Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar (ISBD) yang berjudul PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL
BUDAYA DALAM MASYARAKAT.
Selawat dan salam semoga tetap tercurah bagi janjungan Alam Nabi kita Muhammad
SAW, beserta segenap sahabat dan keluarganya, serta para pengikutnya yang setia sehingga
hari akhir nanti.
Keberadaan karya ilmiah yang disebut dengan makalah ini dihadapan pembaca
merupakan sebuah tugas beban studi sebagai tugas yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa dari sebuah lembaga pendidikan, oleh karena itu jauh dari prasangka dan praduga
kalau keberadaannya untuk mengkritik kinerja dosen yang selama ini telah banyak
menyumbang

ilmu

pengetahuan

kepada

penulis.

Disamping

sebagai

tugas,

pembuatan makalah ini juga merupakan proses pengalaman penambahan wawasan dan
pengetahuan bagi penulis untuk meniliti jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam
penyusun makalah ini penulis banyak mendapati kesulitan-kesulitan faktor utama
dikarenakan keterbatasan ilmu dan wawasan yang penulis miliki, disamping itu keterbatasan
dana juga ikut mempengaruhi proses penyusunannya.
Namun berkat ketekunan dan kesabaran serta bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak akhirnya penulis dapat juga menyelesaikannya, dari itu penulis sangat berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Banda Aceh, 23 februari 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi
sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi
lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah
diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik.
Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat
manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang
sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mentakan
bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat
manusia.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan
(tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan perilaku
manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia.
Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan timbal balik
antara keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi manusia;
kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; problematika lingkungan
sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas
budaya dan bangsa.

B.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.

Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi


manusia.

2.

Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia.

3.

Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.

4.

Serta mengetahui isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

C.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat daripenulisan makalah ini ialah :

1.

Mampu menjelaskan hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.

2.

Menguraikan pentingnya kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan


manusia.

3.

Mengidentifikasi masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab.

4.

Mengemukakan isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

A.

Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,

manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha


menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban istilah Toynbeesebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung
kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan
adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di
mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk
manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah
tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok
beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai
komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari
lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia
adalah sebagai berikut :
1.

Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.

2.

Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.

3.

Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.

4.

Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.

5.

Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan


kebahagiaan hidup.

B.

Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan manusia

1.

Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan


Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara
bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang
bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan
menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan
dengan penduduk Negara meliputi :

a.

Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.

b.

Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,


perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara (Winarno,2007).
Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup.
Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan.
Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat
dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup
bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif :
pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya
terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut
tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh
negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.
Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia
yang dimiliki Negara.

2.

Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia


Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan
mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun
sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan
dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya
dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan
yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia membangun
bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan
jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega.
Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang
sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa ditanami
pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah
tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.
Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi
modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau
lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat
digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu
memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia
melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pemgelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a.

Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan


membangun manusia seutuhnya.

b.

Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

c.

Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.

d.

Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang


dan yang akan dating.

e.

Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia
melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat
bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

C.

Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu


interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta
terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau
peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).

1.

Interaksi dalam Lingkungan Sosial Budaya


Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau
konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik.
Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua
belah pihah.

2.

Pranata dalam Lingkungan Sosial Budaya


Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap
guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, permainan
silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam
suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena
berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan.
Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi
dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.

3.

Problema dalam Kehidupan sosial budaya


Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilainilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk
dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

a.

Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.

b.

Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.

c.

Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.

d.

Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik keagamaan.

D.

Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu
global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau
wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan,
yaitu :
1.

Isu tentang Lingkungan


a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi
kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara
berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan
itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan
manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air
bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air
bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria,
demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.
c. Polusi atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan
limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan
fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol,
karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara
alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak
pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti

peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan
badai, serta musim panas yang semakin panjang.

2.

Isu Tentang Kemanusiaan


a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan,
kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang


Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,
tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang
menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat
mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan yaitu :
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada
akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

B.

SARAN-SARAN
Dalam

penulisan

makalah

ini

penulis

ingin

menyarankan

kepada

pembaca

diantaranya sebagai berikut :


Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih
tinggi lagi.
Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan
yang luas dan berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat dan makna lingkungan bagi
manusia, kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia, masalah
lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang
persoalan lintas budaya dan bangsa. Lebih banyak mempelajari maka akan lebih
menguasainya. Amin Y a R a b b a l A l a m i i n

DAFTAR PUSTAKA

Elly M. Setiady, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media.

Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan. Jakarta : UI Press.

Anda mungkin juga menyukai