Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH AGAMA

Dampak Akhlaq Terpuji dalam


Kehidupan Manusia

Di susun oleh:
Nama : Anang Sahputro O 111210015

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pergaulan sehari hari antara kita sesama Manusia,
agar hubungan ini berjalan dengan baik tentu ada aturan yang harus
kita jalankan, bagi kita umat Islam tata cara bergaul tersebut telah
diatur dalam Alquan dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita
sebut dengan Sifat terpuji atau akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah
ini, bahwa kami akan mengemukakan diatara bentuk bentuk dari
akhlak terpuji tersebut mulaidari pengertian, macam macam
sampai kepada bentuk bentuk atau contoh dari akhlak terpuji
tersebut.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping
untuk menambah wawasan kami sebagai pemakalah mengenai
pembahasan akhlak terpuji ini, dan juga dengan pembahasan ini
agar kami dan segenap pembaca lainnya mampu menjadikan ilmu
ini sebagai salah satu rujukan dalam melakukan pergaulan dalam
kehidupan sehari hari. Kemudian juga pembahasan ini kami buat
sebagai bentuk tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama dan
pembelajarannya di Universitas Islam Lamongan dalam tugas
kelompok yang disajikan dalam bentuk makalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja penerapan akhlak dalam kehidupan?
2. Apa saja tantangan dalam penerapan akhlak-akhlak terpuji?
3. Bagaimana upaya peningkatan akhlak?
4. Apa peran akhlak dalam pembentukan manusia takwa?
5. Apa itu Kiswah?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui implementasi akhlak dalam kehidupan sehari-hari
2. Dapat mengimplementasikan akhlak-akhlak yang terpuji
3. Mengetahui dan dapat menjaga diri dari tantangan-tantangan
akhlak
4. Dapat menerapkan upaya-upaya peningkatan akhlak
5. Dapat mengetahui apa itu kiswah

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akhlak


Akhlak berasal dari bahas arab akhlaq yang merupakan
bentuk jamak

dari khuluq, atau akhlak juga berarti budi

pekerti, tabiaat, watak.


Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh
beberapa ahli sebagai berikut:
1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang
menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa
memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2. Menurut Abdul Karim Zaidan, nilai dan sifat yang tertanam
dalam jiwa sehingga seseorang dapat menilai perbuatan baik atau
buruk, kemudian memilih melakukan atau meninggalkan perbuatan
tersebut.
Perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan
perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Kendatipun manusia
menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam,
maka hal itu tetap tidak baik. Sebailiknya, walaupun manusia
menilai kurang baik, apabila Islammeyatakan baik, maka hal itu
tetap baik. Kita sebagai umatnya tentunya ingin dapat mengikuti
apa yang terjadi tuntutan rasulullah dalam kehidupan sehari-hari
sebagai suritauladan manusia.

Orang yang baik akhlaknya tentunya didalam pergaulan


sehari-hari akan senantiasa dicintai oleh sesama, dan tentunya
mereka kelak dihari kiamat akan masuk surga bersama dengan nabi
saw. Sebagaimana beliau bersabda dalam hadisnya yang artinya
sebagai berikut:
Sesungguhnya (orang) yang paling aku cintai diantara kalian dan
orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat
adalah oarang yang paling baik budi pekertinya diantara kalian.
Harta yang banyak, pangkat yang tinggi atau dimilikinya
beberapa gelar kesarjanaan tak mampu mengangkat derajat
manusia tanpa dimilikinya akhlak terpuji.
Islam

hadir

dimuka

bumi

sebenarnya

sangat

mengedepankan akhlak terpuji, karena Rasulullah saw. sendiri


diutus untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana sabdanya
sebagai berikut:



Artinya:
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.
Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan
untuk berakhlakul karimah. Jika hidup kita dihiasi dengan ahklak
terpuji tentunya akan dicintai oleh Allah awt dan masyarakatnya
akan menjadi baik, temteram dan damai.

Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam


era globalisassi seperti ini dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan
ini muncul karena sedah terpengaruh budaya barat yang dinilai
maju dan modern. Akhlak terpuji amat penting dalam kehidupan
manusia, termasuk dalam pergaulan remaja. Akhmad Syauki Bey
(seorang penyair) mangatakan sebagai berikut:
Sesungguhnya suatu umat akan tetap memiliki nama harum
selama uamat tersebut memiliki akhlak yang terpuji. Manakala
akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum umat
tersebut.
2.1.1 Tantangan Akhlak Terpuji
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utama
penciptaannya adalah untuk beribadah. Ibadah secara umum yaitu
melaksanakan

segala

perintahnya

dan

manjauhkan

segala

larangannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Manusia


diperintahkanNya untuk menjaga dan memlihara semua yang ada
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Namun sebagai
manusia kadang kita lupa tugas kita berada di dunia itu apa
sehingga kebanyakan tidak bisa mengontrol akhlaknya sendiri.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
modern, tantangan akhlak juga semakin banyak, tak sedikit
manusia menjadi lupa diri dan berada diluar garis batas ajaran
agama. Sehingga kita butuh aqidah yang kokoh dan akhlak yang
terpuji untuk mengahadapi tantangan tersebut. Seperti kita tahu
tantangan yang sering kita hadapi namun jarang kita sadari yaitu
Kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, gaya hidup, dan
orientasi hidup yang materialistis.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami


oleh manusia sekarang ini tidak sedikit dampak negatifnya
terhadap sikap hidup dan perilakunya, baik sebagai manusia
beragama maupun sebagai makhluk individual dan sosial. Dampak
negatif yang paling berbahaya terhadap kehidupan manusia atas
kemajuan itu ditandai dengan adanya kecenderungan menganggap
bahwa satu-satunya yang dapat membahagiakan hidup adalah
material. Sehingga manusia terlampau mengejar materi, tanpa
menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya berfungsi untuk
memelihara dan mengendalikan akhlak manusia.
Nilai nilai spiritual yang dimaksudkan dalam Islam adalah
ajaran agama yang berwujud perintah, larangan dan anjuran, yang
semuanya berfungsi untuk membina kepribadian manusia dalam
kaitannya sebagai Hamba Allah dan anggota masyarakat.
Gaya hidup-pun menjadi tantangan agar lebih dapat
mengontrol diri. Gaya hidup yang dimaksud disini adalah gaya
hidup hedonis atau foya-foya, dan kebarat-baratan. Seperti kita
tahu selain tidak baik, Allah sangat membenci segala sesuatu yang
berlebihan. Gaya hidup ini cenderung hanya mementingkan
kesenangan semata, menghambur-hamburkan materi dalam jumlah
banyak secara sia-sia karena sebenarnya tidak ada keuntungan yang
bisa didapat dari itu melainkan hanya kesenangan sesaat. Padahal
kalau kita memiliki aqidah yang kokoh dan akhlak yang terpuji,
tidak seharusnya kita berlaku seperti itu melainkan lebih memilih
untuk berbagi terhadap sesama karena akan lebih terasa
manfaatnya.

Orientasi hidup yang hanya mengejar nilai-nilai material saja


tidak bisa dijadikan sarana untuk mencapai kebahagiaan, bahkan
hal ini juga dapat menimbulkan bencana yang hebat ketika hidup
hanya berorientasi pada sesuatu yang merial (metrialistis) sehingga
ada persaingan hidup yang tidak sehat. Sementara manusia tidak
memerlukan

agama

lagi

untuk

mengendalikan

semua

perbuatannya, karena mereka menganggap agama tidak lagi dapat


memecahkan persoalan hidup.
Disinilah kita akan tahu betapa pentingnya peranan aqidah
dan akhlak dalam kehidupan modern seperti sekarang. Aqidah dan
akhlak akan menjadi benteng yang sangat kuat dalam menghadapi
segala

dampak

negatif

kehidupan

modern.

Aqidah

dapat

menyelamatkan diri kita dari segala bentuk dosa kecil yang jarang
kita sadari, aqidah juga dapat membuat kita selalu berbuat baik
terhadap pencipta dan sesama. Disamping aqidah yang kuat, akhlak
yang terpuji akan menyelamatkan manusia dari segala macam
perbuatan dan tindakan yang bisa menjerumuskan manusia dalam
kesesatan.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang hidup didunia
harus memiliki aqidah dan akhlak sehingga kita tidak tersesat dan
apa-apa yang kita lakukan tidak melanggar ajaran agama yang telah
ditentukan.

2.2 Hubungan Akhlak


a. Hubungan Akhlak Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial
Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya
manusia selalu berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain.
Oleh karena itu, dalam bergaul dengan orang lain harus
diperhatikan norma-norma yang ada sehingga pergaulan antar
masyarakat akan berlangsung dengan harmoni. Denagn demikian
setiap manusia dituntut untuk berperilaku terpuji dalam hubungan
dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa membedakan
status sosialnya, agama, maupun keturunannya. Rasulullah
bersabda: Engkau belum disebut sebagai orang yang beriman
kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana engkau
mencintai dirimu sendiri.
Macam-macam perilaku terpuji terhadap sesama dalam
masyarakat
1. Taaruf
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan
tidak kenal maka tidak sayang. Hal tersebut berlaku untuk apa
saja baik itu dalam perdagangan, perumahan, lingkungan
masyarakat dan lain-lain. Begitu juga dengan sesama manusia,
kalau kita belum kenal mungkin kita punya dzan (sangkaan) yang
bermacam-macam. Orang kita sangka baik ternyata belum tentu
baik, orang yang kita sangka buruk belum tentu buruk, oleh karena
itu supaya tidak punya dzan yang bermacam-macam, sabaiknya
kita memperkenalkan diri. Perkenalan bukan hanya dari segi nama
saja, tetapi dari berbagai aspek baik itu keluarga, pendidikan,
agama, pekrjaan dan lain-lain.

Itulah makna kita saling kenal mengenal yang dalam bahasa


arab disebut Taaruf. Taaruf dapat di artikan saling mengenal,
saling mengetahui manusia satu dengan manusia lain. Saling kenal
mengenal

tersebut

harus

didasari

dengan

kemanusiaan,

persaudaraan kecintaan serta ketakwaan kepada Allah swt . tanpa


membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun
agama. Dalam taaruf perbedaa-perbedaan itu harus kita jauhkan
dan di ganti dengan kasih sayang.
Atas kodrat dan irodat Allah, kita lajir didunia yang memiliki
berbagai macam perbedaan-perbedaan baik bentuk fisik, warna
kulit, rambut, suku bangsa, maupun yang dibentuk oleh manusia itu
sendiri seperti kelompok buruh, majikan dan lain-lain. Adanya
perdaan itu jangan dijadikan alasan untuk permusuhan dan
pertentangan akan tetapi harus dijadikan sarana saling kenal
mengenal.
Ajaran tentang persaudaraan dan saling kenal mengenal antar
manusia harus dilandasi dengan landasan yang amat luas. Yang
dituju disini bukan hanya kaum mukmin, malinkan manusia pada
umumnya yang mereka itu seakan-akan satu keluarga dan terbagi
menjadi bangsa, kebilah dan keluarga.
Supaya perkenalan menjadi persaudaraan semakin erat, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan kita kerjakan, yaitu
sebagai berikut:

a.

Jaga persatuan dan kesatuan, karena pada dasarnya setiap muslim


itu adalah saudara.

b.

Sebarkan salam, beri makan dan sambung tali persaudaraan.

c.

Segala urusan dimusyawarahkan

d.

Lemah lembut dan berseri-seri.

2. Tafahum
Tafahum artinya saling memahami keadaan seseorang, baik
sifat watak maupun latar belakang seseorang.
3. Jujur
Allah meminta kapada manusia dalam membina kehidupan ini
supaya berlaku benar dan jujur, karena kebenaran dan kejujuran
merupakan hal yang pokok dalam kehidupan manusia. Akan tetapi
sebaliknya, apabila manusia melalaikan hal yang pokok ini, maka
kehancuran dan kekacauan yang akan menimpa manusia. Oleh
karenanya berpegang teguh pada kejujuran dan kebenaran dalam
segala hal merupakan faktor yang penting dalam membina akhlak
bagi orang-orang muslim.
Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan
yang sesungguhnya, tidak saja berupa perkataan tetapi juga
perbuatan. Dalam bahasa arab benar atau jujur disebut sidiq (ash
shidqu). Benar atau jujur perkataan artinya mengatakan sesuatu
keadaanya yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan tidak pula
menyembunyikan. Akan tetapi, apabila yang disembunyikan itu
suatu rahasia atau menjaga nama baik seseorang, maka itu

diperbolehkan.

Benar

atau

jujur

dalam

perbuatan

ialah

melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan atau oetunjuk


agama.
Apabila menurut agama itu diperbolehkan, maka itu benar, dan
apabila perbuatan itu menurut agama dilarang, berarti perbuatan itu
tidak benar.
Benar atau jujur pada diri sendiri berarti kita harus bersungguhsungguh untuk meningkatkan kemampuan dan tujuan hidup kita
untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi orang lain, yaitu kita
memperlihatkan diri kita yang sebenarnya, tangpa dibuat-buat,
bersih dan lurus. Benar atau juur kepada orang lain tidak hanya
sekedar berbuat dan berkata yang benar, akan tetapi harus berusaha
memberikan

manfaat

yang

sebesar-besarnya.

Sebagaimana

disabdakan rasulullah yang artinya: sebaik-baik manusia adalah


mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Disamping
memberikan

manfaat

kepada

orang

lain

rasulullah

juga

mencontohkan kepeduliannya terhadap orang lain.


Jujur adalah kata yang mudah umtuk diucapkan, akan tetapi
berat dalam pelaksanaannya. Kejujuran memancarkan kewibawaan,
karena orang yang berlaku jujur dapat menepiskan segala
prasangka buruk, dia berni karena benar.
4. Adil
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan
dan menjalankan sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata
lain, adil adalah mengerjakan yang benar dan menjauhkan yang
batil.

Adil adalah jalan bagi seseorang untuk menuju kepada


ketakwaan. Apabila didalam pergaulan hidup ini masing-masing
pihak berbuat sesuai dengan pekerjaannya, maka diharapkan akan
terwujud ketenteraman dan kedamaian didalam masyarakat. Salah
satu sifat yang ahrus dimiliki setiap orang untuk dapat menegakkan
kebenaran adalah sifat adil.
Didalam Al-Quran dijelaskan bahwa bersikap adil tidak pilihpilih, kepada golongan yang kita bencipun kita haarus tetap berlaku
adil. Dengan berbuat adil, maka akan mendekatkan kita kepada
sifat takwa. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah:8 yang
artinya:
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah,
Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Al-Maidah:8)

5. Amanah
Secara bahasa, amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau
ketulusan hati. Berdasarkan istilah, amanah adalah sesuatu yang
dititipkan kepada pihak lain sehingga menimbulkan rasa aman bagi
pemberinya, dan sebaliknya, pihak penerima memelihara amanah
dengan baik.
Dibawah ini akan disampaikan tiga amanah Allah yang pokok
kepada manusia, yaitu sebagai berikut:

Amanah ilmu pengetahuan, yang diberikan kepada manusia yang


berpredikat ulama, kaum cerdik pandai dan para sarjana.. mereka ini
bertanggungjawab untuk memelihara ilmu, menyiarkannya serta
mengembangkannya.
a. Amanah kekuasaan, yang diberikan kepada mereka yang
memegang kekuasaan, yaitu para pemimpin, tokoh masyarakat.
Kekuasaan yang ada pada mereka itu merupakan amaliah Allah
yang harus dilaksanakan sesuai dengan norma-norma yang telah
ditentukan oleh Allah.
b. Amanah harta, amanah ini dilimpahkan Allah kepada mereka
hartawan, usahawan, produsen, supaya dapat mengursnya dengan
baik sesuaid engan garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah
dan Rasul-Nya.
Oleh karena itu amanah itu hendaknya diberikan kepada orang
yang mampu melaksanakannya. Begitu juga orang yang menerima
amanah harus menyadari, bahwa amanah yang diterimanya itu
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada yang memberi amanah
dan kepada Allah SWT.
6. Tasamuh
Tasamuh dapat diartikan sebagai lapang dada, yaitu sikap tidak
terburu-buru menerima atau menolak saran atau pendapat orang
lain, sekalipun hal tersebut menyangkut pada masalah agama, akan
tetapi dipikirkan dalam-dalam dipertimbangkan masak-masak baru
menetapkan sikap.

7. Toleransi
Secara bahasa toleransi artinya bersabar, menahan diri dan
membiarkan. Toleransi menghendaki agar kerukunan hidup
diantara manusia yang bermacam-macam paham, keyakinan dapat
terhindar dari sifat-sifat kaku, bahkan menjurus pada sikap-sikap
permusuhan.
Pada dasarnya, tujuan utama dalam toleransi adalah terciptanya
kerukunan hidup antar manusia, dan dalam agama Islam juga
diajarkan bahkan merupakan sesuatu ajaran yang sangat prinsip
diantara ajaran-ajaran yang lain. Tuuan yang demikian ini
merupakan tujuan utama dari agama Islam dimuka bumi ini dan
sesuai pula dengan kata Islam yang berarti damai yaitu damai
dengan sesama umat manusia.
8. Taawun
Taawun artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat
banyak kalau seorangdiri, apalagi untuk kepentingan orang banyak.
Karena manusia tidak dapat hidup sendiri maka manusia
memerlukan bantuan atau pertolongan orang lain, bahkan harus
mengikat kerjasama dengan orang lain.
Dampak positif taawun dan tasamuh
a.

Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.

b.

Tercapai ketentraman batin hidup bersama masyarakat.

c.

Terjalinnya hubungan batin yang mesra antara sesama manusia.

d.

Terwujudnya kesatuan dan persatuan.

b. Hubungan Akhlak Terpuji Terhadap Sesama


1. Akhlak terpuji terhadap orang lemah
Dalam menghadapi kehidupan didunia ini, Allah telah
memberikan kepada semua manusia antara lain berupa panca
indera, akal dan sebagainya. Namun, diantara manusia ada yang
tidak dapat memanfaatkan karunia dari Allah dengan sempurna
karena beberapa sebab. Ada yang disebabkan karena lanjut usia,
karena cacat, lumpuh dan sebagainya.
Kita tentu sangat beruntung dibandingkan dengan mereka, kita
dapat membeyangkan, bagaimana caranya mereka menghadapi
kehidupan ini. Kalau mereka masih mempunyai sanak keluarga
yang mampu, mereka dapat membantu menghidupi keperluan
hidupnya. Tetapi, bagi mereka yang sudah tidak mempunyai sanak
keluarga yang mampu, anggota masyarakat seluruhnyalah yang
menjadi harapannya. Untuk itu, umat Islam berkewajiban
mengeluarkan sebagian dari haratanya sebagai zakat untuk
mencukupi keperluan hidup mereka. Adapun bagi orang Islam
yang mempunyai sedikit kelebihan dari keperluan hidupnya seharihari

dapat

membantunya

dengan

sedikit

sesuai

dengan

kemampuannya.
2. Akhlak terhadap tetangga
Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita. Dekat bukan
karena pertalian saudara ataupun pertalian darah, bahkan mungkin
tidak seagama dengan kita.
3. Akhlak terhadap orang yang berbeda agama

Agama Islam adalah agama perdamaian, artinya Islam melarang


umatnya mencari lawan, karena mencari lawan merupakan
perbuatan yang tertcela yang dilarang agama. Dalam hal ini
keyakinan kita harus berbeda, tetapi dalam kemasyarakatan kita
harus bersatu untuk menjaga kerukunan bersama.

c. Hubungan Akhlak Terpuji Terhadap Allah SWT


1. Pengertian Akhlak Terpuji Kepada Allah
Akhlak terpuji disebut juga akhlak mahmudah. Islam
mengjarkan , berakhlak terpuji tidak hanya berhubungan dengan
sesama manusia, tetapi juga terhadap Allah SWT. sebagai Zat
Yang Maha Pencipta. Akhlak terpuji kepada Allah adalah suatu
sikap atau perilaku terpuji yang hanya ditujukan kepada Allah
SWT. sebagai hamba ciptaan Allah kita wajib berperilaku terpuji
kepada Allah. Hal ini wujud rasa terima kasih atau bersyukur
kepada Allah yang telah menciptakan manusia dengan segala
kelengkapan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.

2. Macam-macam Akhlak Terpuji Kepada Allah

Ikhlas
Ikhlas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan
semata-mata hanya karena Allah SWT.. Orang yang berbuat ikhlas
tidak mengharapkan balas jasa atau pujian dari orang lain kecuali
hanya mengharap rida dari Allah SWT.. Orang yang beramal
secara ikhlas disebut mukhlis.

Dampak positif dari perbuatan ikhlas adalah sebagai berikut:


1)

Memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

2)

Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan


yang dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT.

3)

Merasa lebih dekat dengan Allah,karena amalnya diterima oleh


Allah SWT.
Ada beberapa upaya untuk membiasakan sifat ikhlas
antara lain:

1)

Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat oleh orang lain.

2)

Tidak merasa kecewa apabila perbuatan baiknya diremehkan


orang lain.

3)

Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya


dipuji orang.

4)

Tidak suka memuji perbuatan baik yang dilakukan seseorang


karena hal itu dapat mendorong pelakunya menjadi riya.

Taat
Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun
taat dalam berakhlak terpuji kepada Allah ialah tunduk, patuh, dan
setia kepada Allah SWT dan Rasul-nya baik dalam bentuk
pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangannya.
Orang yang taat kepada Allah dan Rasulnya tentu akan
memperoleh dampak positif dari dirinya, antara lain sebagai
berikut:

1)

Memperoleh rida dari Allah SWT, karena mampu menaati


perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.

2)

Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan


salah satu kewajibannya kepada Allah dan Rasul-nya.

3)

Memperoleh kemenangan dan keberuntungan yang besar sesuai


firman Allah SWT dalam Q,S, An-nisa: 13 yang artinya
Artinya:
Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah
kemenangan yang besar. (Q,S, An-nisa: 13 )

2.3 Pengertian Kiswa


Pada ka'bah kita sering melihat adanya Kiswah (kain/selimut
hitam penutup kabah). Tujuan dari pemasangan kain itu adalah
untuk melindungi dinding kabah dari kotoran, debu, serta panas
yang dapat membuatnya menjadi rusak. Selain itu kiswah juga
berfungsi sebagai hiasan kabah.
Menurut sejarah, Kabah sudah diberi kiswah sejak zaman
Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS. Namun tidak ada catatan
yang mengisahkan kiswah pada zaman Nabi Ismail terbuat dari apa
dan berwarna apa. Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar
Asad Abu Bakr dari Yaman, disebutkan kiswah yang melindungi
Kabah terbuat dari kain tenun.

Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai


tradisi Arab yang berkembang sejak zaman Ismail as diikuti oleh
para penerusnya. Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang
leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka, pemasangan kiswah
pada Kabah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku
Quraisy.
Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan
pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan
empat khalifah penerus Nabi Muhammad yang termasuk dalam
Khulafa al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain
benang kapas.
Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah
ke-4 al-Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra
Khuz. Pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir
dan Yaman.
Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam
pekat seperti saat ini. Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun
dari Yaman justru berwarna merah dan berlajur-lajur. Sedangkan
pada masa Khalifah Mamun ar-Rasyid, kiswah dibuat dengan
warna dasar putih. Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas
perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah (sekitar abad 16
M) dan kiswah juga pernah dibuat berwarna kuning berdasarkan
perintah Muhammad ibnu Sabaktakin.
Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke
tahun, rupanya mengusik benak Kalifah al-Mamun dari Dinasti
Abbasiyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya warna
kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat ini,

meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu


hitam.
Pada era keemasan Islam , tanggung jawab pembuatan
maupun pengadaan kiswah selalu dipikul oleh setiap khalifah yang
sedang berkuasa di Hijaz, Arab Saudi pada setiap masanya.
Meskipun kiswah selalu menjadi tanggung jawab para khalifah,
beberapa raja di luar tanah Hijaz pernah menghadiahkan kiswah
kepada pemerintah Hijaz.
Dulu, kiswah yang terbuat dari sutera hitam pernah
didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan
Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada
zaman Sultan Sulaiman yang memerintah mesir pada sekitar tahun
950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar
akhir tahun 1920-an.
Setiap tahun, kiswah-kiswah indah yang dibuat di Mesir itu
diantar ke Makkah melewati jalan darat menggunakan tandu indah
yang disebut mahmal. Kiswah beserta hadiah-hadiah lain di dalam
mahmal datang bersamaan dengan rombongan haji dari Mesir yang
dikepalai oleh seorang amirul hajj.
Amirul hajj itu ditunjuk secara resmi oleh pemerintah
Kerajaan Mesir. Dari Mesir, setelah upacara serah terima, mahmal
yang dikawal tentara Mesir berangkat ke terusan Suez dengan
kapal khusus hingga ke pelabuhan Jeddah. Setibanya di Hijaz,
mahmal tersebut diarak dengan upacara sangat meriah menuju ke
Mekkah.

Pengiriman kiswah dari Mesir pernah terlambat hingga awal


bulan Dzulhijjah. Hal itu terjadi beberapa waktu setelah meletusnya
Perang Dunia I. Keterlambatan pengiriman kiswah terjadi akibat
suasana yang tidak aman dan kondusif akibat Perang Dunia I.
Melihat situasi yang kurang baik pada saat itu, Raja Ibnu
Saud (pendiri Kerajaan Arab Saudi) mengambil keputusan untuk
segera membuat kiswah sendiri mengingat pada tanggal 10
Dzulhijjah, kiswah lama harus diganti dengan kiswah yang baru.
Usaha tersebut berhasil dengan pendirian perusahaan tenun yang
terdapat di Kampung Jiyad, Mekkah.
Setelah Perang Dunia I berakhir, Raja Farouq I dari Mesir
kembali mengirimkan kiswah ke tanah Hijaz. Namun melihat
berbagai kondisi pada saat itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi
dibawah Raja Abdul Aziz Bin Saud memutuskan untuk membuat
pabrik kiswah sendiri pada 1931 di Makkah. Hingga akhirnya
kiswah dibuat di Arab Saudi hingga saat ini.
Kain kiswah memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri.
Pintalan-pintalan benang berwarna emas maupun perak bersatu
padu merangkai goresan kalam Ilahi. kiswah menjadi sangat
berharga, bukan hanya karena firman-firman Allah SWT yang suci
yang dipintal pada kiswah, tetapi juga karena keindahan dan
eksotisme pintalan benang berwarna emas dan perak pada
permukaannya.
Perpaduan warna emas dan perak pada kaligrafi yang
menghiasi kiswah tersebut memiliki nilai seni yang luar biasa.
Sebab pembuatannya membutuhkan skill dan bakat yang luar biasa
karena tidak semua orang mampu membuat seni seindah itu.

Kiswah

merupakan

simbol

kekuatan,

kesederhanaan,

juga

keagungan.
2.3.1 Proses Pembuatan Kiswah
Kiswah pertama kali dibuat dibuat oleh seorang pengrajin
bernama Adnan bin Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun
dalam perkembangannya, kiswah dibuat dari kain sutera. Untuk
membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera atau
sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong
kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14
meter dan lebar 95 cm.
Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus
Kabah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa
pintalan emas diperlukan 120 kg emas dan beberapa puluh kg
perak.
Sejak 1931, kiswah untuk menutupi Kabah diproduksi di
sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah, Arab Saudi.
Dalam pabrik tersebut, pembuatan kiswah dilakukan secara modern
dengan menggunakan mesin tenun modern. Di pabrik kiswah yang
areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 perajin
kiswah.
Dalam pabrik tersebut, kiswah dibuat secara massal. Di
sanalah semuanya disiapkan dari perencanaan, pembuatan gambar
prototipe kaligrafi, pencucian benang sutera, perajutan kain dasar,
pembuatan benang dari berkilo-kilo emas murni dan perak hingga
pada pemintalan kaligrafi dari benang emas maupun perak, lalu
penjahitan akhir.

Meskipun kiswah tampak hitam jika dilihat dari luar, namun


ternyata bagian dalam kiswah itu berwarna putih. Salah satu
kalimat yang tertera dalam pintalan emas kiswah adalah kalimah
syahadat, Allah Jalla Jalallah, La Ilaha Illallah, dan Muhammad
Rasulullah . Surat Ali Imran: 96, Al-Baqarah :144, surat Al-fatihah,
surat Al-Ikhlash terpintal indah dalam benang emas untuk
menghiasi kiswah.
Kaligrafi yang digunakan untuk menghias kiswah terdiri dari
ayat-ayat yang berhubungan dengan haji dan Kabah juga asmaasma Allah yang dimuliakan. Hiasan kaligrafi yang terbuat dari
emas dan perak tampak berkilau indah saat terkena cahaya
matahari.
Karena menggunakan bahan baku dari benda-benda yang
sangat berharga seperti sutera, emas, maupun perak, harga kiswah
ini menjadi sangat mahal sekitar Rp 50 miliar.
Sehingga setiap tahun Jawatan Wakaf Kerajaan Arab Saudi
harus menyediakan dana sekitar Rp 50 miliar untuk pembuatan
kiswah. Menurut sejarah, tradisi penggantian kiswah yang
dilakukan setiap tahunnya sudah ada sejak masa Khalifah AlMahdi yang merupakan penguasa Dinasti Abbasiyah ke-IV.
Tradisi tersebut bermula ketika, Khalifah al-Mahdi naik haji
kemudian penjaga Kabah melapor kepadanya tentang kiswah yang
pada saat itu sudah mulai rapuh dan dikhawatirkan akan jatuh.
Mendengar

laporan

yang

memprihatinkan

memerintahkan agar setiap tahun kiswah diganti.

itu,

Al-Mahdi

Sejak saat itu, kiswah untuk Kabah selalu diganti setiap


tahun pada musim haji dan menjadi sebuah tradisi yang harus
selalu dijalankan. Dengan demikian tidak ada lagi kiswah yang
kondisinya memprihatinkan.
Pasalnya, setiap kiswah hanya memiliki masa pakai Kabah
selama satu tahun. Bahkan, kiswah bekas dipakai Kabah ada yang
dipotong-potong kemudian potongan tersebut dijual sebagai
penghias rumah maupun kantor.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Akhlaq mulia merupakan cita-cita yang diharapkan terwujud di
setiap pribadi manusia yang akan senantiasa dinantikan sebagai
penghias karakter seluruh generasi di segenap masa
2. Sebagai manusia kita harus memahami dan menerapkan beberapa
akhlak, yakni Akhlak kepada pencipta, kepada sesama baik muslim
maupun nonmuslim, diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
3. Zaman yang semakin modern membuat manusia menjadi lupa diri
dan sering berada diluar garis batas ajaran agamanya.
4. Manusia yang hidup didunia harus memiliki aqidah dan akhlak
yang kokoh sebagai benteng sehingga tidak tersesat dan apa-apa
yang kita lakukan tidak melanggar ajaran agama yang telah
ditentukan.
5. Dan untuk menjaga akhlak, kiat harus sering mengingat Allah dan
bergaul dengan orang-orang shaleh agar pada saat kita lupa kita
cepat disadarkan kembali untuk kembali ke jalan yang benar.

3.2 Saran
Dari pembahasan yag telah kami sajikan diatas, kami
berharap mudah mudahan setelah kita mempelajari pelajaran
mengenai akhak terpuji ini, agar bisa kita jadikan sebagai rujukan
dalam melakukan pergaulan dalam kehidupan baik bergaul dengan
Allah atau bergaul antar sesama manusia, kemudian juga kami
selaku pemakalah berharap kepada segenap pembaca makalah ini,
agar jangan mengambil rujukan hanya terfokus kepada materi yang
telah kami sajikan dalam makalah ini saja, akan tetapi mari kita
sama sama aktif dalam mencari buku buku dan sumber lainnya
yang membahas masalah akhlak terpuji ini secara mendalam,
sehingga

lebih

memantapkan

pembahasan akhlak terpuji tersebut.

pengetahuan

kita

mengenai

Anda mungkin juga menyukai