Purn Hemm
Purn Hemm
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Agama
Alamat
Tanggal masuk RS
:
:
:
Tanda
Tn. IW
52 tahun
:
Laki-laki
:
hindu
:
Perumahan biru 12/8
:
4 februari 2014
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
: 3 hari SMRS keluar benjolan saat BAB dan tidak
dapat dimasukksan kembali.
Riwayat penyakit sekarang
2 tahun SMRS, pasien pernah BAB bercampur darah segar dan tidak
terasa nyeri. BAK pasien lancar, kencing berwarna kuning kurang lebih
5x/ sehari, bak berwarna kuning muda, darah tidak ada, pasien
menyangkal BAK yang harus menunggu lama sampai kencingnya keluar,
kencing terputus-putus, menetes, dan rasa tidak lampias.
1 tahun SMRS, pasien sering BAB terasa tidak nyaman, seperti keluar
benjolan saat BAB, namun masih dapat masuk sendiri tanpa didorong
dengan jari tangan.
2 bulan SMRS, pasien BAB terasa tidak nyaman namun gejala semakin
parah. Dimana benjolan keluar dan harus dimasukksan kembali dengan
jari tangan.
3 Hari SMRS, keluar benjolan saat BAB dan tidak dapat dimasukkan dan
tidak bercampur darah segar, dan saat BAB terasa sakit, kotoran keras
dan berwarna kuning. Os mengaku jarang mengonsumsi sayur dan buah,
dan jarang berolahraga.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
III. PEMERIKSAAN FISIK
A.
STATUS GENERALIS
1.
Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang
2.
Kesadaran
: Compos mentis
3.
Tanda-tanda Vital
BB 67 kg
N : 80x/menit
Suhu 36 C
R : 18x/menit
4.
Kepala
Bentuk normal, rambut berwarna hitam dan sedikit ada yang putih,
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak teraba benjolan.
5.
Mata
Bentuk normal, kedudukan kedua bola mata simetris, palpebra sup
et inf tidak oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
kornea jernih, pupil bulat, isokor, RC +/+.
6.
Hidung
Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, sekret -/-.
7.
Telinga
Bentuk normal, MAE lapang, sekret -/-, serumen -/8.
Mulut
Bentuk normal, sianosis (-), bibir tidak kering, lidah tidak kotor,
faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang.
9.
Leher
Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar.
10. Thorax
Paru :
Inspeksi:Bentuk normal, tampak simetris dalam statis dan dinamis,
retraksi suprasternal (-)
Palpasi:Taktil fremitus kanan kiri sama kuat
Perkusi:Sonor pada kedua lapang paru
2
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Murmur
Gallop
11.
Abdomen
12.
Inspeksi
: Datar
Palpasi & Perkusi : Dalam batas normal
Auskltasi
: Bunyi Usus (+) normal
Genitalia eksterna
Laki-laki
Ekstremitas sup et inf
Tidak Dilakukan
13.
B. STATUS LOKALIS
Inspeksi
tampak benjolan mukosa keluar dari anus pasien.
Palpasi
Rectal touche ( tidak dilakukan Rectal Toucher )
Hematologi :
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Eritrosit
Hitung jenis leukosit
Eosinofil
Limfosit
Monosit
Segmen
MCHC
MCH
MCV
MPV
Kimia Darah
GDS
SGOT
SGPT
Urea
BUN
Creatinin
Rotgen Thoraks
batas normal
:
:
:
:
:
16,2 gr/dl
9880 /UL
593.000/UL
47 %
3,99 juta/UL
:1%
:18%
:5 %
:75 %
: 34
:27
:79
:9
:
:
:
:
:
:
204
19
21
25,6
11,4
1,20
mg/dl
u/l
u/l
mg/dl
mg/dl
mg/dl
V. Resume
4
b. Operatif : Hemoroidektomy
c. Farmakoterapi :
Rhodium 3x2 tab
Zaldiar 3x1 tab
Inj. Ceftriakson 2x1 gr
RL 500 cc / 8 jam
d. Post OP Diet Lunak
e. Edukasi: pola hidup konsumsi/diet tinggi serat, jangan sering
mengedan, tidak boleh duduk lama-lama, olahraga teratur
VIII. Follow Up
a. Post OP
S : Nyeri Ringan pada bagian post OP, makan dan minum ( + ),
batuk (- ), miring kiri ( + ), miring kanan ( + ), angkat kaki ( +)
flatus ( - ).
O: TD : 160/80 mmhg
N : 82 x/menit
S: 36,7 C
R : 20x/menit
A:
Post Op Hemoroidectomy
P:
lanjutkan therapi
Rhodium 3x2 tab
Zaldiar 3x 1 tab
b. Post Op hari ke 2
S: Pasien mengeluh nyeri pada bagian pos Op, kalo duduk masih
sakit, mika- miki ( + ), angkat kaki ( + ), flatus ( + ), BAK ( + ), BAB
( - ).
O : TD : 150/70 mmhg
R : 22 x/menit
N : 80 x/menit
A:
Post Op Hemoroidectomy
P : Lanjutkan therapi
Faktu oint
6
S : 36,9 C
R : 18 x/menit
A : Post hemoroidectomy
P : Lanjutkan Therapi
Diet tinggi serat
d. Post op hari ke 4
S : BAB dikit, nyeri pos op, kencing lancar.
O : TD : 120/80 mmhg
N : 81 x/menit
S : 37,1 C
R : 20 x/menit
A : Post Hemoroidectomy
Suspek TB
Suspek BPH
P:
Lanjutkan Therapi
Diet tinggi serat
e. Post op hari ke 5
S : Os sudah BAB 3 x, nyeri ringan pos op, makan minum lancar.
O : TD : 140/80 mmhg
N : 22x/menit
R : 80 x/menit
S : 36,7 C
7
A:
P:
Post Hemmoroidectomy
lanjutkan terapi
Diet tinggi Serat, jangan sering mengedan, tidak boleh duduk
lama-lama.
Boleh Pulang.
Hemoroid
8
Pendahuluan
Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang
tidak merupakan keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini
menyebabkan keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan.
Hemoroid dibedakan antara yang intern dan yang ekstern. Hemoroid
intern adalah pleksus v.hemoroidalis superior di atas garis mukokutan
dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid intern ini merupakan bantalan
vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah.
Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan-depan,
kanan-belakang, dan kiri-lateral. Hemoroid yang lebih kecil terdapat di
antara ketiga letak primer tersebut.
Hemoroid ekstern yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus
hemoroid inferior terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam
jaringan di bawah epitel anus.
Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus, saling berhubungan
secara longgar dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali
bermula dari rektum sebelah bawah dan anus. Pleksus hemoroid intern
mengalirkan darah ke v.hemoroidalis superior dan selanjutnya ke v.porta.
Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik
melalui daerah perineum dan lipat paha ke v.iliaka.
Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor yang
memegang peranan kausal ialah mengedan pada waktu defekasi,
konstipasi menahun, kehamilan, dan obesitas.
Gejala dan tanda. Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau
"wasir" tanpa ada hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang
9
pleh
kelembaban
yang
terus
menerus
dan
Hemorrhoid Eksterna
10
dikenal sebagai skin tag . Akibatnya dapat timbul rasa mengganjal, gatal
dan iritasi.
Anatomi Rectum
Etiologi
Organik
11
yang
diturunkan,
seperti
kelemahan
dinding
vena
Pekerjaan
Orang
yang
pekerjaannya
banyak
berdiri,
gaya
gravitasi
akan
vaskular
yang
menonjol
ke
dalam
lumen.
Apabila
perlu
dikeijakan
untuk
memastikan
bahwa
terdapat
di
kolorektum.
Pemeriksaan
sigmoidoskopi
harus
dilakukan. Foto barium kolon dan kolonoskopi perlu dipilih secara selektif,
bergantung pada keluhan dan gejala penderita. Prolaps rektum harus
juga dibedakan dari prolaps mukosa akibat hemoroid Intern.
13
akan
menjadi
ireponibel,
sehingga
tak
dapat
Diagnosis Banding
Karsinoma kolorektum
Anamnesis
Perubahan pola defekasi, BAB berdarah
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
Pemeriksaan Fisik
DRE Pada colok dubur teraba keras, berbenjol-benjol dan tidak teratur,
mudah berdarah. Biasanya dengan kawah central akibat ulcerasi,
Terdapat tenesmus
14
Prolaps Rektum
Sering pada anak < 5 tahun
Wanita tua
Anamnesis
Perdarahan
muncul
saat
turunnya
massa
di
dubur,
beberapa
Fisssura ani
Keluhan obstipasi dengan BAB berdarah dan terasa nyeri.
Pada inspeksi terletak pada jam 12.
Klasifikasi
Hemoroid intern dikelompokkan dalam empat derajat. Pada derajat
pertama hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa nyeri
pada waktu defekasi. Pada stadium yang awal seperti ini tidak terdapat
prolaps
dan
pada
pemeriksaan
anoskopi
terlihat
hemoroid
yang
kembali
secara
spontan.
Pada
derajat
ketiga
hemoroid
intern
derajat
keempat
merupakan
hemoroid
yang
menonjol ke luar dan tidak dapat didorong masuk. Tata laksana. Terapi
hemoroid intern yang slmptomatik harus ditetapkan secara perorangan.
Hemoroid adalah normal dan oleh karenanya tujuan terapi bukan untuk
15
menghilangkan
pleksus
hemoroidal,
tetapi
untuk
menghilangkan
keluhan.
Pada fase akut, hemorrhoid eksterna dapat menyebabkan nyeri,
biasanya
berhubungan
mobilisasi.Hal
ini
v.hemorrhoid
dan
dengan
muncul
adanya
sebagai
terjadinya
udem
akibat
perdarahan
ke
dan
dari
terjadi
saat
trombosis
dari
jaringan
sekitarnya.
Beberapa hari setelah timbul nyeri, kulit dapat mengalami nekrosis dan
berkembang menjadi ulkus., akibatnya dapat timbul perdarahan.
Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus tadi
dapat mengalami perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih yang
dikenal sebagai skin tag . Akibatnya dapat timbul rasa mengganjal, gatal
dan iritasi.
Hemorrhoid Interna
Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan
pruritus. Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau
ulserasi luar biasa nyerinya. Hemoroid interna bersifat asimtomatik,
kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata. Tanda satu-satunya yang
disebabkan oleh hemoroid interna adalah pendarahan darah segar tanpa
nyeri perrektum selama atau setelah defekasi.
Gejala yang muncul pada hemorrhoid interna dapat berupa:
1. Perdarahan
16
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat masuk
kembali secara spontan ataupun harus dimasukan kembali oleh tangan.
3. Nyeri dan rasa tidak nyaman
dll)
hemorrhoid
interna
sendiri
biasanya
sedikit
saja
Diraba akan memberikan gambaran yang berat dan lokasi nyeri dalam
anal kanal. Dinilai juga tonus dari spicter ani.. Bisanya hemorrhoid sulit
untuk diraba, kecuali jika ukurannya besar. Pemeriksaan colok dubur
diperlukan menyingkirkan adanya karsinoma rectum. Jika sering terjadi
prolaps, maka selaput lendir akan menebal, bila sudah terjadi jejas akan
timbul nyeri yang hebat pada perabaan.
C. Anoskopi
17
D. Proktosigmoidoskopi
18
Penatalaksanaan
Indikasi Penatalaksanaan
Konservatif
Stadium I/II dilakukan Diet dan Medikamentosa
Stadium II/III dilakukan Rubber Binding Ligation
Sclerosing phenol 5%
Infra Red
III/IV
Operatif
menggunakan
Pasien yang datang sebelum 48 jam dapat ditolong dan berhasil baik
dengan cara segera mengeluarkan trombus atau melakukan eksisi
lengkap secara hemoroidektomi dengan anestesi lokal. Bila trombus
sudah dikeluarkan, kulit dieksisi berbentuk elips untuk mencegah
bertautnya tepi kulit dan pembentukan kembali trombus di
bawahnya. Nyeri segera hilang pada saat tindakan dan luka akan
sembuh dalam waktu singkat sebab luka berada di daerah yang kaya
akan darah.
Trombus yang sudah terorganisasi tidak dapat dikeluarkan, dalam hal ini
terapi konservatif merupakan pilihan. Usaha untuk melakukan reposisi
hemoroid ekstern yang mengalami trombus tidak boleh dilakukan karena
kelainan ini terjadi pada struktur luar anus yang tidak dapat direposisi.
Hemoroid intern yang mengalami prolaps oleh karena udem umumnya
dapat dimasukkan kembali secara perlahan disusul dengan istirahat
baring dan kompres lokal untuk mengurangi pembengkakan. Rendam
duduk dengan cairan hangat juga dapat meringankan nyeri. Apabila ada
penyakit radang usus besar yang mendasarinya, misalnya penyakin
Crohn,
terapi
medik
harus
diberikan
apabila
hemoroid
menjadi
simptomatik.
Skleroterapi. Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang
merangsang, misalnya 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan
diberikan ke submukosa di dalam jaringan areolar yang longgar di bawah
hemoroid intern dengan tujuan menimbulkan peradangan steril
yang
kemudian
menjadi
fibrotik
dan
meninggalkan
parut.
Ligasi. dengan gelang karet. Hemoroid yang besar atau yang mengalami
prolaps dapat ditangani dengan ligasi gelang karet menurut Barron.
Dengan bantuan anuskop, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit
dan ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus. Gelang karet
didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa
pleksus hernoroidalis tersebut. Nekrosis karena iskemla terjadi dalam
beberapa hari. Mukosa bersama karet akan lepas sendiri. Fibrosis dan
parut akan terjadi pada pangkal hemoroid tersebut. Pada satu kali terapi
hanya diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya
dilakukan dalam jarak waktu dua sampai empat minggu. Penyulit utama
dari ligasi Ini ialah timbulnya nyeri karena terkenanya garis mukokutan.
Untuk Ini maka gelang tersebut ditempatkan cukup jauh garis mukokutan.
Nyeri yang hebat dapat pula disebabkan oleh infeki. Perdarahan dapat
terjadi pada waktu hemoroid mengalami nekrosis, biasanya setelah tujuh
sampai sepuluh hari. Perdarahan yang persistent dari hemoroid
derajat II dan beberapa derajat III bisa di terapi dengan Rubber
Band Ligation.
hemorrhoidectomy
Hemorrhoidectomy.
The
Closed
Submucosal
Parks/Hemorrhoicletomy
berhubungan
itu
teknik
hemorrhoidectomy.
ini
juga
aman
dan
efektif
sebagai
standar
DAFTAR PUSTAKA
1. Reksoprodjo, Soelarto .dkk., Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia., Hemorroid, in Kumpulan Kuliah ilmu bedah,
Binarupa aksara Publisher, Jakarta 2002
2.
Anatomy
of
http://radiographics.rsna.org/content/26/4/1085/F1.expansion
rectum,