TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Kekerasan merupakan kemampuan suatu bahan untuk menahan
goresan/tusukan dari benda atau bahan lain, walaupun bahan lain lebih keras
sekalipun. Kekerasan merupakan sifat mekanik yang sangat penting, karena
kekerasan dapat diperkirakan kekuatan dari material tersebut. kekerasan identik
dengan kadar carbon yang tinggi, biasanya kekerasan ditingkatkan dengan
metode perlakuan panas quenching, dimana logam dipanasi hingga suhu
tertentu, kemudian langsung didingankan secara mendadak, baik di media air,
oli atau fluida lainya (Rubijanto, 2006). Pada dasarnya metode pengukuran
kekerasan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a) Metoode pengukuran dengan cara penggoresan, yaitu morhs.
b) Metode pengukuran dengan cara penusukan, yaitu brinell, vixkers, meyer,
rockwell, dan knoop.
c) Metode pengukuran dengan cara pantulan, yaitu shore scleroscope.
diajukan oleh J.A. Brinell pada tahun 1900 ini merupakan uji kekerasan
lekukan
yang
pertama
kali
banyak
digunakan
serta
disusun
BHN
(D / 2)(D D2 d2 )
2P
(D)(D D2 d2 )
Keterangan :
P
(kg)
(mm)
= diameter lekukan
(mm)
kuat pula material tersebut serta semakin tidak memiliki sifat kekerasan.
Besaran angka Brinell yang tinggi dari suatu bahan menunjukkan bahwa
material tersebut mempunyai sifat keras. Semakin ulet material maka akan
semakin kuat pula material tersebut, sehingga memiliki sifat yang tidak keras
(lunak).