Anda di halaman 1dari 12

KINERJA EXPANDING ADDITIVE BARU UNTUK MENINGKATKAN SHEAR BOND STRENGTH

(Sb) SEMEN PADA KONDISI HTHP

Kelompok 12
Arman Setyawan
Edward Charles G
Semarodin Dani B
M Deni Saputra
Resha Ayu Agustin
Dian Ratnasari
Grace Roben

1201044
1201138
1201125
1201169
1201167
1201163
1201121

Latar Belakang
Selama bertahun-tahun industri kontruksi berusaha keras menghadapi
masalah penyusutan pada semen yang telah mengering. Semen mengalami
penyusutan volume setelah mengering melewati waktu setting-nya. Penurunan ini akan
menyebabkan rekahan pada semen saat terjadinya pengembangan tensile strength.
Semen mengembang dibuat untuk menghadapi masalah penyusutan volume dengan
membuat semen mengembang selama periode kritik ini.

Semen Mengembang (Expanding Cement)


Secara kimia, semen mengembang hampir sama dengan semen portland
biasa, kecuali adanya kandungan material anhydrous kalsium sulfoaluminat
(4cao.3al2o3.So3). Sehingga keuntungan dari adanya semen mengembang akan
menghasilkan ikatan yang lebih baik antara casing dengan semen dan semen dengan
formasi.

Expanding Additive
Pengembangan suatu semen, yaitu penambahan ukuran bagian luar semen, menurut
Danjushevsky (1980) dapat terjadi melalui beberapa proses :
Pada saat suspensi semen masih mampu mengalir, yang diakibatkan efek kontraksi
negatif secara kimiawi, artinya melalui pembentukan hasil hidrat lain yang akan
menambah volume, seperti terlepasnya garam-garam saat kristalisasi pada
temperatur tinggi.
Pada saat semen mengeras melalui kristal asing seperti CaO, MgO dan CaSO4
dalam matriks semen.
Masuknya fluida formasi ke dalam kolom semen.

Bahan- Bahan Penelitian


Bahan-bahan yang digunakan antara lain :
Semen klasifikasi API Kelas G produksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa.
Bubuk additive Silika produksi PT. Halliburton Indonesia.
Bubuk additive MgO dan CaO murni yang telah dibakar pada temperatur 1000 dan
1400 oC selama 2 jam, kemudian digiling dengan kehalusan 2800 3200 cm2/gr.
Aquadest yang digunakan sebagai fluida pencampur dan pengkondisian.

Peralatan Penelitian
Adapun peralatan yang digunakan pada penelitian meliputi :
Timbangan elektrik.
Gelas ukur.
Mixer dengan dua kecepatan tipe propeler.
Stop watch.
Cetakan sampel.
Pressure curing chamber.
Hydraulic pressure.

Persiapan Additive
Persiapan additive untuk bahan MgO dan CaO murni dilakukan dengan membakar
batuan dolomit dan kalsit sesuai temperatur yang diinginkan dengan lama waktu
pembakaran tertentu (dalam penelitian ini, selama 2 jam), terhitung sejak temperatur
yang diinginkan tersebut tercapai. Kemudian hasil pembakaran tersebut ditumbuk
hingga mencapai kehalusan yang dikehendaki.

Dari hasil pembakaran diperoleh tingkat kemurnian dari masing-masing additive


tersebut, dimana CaO 1000 oc sebesar 63,99%, CaO 1400 oc sebesar 72,35%, MgO
1000 oc sebesar 91,12% dan MgO 1400 oc sebesar 97,42%.

Compressive Strength ( MgO )


Untuk semen mengembang pada penambahan additive MgO 1000 oC dengan
bertambahnya temperatur memberikan peningkatan pada besar harga CS tersebut
tetapi kenaikan yang signifikan terjadi pada penambahan additive 1.5 dan 3%, hal ini
diakibatkan masih kecilnya proses pengembangan yang terjadi pada konsentrasi
tersebut sehingga memberikan tingkat kerapatan yang lebih baik dari penambahan
additive pada 5 dan 10%.
Begitu pula yang terjadi pada penambahan additive MgO 1400 oC dengan
bertambahnya temperatur akan mengalami kenaikan besar harga CS-nya, tetapi untuk
bahan additive ini, hasil dan performance-nya lebih baik berasal dari bahan MgO 1000
oC, dikarenakan tingkat kemurnian dari bahan additive tersebut.

Compressive Strength ( CaO )


Hal serupa juga diperlihatkan pada penggunaan bahan additive CaO murni baik
dengan temperatur bakar 1000 maupun 1400 oC, dimana dengan bertambahnya
temperatur akan mengalami kenaikan harga CS-nya.
Tetapi kinerja dan besar harga yang diperoleh dari bahan tersebut memberikan hasil
yang lebih baik terdapat pada CaO 1000 oC.

Shear Bond Strength ( MgO )


Penambahan additive MgO 1000 oC dan 1400 oC memperlihatkan adanya peningkatan
harga SBS dengan bertambahnya temperatur seiring dengan peningkatan
Konsentrasi penambahan additive tersebut. Harga SBS yang signifikan terjadi pada
konsentrasi 5 dan 10% penambahan, dikarenakan proses pengembangan semen
mulai optimal terjadi.
Harga SBS pada MgO murni memperlihatkan hasil yang lebih baik pada pembakaran
1400 oC.

Shear Bond Strength ( CaO )


Untuk bahan CaO murni baik pembakaran 1000 maupun 1400 oC kurang memberikan
kanaikan harga SBS yang signifikan, disebabkan oleh tingkat kemurnian bahan
tersebut setelah pembakaran lebih rendah dari bahan additive MgO murni, walaupun
memberikan kecenderungan yang sama seperti MgO murni, dimana dengan
bertambahnya temperatur akan memberikan kenaikan harga SBS tersebut.

Hasil Penelitian
Compressive strength semakin menurun apabila presentasi komposisi bahan

additive MgO murni semakin besar dalam suspensi semen.


Bahan CaO murni cenderung memberikan peningkatan compressive strength yang
lebih baik, khususnya pada bahan CaO 1000 oC dan cenderung turun untuk bahan
CaO 1400 oC.
Peningkatan shear bond strength sangat baik terutama untuk temperatur tinggi pada
bahan additive MgO 1400 oC, dimana makin tinggi temperatur semakin baik
peningkatannya.
Shear bond strength pada bahan additive CaO murni kurang menunjukkan adanya
peningkatan yang signifikan.
MgO murni merupakan bahan expanding additive terbaik dari seluruh bahan yang
digunakan untuk temperatur 100 150 oC.
Komposisi optimum untuk bahan MgO murni adalah 5 10 % dan komposisi
optimum untuk bahan CaO murni adalah 1.5 3 %.

Anda mungkin juga menyukai