I.
IDENTITAS PASIEN
No.Status
Nama
: Tn. A
Tempat/tgl lahir
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: belum menikah
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Suku bangsa
: Makassar
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: tidak bekerja
Alamat
: Jl. Serigala no 14
LAPORAN PSIKIATRIK
Diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 13Juni 2014.
II. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama dan alasan MRSJ/terapi:
Mengamuk
b. Riwayat ganguan sekarang:
-
pasien malas membeli obatnya dan bapak pasien juga tidak terlalu mengerti
dengan obat obatan.
Ketika pasien mengamuk, pasien melempari ayahnya dengan barang
barang yang ada di rumahnya. Pasien juga biasa memukul ayahnya. Selain itu
pasien juga sering berbicara dan tertawa sendiri. Pasien sering mendengar
bahwa keluarganya sering menceritakan dirinya dari belakang. Dan kadang
merasa ada yang menertawakan dia.
Pasien pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia sebagai buruh kelapa
sawit pada tahun 2008-2012. Semenjak pulang dari malaysia, perilaku pasien
berubah, dimana sering bicara sendiri dan tertawa sendiri. Semenjak itu pula
pasien juga sudah merokok dan minum alkohol, dimana sewaktu di makassar
pasien tidak pernah merokok dan minum alkohol.
Hendaya /disfungsi:
Hendaya pekerjaan (-)
Hendaya sosial (+)
Hendaya waktu senggang (+)
-
Masa kanak-kanak awal (1-3 tahun): perkembangan masa kanak kanak pasien
baik. Pasien tumbuh kembang dengan anak sebayanya.
Masa kanak kanak pertenganhan ( 4-11 tahun) : pasien masuk sd di makassar.
Prestasi akademik pasien baik. Pasien bergaul baik dengan teman sebayanya.
Riwayat masa kanak kanak akhir dan remaja (12-17 tahun): pasien melanjutkan
sekolah di smp dan sma. Prestasi akademik pasien baik.
e. Riwayat kehidupan keluarga :
Pasien merupakan anak tunggal. Pasien belum menikah. Hubungan pasien
dengan keluarga baik. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita gangguan yang
sama.
Situasi sekarang:
Pasien tinggal bersama ayahnya. Ibu pasien telah lama meninggal.
f. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupanya:
Agak menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan, tapi dalam waktu yang
sama juga menyangkali penyakitnya ( derajat 2)
AUTOANAMNESIS
Dokter Muda (DM)
DM
: umurku 24.
DM
DM
DM
DM
DM
: saya juga tidak tahu, saya tadi dibilang mau dibawa ke kantor imigrasi
3
DM
DM
: bapak, jadi kita sudah di kantor imigrasi ini? Kenapa kantor imigrasi buka
malam2?
P
: iya, saya juga tidak tau mi kenapa dibawa ke sini, kayak bukan kantor imigrasi
ini
DM
DM
: ndak pernah ki ingat pernah dibawa ke sini dlu pak, bukan rumah sakit jiwa ini
kah pak?
P
DM
DM
: (pasien diam).
DM
DM
: ndak ada ji
DM
: atau ada kita dengar suara suara yang orang lain tidak dengar?
: kadang kadang kayak ada orang ceritai ka, kalo saya lihat orang ketawa-ketawa
DM
DM
: ( pasien diam)
DM
: ada biasa kita lihat sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat?
: tidak ada
DM
DM
: saya dengar kita juga sering lempar barang2 yang ada di rumah ya pak?
4
DM
: ia, saya marahi ji itu suara2 yang bicarai saya, karena saya jengkel.
DM
: ya sembarang hal
DM
: bapak pernah kerja di malaysia ya, pada tahun berapa itu kita di malatysia?
: tahun 2008- 2012, sekitar 5 tahun, di sana saya kerja di kebun kelapa sawit
DM
: capek pasti yah pak kerja di kelapa sawit, apa bapak di sana kalau kerja tidak
: biasa ji juga rasa capek, biasa kerja dari pagi sampai sore.
DM
: tidak ji juga, kadang rasa capek kalau sudah siang atau sore
DM
: tidak pernah saya dikasi obat di sana, jarang ka juga minum obat di sana, paling
DM
: Tidak tahu
DM
: jarang saya minum, kalau datang pi sakit kepalaku baru ke apotik beli obat.
DM
: dulu sebelum ke malaysia ada pernah coba- coba sama teman2 obat2 terlarang?
: Tidak pernah
DM
DM
DM
: anak sendiri ka
DM
: Iya baik-baik.
DM
: Iya
DM
: Kayaknya dukun
DM
DM
: tidak ada .
DM
DM
: sampai sma
DM
: Apakah pernah ada riwayat pernah trauma seperti jatuh kemudian terbentur
mungkin?
P
: Tidak ada
DM
: Tidak
DM
: Kalau kejang-kejang?
: Tidak pernah
DM
DM
DM
DM
: Ooo iya pak, terima kasih waktunya pak, semoga cepat sembuh pak. Rajin
: Iya
Kesadaran : berubah
Afek : hipotimia
d. Ganguan persepsi :
-
e. Proses berpikir :
1. Arus pikiran
Produktivitas : cukup
Kontinuitas : relevan, koheren
Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikiran :
h. Tilikan (insight): derajat 2 (Agak menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh
bantuan, tapi dalam waktu yang sama juga menyangkali penyakitnya)
i. Taraf dapat dipercaya: dapat dipercaya
Pemeriksaan neurologis:
GCS 15 E4M6V5. KK -, KS -/-, pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+, fungsi
motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak
ditemukan reflek patologis
menceritakan dirinya dari belakang. Dan kadang merasa ada yang menertawakan
dia.
Pasien pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia sebagai buruh kelapa sawit pada
tahun 2008-2012. Semenjak pulang dari malaysia, perilaku pasien berubah, dimana
sering bicara sendiri dan tertawa sendiri. Semenjak itu pula pasien juga sudah
merokok dan minum alkohol, dimana sewaktu di makassar pasien tidak pernah
merokok dan minum alkohol.
Dalam pemeriksaan status mental, didapatkan penampilan seorang laki-laki,
perawakan sesuai umur, warna kulit sawo matang, memakai kaos abu abu, celana
hitam, perawatan kurang. Kesadaran berubah, aktivitas psikomotor tenang,
pembicaraan spontan, lancar, intonasi pelan. Mood sulit dinilai, afek hipotimia,
empati: tidak dapat dirabarasakan. Kemampuan menolong diri sendiri kurang,
gangguan persepsi ditemukan adanya halusinasi auditorik. Gangguan isi pikiran
berupa ide curiga. tilikan (insight) derajat 2 dengan taraf dapat dipercaya.
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis serta pemeriksaan status
mental,ditemukan gejala klinis yang bermakna berupa mengamuk, gampang
marah, sering bicara dan tertawa sendiri. Keadaan ini menimbulkan penderitaan
dan hendaya dalam fungsi waktu senggang , sosial dan pekerjaan sehingga
dikategorikan mengalami ganguan jiwa. Tidak ditemukan
kelainan pada
pasien
dikatakan
mengalami
ganguan
jiwa
psikotik.
Dari
gangguan jiwa PPDGJ III diagnosis diarahkan pada skizofrenia yang tak
tergolongkan ( F20. 9)
Aksis II :
Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III :
Tidak ada kelainan organik.
Aksis IV :
Stresor berupa pasien pernah menjadi TKI di Malaysia pada tahun 2008-2012
dan ingin menjadi TKI lagi
Aksis V :
GAF Scale 40-31: beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
VII.DAFTAR PROBLEM :
Organobiologik: ditemukan ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga paien
memerlukan psikofarmaka.
Psikologik : ditemukan hendaya dalam menilai realita berupa halusinasi auditorik
sehingga pasien membutuhkan psikoterapi.
Sosiologik : Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial dan hendaya waktu
senggang sehingga pasien butuh sosioterapi.
VIII. PROGNOSIS
Faktor Pendukung :
Faktor Penghambat :
10
11
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan
penarikan diri secara sosial..
X. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
-
13