaks fungsi COUNTIF memiliki argumen berikut:
RANGE Diperlukan. Satu atau beberapa sel yang akan dihitung, berisi angka atau nama, array,
atau referensi yang berisi angka. Sel kosong atau nilai teks diabaikan.
criteria Diperlukan. Angka, ekspresi, referensi sel, atau string teks yang menetapkan sel yang
akan dihitung. Misalnya, kriteria dapat dinyatakan sebagai 32, ">32", B4, "apples", atau "32".

9. COUNTIFS
Digunakan untuk menghitung jumlah sel yang memenuhi semua YANG diinginkan.
Sintaks
=COUNTIFS(Range_criteria1, criteria1, [Range_criteria2, criteria2])
Sintaks fungsi COUNTIFS terdiri dari beberapa argumen berikut:
Range_kriteria1 Diperlukan. Range pertama untuk mengevaluasi kriteria yang terkait.
criteria1 Diperlukan. Kriteria dalam bentuk angka, ekspresi, referensi sel, atau teks yang
menentukan sel mana yang akan dihitung. Misalnya, kriteria dapat diekspresikan sebagai 32,
">32", B4, "apel", atau "32".
Range_kriteria2, kriteria2, ... Opsional. Range tambahan dan kriteria yang terkait. Hingga
127 pasangan Range/kriteria yang diperbolehkan.
Penting Setiap Range tambahan harus berisi jumlah baris dan kolom yang sama dengan
argumen Range_kriteria1. Range tidak harus saling berdampingan.
10. FREQUENCY
Menghitung banyaknya frekuensi kemunculan nilai dalam Range. Misalnya, gunakan
FREQUENCY untuk menghitung jumlah skor ujian dalam rentang skor. Karena FREQUENCY
mengembalikan array, maka harus dimasukkan sebagai rumus array.
Sintaks
=FREQUENCY(data_array, bins_array)
Sintaks fungsi FREQUENCY memiliki argumen berikut:
Data_array Diperlukan. Array atau referensi ke sekumpulan nilai yang ingin dihitung
frekuensinya. Jika data_array tidak berisi nilai, FREQUENCY mengembalikan array nol.
Bins_array Diperlukan. Array atau referensi ke interval untuk mengelompokkan nilai dalam
data_array. Jika bins_array tidak berisi nilai, FREQUENCY mengembalikan jumlah elemen
dalam data_array.
11. INTERCEPT
Menghitung titik tempat sebuah garis akan mengiris sumbu y dengan menggunakan nilai x dan
nilai y. Titik potong didasarkan pada garis regresi paling pas yang diplot melalui nilai x dan nilai y
yang diketahui. Gunakan fungsi INTERCEPT ketika Anda ingin menentukan nilai variabel tidak
bebas saat variabel bebasnya 0 (nol). Misalnya, Anda dapat menggunakan fungsi INTERCEPT
untuk memprakirakan resistansi listrik logam pada suhu 0C ketika titik-titik data Anda diambil
pada suhu ruangan dan lebih tinggi lagi.
Sintaks
=INTERCEPT(known_y's, known_x's)
Sintaks fungsi INTERCEPT memiliki argumen berikut:
Known_y's Diperlukan. Unit observasi atau data tidak bebas.
Known_x's Diperlukan. Unit observasi atau data bebas.
12. MAX
Mencari nilai terbesar dalam sekumpulan nilai.
Sintaks
=MAX(number1, [number2], ...)
Sintaks fungsi MAX memiliki argumen berikut:
Number1, number2, ... Number1 diperlukan, angka selanjutnya adalah opsional. Bilangan
1 sampai 255 yang ingin Anda cari nilai maksimumnya.

13. MAXA
Mencari nilai terbesar dalam daftar argumen.
Sintaks
=MAXA(value1,[value2],...)
Sintaks fungsi MAXA memiliki argumen berikut:
Value1 Diperlukan. Angka 1 sampai 255 yang ingin Anda cari nilai terbesarnya.
Value2,...
Opsional. Jumlah argumen 2 sampai 255 yang ingin Anda cari nilai terbesarnya.
Keterangan

Argumen dapat berupa: angka, nama, array, atau referensi yang berisi angka; teks
representasi angka; atau nilai logika, seperti TRUE dan FALSE, dalam sebuah referensi.

Nilai logika dan teks representasi angka yang Anda ketikkan secara langsung ke dalam
daftar argumen akan dihitung.

Jika argumen adalah array atau referensi, hanya nilai dalam array atau referensi yang
digunakan. Sel kosong dan nilai teks dalam array atau referensi diabaikan.

Argumen yang merupakan nilai kesalahan atau teks yang tidak dapat diterjemahkan
menjadi angka menyebabkan kesalahan.

Argumen yang berisi evaluasi TRUE sebagai 1; argumen yang berisi teks atau evaluasi
FALSE sebagai 0 (nol).

Jika argumen tidak berisi nilai, maka MAXA mengembalikan 0 (nol).

Jika Anda ingin memasukkan nilai logika dan teks representasi angka dalam sebuah
referensi sebagai bagian dari penghitungan, gunakan fungsi MAX.
14. MIN
Mengembalikan angka terkecil dalam serangkaian nilai.
Sintaks
MIN(number1, [number2], ...)
Sintaks fungsi MIN memiliki argumen berikut:
Number1, number2, ... Number1 opsional, angka selanjutnya opsional. Angka 1 sampai
255 yang ingin Anda cari nilai minimumnya.
15. MINA
Mencari nilai terkecil dalam daftar argumen.
Sintaks
MINA(nilai1, [nilai2], ...)
Sintaks fungsi MINA memiliki argumen berikut:
Nilai1, nilai2, ... Nilai1 diperlukan, nilai selanjutnya opsional. Angka 1 sampai 255 yang
ingin Anda cari nilai minimumnya.
Keterangan
Argumen dapat berupa: angka, nama, array, atau referensi yang berisi angka; teks
representasi angka; atau nilai logika, seperti TRUE dan FALSE, dalam sebuah referensi.
Jika argumen adalah array atau referensi, hanya nilai dalam array atau referensi yang
digunakan. Sel kosong dan nilai teks dalam array atau referensi diabaikan.
Argumen yang berisi evaluasi TRUE sebagai 1; argumen yang berisi teks atau evaluasi
FALSE sebagai 0 (nol).
Argumen yang merupakan nilai kesalahan atau teks yang tidak dapat diterjemahkan menjadi
angka menyebabkan kesalahan.
Jika argumen tidak berisi nilai, maka MINA mengembalikan 0 (nol).
Jika Anda tidak ingin memasukkan nilai logika dan teks representasi angka dalam sebuah
referensi sebagai bagian dari perhitungan, gunakan fungsi MIN.

Anda mungkin juga menyukai