Anda di halaman 1dari 40

PRESENTASI KASUS ILMU

KESEHATAN ANAK
Pembimbing : Dr. Suilani S
Oleh : Hasri Larasati U

Diare pada neonatus

Gangguan
Absorbsi
Non infeksi

Infeksi

Mekanisme

Etiologi

Gangguan sekresi

Diare

Lamanya
diare

Akut < 14 hari

Kronik > 14 hari


dengan etiologi non
infeksi

Persisten > 14
hari dengan etiologi
infeksi

Diare Akut :
Buang air besar pada
bayi atau anak >3
kali/hari, disertai
perubahan konsistensi
tinja menjadi cair
dengan atau tanpa
lendir dan darah yang
berlangsung <1 mgg.

Diare Kronis :
BAB 14 hari,
dengan etiologi noninfeksi

Diare persisten :
BAB 14 hari,
dengan etiologi
infeksi

Cara penularan :
Enteropatogen fecal-oral
Kontak dengan barang yang tercemar tinja
penderita
Tidak langsung lalat

Faktor resiko :
Faktor umur
Infeksi asimtomatik
Faktor musim
Epidemi dan pandemi

Etiologi diare
Infeksi
Bakteri
Virus
Jamur

Non infeksi
Defek anatomis
Malabsorpsi
Endokrinopati
Keracunan makanan
Neoplasma
Lain lain

Etiologi infeksi
Bakteri
aeromonas
bacillus cereus
Campylobacter jejuni
Clostridium defficile
Escherichia coli
Plesiomonas shigeloides
Yersinia enterocolitica

- Salmonella
- Shigella
- Staphylococcus aureus
- Vibrio cholera
- Vibrio parahaemolyticus

Virus
Astrovirus
Calcivirus
Enteric adenovirus
Coronavirus
Rotavirus

- Norwalk virus
- Herpes simpleks virus
- Cytomegalovirus

Parasit
Balantidium coli
Blastocystis homonis
Cryptosporidium parvum
Entamoeba histolytica
Giardia lamblia
Isospora belli
Strongyloides stercoralis
Trichuris trichiura

Etiologi non-infeksi
Kesulitan makan
defek anatomis

Malrotasi
Penyakit hirchsprung
Short bowel syndrome
Atrofi mikrovilli
Stricture

Malabsorbsi
Defisiensi disakaridase
Malabsorpsi glukosa
Cystic fibrosis
Cholestosis
Penyakit celiac

Endokrinopati
Thyrotoksikosis
Penyakit Addison
Sindroma adrenogenital
Keracunan makanan
Logam berat
Mushrooms

Neoplasma
Neuroblastoma
Phaeochromocytoma
Sindroma Zollinger
Ellison
Lain-lain
- Alergi susu sapi
- Pellagra
- Gangguan motilitas usus
- Defisiensi imun, dll

Tipe dasar diare akut karena infeksi


1. Inflammatory
bakteri menginvasi usus secara langsung atau produksi
sitotoksin

2. Non inflammatory

Produksi enterotoksin oleh bakteri


Destruksi sel permukaan villi oleh virus
Perlekatan oleh parasit
Perlekatan dan/atau translokasi dari bakteri

Patofisiologi
Mekanisme :
Sekretoris
Osmotik
Mutasi protein transport
Pengeluaran luas permukaan anatomi usus
Perubahan pada gerakan usus

Sekretoris
Mediator intraseluler (cAMP,
cGMP, dan Ca)

Cegah perangkaian Na
dan Cl pada sel vili usus

pan sekresi Cl

Cairan tidak dapat


terserap & pengeluaran
cairan secara masif ke
lumen usus

Tanda khas diare sekretoris :


Volume tinja yang banyak (> 200ml/24 jam)
Konsistensi tinja yang sangat cair
Konsentrasi Na dan Cl >70mEq
Tidak berespon terhadap penghentian
makanan

Osmotik
Kegagalan proses
pencernaan dan/atau
penyerapan nutrien dalam
usus halus langsung
masuk colon

p tekanan osmotik
di lumen usus

Cairan ke lumen
usus

Mutasi protein transport


Mutasi protein
CLD

Gangguan absorpsi Cl
& HCO3 tidak dapat
tersekresi

Alkalsis metabolik &


pengasaman isi usus

Diare osmotik

Absopsi Na terganggu
kadar Cl & Na
dalam usus

Pengurangan luas permukaan anatomi


usus
Ditandai dengan : kehilangan cairan dan
elektrolit yang masif, serta malabsorpsi mikro
dan makronutrien
Gangguan pada usus (necrotizing
enterocolitis, volvulus, atresia
intestinal, penyakit chron, dll)

Tindakan bedah

Short Bowel Syndrome

Perubahan pada gerakan usus


Hipomotilitas Usus (malnutrisi,
skleroderma, obstruksi usus, DM)

Pertumbuhan bakteri usus >>

cAMP intraseluler meningkat

Dekonjugasi garam empedu

Diare sekretorik

Perjalanan diare akut menjadi diare


persisten
Diare infeksius
Pengobatan diare yang tidak optimal &
terlambat

Malnutrisi sejak awal


Defisiensi Imun

Infeksi dan diare yang berulang

Malnutrisi mikronutrien (Zinc & Vit A)


Diare Berkepanjangan

Diare persisten dan enteropati

Diagnosis
Anamnesis :
Lama diare
Frekuensi
Volume
Konsistensi tinja
Warna
Bau
Ada/tidak lendir dan darah
Bila disertai muntah
volume dan frekuensi

BAK
Makanan dan minuman
yang diberikan selama diare
Panas atau penyakit lain
yang menyertai
Tindakan yang telah
dilakukan ibu selama anak
diare

Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
Tanda dehidrasi : kesadaran, rasa haus, turgor kulit
abdomen, ubun-ubun besar, mata, bibir, mukosa
mulut, lidah kering
Pernapasan cepat dan dalam asidosis
metabolik
Bising usus lemah / - hipokalemia
Ektremitas perfusi dan capillary refill

Pemeriksaan laboratorium :
Darah darah lengkap, serum elektrolit,
analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan
tes kepekaan terhadap antibiotika
Urine urine lengkap, kultur dan test
kepekaan terhadap antibiotika
Tinja

Dehidrasi

Gejala klinik

Rotavirus

Masa tunas

12-72 .jam

Salmonella

ETEC

EIEC

Kolera

24-48 jam

6-72 jam

6-72 jam

6-72 jam

48-72 jam

++

++

++

++

Sering

Jarang

Sering

Sering

Nyeri perut

Tenesmus

Tenesmus
kramp

Tenesmus
kolik

Tenesmus
kramp

Kramp

Nyeri kepala

5-7 hari

> 7 hari

3-7 hari

2-3 hari

Variasi

3 hari

Panas
Enek &
Muntah

Lamanya sakit

Shigella

Sifat tinja
Volume

Sedang

Sedikit

Sedikit

Banyak

Sedikit

Banyak

Frekunsi

5-l0x/hari

> 10x/hari

Sering

Sering

Sering

Terus
menerus

Cair

Lembek

Lembek

Cair

Lembek

Cair

Lendir
Darah

Sering

Kadang
kadang

Bau

Busuk

Tidak

Amis khas

Kuninghijau

Merah-hijau

Kehijauan

Tak
berwama

Merahhijau

Seperti air
cucian

Leukosit

beras -

Lain-lain

Anorexia

Kejang

Sepsis

meteorismus

Infeksi
sistemik

Konsistensi

Wama

Skor Maurice King


Penilaian
Keadaan Umum
Kekenyalan kulit
Mata
Ubun - ubun besar
Mulut
Denyut nadi / menit

0
sehat
normal
normal
normal
normal
kuat <120x / min

skor untuk gejala yang di temukan


1
2
gelisah , cengeng, apatis,
ngantuk
mengigau, koma, syok
sedikit kurang
sangat kurang
sedikit cekung
sangat cekung
sedikit cekung
sangat cekung
kering
kering dan sianosis
sedang (120-140x/min)
lemah > 140x/min

Derajat dehidrasi menurut skor :


0-2 dehidrasi ringan
3-6 dehidrasi sedang
7- 12 dehidrasi berat
Untuk anak dengan ubun ubun yang sudah menutup, penilaian digantikan dengan
banyaknya / frekuensi kencing

Derajat dehidrasi menurut Modul Pelatihan Diare . UKK Gastro


Hepatologi IDAI, 2009
KATAGORI
Dehidrasi berat

Dehidrasi ringan sedang

Tanpa dehidrasi

TANDA DAN GEJALA


Dua atau lebih tanda berikut :
Letargi atau penurunan kesadaran
Mata cekung
Tidak dapat minum atau malas minum
Cubitan kulit perut sangat lambat kembali
( 2 detik)
Dua atau lebih tanda berikut :
Gelisah
Mata cekung
Kehausan atau sangat haus
Cubitan kulit perut kembali dengan lambat
Tidak ada tanda atau gejala yang cukup
untu mengelompokan dalam dehidrasi berat
atau tidak berat

Tatalaksana diare
1.
2.
3.
4.
5.

Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru


Zink diberikan selama 10 hari berturut-turut
ASI & makanan tetap diteruskan
Antibiotik selektif
Nasihat kepada orang tua

Pelacakan ulang untuk


menyingkirkan diare
intraktabble pada bayi
Hiperalimentasi intravena

Diare persisten (diare 14 hari


disertai malnutrisi)

Diagnosis, resusitasi, dan


stabilisasi awal

Intravena atau rehidrasi oral


(cairan rehidrasi oral)
Atasi gangguan elektrolit
Pelacakan dan pengobatan
infeksi sistemik

ASI diteruskan

Manajemen
Diare Persisten

Pemantauan
pertumbuhan

Sembuh

Pelacakan ulang untuk


penyebab infeksi
Terapi diet sekunder
Ayam & diet elementasi
Diare berlanjut & dehidrasi

Diare berlanjut /
berulang
BB tidak naik
Mengurangi asupan laktosa dengan:
Diet susu sereal 9umumnya
berbahan dasar beras)
Atau mengganti susu dengan
yoghurt
Suplemen mikronutrien (zinc, vit. A,
folat)

Anda mungkin juga menyukai