BY:
DEKANITA ESTRIE PAKSI
2711100129
I. FLUIDISED BED
Adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan
untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa.
Reaktor jenis ini menggunakan fluida (cairan atau gas)
yang dialirkan melalui katalis padatan (biasanya
berbentuk butiran-butiran kecil) dengan kecepatan yang
cukup sehingga katalis akan terolah sedemikian rupa
dan akhirnya katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai
fluida juga. Proses ini, dinamakan fluidasi.
Prosedur Pengerjaan
Reaktan dimasukkan dari bagian bawah reaktor
Sebagian kecil katalis disuspensikan oleh reaktan
yang berwujud gas ke dalam fluidized bed reactor
Sebagian padatan kecil dari katalis dapat lepas dari
atas reaktor
Padatan terlepas dari reaktor dipisahkan dengan
menggunakan siklon untuk membuang padatan
Kemudian gas tersebut digunakan kembali ke dalam
reaktor
Macam-macam Proses
Fluidised
1. Fior (Fluid Iron Ore Reduction)/FINMET
2. Iron Carbide
3. Circoret
FINMET Process
3. Cincored Process
Proses reduksi 60-80 persen terjadi di reactor CFB. CFB menggunakan
distribusi temperature uniform pada reactor dan produk kimia yang
seragam. Proses akhir reduksi terdapat pada stage kedua dari reaktor FB.
FB dioperasikan dengan gas dengan kecepatan ang relatif rendah dan
dengan rentang waktu 2-4 jam.
Bijih besi mengalami preheat hingga 800C didalam CFB preheater and
kemudian dimasukkan kedalam CFB reducer. Pre reduced material
dimasukkan ke dalam FB reducer untuk menyelsaikan proses reduksi.
Pengotor dipanaskan sampai sekitar 680 C dalam flash-jenis pemanas
untuk briket.
Gas buang dari siklus CFB. Gas buang dari siklus CFB dilewatkan melalui
proses penukar gas panas dan multiclone untuk pemulihan debu untuk daur
ulang ke kompartemen terakhir dari FB reducer.
1. Kinglor Metor
Mixture Preparation
Raw material dicampurkan
kedalam suatu tungku, kemudian
dimasukkan
kedalam
shaft
furnace yang dipanaskan dari
luar. Pada zona pre-reduction
muatan
dipanaskan
menggunakan
radiasi
dan
konveksi. Zone pre-reduction
berkisar antara 900 C.
Heating
Kemudian material akan masuk
pada zona reduksi dimana
temperatur berkisar 1050 C1200 C untuk mencegah
terjadinya
pembentukan
gumpalan. Pada zona ini bijih
besi akan tereduksi.
Cooling
Konveyor baja karbon yang
terletak di bawah reaktor digunakan
untuk mengangkut material yang
telah didinginkan dengan air ke
proses yang selanjutnya. Cepatnya
perputaran
dari
konveyor
menentukan
lamanya
muatan
berada di reaktor. Temperatur ratarata pada zona pendinginan harus
berkisar antara 100-150C agar
temperatur dari DRI (direct
reduction iron) tetap stabil di 60-70
C. Produk yang telah didinginkan
lalu discreening, dan arang (-25 +5
mm) didaur ulang.
Raw material yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 ton DRI per unit
pabriknya sebagai berikut :
2. Fastmet
Adalah proses unik menggunakan RFC untuk mereduksi gumpalan/kerikil
yang mengandung baru bara dengan high reduction ratio dan high
productivity. Reduksi besi bisa saja terjadi tidak hanya di dalam blast furnace
tapi juga langsung di melting process.
3. Inmetco
This process Operates at high temperature and low pressure.
Corex Process
Dalam proses metalurgi Corex semua pekerjaan dilakukan
dalam dua reaktor proses terpisah (poros pengurangan dan
gasifier melter). Bijih besi (bijih benjolan, pelet, sinter, atau
campuran sana) dibebankan ke dalam poros pengurangan dimana
bijih besi dikurangi menjadi direct-reduced-iron (DRI). Batubara
secara langsung dibebankan ke dalam gasifier melter.
Pembakaran batubara dengan oksigen disuntikkan ke hasil melter
gasifier dalam generasi dari pengurangan gas sangat efisien. Gas
ini keluar melter tersebut. Didinginkan dan kemudian ditiupkan
ke poros reduksi, mengurangi bijih besi dalam aliran counter.
TUNGKU 1
TUNGKU 2
TUNGKU
SMELTING
The AISI process is very similar to DIOS except that AISI is based on
iron oxide pellets with prereduction to approximately 30% in a shaft furnace
similar to that used in the Midrex and HYL process. A schematic flowsheet for
AISI is shown in Fig. 11.18 with material balances for typical operations. The
AISI process was studied during the 1990s at 510 tons per hour to develop
design data for a demonstration plant which was never undertaken.
4. Hismelt Process
Hismelt (High Intensity Smelting)
merupakan proses peleburan
komersial pertama di dunia untuk
membuat besi langsung dari
bijihnya. Inti dari teknologi
Hismelt adalah Smelt Reduction
Vessel
(SRV),
yang
menggantikan fungsi dari blast
furnace. Bijih besi halus yang
dimasukkan ke dalam bak
langsung direduksi ketika kontak
dengan karbon yang terlarut di
bak. Reaksi ini menghasilkan besi
(Fe) dan karbon monoksida (CO)
Produk utama dari proses Hismelt adalah logam panas, yang dapat digunakan
sebagai bahan baku proses pembuatan baja atau dilemparkan ke pig iron.
Terak diproduksi sebagai produk sampingan.
5. Bismelt Process
Mengkombinasi metode dari peleburan besi menggunakan coal
untuk premetallization bijih di rotary Kiln, dan electricity dan
coke untuk final liquid - reduksi fasa dari besi di electric arc
furnace. Peralatan nya:
1. Furnace, kiln, oven
2. Cooler
3. Magnetic pemisah
4. Electric Furnace
1. HYL Process
Dalam proses ini digunakan gas reduktor dari LNG (Liquid Natural Gas),
gas alam cair ini direaksikan dengan uap air panas (H2O) dengan reaksi
sebagai berikut :
CH 4 H 2O CO 3 H 2
Fe2 O 3 3 H 2 2 Fe 3 H 2 O atau
Fe2 O 3 3 CO 2 Fe 3 CO 2
Besi yang dihasilkan berbentuk padatan (sponge iron)
3. Midrex Process
Proses Midrex digunakan
pada Midrex Shaft Furnace
untuk mengkonversi oksida
besi dalam pelet atau
bentuk
lump
menjadi
highly metallized direct
reduced iron.
4. Porufer
Merupakan alat yang digunakan
untuk mengonversi gas sisa dari
furnace, gas buang dibesihkan
dan
didinginkan
untuk
membuang
uap
air,
dan
dicampur dengan gas alam
dengan proporsi stokiometri.
Campuran ini berfungsi sebagai
katalis reformer pada 1400 C,
dimana akan terbentuk 95%
H2/CO.
TERIMA KASIH