BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kebugaran Jasmani
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan
aktivitas untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang bugar berarti dia sehat secara
dinamis. Sehat dinamis akan menunjang terhadap berbagai aktivitas fisik maupun
psikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja seseorang dan juga akan memberikan dukungan yang positif terhadap
produktivitas bekerja atau belajar.
Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang optimal, maka dalam
melakukan pekerjaanya tanpa merasakan lelah yang berlebihan walaupun
pekerjaanya itu berat dan melelahkan. Tetapi sebaliknya jika tidak memiliki
kebugaran jasmani yang tinggi, segala pekerjaan apapun akan terasa berat. Maka
kebugaran jasmani adalah kesanggupan atau kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan suatu tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan
memiliki kesanggupan untuk melakukan pekerjaan lainnya.
Jasmani kita dikatakan sehat apabila seluruh proses fisiologis atau seluruh
organ tubuh berfungsi secara normal. Fungsi organ tubuh berubah dalam keadaan
istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal ada dua tingakatan yaitu
sehat statis (keadaan tubuh normal pada saat istirahat) dan sehat dinamis (keadaan
tubuh nomal pada saat bergerak). Setiap orang perlu memiliki derajat sehat yang
16
dinamis, apalah artinya sehat apabila organ itu hanya sehat sewaktu istirahat,
apalagi jika hanya sehat sewaktu tidur saja. Kehidupan manusia dalam setiap
seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat
tertentu.
Sehat secara dinamis merupakan kemampuan jasmani yang sangat penting
untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu
diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.
Kebugaran jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang
untuk melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami
kelelahan dan masih mempunyai sisa-sisa tenaga dan kekuatan untuk menghadapi
keadaan darurat yang tiba-tiba dan dapat memanfaatkan waktu luangnya (Nixon,
2009).
Mengenai definisi kebugaran jasmani menurut Mooren dan Volker (2008)
bahwa: Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan seharihari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa kelelahan yang
berarti, dengan energi lebih untuk dapat menikmati waktu bersenang-senang serta
masih memiliki tenaga cadangan untuk menghadapi keadaan darurat yang
mungkin timbul.
Lebih lanjut menurut Tarigan (2009: 28) mengungkapkan bahwa :
17
18
yang harus dilaksanakan oleh fisik itu, atau dengan perkataan lain. Untuk dapat
melaksanakan oleh fisik tertentu dengan hasil yang baik diperlukan syarat-syarat
fisik tertentu yang sesuai dengan sifat tugas fisik itu.
Dengan demikian sekali lagi terlihat jelas bahwa orang yang sehat dinamis
adalah juga sehat statis, tetapi belum tentu sebaliknya. Demikian pula terlihat jelas
bahwa olahraga yang dilakukan dengan intensitas yang tepat, akan mempertinggi
atau setidak-tidaknya mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki,
apalagi bila intensitasnya dinaikkan secara bertahap. Dengan demikian kebugaran
jasmani sesungguhnya adalah sehat dinamis tertentu yang dapat menanggulangi
tuntutan jasmani dalam melaksanakan tugas hidup sehari-hari dengan selalu masih
mempunyai cadangan kemampuan (tidak lelah belebihan) untuk melakukan
kegiatan fisik exstra serta telah pulih kembali esok harinya menjelang tugas
sehari-harinya lagi.
Selain yang telah dijelaskan diatas, Nurhasan (1999:34) menambahkan
bahwa Physical Fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dari
penjelasan tersebut semakin jelas bahwa setiap individu yang memiliki kebugaran
jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah yang berarti
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kebugaran jasmani merupakan seseorang yang memiliki kemampuan
fungsional dalam menghadapi pekerjaan berulang-ulang tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, oleh karena itu harus mengetahui tentang syarat bagaimana
19
memiliki kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani memiliki kriteria atau syaratsyarat yang bersifat struktural dan fungsional.
Nurhasan (1999: 33) menjelaskan bahwa:
20
Garis sehat
100%
S
e
h
Da
e t
r D
a i
j n
a a
t m
i
s
P
H
Y
S
I
C
A
L
Batas
D
e
r
a
j
a
t
S
e
h
a
t
S
t
a
t
i
s
F
I
T
N
E
S
S
0%
Gambar 2.1
Sifat Relatif Kebugaran Jasmani
(Giriwijoyo, 2007:21))
Ringan
21
yang
adekuat,
akan
mempertinggi
atau
setidak-tidaknya
2.
bertindak sesuai dengan standar gaya hidup sehat, karena kesehatan merupakan
kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan kebutuhan pokok
manusia disamping kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, setiap individu harus
22
bagi
kesejahteraan
hidup
manusia.
Kebugaran
jasmani
dapat
23
dapat memperjelas kepada siapa saja kebugaran jasmani itu harus diberi dan
dilaksanakan dan untuk hal apa itu dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Sama seperti halnya dengan para atlet yang
memiliki kebugaran jasmani demi untuk mencapai satu prestasi yang diharapkan
sebagai suatu tuntutan.
3.
Lutan (2001:61)
KJ terkait
KJ terkait
kesehatan
ferforma
Kekuatan
- Koordinasi
otot
- Keseimbanga
Daya tahan
n
otot
- Kecepatan
Daya tahan - Agilitas
aerobik
- Power
Flexibilitas - Waktu
rekreasi
Tarigan
(2009:45)
Nurhasan
(1999:82)
Giriwijoyo
(2007:105)
- Endurance
- Biological
function
- Body
composition
- Muscle
strength
- Muscle
explosive
power
- Muscle
endurance
- Speed
- Agility
- Flexibility
- Reaction
time
- Coordination
- Balance
24
besar
unsur-unsur
kebugaran
jasmani
yang
dapat
ditingkatkan
yang
diperlukan
oleh
masyarakat
adalah
untuk
mampu
25
menjelaskan bahwa kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakangerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Kecepatan ini penting bagi peningkatan kebugaran jasmani.
d. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi
tubuh dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya.
Kelincahan merupakan komponen kebugaran jasmani yang harus dimiliki.
Tanpa kelincahan dalam bermain sepakbola maka kita akan bisa tertinggal oleh
pemain lawan. Kelincahan merupakan latihan prioritas dalam latihan bermain
sepakbola.
e. Power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan gaya
otot maksimum dengan kecepatan maksimum. Tarigan (2009:51) menjelaskan
bahwa: Kekuatan memiliki dua definisi yaitu secara fisiologi. Kekuatan
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali
kontraksi secara maksimal melawan tahanan / beban. Dan secara mekanisme
kekuatan didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot
atau sekelompok otot dalam satu kali kontraksi maksimal. Power sangat
penting dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif khusus dalam
cabang olahraga sepakbola. Harsono (1988) Power merupakan perpaduan atau
gabungan dari faktor strength dan speed.
f. Waktu reaksi (Reaction time) adalah waktu yang dibutuhkan antara mulai
adanya rangsangan sampai terjadinya respon atau gerakan. Seperti halnya
komponen kebugaran jasmani lainnya kecepatan atau waktu reaksi sangat
diperlukan dalam olahraga sepakbola, oleh sebab itu waktu reaksi harus dilatih.
26
4.
27
28
f. Faktor latihan
Dengan melakukan latihan / olahraga secara teratur, maka akan
menghasilkan kondisi fisik yang baik sehingga aktivitas fisik dan tugas sehari-hari
akan dapat dilaksanakan dengan baik.
5.
membuat orang tersebut bisa melakukan segala aktivitas yang dikehendaki seperti
bekerja, bermain, berolahraga dan lain-lain. Oleh karena itu kebugaran jasmani
sangat penting bagi kehidupan manusia.
Pendapat lain yang membahas tentang manfaat memelihara kebugaran
jasmani secara psikologis dengan cara berolahraga yaitu dari Wynder yang dikutip
oleh Ichsan (1988:64) adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan tubuh yang bugar,
sehingga seseorang yang memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik akan
memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang
29
berhubungan dengan fisik yang diberikan kepadanya. Selain itu orang yang bugar
tentu akan memiliki kemampuan recovery (pulih asal) dalam waktu yang relatif
singkat bila dibandingkan dengan orang yang tidak bugar.
B. Permainan Sepakbola
1.
Pengertian Sepakbola
Sepakbola merupakan salah satu permainan olahraga beregu yang paling
popular di seluruh penjuru dunia ini. Berbagai kalangan, berbagai usia, maupun
status sosial dapat menikamati permainan ini. Baik untuk memainkannya maupun
sekedar menikmati kelangsungan pertandingan dan perkembangannya. Sepakbola
sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat di seluruh penjuru dunia.
Keberadannya membawa perubahan dalam segi-segi kehidupan masyarakat.
Sepakbola dapat dijadikan sebuah hobi, profesi, juga rekreasi. Apalagi di zaman
moderen seperti sekarang ini, sepakbola bukan hanya sekedar olahraga biasa
sepakbola juga merupakan sebuah fashion (gaya hidup).
Tarigan (2001: 1) mengemukakan bahwa:
30
31
32
33
sepakbola, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman gerak yang baik dan
benar, tidak terjadi kesalahan gerak yang tidak sesuai dengan fungsi anatomi
tubuh, sehingga jasmani siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain harus
menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Pemain yang memiliki teknik dasar
yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Sepakbola
adalah permainan yang membutuhkan kemampuan individu disamping kerja sama
kelompok. Untuk itu seorang pemain sepakbola diwajibkan menguasai teknik,
skill dan fisik yang baik agar dapat bermain dengan baik dalam suatu
pertandingan.
Setiap cabang olahraga pasti memiliki tujuan dari permainannya.
Begitupun dengan sepakbola yang mana tujuannya utamanya adalah agar bisa
memasukkan bola sebanyak-banyaknya dan menjaga gawang sendiri agar tidak
kemasukkan bola oleh lawan. Dalam hal cabang olahraga ini dibutuhkan kerja
sama antar pemain. Sebuah tim dikatakan menang apabila jumlah memasukkan
bola ke gawang lawan lebih banyak.
Tujuan dari permainan diatas hanya merupakan tujuan sementara saja, atau
tujuan antara dari permainan sepakbola. Berdasarkan Sucipto (2000:8) bahwa:
Tujuan utama dari permainan sepakbola adalah salah satu mediator untuk
mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur dan sportif.
Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan
tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition),
kerja sama
34
35
2.
yang tinggi dan keterampilan teknik yang juga tinggi diantaranya yaitu cabang
olahraga sepakbola, bulutangkis, tenis atau bola volley, dengan sendirinya semua
cabang olahraga ini memerlukan latihan peningkatan kemampuan dasar (latihan
fisik) dan latihan peningkatan keterampilan teknik (latihan teknik) secara
bersamaan dalam jangka waktu yang telah disediakan.
Keterampilan teknik disini dimaksudkan adalah keterampilan teknik
seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan yang termudah
sampai pada gerakan yang tersulit sekalipun termasuk gerakan-gerakan inti atau
khas dalam cabang olahraga tersebut. Menurut Giriwijoyo (2007:321)
keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang
36
secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga
tersebut. Oleh karena itu keterampilan teknik yang tinggi merupakan
kemampuan gerak yang menjadi ciri suatu cabang olahraga.
Untuk bisa mendapatkan keterampilan teknik maka seorang atlet
membutuhkan latihan. Latihan merupakan upaya sadar yang dilakukan secara
berkala dan sistematis.
Ciri dasar keterampilan teknik mutu tinggi ialah ketepatan dan kecermatan
gerakan dan atau hasil gerakan. Contohnya ketepatan dan kecermatan gerakan
pada saat olahraga sepakbola, misalnya pada gerakan akan memasukan bola ke
gawang lawan, atlet dituntut dapat mengukur seberapa kuat dia harus menendang
dengan akurasi jarak, waktu akurasi derajat dari tempat dia berdiri sehingga bola
akan tepat masuk ke sasaran dengan teknik yang dia miliki.
Kemiskinan
penguasaan
gerakan-gerakan
atau
teknik-teknik
akan
menjadikan banyak gerakan yang tidak efisien dan tidak akurat, pola permainan
kurang bervariasi, sehingga permainan mudah dibaca oleh lawan. Oleh karena itu
penampilan mutu tinggi suatu cabang olahraga ialah penguasaan sebanyak
mungkin gerakan-gerakan cabang olahraga tersebut.
Latihan sangat ditekankan dalam pengembangan keterampilan teknik.
Menurut Giriwijoyo (2007:327), latihan memiliki tiga tujuan yaitu:
1. Sasaran I (S-1)
2. Sasaran II (S-2)
3. Sasaran III (S-3)
: ketepatan + kecermatan
: ketepatan + kecermatan + kecepatan
: ketepatan + kecermatan + kecepatan + tipuan
37
Oleh karena itu maka gerakan-gerakan yang sedang dipelajari harus dicoba
dan diulang berkali-kali atau dilatih sampai akhirnya menjadi hafal atau dalam
istilah lainnya berubah menjadi reflex bersyarat.
Faktor umur tidak akan menjadi suatu hambatan karena keterampilan
(skill) untuk memainkan suatu cabang olahraga adalah murni hasil pelatihan, dan
telah dibuktikan oleh Giriwijoyo pada penelitiannya kepada cabang olahraga
bulutangkis.
Selain dari latihan yang harus dilakukan secara berkala, ada hal lain yang
dapat menunjang seorang atlet mempelajari suatu gerakan yaitu kemampuan
dalam motor educability. Motor educability adalah kemampuan seseorang untuk
mempelajari gerakan yang baru (new motor skill) (Nurhasan, 2000:108).
Kemampuan dalam motor educability merupakan kemampuan potensial yang
menunjukan cepat tidaknya atau mudah tidaknya seseorang menguasai suatu
keterampilan gerak yang baru. Dengan kata lain dapat dinyatakan, kian tinggi
tingkat motor educability seseorang maka kian mudah dan cepat seseorang
menguasai suatu keterampilan.
Beberapa teknik dasar permainan sepakbola yang digunakan dalam tes
keterampilan sepakbola hasil modifikasi dari Vernon A. Crew antara lain:
a.
Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola
yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,
akan dapat bermain dengan efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk
38
2.
Kaki tumpu berada disamping bola + 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran,
lutut sedikit di tekuk.
3.
4.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada kaki bagian dalam dan tepat di tengahtengah bola.
5.
6.
7.
8.
39
Pada umumnya teknik menendang bola dengan kaki bagian luar digunakan
untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang
dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
1.
Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu di samping belakang bola, ujung
kaki bagian luar menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
2.
3.
4.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat
pada tengah-tengah bola, pada saat perkenaan dengan bola pergelangan kaki
ditegangkan.
5.
6.
7.
40
2.
3.
4.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada
tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki
ditegakkan.
5.
6.
Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong + 40 dari garis lurus
bola, kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola _+ 30 cm dengan
ujung kaki membuat sudut 40 dengan garis lurus bola.
2.
3.
4.
41
5.
b.
menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola
di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki bagian
dalam adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
42
6.
7.
8.
2.
3.
4.
5.
Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai
berada di bawah badan / terkuasai.
6.
43
1.
2.
3.
4.
5.
Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai
berhenti di bawah badan/terkuasai.
6.
2.
3.
4.
Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti
di depan badan.
5.
6.
44
2.
Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm, dari garis datangnya bola dan lutut
sedikit ditekuk.
3.
Paha diangkat tegak lurus dengan badan dan lutut ditekuk tegak lurus dengan
paha.
4.
Pada saat bola mengenai paha, paha direndahkan mengikuti arah bola.
5.
Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal
paha.
6.
Pandangan mengikuti arah bola sampai bola berhenti di depan badan dan
kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.
2.
Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk.
3.
4.
Pada saat bola mengenai dada, badan dilentingkan mengikuti arah bola.
45
5.
6.
7.
c.
pelan-pelan, oleh karena itu di bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring
bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan
menggiring bola yang baik, seperti Diago Armando Maradona dari Argentina.
2.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan ke depan.
3.
4.
Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki, dengan demikian bola tetap
dikuasai.
46
5.
Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
6.
Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya
melihat situasi lapangan.
7.
melewati / mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian luar
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, slenajutnya melihat
situasi.
7.
47
2.
3.
4.
Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan
kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.
datangnya bola maksimal setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri
adalah sebagai berikut:
48
1.
Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju
ke depan dan menghadap sasaran.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
manakala datangnya bola diluar jangkauan, baik secara vertikal maupun secara
horisontal. Analisi menyundul bola sambil meloncat / melompat adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
49
4.
50
Karena selain daya tahan aerobic, kelentukan dan kekuatan otot juga
diperlukan daya tahan anaerobic (stamina), kecepatan, kelincahan, power, daya
tahan otot, latihan yang diberikan ditahap perkembangan 2 dan 3 yaitu latihan
fisik khususu, kekuatan spesifik, daya tahan kekuatan dan latihan pemeliharaan
kekuatan spesifik , daya tahan kekuatan.
51
52
otomatisasi gerakan tubuh dengan daya reflex yang cepat selain itu
pengembangan keterampilan menjadi lebih maksimal. Kebugaran jasmani yang
dimiliki memberikan kesempatan bagi seeorang untuk melatih diri dengan teknikteknik dasar sehingga keterampilan yang dimiliki dapat bertahan lebih lama.
Kebugaran jasmani akan memperlambat penurunan dalam bereaksi dan bergerak
dalam keterampilan dasar sepakbola akibat bertambahnya usia.
Seseorang dengan kemampuan berlatih dengan kemampuan yang lama
memiliki reaksi yang lebih cepat pada satu atau beberapa rangsangan gerak.
Mahendra (2007:63) menegaskan bahwa: Faktor yang menentukan cepat atau
lambatnya reaksi ternyata adalah faktor latihan. Dihubungkan dengan kebugaran
tubuh maka seorang yang mampu berlatih lama akan mampu meningkatkan
kemampuan reaksi bergeraknya.
Harsono (1982:100) menjelaskan bahwa: Ada empat aspek latihan yang
perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu, latihan fisik, teknik,
taktik dan latihan mental. Dari keempat aspek tersebut, salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi adalah aspek fisik yang hubungannya sangat erat dengan
kebugaran jasmani dan aspek keterampilan teknik.
Salah satu prinsip latihan seperti dinyatakan Harsono (2004:9) yaitu
prinsip beban lebih. Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang diberikan
kepada atlet haruslah secara periodik dan progresif ditingkatkan. Jika beban
latihan ditambah dan seorang atlet mampu mengikutinya dengan baik maka
perkembangan keterampilannya akan meningkat secara progresif. Seorang atlet
sepakbola dituntut untuk mengikuti hari-hari latihan dengan beban berat, teknik
53
gerakan yang semakin tinggi dengan variasi gerakan beragam atau menciptakan
teknik baru agar tidak tertinggal dari kemampuan lawan.
Kepadatan latihan teknik dalam sepakbola dirancang agar atlet tidak lelah
secara berlebihan. Di sisi lain atlet dituntut memiliki sejumlah keterampilan dan
gerakan dasar yang sempurna terutama bertanding dengan tim yang lebih baik.
Kebugaran jasmani yang baik akan mempermudah penyusunan rancangan
program dan efisiensi latihan teknik karena istirahat tidak terlalu lama dan atlet
selalu siap berlatih dengan beban yang lebih berat.
Rasa bosan dan jenuh baik terhadap materi latihan maupun suasana kerap
terjadi. Guna menghindari kebosanan maka dirancang suatu variasi latihan baik
dalam bentuk modifikasi alat atau tempat latihan. Seorang atlet yang memiliki
kebugaran akan selalu siap mengikuti latihan teknik dasar dan mampu
mengikutinya dalam waktu yang lama . Kondisi ini membuat tubuh menjadi selalu
dalam kondisi berlatih dan bergerak.
Teknik dalan sepakbola membutuhkan penyempurnaan dan gerakan
koordinasi yang kompleks terutama di lapangan pada saat pertandingan. Volume
latihan dan beban latihan harus ditambah agar atlet mampu melakukan rangkaian
gerak tersebut dengan baik dan kondisi ini hanya dapat diikuti oleh seorang yang
memiliki kebugaran yang baik. Menjaga keseimbangan yang tepat antara latihan
fisik untuk menjaga kebugaran dengan teknik sesuai dengan kebutuhan yang
diharapkan adalah sebuah keharusan sebagai atlet sepakbola.
Metodologi latihan gerakan teknik dasar dalam sepakbola sangat spesifik
seperti ditegaskan Harsono (2004:64 ) bahwa : Sepakbola, meskipun sistem
54
energinya dominan aerobic, namun jangan lupa bahwa anaerobic alattacid perlu di
latih karena penting dalam adegan menerobos dengan cepat ke daerah lawan.
Tuntutan untuk melatih anaerobic alattacid adalah keharusan dan hanya dapat
dilakukan oleh seorang atlet dengan kebugaran yang baik.
Perkembangan kemampuan fisik dalam melakukan latihan yang lama akan
mempermudah atlet untuk berlatih maksimal, seperti diketahui bahwa
pengetahuan mengenai teknik-teknik dasar sepakbola dilapangan mudah
menyebar dan dipelajari. Hal yang paling membedakan adalah intensitas latihan.
Seorang atlet yang memiliki kebugaran yang baik memiliki kesempatan lebih
awal untuk mempelajari teknik yang baru, berlatih dan menjadi lebih baik.
Kebugaran akan mendorong seseorang berlatih spesialisasi gerakan sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat di lapangan.
Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga
(Satriya et al, 2007: 51). Hal ini menunjukan bahwa kondisi fisik seorang atlet
membutuhkan perlakuan khusus atau latihan untuk mengembalikan atau
meningkatkan kemampuan teknik pada taraf yang dianggap maksimal. Latihan
fisik merupakan fondasi utama bagi latihan teknik, taktik dan mental seperti
diungkapkan oleh Satriya (2007:50) menjelaskan mengenai piramida aspek-aspek
latihan yaitu:
55
MENTAL
TAKTIK
TEKNIK
FISIK
Bagan 1.1
Piramid aspek-aspek latihan
latihan dan penguasaan kemampuan teknik, mental, dan taktik. Porsi latihan daya
tahan cardiovaskuler sebagai bagian dari aspek fisik diberikan lebih banyak
dibandingkan latihan mental, teknik, dan taktik.
Seorang dengan kemampuan berlatih yang lama dan teratur akan memiliki
fungsi jantung dan paru-paru serta sistem kerja tubuh yang efisien, ditegaskan
Husdarata ( 2011:24) bahwa: Dengan bertambah baiknya sistem kerja tubuh
akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya tahan,
kelentukannya, demikian juga dengan beberapa kemampuan motorik seperti
kecepatan, kelincahan dan koordinasi.