Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR BIDANG

Definisi-definisi
- KEDUDUKAN (attitude)
Adalah batasan umum untuk orientasi (arah) dari suatu bidang atau garis
didalam ruang, umumnya dhubungkan dengan dengan koordinat geograf
dan bidang horizontal, terdiri dari komponen arah dan kecondongan
(strike dan dip)
ARAH (trend)
Arah dari suatu garis pada bidang horizontal, umumnya dinyatakan
dengan azimuth atau besaran suduthorizontal dengan garis tertentu
(baring), misal kearah timur atau bart dari utara atau selatan
-

KECONDONGAN (inclination)
Batasanumum untuk sudut vertikal diukur kearah bawah dari
bidang horizontal ke satu bidang atau garis
-

- JURUS (strike)
Arah dari garis horizontal yang terletak pada bidang miring.
- KEMIRINGAN (dip)
Keondongan suatu garis pada sudut lereng terbesar dari suatu bidang
miring, diukur tegak lurus jurus

Trend

Bearing
KE
I
R
ST

Dip

Inclination

Definisi kedudukan bidang dan gris dalamruang

Strike and dip


are attitudes in the rocks produced by geologic forces and present after
the rocks are folded (bent) or faulted (cracked and moved along the
crack)
JURUS DAN KEMIRINGAN
Jurus (strike) dan Kemiringan (dip) adalah besaran untuk menyatakan
kedudukan semua struktur bidang
Mislnya:
- Perlapisan
- Foliasi
- Kekar
- Sesar
- Belahn
- dan sebagainya
Dalam pengertian geometri bidang
JURUS
adalah garis horizontal yang terletak pada bidang miring, atau
merupakan perpotongan antara bidang horizontal dan bidang miring
Strike
is an imaginary line with compass direction constructed on the surface of
a sedimentary bed or fault in which all points on that line are of equal
elevation--the compass direction is usually expressed as a bearing

KEMIRINGAN
dari suatu bidang adalah besaran kecondongan yang terbesar, dalam hal
ini adalah pada arah yang tegak lurus jurus.
Apabila kecondongan diukurpada arah yng tidak tegak lurus jurus,
kemiringan ini disebut sebagai KEMIRINGAN SEMU (apperent dip)
Dip
is an imaginary line constructed down-slope on a sedimentary bed or
fault--the dip direction is perpendicular to the strike direction and usually
expressed in bearing and an angle of tilt (dip) measured from the
horizontal plane to the top of a bed or fault--a dip angle may not exceed
90 degrees

Jurus

Kemiringan
semu

Kemiringan

Ar
ah

Ke

mir
ing
an

Defnisi Jurus, Kemiringan dan kemiringan semu

Ada beberapa cara yang dipakai untuk menyatakan jurus dan kemiringan
lapisan.
Hal yang pertama karena perbedaan sekala derajat kompas yang dipakai,
yaitu skala 00 3600 atau skala 00 900.
Hal
yang kedua adalh pebedaan didalam cara menunjukkan arah
kemiringannya.
Contoh penulisan kedudukan bidang:
N 1250 E / 300 SW
Hasil pembacaan kompas dengan skala 00 3600
JURUS dibaca azimutnya yaitu 1250 dari arh utara (N) ke arah timur (E)
KEMIRINGAN setelah didapatkan besaran kemiringan (300) kemudian
ditentukan kwadrannya (SW)
Apabila dinyatakan dengan besarnya
kemiringan dan arah
kemiringan, arah kemiringannya ditentukan dan bidang yang sama akan
dinyatakan sebagai 300, N 2150 E
N 800 W / 300 S atau S 800 E / 300 SW
Dari pembacaan kompas dengan skala (00 900)
JURUS dihitung 800 dari arah utara (N) ke arah barat (W) atau dari arah
selatan (S) ke arah timur (E).
Kwadran dari arah kemiringan harus ditentukan (S atau SW), apabila akan
dinyatakan sebagai besaran kemiringan dan arah kemiringan, bidang ini
akan dinyatakan 300, S 100 W
Untuk menggambarkan jenis struktur bidang pada peta, telah ditentukan
simbol dari berbagai jenis struktur
(lihat tabel).

Garis JURUS sebaiknya digambarkan dengan panjang yang cukup untuk


ditentukan kembali arahnya di peta
( 10 mm)
Tanda KEMIRINGAN, diterakan pada titik tengah garis jurus, yang
menyatakan arah kemiringan dari bidang, umumnya panjangnya 1/3
panjang garis jurus.
Bilangan diujung tanda kemiringan adalah angka yang menunjukkan
besarnya kemiringan

75

METODA GRAFIS DENGAN PROYEKSI ORTOGRAFI


Dalam pemecahan masalah struktur bidang, digunakan metoda grafs
untuk menggambarkan kedudukan dari gambaran tiga dimensi menjadi
gambaran dua dimensi.
Untuk pemecahan tersebut, salah satu cara yang paling praktis adalah
dengan cara proyeksi ortografs.

G
t

F P

Perhatikan Gambar diatas:


BCHE
= merupakan suatu bidang struktur
EH dan BC
= Jurus pada ketinggiantertentu
t
= beda tinggi antara EH dan BC
Sudut FEB ( )
= Kemiringan sebenarnya pada arah EF
Sudut POQ dn GOC
= Kemiringan semu pada arah OP dan OG
Bidang EFGH
= Bidang horizontal tempat untuk
memproyeksikan semua unsur yang ada, sehingga
diperoleh gambaran
Bidang EFGH adalah bidang horizontal atau bidang proyeksi dimana
unsur-unsur
seperti
Bidang,
Garis
dan
Titik,
diproyeksikan
untukmendapatkan gambaran dua dimensinya.
FG adalah proyeksi dari jurus BC, apabila EF, OG dan OP digunakan
sebagai sumbu putar, maka besarnya kemiringan sebenarnya maupun
kemiringan semu dapat digambarkan, sehingga dengan mengetahui
kedudukan bidang, maka kemiringan semu untuk arah tertentu dapat
diketahui dan demikian sebaliknya.
C

F P

Q
E

C
t
B

t
B

t
Q

CONTOH SOAL:
Suatu bidang mempunyai arah N 900 E /300
Tentukan besar kemiringan semu pd arah N 820 E

N
0

0
N4

N 82 0 E

?
30

D
t

C
1. Gambarkan posisi OA (Strike) N400E, dan gambarkan garis sejajar
degan OA disebelah kanan dengan jarak bebas sebagai strike 2.
2. Gambarkan arah kemiringan serta besar kemiringannya dari titik O
(titik O ditentukan sendiri letaknya) sebagai garis OD tegak lurus garis
OA, digambar disebelah kanan OA, buat sudut 300 dari titik O kearh
bawah sebagai OC, CD berjarak t
3. Gambarkan garis arah kemiringan semu (N820E) dari titik O, sebagai
garis OE
4. Gambarkan garis EF tegaklurus OE dengan panjang t = panjang garis
CD
5. Hubungkan F dengan O, sudut FOE adalah besar kemiringan semu
pada arah N820E, yaitu 210
Jadi besar kemiringan semu dengan arah N 820 E pada bidng dengan
kedudukan N 400 E / 300 SE adalah 210, N 820 E

A
0

40

t
O

N 820 E

210

E
300

C
Dikeahui suatu bidang mempunyai arh N 900 E /300
Ditanyakan berapa besar apparent dip (dip semu) yang mempunyai arah
N 450 W

E
0

Ar
ah
di
p
se
m
u
N
45

Untuk menjawab selalu bayangkan

Terlebih dahulu gambar 3 dimensinya


1. Gambarkan garis stike OP
2. Gambarkan OA tegak lurus OP
3. Gambarkan AB sejajar OP (strike 2)
4. Gambarkan garis OX dengan sudut 300 terhadap garis OA
5. Gambarkan t dari titik A sebagai perbedaan ketinggian strike1 dan
strike 2, digambarkan ke arah kanan sampai memotong garis OX,
garis AX = t
6. Gambarkan garis OB dari titik O dengan arah N 450 W
7. Gambarkan darititik B garis tegak lurus terhadap OB sebagai BY
sepanjang t
8. Gambarkan garis OY, sudut antara OB dan OY atay BYO adalah
sudut dip semu yang ditanyakan, yaitu 220
Besar sudut semu dengan arah N450 W pada strike N 900 E/ 300 adalah
220 dapat ditulis N450W /220

Srike 2

t
Y
220
P

Srike 1

300

Diketahui dua bidang apperent dip, yang masing-masing mempunyai arah


100, N 720 W dan 25, N 350 E
Gambarkan arah dan kemiringan dip sebenarnya

X
O

C
Y

t
Z
B
1. Gambarkan titik O
2. Gambarkan ke dua arah apperent dip melalui titik O
3. Gunakan salah satu arah apperent dip untuk membuat segitiga
sebagai dasar perhitungan perbedaan ketinggian, ambil segitiga
OAX
4. Gambarkan OA sebagai strike apperent dip 1 dengan arah N 720 W
5. Gambarkan garis OX dengan sudut 100 terhadap garis OA
6. Gambarkan AX sebagai t (beda tinggi)
7. Gambarkan apperent dip 2 sebagai OBY
8. Gambarkan OB sebagai strike apperent dip 2, dengan arah N 350 E
9. Gambarkan OY dengan sudut 250 terhadap garis OB
10.
Gambarkan BY dengan jarak t
11.
Hubungkan titik A dengan titik B
12.
Gambarkan garis OC memotong AB
13.
Gambarkan CZ dengan jarak t pada garis AB
14.
Sudut COZ adalah sudut dip sebenarnya = 300
Jadi arah strike dan dip sebenarnya adalah N 900 E /300

Strike
N

72
0

300
100

B
0
35

N
250

t
Y

O
KERJAKAN SOAL DIBAWAH
1. Dari dua lokasi singkapan dengan jarak yang tidak terlalu jauh pada
batuan yang sama hanya dapat diukur besar kemiringan dan arah
kemiringan semu, yaitu:
lokasi 1: 200, N 800 W dan lokasi 2: 400, S 450 E
tentukan kedudukan dari singkapan tersebut, tuliskan dngan skala
azimuth maupun kwdran.
soal yang sama tetapi dengan lokasi singkapan lokasi 1, 300, N 600
E dan lokasi 2, 500, S 450 E
2. Tentukan kemiringan sebenarnya dari satu lapisan, apabila
diketahui:
a. jurus kebarat, besar kemiringan semu dan arahnya adalah 320, N
150 E
b. jurus ke selatan, besar kemiringan semu dan arahnya adalah
240, N 2850 E

Anda mungkin juga menyukai