Anda di halaman 1dari 41

15

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Kebugaran Jasmani
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan pokok dalam melakukan
aktivitas untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang bugar berarti dia sehat secara
dinamis. Sehat dinamis akan menunjang terhadap berbagai aktivitas fisik maupun
psikis. Kebugaran yang dimiliki seseorang akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja seseorang dan juga akan memberikan dukungan yang positif terhadap
produktivitas bekerja atau belajar.
Seseorang memiliki kebugaran jasmani yang optimal, maka dalam
melakukan pekerjaanya tanpa merasakan lelah yang berlebihan walaupun
pekerjaanya itu berat dan melelahkan. Tetapi sebaliknya jika tidak memiliki
kebugaran jasmani yang tinggi, segala pekerjaan apapun akan terasa berat. Maka
kebugaran jasmani adalah kesanggupan atau kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan suatu tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan
memiliki kesanggupan untuk melakukan pekerjaan lainnya.
Jasmani kita dikatakan sehat apabila seluruh proses fisiologis atau seluruh
organ tubuh berfungsi secara normal. Fungsi organ tubuh berubah dalam keadaan
istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal ada dua tingakatan yaitu
sehat statis (keadaan tubuh normal pada saat istirahat) dan sehat dinamis (keadaan
tubuh nomal pada saat bergerak). Setiap orang perlu memiliki derajat sehat yang

16

dinamis, apalah artinya sehat apabila organ itu hanya sehat sewaktu istirahat,
apalagi jika hanya sehat sewaktu tidur saja. Kehidupan manusia dalam setiap
seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat
tertentu.
Sehat secara dinamis merupakan kemampuan jasmani yang sangat penting
untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu
diperlukan pembinaan dan pemeliharaan kebugaran jasmani seseorang.
Kebugaran jasmani berhubungan dengan organ-organ tubuh seseorang
untuk melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari dengan baik tanpa mengalami
kelelahan dan masih mempunyai sisa-sisa tenaga dan kekuatan untuk menghadapi
keadaan darurat yang tiba-tiba dan dapat memanfaatkan waktu luangnya (Nixon,
2009).
Mengenai definisi kebugaran jasmani menurut Mooren dan Volker (2008)
bahwa: Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan seharihari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa kelelahan yang
berarti, dengan energi lebih untuk dapat menikmati waktu bersenang-senang serta
masih memiliki tenaga cadangan untuk menghadapi keadaan darurat yang
mungkin timbul.
Lebih lanjut menurut Tarigan (2009: 28) mengungkapkan bahwa :

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan


sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa
mengalami kelelahan yang berarti, serta terhindar dari penyakit kurang gerak
(hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.

17

Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa setiap individu yang memiliki


kebugaran jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah
yang berarti. Oleh Karen itu dapat dinyatakan bahwa orang yang bugar adalah
orang yang sanggup menyelesaikan tugas fisiknya tanpa mengalami kelelahan
yang berarti dan memiliki kesanggupan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
Kebugaran jasmani adalah seseorang yang memiliki kemampuan
fungsional dalam menghadapi pekerjaan berulang-ulang tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, oleh karena itu harus mengetahui tentang syarat memiliki
kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani memiliki kriteria atau syarat-syarat yang
bersifat struktural dan fungsional seperti : 1). Anatomical Fitness 2).
Physiologigal fitness.
Menurut Giriwijoyo (2007:22) bahwa: Kebugaran jasmani ini bersifat
relatief artinya kebugaran jasmani itu tergantung dari kuat atau tidaknya seseorang
melakukan aktifitas fisik.
Lebih lanjut Giriwijoyo (2007:22) menjabarkan sebagai berikut :

1. Kebugaran jasmani dimiliki oleh semua orang, baik yang mempunyai


derajat sehat yang tinggi maupun yang memiliki derajat sehat yang
rendah.
2. Peningkatan derajat kebugaran jasmani berarti peningkatan derajat sehat
baik yang tinggi maupun derajatnya rendah.
3. Kemampuan melakukan kerja fisik yang lebih berat berarti derajat sehat
dinamis yang lebih tinggi, dan sebaliknya.
4. Derajat sehat dinamis yang lebih tinggi berati kemampuan melakukan
kerja fisik yang lebih berat. Dengan demikian orang yang sehat dinamis
adalah juga sehat statis tetapi belum tentu sebaliknya.

Kesemuanya dimaksudkan untuk menerjemahkan istilah asal yaitu:


Physical fitness. Kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas

18

yang harus dilaksanakan oleh fisik itu, atau dengan perkataan lain. Untuk dapat
melaksanakan oleh fisik tertentu dengan hasil yang baik diperlukan syarat-syarat
fisik tertentu yang sesuai dengan sifat tugas fisik itu.
Dengan demikian sekali lagi terlihat jelas bahwa orang yang sehat dinamis
adalah juga sehat statis, tetapi belum tentu sebaliknya. Demikian pula terlihat jelas
bahwa olahraga yang dilakukan dengan intensitas yang tepat, akan mempertinggi
atau setidak-tidaknya mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki,
apalagi bila intensitasnya dinaikkan secara bertahap. Dengan demikian kebugaran
jasmani sesungguhnya adalah sehat dinamis tertentu yang dapat menanggulangi
tuntutan jasmani dalam melaksanakan tugas hidup sehari-hari dengan selalu masih
mempunyai cadangan kemampuan (tidak lelah belebihan) untuk melakukan
kegiatan fisik exstra serta telah pulih kembali esok harinya menjelang tugas
sehari-harinya lagi.
Selain yang telah dijelaskan diatas, Nurhasan (1999:34) menambahkan
bahwa Physical Fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dari
penjelasan tersebut semakin jelas bahwa setiap individu yang memiliki kebugaran
jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah yang berarti
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kebugaran jasmani merupakan seseorang yang memiliki kemampuan
fungsional dalam menghadapi pekerjaan berulang-ulang tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, oleh karena itu harus mengetahui tentang syarat bagaimana

19

memiliki kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani memiliki kriteria atau syaratsyarat yang bersifat struktural dan fungsional.
Nurhasan (1999: 33) menjelaskan bahwa:

Anatomical fitness adalah hal yang sukar dapat dikembangkan karena


untuk pengembangannya harus dimulai sejak masa kanak-kanak, sehingga
akan memerlukan banyak waktu dan hasilnya pun sangat minim sekali,
karena dalam anatomical fitness ini dipengaruhi oleh factor-faktor
herediter (keturunan)
Phsysiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan
fungsi fisiologisnya terhadap keadaan lingkungan dan terhadap tugas fisik
yang memerlukan kerja otak, secara :
a. Cukup efisien
b. Tak mengalami kelelahan yang berlebihan
c. Telah memperoleh pemulihan yang sempurna sebelum datangnya
tugas-tugas pada esok harinya.
Psychological fitness menggambarkan mengenai :
a. Keadaan emosi yang stabil, berguna untuk mengatasi masalah-masalah
tiap hari dari lingkungannya.
b. Cukup mempunyai kemampuan untuk mengatasi gangguan emosi yang
timbul secara mendadak.

Dari pendapat tersebut dapat digambarkan bahwa kebugaran jasmani


merupakan gambaran tentang kemampuan fungsional dari alat-alat tubuh. Hal ini
didasarkan pada hasil yang dicapai. Seperti contoh: Seorang atlet yang memiliki
kemampuan yang kurang tetapi memiliki tubuh yang sehat (statis) dengan melatih
fisiknya maka ia akan mampu menjadi seorang atlet yang lebih terampil dalam
bidangnya (dinamis) seperti konsep kebugaran jasmani yang telah dijelaskan
sebelumnya.

20

Giriwijoyo (2007:20) berpendapat mengenai kebugaran jasmani sebagai


berikut:
Kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang
harus dilaksanakan oleh fisik itu. Oleh karena itu maka kebugaran jasmani
bersifat relatif, artinya kebugaran jasmani tidak bebas tetapi bersifat terkait,
yaitu terkait secara anatomis dan/ atau terkait secara fisiologis; artinya fit atau
tidaknya seseorang selalu dalam hubungan dengan tugas fisik yang harus
dilaksanakan
Dibawah ini digambarkan diagram yang memperlihatkan sifat relatif
kebugaran jasmani (physical fitness) tersebut:

Garis tugas fisik


(kerja/Or)
Berat

Garis sehat
100%
S
e
h
Da
e t
r D
a i
j n
a a
t m
i
s

P
H
Y
S
I
C
A
L

Batas

D
e
r
a
j
a
t

S
e
h
a
t
S
t
a
t
i
s

F
I
T
N
E
S
S

0%

Gambar 2.1
Sifat Relatif Kebugaran Jasmani
(Giriwijoyo, 2007:21))

Ringan

21

Diagram diatas menjelaskan bahwa setiap orang bisa memiliki kebugaran


jasmani, baik dengan derajat sehat yang tinggi maupun yang rendah (sakit).
Semakin berat tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan kerja fisik berarti
derajat sehat (dinamis) yang lebih tinggi begitupun sebaliknya semakin ringan
tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan kerja fisik berarti derajat sehat
(statis) semakin rendah karena itu berarti seseorang lebih mendekati kepada
melakukan istirahat.
Dengan demikian orang sehat dinamis adalah juga sehat statis, tetapi
belum tentu sebaliknya. Terlihat jelas bahwa olahraga yang dilakukan dengan
intensitas

yang

adekuat,

akan

mempertinggi

atau

setidak-tidaknya

mempertahankan derajat sehat dinamis yang telah dimiliki, apalagi bila


intensitasnya dinaikan secara bertahap. Dari beberapa pendapat, maka penulis
dapat menyimpulkan kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani
yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat keadaan lingkungan yang harus diatasi
dengan cara efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna
sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

2.

Sasaran dan Tujuan Kebugaran Jasmani


Untuk mencapai hidup yang lebih baik (hidup sehat) seseorang harus

bertindak sesuai dengan standar gaya hidup sehat, karena kesehatan merupakan
kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan kebutuhan pokok
manusia disamping kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, setiap individu harus

22

menjaga kebugaran jasmaninya guna dapat menjalankan dan meningkatkan


kualitas hidup yang efektif dalam melakukan aktivitas gerak dan menyelesaikan
tugas-tugas dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sasaran dan tujuan kebugaran
jasmani Kosasih (1993:22) mengungkapkan bahwa ada tiga sasaran dan tujuan
dari kebugaran jasmani yaitu sebagai berikut:

a. Golongan yang dihubungkan dengan pekerjaan


- Kebugarn jasmani bagi pelajar dan mahasiswa bertujuan untuk
mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar
- Kebugaran jasmani bagi olahragawan bertujuan untuk
meningkatkan prestasi.
- Kebugaran jasmani bagi karyawan, pegawai, petani, bertujuan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Kebugaran jasmani bagi angkatan bersenjata bertujuan untuk
meningkatkan daya tahan / tempur.
b. Golongan yang dihubungkan dengan keadaan
- Kebugaran jasmnai bagi penderita cacat bertujuan untuk
rehabilitasi.
- Kebugaran jasmani untuk ibu hamil bertujuan untuk perkembangan
bayi dalam kandungan dan untuk mempersiapkan diri saat
menghadapi kelahiran.
c. Golongan yang dihubungkan dengan usia
- Kebugaran jasmani bagi anak-anak bertujuan untuk menjamin
pertumbuhan dan perkembangan yang baik
- Kebugaran jasmani bagi orang tua bertujuan untuk
mempertahankan kondisi fisik.

Dari uraian diatas penulis dapat menggambarkan bahwa kebugaran


jasmani harus memiliki sasaran dan tujuan yang baik dan tepat karena kebugaran
jasmani dapat memberikan kontribusi yang sangat berharga karena memberikan
inspirasi

bagi

kesejahteraan

hidup

manusia.

Kebugaran

jasmani

dapat

menanamkan gaya hidup aktif sepanjang hayat dan dapat meningkatkan


kesehatan. Sehingga dengan adanya sasaran dan tujuan dari kebugaran jasmani

23

dapat memperjelas kepada siapa saja kebugaran jasmani itu harus diberi dan
dilaksanakan dan untuk hal apa itu dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Sama seperti halnya dengan para atlet yang
memiliki kebugaran jasmani demi untuk mencapai satu prestasi yang diharapkan
sebagai suatu tuntutan.
3.

Komponen Kebugaran Jasmani


Kebugaran jasmani terdiri dari beberapa bagian unsur-unsur yang penting.

Beberapa ahli berpendapat sama mengenai unsur-unsur atau komponen-komponen


tersebut, berikut tabel beberapa pendapat ahli tentang unsur-unsur kebugaran
jasmani:

Tabel 2.1 Pendapat Ahli Terhadap Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani


Daeur dan
Pangraji
(1975:87-88)
- Strength
- Power
- Endurance
- Agility
- Flexibility
- Speed

Lutan (2001:61)
KJ terkait
KJ terkait
kesehatan
ferforma
Kekuatan
- Koordinasi
otot
- Keseimbanga
Daya tahan
n
otot
- Kecepatan
Daya tahan - Agilitas
aerobik
- Power
Flexibilitas - Waktu
rekreasi

Tarigan
(2009:45)

Nurhasan
(1999:82)

- Daya tahan - Kekuatan


jantung paru - Daya tahan
- Kekuatan
otot
- Daya tahan - Daya tahan
otot
cardiovascu
- Kelentukan
lar
- Kelentukan

Giriwijoyo
(2007:105)
- Endurance
- Biological
function
- Body
composition
- Muscle
strength
- Muscle
explosive
power
- Muscle
endurance
- Speed
- Agility
- Flexibility
- Reaction
time
- Coordination
- Balance

24

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menggambarkan secara


garis

besar

unsur-unsur

kebugaran

jasmani

yang

dapat

ditingkatkan

kemampuannya dan mendukung terhadap kualitas individu adalah sebagai


berikut:
a. Koordinasi (Coordination) adalah kemampuan untuk melakukan gerak dengan
tepat dan efisien. Koordinasi ini merupakan hubungan harmonis beberapa
faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinatif menjadi dasar
yang baik bagi kemampuan belajar yang bersifat sensorik motorik. Makin baik
tingkat koordinasi seseorang akan makin cepat dan efektif pula gerakannya,
karena gerak koordinasi ini sangat diperlukan dalam kegiatan beraktivitas
olahraga sehari-hari.
b. Keseimbangan (Balance) merupakan kemampuan mempertahankan sikap dan
posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan.
Kemampuan untuk mempertahankan ini dipengaruhi oleh faktor visual,
vestibular dan proprioseptif. Keseimbangan merupakan komponen kebugaran
jasmani

yang

diperlukan

oleh

masyarakat

adalah

untuk

mampu

mempertahankan stabilitas posisi tubuh baik dalam keadaan diam maupun


bergerak.
c. Kecepatan (Speed) merupakan kemampuan berpindah dari satu tempat
ketempat lain dalam waktu paling singkat. Kecepatan bersifat lokomotor dan
gerakannya bersifat siklik artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulangulang seperti lari atau kecepatan gerak bagian tubuh. Harsono (1988)

25

menjelaskan bahwa kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakangerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Kecepatan ini penting bagi peningkatan kebugaran jasmani.
d. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi
tubuh dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya.
Kelincahan merupakan komponen kebugaran jasmani yang harus dimiliki.
Tanpa kelincahan dalam bermain sepakbola maka kita akan bisa tertinggal oleh
pemain lawan. Kelincahan merupakan latihan prioritas dalam latihan bermain
sepakbola.
e. Power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan gaya
otot maksimum dengan kecepatan maksimum. Tarigan (2009:51) menjelaskan
bahwa: Kekuatan memiliki dua definisi yaitu secara fisiologi. Kekuatan
adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali
kontraksi secara maksimal melawan tahanan / beban. Dan secara mekanisme
kekuatan didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot
atau sekelompok otot dalam satu kali kontraksi maksimal. Power sangat
penting dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif khusus dalam
cabang olahraga sepakbola. Harsono (1988) Power merupakan perpaduan atau
gabungan dari faktor strength dan speed.
f. Waktu reaksi (Reaction time) adalah waktu yang dibutuhkan antara mulai
adanya rangsangan sampai terjadinya respon atau gerakan. Seperti halnya
komponen kebugaran jasmani lainnya kecepatan atau waktu reaksi sangat
diperlukan dalam olahraga sepakbola, oleh sebab itu waktu reaksi harus dilatih.

26

4.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani


Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kebugaran jasmani,

Lutan (2001:61), menjelaskan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi


kebugaran jasmani, di antaranya sebagai berikut: 1). Keteraturan berlatih dengan
intensitas kegiatan yang cukup berat, 2). Faktor genetika, dan 3). Kecukupan
gizi. Sedangkan menurut Irianto (2004:22) mengemukakan bahwa kebugaran
jasmani seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor latihan, biologis,
psikologis, lingkungan, fisical dan motivasi.
Dari ke dua pendapat para ahli terdapat beberapa persamaan faktor-faktor
yang mempengaruhi kebugaran jasmani antara lain: faktor biologis, faktor
psikologis, faktor lingkungan, faktor fisikal, faktor motivasi, dan faktor latihan.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap
tingkat kebugaran jasmani seseorang. Pertumbuhan jasmani seseorang akan sangat
berbeda meskipun berada dalam kelompok umur kronologi yang sama, perubahan
hormonal yang cepat akan mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas yang
memerlukan energi dan kekuatan otot, tentunya mempengaruhi terhadap
pertumbuhan jasmani yang meningkatkan kebugaran jasmaninya.
b. Faktor psikologis
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keterlibatan seseorang ditinjau
dari faktor psikologis. Beberapa faktor tersebut adalah:

27

1. Pengetahuan tentang bagaimana berlatih


2. Hambatan terhadap aktivitas jasmani
3. Rasa percaya diri dapat melakukan kegiatan
c. Faktor lingkungan
Lingkungan sosial seseorang, juga berpengaruh dalam pembentukan
kebiasaan hidup aktif. Komponen utama dalam lingkungan sosial seseorang
adalah orang tua dan keluarga. Orangtua dan keluarga memberikan pengaruh
besar terhadap keikut sertaan seseorang dalam aktivitas jasmani. Selain memberi
dorongan, orangtua juga menjadi modal bagi seseorang untuk ikuta ktif meniru
orangtuanya. Media masa merupakan sumber kekuatan yang tersembunyi, tetapi
juga besar dalam mempengaruhi kesadaran dan sikap. Adegan kegiatan jasmani
yang ada di Tv merupakan inspirasi yang membangkitkan motivasi seseorang.
d. Faktor Fisikal
Faktor fisikal seperti keadaan tempat tinggal dan kondisi lingkungan juga
mempengaruhi kegiatan yang dilakukan. Seseorang yang tinggal di sekitar sarana
olahraga atau lapangan olahraga biasanya mudah sekali terkena pengaruh untuk
ikut aktif melakukan aktivitas olahraga.
e. Faktor Motivasi
Motivasi mengacu kepada faktor-faktor dan proses-proses yang bermaksud
untuk mendorong seseorang melakukan suatu perubahan yang ingin dicapainya.
Karena ada dorongan yang ikut timbul dalam dirinya sendiri untuk meningkatkan
kebugaran jasmaninya, maka aktivitas jasmani dilakukannya sebagai kegiatan
rutin yang dijadikan kebutuhan dalam hidupnya.

28

f. Faktor latihan
Dengan melakukan latihan / olahraga secara teratur, maka akan
menghasilkan kondisi fisik yang baik sehingga aktivitas fisik dan tugas sehari-hari
akan dapat dilaksanakan dengan baik.

5.

Manfaat Kebugaran Jasmani Bagi Atlet Sepakbola


Dengan adanya kebugaran jasmani dalam diri seseorang maka akan

membuat orang tersebut bisa melakukan segala aktivitas yang dikehendaki seperti
bekerja, bermain, berolahraga dan lain-lain. Oleh karena itu kebugaran jasmani
sangat penting bagi kehidupan manusia.
Pendapat lain yang membahas tentang manfaat memelihara kebugaran
jasmani secara psikologis dengan cara berolahraga yaitu dari Wynder yang dikutip
oleh Ichsan (1988:64) adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menimbulkan rasa segar dan enak dalam diri masing-masing


Menimbulkan rasa tenang dan rilex terhadap otot
Mengurangi rasa tertekan (mental depression)
Menimbulkan enak tidur
Meningkatkan stamina dan mengurangi rasa lelah
Penampilan yang serasi, karena tubuh yang kekar dan tidak berlemak
Meningkatkan rasa percaya diri, celah dan meningkatkan daya seksual
Meningkatkan motivasi kebiasaan hidup sehat, meliputi kebiasaan makan
teratur, dan tidak mau merokok dan minum alkohol
9. Meningkatkan rasa persaudaraan dengan teman-teman berlatih
10. Meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja dan mengurangi
kemalesan kerja
11. Menghambat kelemahan fisik, seperti rasa lemah, kurang gairah dan tidak
lewes.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan tubuh yang bugar,
sehingga seseorang yang memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik akan
memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan tugas-tugas yang

29

berhubungan dengan fisik yang diberikan kepadanya. Selain itu orang yang bugar
tentu akan memiliki kemampuan recovery (pulih asal) dalam waktu yang relatif
singkat bila dibandingkan dengan orang yang tidak bugar.

B. Permainan Sepakbola
1.

Pengertian Sepakbola
Sepakbola merupakan salah satu permainan olahraga beregu yang paling

popular di seluruh penjuru dunia ini. Berbagai kalangan, berbagai usia, maupun
status sosial dapat menikamati permainan ini. Baik untuk memainkannya maupun
sekedar menikmati kelangsungan pertandingan dan perkembangannya. Sepakbola
sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat di seluruh penjuru dunia.
Keberadannya membawa perubahan dalam segi-segi kehidupan masyarakat.
Sepakbola dapat dijadikan sebuah hobi, profesi, juga rekreasi. Apalagi di zaman
moderen seperti sekarang ini, sepakbola bukan hanya sekedar olahraga biasa
sepakbola juga merupakan sebuah fashion (gaya hidup).
Tarigan (2001: 1) mengemukakan bahwa:

Sepakbola merupakan permainan beregu yang paling popular didunia


dan bahkan telah menjadi permainan nasional bagi setiap negara di Eropa,
Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada saat ini melalui masa yang
tidak begitu lama permainan itu kian digemari di Amerika Serikat (AS).
Selain karena ciri-cirinya yang memberikan kesan peran bagi pemain untuk
memperagakan keterampilannya dengan leluasa, disertai peraturan dan
unsur-unsur cabang olahraga. Sepakbola terutama di Amerika / Eropa
berkembang karena faktor pengelolaan organisasi yang sangat maju.

30

Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok


berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang
kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan
karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

Sucipto, et al. (2000: 7) mendefinisikan sepakbola sebagai berikut :

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari


sebelas pemain dengan seorang penjaga gawang, yang dimainkan dengan
menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan
lengannya didaerah tendangan hukumannya.

Permainan beregu dimaksudkan disini adalah permainan sepakbola


merupakan permaianan yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim maksimal
memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-kadang
ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam
sebuah tim (biasanya delapan).
Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan
atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya.
Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan
tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh
menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku
ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk
mengembalikan bola ke dalam permainan.
Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat
digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum

31

digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurang efektifan,


perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah
pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh
kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
Sepakbola menjadi semakin seru karena tujuan permaianannya yang
bertarung habis-habisan agar satu dari dua tim yang dalam pertandingan tersebut
dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.
Dalam situs online Wikipedia Indonesia dijelaskan bahwa tujuan
sepakbola adalah dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung
untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (mencetak gol). Tim
yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka
waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya
seri, akan diadakan pertambahan waktu 2 x 15 menit dan apabila dalam
pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti, yang setiap
timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah
gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa
ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain
(kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka
selama masih dalam permainan.
Di Indonesia sendiri sesuai dengan situs online resmi Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia (PSSI), pada awalnya olahraga sepak bola dibawa oleh para
penjajah dan terus berkembang ke seluruh pelosok tanah air. Kemudian atas
prakarsa seseorang yang bernama Ir. Suratin pada saat itu berdirilah suatu induk

32

organisasi olahraga yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan


sepakbola. Organisasi tersebut berdiri pada tanggal 19 April 1930 dan diberi nama
singkatan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Kemudian pada tanggal
24 Juli 1992 PSSI diterima sebagai salah satu anggota FIFA (Federation
International the Foot Ball Association). FIFA adalah Federasi sepakbola
Internasional yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan sepakbola.
Dengan berdirinya PSSI serta terdaftar dalam keanggotaan FIFA, perkembangan
olahraga sepakbola di Indonesia bertambah maju, hingga sekarang PSSI telah
banyak mencatat prestasi yang cukup membanggakan bagi kancah persepakbolaan
di tanah air baik itu di tingkat dunia maupun di kawasan Asia sendiri.
Dalam mata pelajaran peididikan jasmani, sepakbola juga dijadikan sarana
kegiatan belajar dan mengajar agar siswa mampu memenuhi tujuan pendidikan
yang secara umum mencakup tiga aspek. afektif, kognitif dan psikomotorik.
Afektif yakni yang berkaitan dengan sikap, moral, etika, akhlak,
manajemen emosi, dan lain-lain. Dalam pembelajaran sepakbola diharapkan
mampu menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat, dan percaya diri siswa
Kognitif yakni yang berkaitan dengan aspek pemikiran, transfer ilmu,
logika, analisis dan lain-lain. Dalam pembelajaran sepakbola diharapkan mampu
menumbuhkan pemikiran-pemikiran positif serta pengetahuan umum yang akan
menambah kematangan siswa dalam menganalisis suatu masalah.
Sedangkan Psikomotorik adalah yang berkaitan dengan praktek atau
aplikasi apa yang sudah diperolehnya melalui jalur kognitif. Dalam pembelajaran

33

sepakbola, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman gerak yang baik dan
benar, tidak terjadi kesalahan gerak yang tidak sesuai dengan fungsi anatomi
tubuh, sehingga jasmani siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain harus
menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Pemain yang memiliki teknik dasar
yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Sepakbola
adalah permainan yang membutuhkan kemampuan individu disamping kerja sama
kelompok. Untuk itu seorang pemain sepakbola diwajibkan menguasai teknik,
skill dan fisik yang baik agar dapat bermain dengan baik dalam suatu
pertandingan.
Setiap cabang olahraga pasti memiliki tujuan dari permainannya.
Begitupun dengan sepakbola yang mana tujuannya utamanya adalah agar bisa
memasukkan bola sebanyak-banyaknya dan menjaga gawang sendiri agar tidak
kemasukkan bola oleh lawan. Dalam hal cabang olahraga ini dibutuhkan kerja
sama antar pemain. Sebuah tim dikatakan menang apabila jumlah memasukkan
bola ke gawang lawan lebih banyak.
Tujuan dari permainan diatas hanya merupakan tujuan sementara saja, atau
tujuan antara dari permainan sepakbola. Berdasarkan Sucipto (2000:8) bahwa:
Tujuan utama dari permainan sepakbola adalah salah satu mediator untuk
mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur dan sportif.
Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan
tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition),

kerja sama

34

(cooperation), interaksi sosial (social interaction) dan pendidikan moral (moral


education).
Untuk mencapai tujuan permainan berupa menciptakan gol ke gawang
lawan, maka diperlukan strategi yang mesti dijalankan dalam pertandingan
sepakbola, seperti:
Menciptakan agar pertahanan terbuka. Untuk menciptakan daerah pertahanan
terbuka, salah satunya yaitu dengan gerakan tipuan atau pura-pura (body
feinting), pemain mau lari ke kanan, padahal akhirnya lari ke kiri. Gerakan
pura-pura atau tipuan seperti ini memerlukan kemampuan mengubah arah
(agilitas) dengan cepat.
Menjaga wilayah dan resposisi untuk bertahan. Untuk mempertahankan
wilayahnya, pemain bertahan berupaya mengurangi atau memperkecil daerah
pertahanan yang terbuka dari ancaman lawan. Salah satunya yaitu dapat
dilakukan dengan cara penjagaan yang ketat di daerah pertahanan, dengan
demikian ruang gerak lawan amat sempit untuk menduduki daerah pertahan
Menjaga dan menghambat gerak lawan. Menjaga lawan semata-mata hanya
untuk membebaskan daerah pertahanan, akan tetapi untuk memperkecil ruang
gerak lawan. Hal ini dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan cara men
joky setiap lawan yang berada didaerah pertahanan.
Memindahkan obyek pada daerah yang menguntungkan. Passing yang akurat
pada daerah yang menguntungkan akan memberikan peluang untuk
terciptanya gol. Pada umumnya gol terjadi berawal dari umpan-umpan yang
akurat (memindahkan obyek atau bola tepat ke daerah yang menguntungkan).

35

Berkomunikasi dengan teman. Untuk melancarkan strategi kita dapat


berkomunikasi dengan teman sepermainan. Misalnya untuk menciptakan
perangkap off-side, kita bicara up (naik) pada teman sepermainan, yang
maksudnya semua pemain naik pada saat yang tepat.
Sucipto at All (2000:17) mengungkapkan: ... pemain yang memiliki
teknik dasar yang baik, pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola
dengan baik pula. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain
sepakbola, yaitu menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring
(dribbling), menyundul (heading), lemparan kedalam (throw-in) dan menjaga
gawang (goal keeping).

2.

Teknik Bermain Sepakbola


Sekarang ini hampir seluruh cabang olahraga menuntut kemampuan dasar

yang tinggi dan keterampilan teknik yang juga tinggi diantaranya yaitu cabang
olahraga sepakbola, bulutangkis, tenis atau bola volley, dengan sendirinya semua
cabang olahraga ini memerlukan latihan peningkatan kemampuan dasar (latihan
fisik) dan latihan peningkatan keterampilan teknik (latihan teknik) secara
bersamaan dalam jangka waktu yang telah disediakan.
Keterampilan teknik disini dimaksudkan adalah keterampilan teknik
seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan mulai dari gerakan yang termudah
sampai pada gerakan yang tersulit sekalipun termasuk gerakan-gerakan inti atau
khas dalam cabang olahraga tersebut. Menurut Giriwijoyo (2007:321)
keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang

36

secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga
tersebut. Oleh karena itu keterampilan teknik yang tinggi merupakan
kemampuan gerak yang menjadi ciri suatu cabang olahraga.
Untuk bisa mendapatkan keterampilan teknik maka seorang atlet
membutuhkan latihan. Latihan merupakan upaya sadar yang dilakukan secara
berkala dan sistematis.
Ciri dasar keterampilan teknik mutu tinggi ialah ketepatan dan kecermatan
gerakan dan atau hasil gerakan. Contohnya ketepatan dan kecermatan gerakan
pada saat olahraga sepakbola, misalnya pada gerakan akan memasukan bola ke
gawang lawan, atlet dituntut dapat mengukur seberapa kuat dia harus menendang
dengan akurasi jarak, waktu akurasi derajat dari tempat dia berdiri sehingga bola
akan tepat masuk ke sasaran dengan teknik yang dia miliki.
Kemiskinan

penguasaan

gerakan-gerakan

atau

teknik-teknik

akan

menjadikan banyak gerakan yang tidak efisien dan tidak akurat, pola permainan
kurang bervariasi, sehingga permainan mudah dibaca oleh lawan. Oleh karena itu
penampilan mutu tinggi suatu cabang olahraga ialah penguasaan sebanyak
mungkin gerakan-gerakan cabang olahraga tersebut.
Latihan sangat ditekankan dalam pengembangan keterampilan teknik.
Menurut Giriwijoyo (2007:327), latihan memiliki tiga tujuan yaitu:

1. Sasaran I (S-1)
2. Sasaran II (S-2)
3. Sasaran III (S-3)

: ketepatan + kecermatan
: ketepatan + kecermatan + kecepatan
: ketepatan + kecermatan + kecepatan + tipuan

37

Oleh karena itu maka gerakan-gerakan yang sedang dipelajari harus dicoba
dan diulang berkali-kali atau dilatih sampai akhirnya menjadi hafal atau dalam
istilah lainnya berubah menjadi reflex bersyarat.
Faktor umur tidak akan menjadi suatu hambatan karena keterampilan
(skill) untuk memainkan suatu cabang olahraga adalah murni hasil pelatihan, dan
telah dibuktikan oleh Giriwijoyo pada penelitiannya kepada cabang olahraga
bulutangkis.
Selain dari latihan yang harus dilakukan secara berkala, ada hal lain yang
dapat menunjang seorang atlet mempelajari suatu gerakan yaitu kemampuan
dalam motor educability. Motor educability adalah kemampuan seseorang untuk
mempelajari gerakan yang baru (new motor skill) (Nurhasan, 2000:108).
Kemampuan dalam motor educability merupakan kemampuan potensial yang
menunjukan cepat tidaknya atau mudah tidaknya seseorang menguasai suatu
keterampilan gerak yang baru. Dengan kata lain dapat dinyatakan, kian tinggi
tingkat motor educability seseorang maka kian mudah dan cepat seseorang
menguasai suatu keterampilan.
Beberapa teknik dasar permainan sepakbola yang digunakan dalam tes
keterampilan sepakbola hasil modifikasi dari Vernon A. Crew antara lain:

a.

Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola

yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,
akan dapat bermain dengan efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk

38

mengumpan (passing), menendang ke gawang (shooting at the goal), dan


menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).
Menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

Menendang dengan kaki bagian dalam


Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan
untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerakan menendang
dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
1.

Badan menghadap sasaran dibelakang bola.

2.

Kaki tumpu berada disamping bola + 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran,
lutut sedikit di tekuk.

3.

Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai


bola.

4.

Perkenaan kaki pada bola tepat pada kaki bagian dalam dan tepat di tengahtengah bola.

5.

Pergelangan kaki ditegakkan pada saat mengenai bola.

6.

Gerak lanjutan kaki tendang diangkat menghadap sasaran.

7.

Pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalannya bola terhadap


sasaran.

8.

Kedua lengan terbuka di samping badan

Menendang dengan kaki bagian luar

39

Pada umumnya teknik menendang bola dengan kaki bagian luar digunakan
untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang
dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu di samping belakang bola, ujung
kaki bagian luar menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.

2.

Kaki ditendang berada dibelakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke


dalam.

3.

Kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan sehingga mengenai


bola.

4.

Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat
pada tengah-tengah bola, pada saat perkenaan dengan bola pergelangan kaki
ditegangkan.

5.

Gerak lanjut kaki tendang diangkat serong + 45 menghadap sasaran.

6.

Pandangan ke arah bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

7.

Kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan di samping badan.

Menendang dengan punggung kaki


Pada umumnya menendnag dengan punggung kaki digunakan untuk
menembak ke gawang (shooting at the goal). Analisis gerakan menendang dengan
punggung kaki adalah sebagai berikut:
1.

Badan dibelakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di


samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit di
tekuk.

40

2.

Kaki tendang berada dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap ke


depan / sasaran.

3.

Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai


bola.

4.

Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada
tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki
ditegakkan.

5.

Gerak lanjut kaki tendangan diarahkan dan diangkat ke arah sasaran.

6.

Pandangan mengikuti jalannya bola dan ke sasaran.

Menendang dengan punggung kaki bagian dalam


Pada umumnya menendang dengan punggung kaki bagian dalam
digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak
menendang dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong + 40 dari garis lurus
bola, kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola _+ 30 cm dengan
ujung kaki membuat sudut 40 dengan garis lurus bola.

2.

Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong + 40 ke


arah luar. Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga
mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat di punggung kaki bagian
dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola,
pergelangan kaki ditegakkan.

3.

Gerak lanjutan kaki tendang diangkat dan diarahkan ke depan.

4.

Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

41

5.

Lengan dibuka berada disamping badan sebagai keseimbangan.

b.

Menghentikan Bola (Stopping)


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan

sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.


Tujuan menhentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya
digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki
yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki
bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.

Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam


Menghentikan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola
di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki bagian
dalam adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan segaris dengan datangnya bola.

2.

Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk.

3.

Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki


dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola.

4.

Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam / mata kaki.

5.

Kaki penghenti mengikuti arah bola.

42

6.

Kaki penghenti bersama bola berhenti di bawah badan (terkuasai).

7.

Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti.

8.

Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

Menghentikan bola dengan kaki bagian luar


Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan

untuk menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah,


dan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan bola dengan kaki
bagian luar adalah sebagai berikut.
1.

Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2.

Kaki tumpu berada di samping _+ 30 cm dari garis datangnya bola dengan


lutut sedikit ditekuk.

3.

Kaki penghenti diangkat sedikit dengan permukaan kaki bagian luar


dijulurkan ke depan menjemput datangnya bola.

4.

Bola menyentuh kaki persis di permukaan kaki bagian luar.

5.

Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai
berada di bawah badan / terkuasai.

6.

Posisi lengan berada disamping badan untuk menjaga keseimbangan.

Menghentikan bola dengan punggung kaki


Menghentikan bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan

untuk menghentikan bola di udara sampai setinggi paha. Analisis menghentikan


bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

43

1.

Posisi badan menghadap datangnya bola.

2.

Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm dari garis datangnya bola dengan


lutut sedikit di tekuk.

3.

Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan ke depan menjemput


datangnya bola.

4.

Bola menyentuh kaki persis di punggung kaki.

5.

Pada saat kaki menyentuh bola, kaki penghenti mengikuti arah bola sampai
berhenti di bawah badan/terkuasai.

6.

Posisi lengan berada disamping badan untuk menjaga keseimbangan.

Menghentikan bola dengan telapak kaki


Menghentikan bola dengan telapak kaki pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola pantul dari tanah. Analisisnya menghentikan bola dengan


telapak kaki adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola.

2.

Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm dari garis datangnya dan lutut di


tekuk sedikit.

3.

Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki dijulurkan menghadap


ke sasaran.

4.

Pada saat bola masuk ke kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti
di depan badan.

5.

Pandangan mengikuti arah bola sampai berhenti.

6.

Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

44

Menghentikan bola dengan paha


Menghentikan bola dengan paha pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola di udara sampai setinggi. Analisisnya menghentikan bola


dengan paha adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2.

Kaki tumpu berada di samping _+ 15 cm, dari garis datangnya bola dan lutut
sedikit ditekuk.

3.

Paha diangkat tegak lurus dengan badan dan lutut ditekuk tegak lurus dengan
paha.

4.

Pada saat bola mengenai paha, paha direndahkan mengikuti arah bola.

5.

Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal
paha.

6.

Pandangan mengikuti arah bola sampai bola berhenti di depan badan dan
kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

Menghentikan bola dengan dada


Menghentikan bola dengan dada pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola di udara sampai setinggi dada. Analisisnya menghentikan bola


dengan dada adalah sebagai berikut:
1.

Posisi badan menghadap ke datangnya bola.

2.

Kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk.

3.

Dada dibusungkan ke depan menghadap ke datangnya bola.

4.

Pada saat bola mengenai dada, badan dilentingkan mengikuti arah bola.

45

5.

Perkenaan bola pada dada tepat pada tengah-tengah dada.

6.

Pandangan mengikuti bola sampai bola berada di depan badan.

7.

Kedua lengan dibuka di samping badan menjaga keseimbangan.

c.

Menggiring Bola (Dribbling)


Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karena itu di bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring
bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan
menggiring bola yang baik, seperti Diago Armando Maradona dari Argentina.

Menggiring bola dengan kaki bagian dalam


Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan

untuk melewati / mengecoh lawan. Analisisnya menggiring bola dengan kaki


bagian dalam adalah sebagai berikut:
1.

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.

2.

Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan ke depan.

3.

Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh / didorong


bergulir ke depan.

4.

Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki, dengan demikian bola tetap
dikuasai.

46

5.

Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.

6.

Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya
melihat situasi lapangan.

7.

Kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Menggiring bola dengan kaki bagian luar


Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk

melewati / mengecoh lawan. Analisis menggiring bola dengan kaki bagian luar
adalah sebagai berikut:
1.

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan


punggung kaki bagian luar.

2.

Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh/ mendorong bola


bergulir ke depan.

3.

Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

4.

Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai.

5.

Kedua lutut sedikit ditekuk agar mudah untuk menguasai bola.

6.

Pada saat kaki menyentuh bola pandangan ke arah bola, slenajutnya melihat
situasi.

7.

Kedua lengan menjaga keseimbangan di smping badan.

Menggiring bola dengan punggung kaki

47

Menggirng bola dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk


mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki lainnya.
Analisis menggiring bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:
1.

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang dengan


punggung kaki.

2.

Kaki yang digunakan menggiring bola hanya menyentuh / mendorong bola


tanpa terlebih dahulu ditarik ke belakang dan diayun ke depan.

3.

Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola.

4.

Pandangan melihat bola pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan
kedua lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

d. Menyundul Bola (Heading)


Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan
mnyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak
gol, dan untuk menjatuhkan serangan lawan / membbuang bola. Ditinjau dari
posisi tubuhnya, menyundul bola dapat dilakukan sambil berdiri, melompat, dan
sambil meloncat. Banyak gol tercipta dalam permainan sepakbola dari hasil
sundulan kepala.

Menyundul bola sambil berdiri


Menyundul bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan manakala

datangnya bola maksimal setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri
adalah sebagai berikut:

48

1.

Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau salah satu kaki maju
ke depan dan menghadap sasaran.

2.

Kedua lutut sedikit ditekuk.

3.

Lentingkan badan ke belakang, pandangan diarahkan ke datangnya bola, dan


dagu merapat dengan leher.

4.

Dengan gerakan bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul, dan kedua


lutut diluruskan, badan dilecutkan ke depan sehingga dahi mengenai bola.

5.

Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, sehingga berat badan berada di


depan dan menghadap sasaran.

6.

Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan.

7.

Kedua lengan menjaga keseimbangan.

Menyundul bola sambil meloncat / melompat


Menyundul bola sambil meloncat / melompat pada umumnya dilakukan

manakala datangnya bola diluar jangkauan, baik secara vertikal maupun secara
horisontal. Analisi menyundul bola sambil meloncat / melompat adalah sebagai
berikut:
1.

Meloncat / melompat sesuai datangnya bola.

2.

Pada saat mencapai titik tertinggi/terjauh, badan dilentingkan, otot-otot leher


dikontraksikan, pandangan ke sasaran dan dagu merapat dengan leher.

3.

Dengan gerak bersamaan otot-otot perut, dorongan panggul, dan dorongan


badan ke depan sehingga dahi mengenai bola.

49

4.

Badan dicondongkan ke depan dan mendarat dengan kedua kaki secara


eksplosif.

C. Bentuk Latihan Untuk Meningkatkan Kebugaran Jasmani


Membangun kebugaran jasmani tidak dapat dilakukan secara instan
diperlukan program latihan yang sesuai dengan tujuan dan kondisi peserta latihan.
Latihan yang disusun berdasarkan konsep periodisasi dan prinsip-prinsip latihan.
Menjaga kebugaran dengan meningkatkan kebugaran adalah dua hal yang
berbeda. Intensitas dan beban latihan akan berbeda satu sama lain.
Untuk meningkatkan kebugaran tubuh dibutuhkan disiplin yang ketat
terhadap implementasi prinsip-prinsip latihan . Harsono (2004:9) menyatakan
beberapa prinsip latihan yang harus dipahami pelatih adalah prinsip beban lebih,
Prinsip individualisasi, Densitas latihan, prinsip kembali ke asal, prinsip
spesifik,Perkembangan multilateral, prinsip pulih asal, variasi, intensitas, valume
latihan, asas overkompensasi dan IPTEK.
Bentuk latihan disesuaikan dengan peserta latihan. Untuk menjaga kebugaran
tubuh latihan dapat dilakukan denga intensitas dan volume latihan yang sedang.
Namun utuk meningkatkan kebugaran volume dan intensitas nya akan lebih
meningkat.
Pada cabang sepakbola tingkat kebugaran jasmani yang dibutuhkan akan
lebih tinggi dibandingkan olahraga dengan durasi yang lebih pendek karena
seperti ditegaskan oleh harsono (2004: 46) :

50

Karena selain daya tahan aerobic, kelentukan dan kekuatan otot juga
diperlukan daya tahan anaerobic (stamina), kecepatan, kelincahan, power, daya
tahan otot, latihan yang diberikan ditahap perkembangan 2 dan 3 yaitu latihan
fisik khususu, kekuatan spesifik, daya tahan kekuatan dan latihan pemeliharaan
kekuatan spesifik , daya tahan kekuatan.

Beberapa contoh laihan yang dapat dilakukan untuk menjaga atau


meningkatkan kebugaran adalah lari selama 15 menit dengan target jarak
tempuh maksimal dan meningkat atau latihan angkat beban dengan tingkat
beban sedang dengan penekanan pada repetisi gerakan angkat beban.
D. Hubungan Kebugaran Jasmani Dengan Keterampilan Teknik Atlet
Sepakbola
Kebugaran jasmani yang baik akan membuat seorang atlet memiliki
kesempatan mengikuti latihan-latihan yang dibebankan. Kesempatan mengikuti
latihan akan mendorong tubuh menjadi lebih cepat bereaksi dalam bergerak,
mahir dengan otomatisasi gerak yang cepat. Menguasai teknik-teknik dasar
dengan sempurna bukan persoalan mudah. Dibutuhkan pola-pola latihan dengan
kesulitan bertahap dan waktu yang lama. Selain itu hambatan yang ditemui
beragam mulai dari cedera akibat latihan, kelelahan, atau waktu latihan yang
terbatas dan kurang serta tingkat kesulitan yang tinggi.
Keterampilan teknik diasah dan dilatih agar terampil. Atlet yang tidak
melatih diri baik melalui program latihan yang dicanangkan atau berdasarkan
inisiatif sendiri akan tertinggal karena tubuh cenderung kembali menjadi lebih
kaku, lebih berat dan reflek gerakan menjadi berkurang. Untuk mengembalikan
keterampilan dan kemampuan teknik dalam sepakbola seoranng atlet harus
kembali mengikuti program latihan dan melatih diri. Tahap pertama adalah

51

mengembalikan kebugaran tubuh setelah bugar dan dianggap mampu mengikuti


latihan dalam waktu yang relatif lama tanpa kelelahan maka seorang atlet akan
berlatih, memperbaiki gerakan, meningkatkan otomatisasi gerak kembali. Latihan
ini hanya dapat diikuti oleh seorang dengan tingkat kebugaran tinggi.
Harsono menegaskan (2004:10) bahwa: kalau kita berhenti berlatih ,
tubuh kita akan kembali ke keadaan semula atau kondisinya tidak meningkat,
daya tahan otot akan menurun setelah dua minggu atlet tida berlatih. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang atlet dituntut agar terus
berlatih teknik dan meningkatkan beban latihan secara berkelanjutan tanpa
kelelahan dalam waktu yang relatif lebih lama sehingga tetap mampu mengasah
keterampilan teknik dasar sepakbola yang dimiliki.
Giriwijoyo (1999:31) menjelaskan bahwa:

Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani akan bermanfaat


bagi kemampuan fungsi organ tubuh seperti: lebih mampu dan lebih tahan
dalam gerak atau kerja, tidak mudah lelah, cepat pulih dari kesehatan,
berkurangnya resiko terserang penyakit non infeksi, seperti penyakit
jantung dan pembuluh darah.

Seseorang dengan tingkat kebugaran yang baik akan mampu melakukan


latihan teknik-teknik dasar dalam sepakbola secara konsisten dan bertahap. Tahap
dimulai dari tingkat gerakan mudah sampai dengan latihan pada teknik-teknik
tinggi. Menurut Kusmaedi dan husdarta (2004:56) bahwa: Latihan yang
terprogram tersebut harus dilakukan secara cermat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan pertumbuhannya. Kebugaran akan meningkatkan kemampuan
berlatih lebih lama sehingga tubuh memiliki kemampuan untuk bereaksi cepat,

52

otomatisasi gerakan tubuh dengan daya reflex yang cepat selain itu
pengembangan keterampilan menjadi lebih maksimal. Kebugaran jasmani yang
dimiliki memberikan kesempatan bagi seeorang untuk melatih diri dengan teknikteknik dasar sehingga keterampilan yang dimiliki dapat bertahan lebih lama.
Kebugaran jasmani akan memperlambat penurunan dalam bereaksi dan bergerak
dalam keterampilan dasar sepakbola akibat bertambahnya usia.
Seseorang dengan kemampuan berlatih dengan kemampuan yang lama
memiliki reaksi yang lebih cepat pada satu atau beberapa rangsangan gerak.
Mahendra (2007:63) menegaskan bahwa: Faktor yang menentukan cepat atau
lambatnya reaksi ternyata adalah faktor latihan. Dihubungkan dengan kebugaran
tubuh maka seorang yang mampu berlatih lama akan mampu meningkatkan
kemampuan reaksi bergeraknya.
Harsono (1982:100) menjelaskan bahwa: Ada empat aspek latihan yang
perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu, latihan fisik, teknik,
taktik dan latihan mental. Dari keempat aspek tersebut, salah satu faktor yang
mempengaruhi prestasi adalah aspek fisik yang hubungannya sangat erat dengan
kebugaran jasmani dan aspek keterampilan teknik.
Salah satu prinsip latihan seperti dinyatakan Harsono (2004:9) yaitu
prinsip beban lebih. Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang diberikan
kepada atlet haruslah secara periodik dan progresif ditingkatkan. Jika beban
latihan ditambah dan seorang atlet mampu mengikutinya dengan baik maka
perkembangan keterampilannya akan meningkat secara progresif. Seorang atlet
sepakbola dituntut untuk mengikuti hari-hari latihan dengan beban berat, teknik

53

gerakan yang semakin tinggi dengan variasi gerakan beragam atau menciptakan
teknik baru agar tidak tertinggal dari kemampuan lawan.
Kepadatan latihan teknik dalam sepakbola dirancang agar atlet tidak lelah
secara berlebihan. Di sisi lain atlet dituntut memiliki sejumlah keterampilan dan
gerakan dasar yang sempurna terutama bertanding dengan tim yang lebih baik.
Kebugaran jasmani yang baik akan mempermudah penyusunan rancangan
program dan efisiensi latihan teknik karena istirahat tidak terlalu lama dan atlet
selalu siap berlatih dengan beban yang lebih berat.
Rasa bosan dan jenuh baik terhadap materi latihan maupun suasana kerap
terjadi. Guna menghindari kebosanan maka dirancang suatu variasi latihan baik
dalam bentuk modifikasi alat atau tempat latihan. Seorang atlet yang memiliki
kebugaran akan selalu siap mengikuti latihan teknik dasar dan mampu
mengikutinya dalam waktu yang lama . Kondisi ini membuat tubuh menjadi selalu
dalam kondisi berlatih dan bergerak.
Teknik dalan sepakbola membutuhkan penyempurnaan dan gerakan
koordinasi yang kompleks terutama di lapangan pada saat pertandingan. Volume
latihan dan beban latihan harus ditambah agar atlet mampu melakukan rangkaian
gerak tersebut dengan baik dan kondisi ini hanya dapat diikuti oleh seorang yang
memiliki kebugaran yang baik. Menjaga keseimbangan yang tepat antara latihan
fisik untuk menjaga kebugaran dengan teknik sesuai dengan kebutuhan yang
diharapkan adalah sebuah keharusan sebagai atlet sepakbola.
Metodologi latihan gerakan teknik dasar dalam sepakbola sangat spesifik
seperti ditegaskan Harsono (2004:64 ) bahwa : Sepakbola, meskipun sistem

54

energinya dominan aerobic, namun jangan lupa bahwa anaerobic alattacid perlu di
latih karena penting dalam adegan menerobos dengan cepat ke daerah lawan.
Tuntutan untuk melatih anaerobic alattacid adalah keharusan dan hanya dapat
dilakukan oleh seorang atlet dengan kebugaran yang baik.
Perkembangan kemampuan fisik dalam melakukan latihan yang lama akan
mempermudah atlet untuk berlatih maksimal, seperti diketahui bahwa
pengetahuan mengenai teknik-teknik dasar sepakbola dilapangan mudah
menyebar dan dipelajari. Hal yang paling membedakan adalah intensitas latihan.
Seorang atlet yang memiliki kebugaran yang baik memiliki kesempatan lebih
awal untuk mempelajari teknik yang baru, berlatih dan menjadi lebih baik.
Kebugaran akan mendorong seseorang berlatih spesialisasi gerakan sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat di lapangan.
Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga
(Satriya et al, 2007: 51). Hal ini menunjukan bahwa kondisi fisik seorang atlet
membutuhkan perlakuan khusus atau latihan untuk mengembalikan atau
meningkatkan kemampuan teknik pada taraf yang dianggap maksimal. Latihan
fisik merupakan fondasi utama bagi latihan teknik, taktik dan mental seperti
diungkapkan oleh Satriya (2007:50) menjelaskan mengenai piramida aspek-aspek
latihan yaitu:

55

MENTAL
TAKTIK
TEKNIK
FISIK

Bagan 1.1
Piramid aspek-aspek latihan

Berdasarkan piramida aspek-aspek latihan bahwa kondisi fisik adalah


factor penggerak manusia yang

diutamakan, karena akan mendukung proses

latihan dan penguasaan kemampuan teknik, mental, dan taktik. Porsi latihan daya
tahan cardiovaskuler sebagai bagian dari aspek fisik diberikan lebih banyak
dibandingkan latihan mental, teknik, dan taktik.
Seorang dengan kemampuan berlatih yang lama dan teratur akan memiliki
fungsi jantung dan paru-paru serta sistem kerja tubuh yang efisien, ditegaskan
Husdarata ( 2011:24) bahwa: Dengan bertambah baiknya sistem kerja tubuh
akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya tahan,
kelentukannya, demikian juga dengan beberapa kemampuan motorik seperti
kecepatan, kelincahan dan koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai