Anda di halaman 1dari 46

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Gula

Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2


(Studi Kasus di Wilayah Puskesmas Kedungmundu)

Khasanah Budi Rahayu


25010113130401
1
Latar Belakang

2
Latar Belakang

Indonesia : Jawa Tengah :


Dunia : 1,9%
2007 : 1,1% 18,3%
Peringkat 7
2,1 % Peringkat 2

Puskesmas
Semarang :
Kedungmundu :
27,7%
30,3%

3
Latar Belakang
Komplikasi
Makrovaskuler

Mikrovaskuler

4
Latar Belakang

Pengendalian gula darah  Menjaga


kadar gula darah mendekati normal

80-100 mg/dl

5
Latar Belakang

Kadar Gula Darah Tidak Terkendali :

DiabCare  68% di 12 Negara Asia

47,2 % di Indonesia

46,3 % di RS Roemani Semarang

6
Rumusan Masalah
Diabetes Mellitus tipe 2  PTM nomer 2 di
Kota Semarang

Prevalensi tahun 2015 di Semarang 0,67%

Puskesmas Kedungmundu  5 terbesar dengan


proporsi kasus DM 30,3% (lbh besar dari Semarang)

7
Pengendalian kadar gula darah :
• DiabCare : 47,2% kadar buruk,
• RS Roemani Muhammadiyah 46,3% kadar buruk.
• Tugurejo 73,5% buruk.

Kadar Gula Darah seharusnya mendekati atau mencapai angka normal


Kadar gula darah tinggi  Komplikasi Mikrovaskuler dan Makrovaskuler

Masih belum jelas faktor yang berhubungan dengan kadar


gula darah

8
Perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kadar gula darah pada penderita
diabetes mellitus

9
Tujuan

Umum :

Menganalisis faktor yang berhubungan dengan kadar gula


darah penderita DM

10
Tujuan
Khusus :
Dukungan Keluarga

Lama Menderita
Status Obesitas

Menganalisis
Mendeskripsikan Aktivitas Fisik
Kepatuhan diet
Motivasi
Kepatuhan Minum obat

Frekuensi Latihan Jasmani


Jenis latihan jasmani

11
Manfaat

Instansi Terkait
Masyarakat

FKM
Peneliti
12
Ruang Lingkup

Lingkup Keilmuan

Lingkup Masalah
Lingkup Tempat

Lingkup Metode

Lingkup Waktu

Lingkup Sasaran

13
Kerangka Teori

14
Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Lama Menderita

Status Obesitas

Kepatuhan Minum
Obat

Kepatuhan Diet Kadar Gula Darah

Aktivitas Fisik

Jenis Latihan
Jasmani

Frekuensi Latihan
Jasmani

Tingkat Motivasi

Dukungan Keluarga

15
Tempat Penelitian

Wilayah Kerja Pukesmas Kedungmundu

Waktu Penelitian
Oktober

16
Jenis dan Rancangan Penelitian

• Kuantitatif Jenis Observasional Analitik


• Desain Studi Cross sectional

17
Populasi dan Sampel

Penderita DM yang berkunjung di Puskesmas


bulan Mei 2017  173 orang

18
Populasi dan Sampel

Kriteria Inklusi : Kriteria Eksklusi :


• Bersedia Menjadi Responden • Tidak Menyelesaikan Pengukuran
• Pindah Rumah

19
Populasi dan Sampel

65 orang

20
Populasi dan Sampel

21
Sumber Data

Data Primer

Data Sekunder

22
Instrumen Penelitian

Informed Consent

Alat Ukur (microtoise, timbangan, laboratorium)

Alat Tulis

Perekam

Kamera

Laptop

Kuesioner
23
• Pemilihan
Tempat
Persiapan • Menyiapkan Izin
• Pengumpulan
Data Sekunder
Pengumpulan
• Pengukuran Data
• Wawancara
Pelaksanaan dengan
Kuesioner

24
Pengolahan Data

Editing Koding

Entry Data Cleaning

Tabulating

25
Analisis Data

Analisis Univariat
• Menggambarkan Karakteristik Responden.

Analisis Bivariat
• Uji Hubungan Variabel

26
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden

Jenis Kelamin
Kelompok Umur

22% 17%
28% 36-49 tahun
Laki-Laki
Perempuan 50-63 tahun
>64 tahun

79%
55%

27
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Kadar Gula Darah Lama Menderita

Tidak >2 tahun


40% Terkendali
<= 2 tahun
Terkendali 51% 49%
60%

28
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Status Obesitas Kepatuhan Minum Obat

26%
29% Normal Tidak Patuh
Overweight Patuh
49% Obesitas

74%
22%

29
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Kepatuhan Diet Tingkat Aktivitas Fisik

12% 17%
Tidak Patuh Renda
40% h
Patuh
Sedang
60% Tinggi

71%

30
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Jenis Latihan Jasmani


50.0%
44.6%
45.0%
40.0%
35.0%
30.0% 29.2%
25.0%
20.0% 18.5%
15.0%
10.0%
4.6% 3.1%
5.0%
0.0%
Tidak Olahraga Jalan-jalan Senam Joging Sepeda

31
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Frekuensi Latihan Jasmani Dukungan Keluarga

<90
menit/mingg
u
45% >=90 Tidak
45% Mendukun
55% menit/mingg
u 55% g

32
Hasil Penelitian
Analisis Univariat

Tingkat Motivasi

Motivasi
Rendah
46%
54% Motivasi
Tinggi

33
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
1. Hubungan Antara Lama Menderita DM dengan Kadar Gula Darah
Lama Kadar Gula Darah Total
Menderita Tidak Terkendali (n=65)
DM Terkendali
f % f % f %
>2 tahun 20 62,5 12 37,5 32 100,0
 2 tahun 19 57,6 14 42,4 33 100,0

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,91)


Tingkat korelasi sangat lemah (r =-0,014)
Hasil Sejalan : Magelang 2013
Hasi Berbeda : Tahun 2008
Tidak ada hubungan  faktor perilaku lebih dominan
34
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
2. Hubungan Antara Status Obesitas dengan Kadar Gula Darah
Status Kadar Gula Darah Total
Obesitas Tidak Terkendali (n=65)
Terkendali
f % f % f %
Obesitas 16 55,2 13 44,8 29 100,0
Overweight 13 81,3 3 18,8 16 100,0
Normal 10 50,0 10 50,0 26 100,0

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,08)


Tingkat korelasi sangat lemah (r = 0,214)
Hasil Sejalan : Padang 2007
Hasi Berbeda : Tahun 2015

Tidak ada hubungan  Sebagian besar patuh minum obat


35
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
3. Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat dengan Kadar Gula Darah
Tingkat Kadar Gula Darah Total
Kepatuhan Tidak Terkendali (n =65)
Terkendali
Minum Obat f % f % f %

Tidak Patuh 14 82,4 3 17,6 17 100,0


Patuh 25 52,1 23 47,9 48 100,0

 Ada Hubungan (p value = 0,042)


Tingkat korelasi lemah (r =-0,25)
Penelitian sejalan = Magelang 2013
Hasil Berbeda = Tahun 2009

Perempuan patuh > laki-laki  Mudah takut dan cemas


36
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
4. Hubungan Antara Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah
Tingkat Kadar Gula Darah Total
Kepatuhan Tidak Terkendali (n =65)
Diet Terkendali
f % f % f %

Tidak 29 58,0 21 42,0 50 100,0


Patuh
Patuh 10 66,7 5 33,3 15 100,0

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,06)


Tingkat korelasi sangat lemah (r = - 0,065)
Hasil Sejalan : Kudus 2011
Hasi Berbeda : Magelang 2013
Tidak ada hubungan  Sempitnya waktu recall,
kurang pengetahuan 37
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
5. Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kadar Gula Darah
Tingkat Aktivitas Kadar Gula Darah Total
Fisik Tidak Terkendali Terkendali (n=65)
f % f % f %
Aktivitas Fisik 8 72,7 3 27,3 11 100,0
Rendah
Aktivitas Fisik 30 65,2 16 34,8 46 100,0
Sedang
Aktivitas Fisik Tinggi 1 12,5 7 87,5 8 100,0

Ada Hubungan (p value = 0,042)


 Tingkat korelasi lemah (r =-0,25)
Hasil Sejalan : Karanganyar 2014
Hasi Berbeda : Magelang 2013

38
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
6. Hubungan Antara Jenis Latihan Jasmani dengan Kadar Gula Darah
Jenis Latihan Kadar Gula Darah Total
Jasmani Tidak Terkendali (n=46)
Terkendali
f % f % f %
Jalan-jalan 20 69,0 9 31,0 29 100
Senam 6 50,0 6 50,0 12 100
Joging 1 33,3 2 66,7 3 100
Sepeda 2 100,0 0 0 2 100

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,305)


Penelitian tahun 2016  Yoga
paling efektif
Tidak ada hubungan  semua jenis olahraga
meningkatkan sensitivitas insulin
39
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
7. Hubungan Antara Frekuensi Latihan Jasmani dengan Kadar Gula Darah
Frekuensi Kadar Gula Darah Total
Latihan Tidak Terkendali (n =65)
Jasmani Terkendali
f % f % f %

< 90 20 55,6 16 44,4 36 100,0


menit/minggu
 90 19 65,5 10 34,5 29 100,0
menit/minggu

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,2)


Tingkat Korelasi sangat lemah (r = 0,14)
Hasil Sejalan : Surabaya 2016

Tidak ada hubungan  intensitas kurang (<30 menit/hari)


40
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
8. Hubungan Antara Tingkat Dukungan Keluarga dengan Kadar Gula Darah
Tingkat Kadar Gula Darah Total
Dukungan Tidak Terkendali (n =65)
Keluarga Terkendali
f % f % f %

Tidak 26 89,7 3 10,3 29 100


Mendukung
Mendukung 13 36,1 23 63,9 36 100

Ada Hubungan (p value = 0,012)


 Tingkat korelasi lemah (r =-0,31)
Hasil Sejalan : Sragen 2010
Hasi Berbeda : Yogyakarta 2008
Dukungan Keluarga  Mencegah Stress dan Self
Management  Kontrol Metabolik
Hasil Penelitian
Analisis Bivariat
7. Hubungan Antara Tingkat Motivasi dengan Kadar Gula Darah
Tingkat Kadar Gula Darah Total
Motivasi Tidak Terkendali (n =65)
Terkendali
f % f % f %

Motivasi 18 63,4 10 35,7 28 100


Rendah
Motivasi 21 56,8 16 43,2 37 100
Tinggi

x Tidak ada Hubungan (p value = 0,7)


Tingkat Korelasi sangat lemah (r = 0,001)

Tidak ada hubungan  dukungan keluarga dalam melakukan terapi

42
Keterbatasan Penelitian

1. Beberapa Responden kesulitan dalam melakukan


recall makanan
2. Kadar gula darah diperiksa menggunakan kadar
gula darah bukan HbA1C

43
Kesimpulan

1. Ada Hubungan Antara Kepatuhan Minum Obat (p=0,042), Tingkat


Aktivitas Fisik (0,039), dan Tingkat Dukungan Keluarga (p=0,012)
dengan Kadar Gula Darah.
2. Tidak Ada Hubungan Antara Lama Menderita DM (p =0,91), Status
Obesitas (p=-,08), Kepatuhan Diet (p=0,6), jenis latihan fisik
(p=0,305), frekuensi latihan fisik (p=0,2) dan tingkat motivasi (p=0,7)
dengan kadar gula darah.

44
Saran
a. Mengundang salah satu anggota keluarga saat edukasi

a. Penderita melakukan terapi


dengan baik dan benar.
b. Keluarga menambah ilmu
pengetahuan dengan banyak
membaca

a. Melakukan penelitian dengan desain berbeda

45
46

Anda mungkin juga menyukai