Anda di halaman 1dari 10

Bagaimana Batubara di Tambang

0 comments

Bagaimana batubara ditambang ?


Seperti yang terjadi pada 50 tahun lalu, sebagian besar batubara dihasilkan
dari dua jenis utama yaitu tambang bawah tanah dan permukaan. Tetapi
metode untuk recovering batubara dari bumi telah mengalami perubahan
drastis dalam 25 tahun terakhir, sebagai konsekuensi dari kemajuan
teknologi.
Lima puluh tahun yang lalu ketika pertambangan batubara sebagian besar
dilakukan secara manual, tambang bawah tanah menyumbang 96 persen
dari batubara yang dihasilkan setiap tahun. Saat ini, hampir 60 persen
dihasilkan dari tambang permukaan. Selain itu metode tambang bawah air
juga relatif baru yang dilakukan dibawah samudra.
Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)
Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral
yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut.

Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas,
tembaga, seng, nikel, dan timbal.
Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan
masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat
dibedakan menjadi beberapa macam:
Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari

permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya


digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah
tanah.
Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan
menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang
dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat


disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.

Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah:


development (pengembangan) dan
production (produksi).
Pada tahap development, semua yang digali adalah batuan tak berharga.
Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian
fasilitas-fasilitas bawah tanah lain.
Sedang tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.
Tempat bijih digali disebut stope (lombong). Disini uang mulai bisa
dihasilkan.

Ada dua metode tambang bawah tanah:


Tambang room and pillar
dan Tambang longwall.

Dalam tambang room-and-pillar, endapan batubara ditambang dengan


memotong jaringan ruang ke dalam lapisan batubara dan membiarkan
pilar batubara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat
memiliki kandungan batubara lebih dari 40% walaupun batubara tersebut
dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batubara
tersebut dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining
(penambangan mundur),
dimana batubara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang

kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang


tersebut ditinggalkan.

Tambang longwall mencakup penambangan batubara secara penuh dari


suatu bagian lapisan atau muka dengan menggunakan gunting-gunting
mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan
yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum
dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batubara bervariasi
di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara
otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap
tambang selama pengambilan batubara. Setelah batubara diambil dari
daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan
batubara dapat diambil dari panil batubara yang dapat memanjang sejauh 3
km pada lapisan batubara. Keuntungan utama dari tambang roomand-pillar
daripada tambang longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai
memproduksi batubara jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan
bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan tambang longwall
dapat mencapai 50 juta dolar).
Jenis metode nya sebagai berikut :
1. Open Stope
Open stope adalah salah satu metoda penambangan bawah tanah. Open
Stope adalah penambangan tanpa membuat penyangga-penyangga. Syarat
bahan galian yang dapat ditambang dengan metoda ini adalah atapnya
cukup kuat menahan beban tanpa disangga atau dengan atau bisa disebut
juga cukup kompeten.

2. Supported Stope
Dalam metoda penambangan seperti ini (Pada umumnya mineral logam)
bawah tanah dengan cara membuat penyangga-penyangga. Dalam
penyanggaan bahan yang bisa digunakn seperti kayu, besi, beton, atau baut
besi (roof bolting).
3. Long Wall
Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan
batubara dengan membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan
bagian dari front penambangan yang sudah selesai ditambang dibiarkan
runtuh dengan sendirinya (caving).
4. Short Wall
Short wall adalah penambangan bawah tanah untuk endapan batubara,
dengan membuat lorong-lorong yang ukurannya lebih kecil atau lebih
pendek dari long wall.
5. Room and Pillar
Room an d pillar merupakan suatu system penambangan bawah tanah untuk
endapan batubara dengan menggunakan penyangga-penyangga yang
umumnya dari kayu, dengan bentuk blok-blok persegi.
6. Cut and Fill
Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda
penambangan ini, dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan
kemudian mengisi kembali dengan material lain bekas bukaan tersebut.
7. Gophering
Dalam metoda penambangan ini dengan membuat bukaan-bukaan
berukuran relatif kecil dan sempit secara tidak beraturan, atau dikenal
sebagai lobang tikus.
8. Block Caving
Merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah, dengan car
meruntukan bagian yang sudah selesai ditambang (mined out ).

Tambang bawah Air (Underwater Mine).


Penambangan bawah laut adalah proses pengambilan mineral yang relatif
baru dilakukan di dasar samudra. Situs penambangan samudra biasanya
berada di sekitar kawasan nodul polimetalik atau celah hidrotermal aktif dan
berada pada kedalaman 1.400 - 3.700 meter di bawah permukaan laut.
Celah tersebut menciptakan deposit sulfida, yang berisikan logam mulia
seperti perak, emas, tembaga, mangan, kobalt, dan seng. Deposit tersebut
ditambang menggunakan pompa hidrolik atau sistem ember yang
mengangkut bijih ke permukaan untuk diproses. Mengenai operasi
penambangan, penambangan bawah laut memunculkan pertanyaan
mengenai kerusakan lingkungan terhadap daerah sekitar.

Tahap-tahap kegiatan Penambangan :


a. Penyelidikan Umum Kegiatan ini merupakan langkah awal usaha
pertambangan yang ditujukan untuk mencari dan menemukan endapan
bahan galian. Kegiatan penyelidikan umum dilakukan dengan tujuan mencari
komoditas bahan galian tertentu maupun di lokasi tertentu, artinya
penyelidikan hans difokuskan pada (tipe/jenis) bahan galian yang spesifik
atau pada area yang spesifik (wilayah/Negara)dan mempelajari keadaan
geologi secara umum untuk daerah yang bersangkutan berdasarkan data
permukaan.
b. Eksplorasi Merupakan kegiatan lanjutan dari penyelidikan umum yang
bertujuan untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian

tersebut yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar)


endapan bahan galian serta karakteristik fisik endapan bahan galian dan
batuan samping.
c. Studi Ke
layakan Merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang
dilakukan sebelumnya sebagai penentu apakah kegiatan penambangan
endapan bahan galian tersebut layak dilakukan atau tidak. Dasar
pertimbangan yang digunakan meliputi pertimbangan teknis dan ekonomis
dengan memperhatikan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan
hidup.
d. Persiapan penambangan Adalah kegiatan ini meliputi penyiapan
infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang antara lain meliputi
pembuatan jalan, pembabatan semak/pohon, penupasan tanah penutup,
pembangunan kantor, gedung, bengkel, dll.
e. Penambangan Adalah kegiatan penambangan yang dimaksud adalah
kegiatan yang ditujukan untuk membebaskan dan mengambil bahan galian
dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan.
f. Pengolahan Bahan Galian Adalah kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kadar atau mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan
dari tambang sampai memenuhi persyaratan untukdiperdagangkan atau
sebagai bahan baku untuk industri lain.Keuntungan lain dari kegiatan ini
adalah mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat
mengurangi ongkos pengangkutan.
g. Pengangkutan Adalah segala usaha untuk memindahkan bahan galian
hasil tambang atau pengolahan dan pemurnian dari daerah penambangan
atau tempat pengolahan dan pemurnian ke tempat pemasaran atau
pemanfaatan selanjutnya dari bahan galian tersebut.
h. Pemasaran Adalah kegiatan untuk memperdagangkan atau menjual hasilhasil penambangan dan pengolahan bahan galian.

i. Reklamasi Merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan


yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya.
Rehabilitasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan
suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut
Tambang Terbuka (Open Pit Mine/ Surface Mining)
Tambang terbuka (surface mining) merupakan satu dari dua sistem
penambangan yang dikenal, yaitu Tambang terbuka dan Tambang Bawah
Tanah. dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di
atas atau relatif dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan
langsung dengan dunia luar.

Tambang terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat di permukaan
tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka
(tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung.
Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di kedalaman,
diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste rock) dalam jumlah
yang besar. Tujuan utama dari operasi penambangan adalah menambang
dengan biaya serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang
maksimal.
Pemilihan berbagai parameter desain dan penjadwalan dalam pengambilan
bijih dan pengupasan batuan penutup melibatkan pertimbangan teknik dan
ekonomi yang rumit. Mesti diambil kompromi yang optimal antara
memaksimalkan perhitungan ekonomis dan adanya parameter pembatas
karena faktor geologi dan pertimbangan teknik lain.
Dengan berkembangnya teknologi dan teknik pertambangan, cadangan yang
dulunya dinilai tidak ekonomis, sekarang dapat berubah menjadi sumber

yang layak tambang. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan
akan bahan tambang seiring dengan peningkatan konsumsi per kapita.
Secara umum, tambang terbuka dinilai lebih menguntungkan dibanding
metode tambang bawah tanah dalam hal recovery (mineral yang dapat
ditambang dibanding dengan banyak cadangan), grade control
(pengendalian kadar), keluwesan operasi, keselamatan, dan lingkungan
kerja.
Namun, dalam situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur,
atau terletak terlalu dalam di bawah tanah, metode tambang bawah tanah
akan lebih menguntungkan.Suatu tambang terbuka pada satu titik mungkin
saja perlu diubah menjadi tambang bawah tanah ketika batuan penutup
(waste rock) yang perlu dikupas menjadi terlalu besar. Ini biasanya terjadi
jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat dalam.Faktor teknologi, kondisi
pasar, dan kebijakan pemerintah akhirnya juga akan turut jadi pertimbangan
dalam pemilihan metode tambang yang pas.
Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan beberapa
tahapan kerja : pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk kegiatan
penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah
penutup (stripping of overburden), penambangan (exploitation), pemuatan
(loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.
Tahap Penambangan :
1.
Prospeksi
2.
Persiapan
3.
Pembersihan lahan ( land clearing)
4.
Pengupasan Tanah Pucuk ( top soil)
5.
PenggalianTanah Penutup (overburden removal)
6.
Penambangan Batubara ( coal getting)
7.
Pengangkutan Batubara ke ( coal hauling)Backfilling (dari tempat
8.
penyimpanan sementara)
9.
Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading)
10.
Penghijauan (reclamation)
11.
Kontrol (monitoring)
1. Pengelompokan Tambang Terbuka
Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat

golongan :
a. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast.
Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore (bijih).
Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.
b. Strip Mine.
Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk
batubara, dapat juga endapan garam yang mendatar. Contoh Tamabang
Batubara di Tanjung Enim.
c. Quarry
AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri
(industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.
d. Alluvial mining
Dapat dikatakan sebagai placer Mining ataupun di Australia disebut
Beach-mine yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau alluvial.
Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan sekitarnya.
2. Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan
kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan
faktor ekonomi.
a. Kajian Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan
aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
1. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi kondisi
geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut mutlak
diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang
utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan
proyek tersebut.

2. Sarana perlengkapan peralatan kerja


Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang
diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan
efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.
3. Metode Pelaksanaan kerja
Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan
dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya
memilki kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang
sasaran produksinya telah ditentukan.

b. Kajian Secara Ekonomis


Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek
penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan
aliran uang diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi
ekonomi. Hal-hal yang diperhatikan tersebut adalah:
Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan biasanya

dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton).


Ongkos produksi (C), yaitu ongkos yang diperlukan sampai

mendapatkan produknya diluar ongkos stripping.


Ongkos stripping of overburden (Cob).
Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan sehingga
menentukan bentuk akhir penambangan.

More info: http://learnmine.blogspot.com/2013/05/bagaimana-batubara-ditambang.html#ixzz3LYldZXCc

Anda mungkin juga menyukai