Anda di halaman 1dari 29

TRIPONEMA

PALLIDUM

SIFILIS

EC

Pembimbing:

Dr. Hendra Herman, Sp.U


DINDA PUTRA, S.Ked

PENDAHULUAN

Sifilis merupakan penyakit


akibat bakteri Treponema yang
prototype dan merupakan
Treponematosis yang paling
umum terjadi di Negara
berkembang
kasus sifilis tersebar melalui
kontak seksual dalam
bermacam-macam bentuk.
Treponema pallidum menginfeksi
hampir semua jaringan tubuh,
mengakibatkan manifestasi
klinik yang sangat bervariasi
sejak penisilin (+), sifilis

ETIOLOGI
Treponema pallidum ditemukan
oleh SCHAUDINN dan
HOFFMAN (1905)
Kerajaan
: Eubacteria
Filum
:Spirochaetae
Kelas
:Spirochaetae
Ordo
:Spirochaetales
Famili
:Spirochaetaceae
Genus
:Treponema
Spesies
:Treponema pallidum

Epidemiologi
Sebelum tahun 1492 belum dikenal di Eropa
Ada yang menganggap penyakit ini berasal dari penduduk
Indian yang dibawa oleh anak buah Columbus waktu mereka
kembali ke Spanyol pada tahun 1492
Pada abad ke-18 baru diketahui bahwa penularan sifilis dan
gonore disebabkan oleh sanggama dan keduanya dianggap
disebabkan oleh infeksi yang sama.
Insidens yang terendah di Cina, sedangkan yang tertinggi di
Amerika Selatan. Di Indonesia insidensnya 0,61%.

PATOGENESIS
Manusia merupakan hospes alami satu-satunya bagi
Treponema pallidum
Organisme ini menembus mukosa atau masuk melalui
kulit yang mempunyai luka kecil
memasuki aliran darah dan pembuluh limfe dan
menyebar ke jaringan lain
Jaringannya meliputi kelenjar limfe, kulit, selaput
mukosa, hati, limpa, ginjal, jantung, tulang, mata,
selaput otak, dan susunan syaraf pusat

PATOGENESIS

Pada wanita, lesi awal


biasanya terdapat pada labia,
dinding vagina, atau pada
serviks
Pada pria, lesi awal terdapat
pada batang penis atau glans
penis. Lesi primer dapat
pula terjadi pada bibir, lidah,
tonsil, atau daerah kulit
lainnya

PADA PRIA

MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi klinik sifilis bersifat kompleks, serta


periode timbulnya masing-masing stadium sangat
berbeda
Pada saat jumlah bakteri Treponema meningkat,
timbul manifestasi klinik dan apabila jumlahnya
berkurang sebagai akibat respon respons hospes yang
efektif, maka terjadi periode asimtomatik

PEMBAGIAN SIFILIS
BERDASARKAN MANIFESTASI
KLINIK

Masa inkubasi yang berlangsung sekitar 3 minggu


Stadium primer yang ditandai oleh lesi kulit yang tidak nyeri
Stadium bakteremia sekunder atau stadium diseminata
Masa infeksi subklinis (sifilis laten)
Pada sejumlah kecil penderita, stadium lanjut atau tersier yang
ditandai oleh penyakit yang progresif dan dapat
mengenai hampir seluruh organ tubuh

KLASIFIKASI WHO BERDASARKAN


EPIDEMIOLOGI

Sifilis dini

Sifilis lanjut

Bila perjalanan penyakit


kurang dari dua tahun
Bersifat menular
Masih ditemukan kuman
penyebab yaitu
Treponema pallidum di lesi
kulit.

penyakit lebih dari dua


tahun
Bersifat tidak menular
Tidak ditemukan kuman
penyebab di lesi kulit,
kecuali ibu hamil yang
menderita stadium lanjut,
dimana Treponema pallidum
dapat melalui plasenta
masuk ke tubuh janin.

SECARA KLINIS
SIFILIS KONGENITA (SK)

Infeksi janin, didpt dr


ibu hamil yg menderita
sifilis
Infeksi sth bln ke 4
kehamilan plasenta sdh
terbentuk lengkap
Penularan paling srg (+) pd
bln ke 6
Ibu hamil sifilis dini (std 1 /
2) srg melahirkan bayi
mati
Ibu hamil sifilis lanjut
melahirkan bayi SK / bayi
sehat tanpa terinfeksi

SIFILIS AKUISTA
PEMBAGIAN KELAINAN KLINIS
. Stadium I
. Stadium II
Stadium laten : - Dini : bersifat menular
- Lanjut : bersifat tidak menular
. Stadium III
. Stadium kardiovaskular dan neurosifilis

SIFILIS AKUISTA

STADIUM 1

STADIUM 1

STADIUM 2
Umumnya Std II (+) sth 6 8
mgg
tanpa G/ rasa gatal
Kelainan sistemik, didahului
G/ prodromal :
-Nyeri otot, sendi, suhu subfebril,
sukar menelan (angina sifilitika),
malaise, anoreksi & sefalgia
-Kelainan kulit, selaput lendir,
kelenjar & organ tubuh lain

STADIUM II

Sifilis std II, Mucous patch tongue

Sifilis II, Interstitial glossitis

Sifilis II, palm & sole

Sifilis II, Palmar

Kondiloma lata, perianaal

Kondilomata lata, perivulva /


perianal

STADIUM III
Kelainan timbul 3 10 tahun
Guma soliter - dapat multipel
sesudah stadium I
Ukuran : milier - beberapa cm
Kelainan khas guma :
Guma di semua jaringan &
infiltrat berbatas tegas,
merusak semua jenis
bersifat kronis, cenderung
jaringan : tulang rawan hidung,
mengalami perkejuan
palatum atau organ dalam
tubuh : lambung, hepar, lien,
(perlunakan) & pecah ulkus
paru-paru, testis dan lain-lain.
Ulkus : dinding curam, dasar :
jaringan nekrotik berwarna
kuning keputihan (ulkus
gumosum) & bersifat
destruktif & serpiginosa

Sifilis Stadium III, Large


gumma

Nasal perforation ec nasal


gumma

SIFILIS KARDIOVASKULAR

Manifestasi klinik baru (+) 10 40 tahun setelah


infeksi primer.
Sekitar 10 % penderita sifilis akan mengalami fase
ini & dapat (+) bersamaan dengan neurosifilis (40
%).
Pasien pria > wanita.
Pasien bangsa kulit berwarna > kulit putih
Kelainan jantung, p.d. besar (aneurisma) dan
p.d. sedang.
Diagnosis pasti - gejala klinis, hasil foto toraks,
EKG & STS

NEUROSIFILIS
Treponema pallidum sudah dapat SSP pada
stadium dini, tetapi kelainan baru (+) secara
perlahan-lahan & bermanifestasi 10 20 tahun sth
infeksi.
Kelainan > sering kulit putih.
Tidak dapat diramalkan ps sifilis tabes dorsalis /
paresis generalisata

DIAGNOSIS

Pemeriksaan pembantu - diagnosis sifilis


1. Pemeriksaan Treponema pallidum
2. Tes Serologik Sifilis (STS)
3. Pemeriksaan pembantu lain

PENGOBATAN

Obat pilihan u sifilis : Penisilin


Tidak dianjurkan pemb penisilin oral
Prinsip sifilis : kadar obat harus dapat bertahan
dalam serum selama 10 14 hari u sifilis dini &
lanjut,
21 hari u neurosifilis dan sifilis kardiovaskular.
Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03 unit/ml
selama 10 14 hari.

PENCEGAHAN
Jangan berhubungan jika pasangan anda
positif
Hindari berhubungan sex dengan lebih
dari satu pasangan
Menjalani screening test bagi anda dan
pasangan anda
Hindari alkohol dan obat-obatan
terlarang
Gunakan kondom ketika berhubungan
sexual
Sifilis tidak bisa dicegah dengan hanya
membersihkan daerah genital setelah
berhubungan sexual

TERIMAKASIH
Mengelak Lebih Baik
Dari Pada Menolak

Anda mungkin juga menyukai