Bagaimana Batubara Di Tambang
Bagaimana Batubara Di Tambang
0 comments
Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas,
tembaga, seng, nikel, dan timbal.
Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan
masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat
dibedakan menjadi beberapa macam:
Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari
2. Supported Stope
Dalam metoda penambangan seperti ini (Pada umumnya mineral logam)
bawah tanah dengan cara membuat penyangga-penyangga. Dalam
penyanggaan bahan yang bisa digunakn seperti kayu, besi, beton, atau baut
besi (roof bolting).
3. Long Wall
Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan
batubara dengan membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan
bagian dari front penambangan yang sudah selesai ditambang dibiarkan
runtuh dengan sendirinya (caving).
4. Short Wall
Short wall adalah penambangan bawah tanah untuk endapan batubara,
dengan membuat lorong-lorong yang ukurannya lebih kecil atau lebih
pendek dari long wall.
5. Room and Pillar
Room an d pillar merupakan suatu system penambangan bawah tanah untuk
endapan batubara dengan menggunakan penyangga-penyangga yang
umumnya dari kayu, dengan bentuk blok-blok persegi.
6. Cut and Fill
Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda
penambangan ini, dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan
kemudian mengisi kembali dengan material lain bekas bukaan tersebut.
7. Gophering
Dalam metoda penambangan ini dengan membuat bukaan-bukaan
berukuran relatif kecil dan sempit secara tidak beraturan, atau dikenal
sebagai lobang tikus.
8. Block Caving
Merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah, dengan car
meruntukan bagian yang sudah selesai ditambang (mined out ).
Tambang terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat di permukaan
tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka
(tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung.
Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di kedalaman,
diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste rock) dalam jumlah
yang besar. Tujuan utama dari operasi penambangan adalah menambang
dengan biaya serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang
maksimal.
Pemilihan berbagai parameter desain dan penjadwalan dalam pengambilan
bijih dan pengupasan batuan penutup melibatkan pertimbangan teknik dan
ekonomi yang rumit. Mesti diambil kompromi yang optimal antara
memaksimalkan perhitungan ekonomis dan adanya parameter pembatas
karena faktor geologi dan pertimbangan teknik lain.
Dengan berkembangnya teknologi dan teknik pertambangan, cadangan yang
dulunya dinilai tidak ekonomis, sekarang dapat berubah menjadi sumber
yang layak tambang. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan
akan bahan tambang seiring dengan peningkatan konsumsi per kapita.
Secara umum, tambang terbuka dinilai lebih menguntungkan dibanding
metode tambang bawah tanah dalam hal recovery (mineral yang dapat
ditambang dibanding dengan banyak cadangan), grade control
(pengendalian kadar), keluwesan operasi, keselamatan, dan lingkungan
kerja.
Namun, dalam situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur,
atau terletak terlalu dalam di bawah tanah, metode tambang bawah tanah
akan lebih menguntungkan.Suatu tambang terbuka pada satu titik mungkin
saja perlu diubah menjadi tambang bawah tanah ketika batuan penutup
(waste rock) yang perlu dikupas menjadi terlalu besar. Ini biasanya terjadi
jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat dalam.Faktor teknologi, kondisi
pasar, dan kebijakan pemerintah akhirnya juga akan turut jadi pertimbangan
dalam pemilihan metode tambang yang pas.
Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan beberapa
tahapan kerja : pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk kegiatan
penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah
penutup (stripping of overburden), penambangan (exploitation), pemuatan
(loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.
Tahap Penambangan :
1.
Prospeksi
2.
Persiapan
3.
Pembersihan lahan ( land clearing)
4.
Pengupasan Tanah Pucuk ( top soil)
5.
PenggalianTanah Penutup (overburden removal)
6.
Penambangan Batubara ( coal getting)
7.
Pengangkutan Batubara ke ( coal hauling)Backfilling (dari tempat
8.
penyimpanan sementara)
9.
Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading)
10.
Penghijauan (reclamation)
11.
Kontrol (monitoring)
1. Pengelompokan Tambang Terbuka
Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat
golongan :
a. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast.
Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore (bijih).
Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.
b. Strip Mine.
Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk
batubara, dapat juga endapan garam yang mendatar. Contoh Tamabang
Batubara di Tanjung Enim.
c. Quarry
AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri
(industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.
d. Alluvial mining
Dapat dikatakan sebagai placer Mining ataupun di Australia disebut
Beach-mine yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau alluvial.
Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan sekitarnya.
2. Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan
kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan
faktor ekonomi.
a. Kajian Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan
aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
1. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi kondisi
geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut mutlak
diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang
utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan
proyek tersebut.