Anda di halaman 1dari 2

Isi Jurnal :

Orang yang menderita stress mempengaruhi kesehatannya dan meningkatkan risiko PJK.
Sterss mungkin menjadi pemicu PJK melalui mekanisme biologi termasuk aktivitas simpatikparasimpatik yang tidak seimbang, perubahan neuroendocrineaksis ( meningkatkan sekresi kortiso),
dan aktivasi dari sistem inflamasi ( meningkatkan kadar sitokin). Stress mungkin juga mempengaruhi
risiko PJK secara tidak langsung melalui perilaku yang tidak sehat seperti merokok, kurang aktivitas,
atau konsumsi alkohol.

Atherosklerosis distimulasi oleh merokok, tekanan darah tinggi, dan konsentrasi LDL di dalam darah
yang tinggi. Stress merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya frekuensi
merokok. Seseorang biasanya akan meningkatkan frekuensi merokok ketika sedang merasa stress.
Kemudian risiko terkena hipertensi meningkat selama stress yang berkepanjangan. Beberapa lipid,
seperti trigleserida sangat sensitiv terhadap reaksi stress dan kolesterol total dibuktikan meningkat
ketika stress berkepanjangan.

Diagram :
Stresor

Stress

Perubahan fisik
Tekanan darah
Lemak
Fibrinogen
Detak Jantung
Waktu koagulasi
Obesitas
Hormon Stres
Inflamasi vaskular

Perubahan Perilaku
Merokok
Kebiasaan Pola
Makan
Kalori
Latihan
Tipe A
Alkohol
Kopi
Pola Tidur

Risiko PJK

Risiko dari infraksi miokardinal dapat terjadi karena faktor psikososial, termasuk kejadian utama
hidup, ketidakmampuan mengendalikan hidup, dan masalah keuangan. Banyak penelitian yang telah
menunjukan bahwa faktor psikososial memiliki kontribusi untuk menyebabkan penyakit
kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai