Temro Makalah
Temro Makalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi dengan mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin
yang berputar dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar
dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator
listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya). Di dalam turbin, fluida
kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir
secara kontinu. Kerja fluida dapat berupa air, uap air, atau gas. Secara umum, sistem
turbin terdiri dari beberapa komponen, antara lain: kompresor, pompa, ketel uap
(boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin. Turbin banyak di manfatkan untuk
pembangkit listrik, pesawat terbang, di dalam industry, dan lain-lain. Di dalam
makalah ini, akan di bahas khusus pada turbin
gas baik dalam siklus, klasifikasi, komponen-komponen yang ada, dan prinsip kerja
dari turbin tersebut serta aplikasi turbin yang akan di gunakan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
turbin gas. Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis yaitu mendapatkan pengertian
dan penjelasan tentang karakteristik turbin gas. Sedangkan bagi para pembaca
diharapkan makalah ini dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan
dan memberikan kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap,
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, yaitu langkah hisap,
kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang. Antara langkah satu dan lainnya
saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, terjadi
perubahan energi dari energi panas mejadi energi mekanik putaran poros turbin,
sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi
panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut,
turbin gas bekerja lebih halus dan tidak banyak getaran.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:
Sangat
penting
mencegah
debu
memasuki
kompresor
untuk
meminimalkan erosi dan deposisi pada bilah dan bagian-bagian kompresor dan turbin
yang dapat merusak profil dan efisiensinya. Pengendapan karbon dan abu pada bilah
turbin sama sekali tidak diinginkan karena akan mengurangi efisiensi turbin.
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas
siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir,
sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk
kembali ke dalam proses awal.
Proses 2 ke 3
Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan:
Qa = (ma + mf) (h3 h2)
Proses 3 ke 4
Ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin:
WT = (ma + mf) (h3 h4)
Proses 4 ke 1
Pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang
dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 h1)
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum
masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
b. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-deb atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
d. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar meratapada saat memasuki
ruang kompresor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor,
berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran
dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor
terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari
kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini
16
memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara
secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh
udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels,
stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang
digunakan, yaitu:
Valving System.
21
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk
mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
22
F. Bahan Bakar Turbin Gas
Bahan bakar untuk turbin gas harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum
digunakan pada proses pembakaran. Persyaratan tersebut yaitu bahan bakar
mempunyai kadar abu yang tidak tinggi. Dengan alasan, bahan bakar yang
mempunyai kadar abu yang tinggi, pada proses pembakaran dihasilkan gas
pembakaran yang mengandung banyak partikel abu yang keras dan korosif. Gas
pembakaran dengan karakteristik tersebut, akan mengenai dan merusak sudu-sudu
turbin pada waktu proses ekspansi pada temperatur tinggi.
Dengan persyaratan tersebut, bahan bakar yang memenuhi persyaratan
adalah bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar cair dan gas cenderung mempunyai
kadar abu yang rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar padat, sehingga
lebih aman digunakan sebagai bahan bakar turbin gas.
Bahan bakar yang digunakan turbin gas pesawat terbang, persyaratan yang
haus dipenui adalah lebih ketat, hal ini karena menyangkut faktor keamanan dan
keberhasilan selama turbin gas beroperasi. Adapun persyaratannya adalah :
1. Nilai kalor per satuan berat dari bahan bakar harus tinggi. Dengan
jumlah bahan bakar yang sedikit dan ringan dengan tetapi nilai kalornya
tinggi sangat menguntungkan karena mengurangi berat pesawat terbang
secara keseluruhan.
2. Kemampuan menguap (volatility) dari bahan bakar tidak terlalu tinggi,
oleh karena pada harga volatility yang tinggi bahan bakar akan mudah
sekali menguap, terutama pada ketinggian tertentu. Hal ini akan
23
membahayakan karena bahan bakar menjadi mudah terbakar. Disamping
itu, saluran bahan bakar mudah tersumbat karena uap bahan bakar.
3. Kemurnian dan kestabilan bahan bakar harus terjamin, yaitu bahan bakar
tidak mudah mengendap, tidak banyak mengandung zat-zat seperti air,
debu, dan belerang. Kandungan zat zat tersebut apabila terlalu banyak
akan sangat membahayakan pada proses pembakaran. Khusus untuk
belerang, zat ini akan korosif sekali pada material sudu turbin.
4. Flash point dan titik nyala tidak terlalu rendah, sehingga penyimpanan
lebih aman.
5. Gradenya harus tinggi, bahan bakar harus mempunyai kualitas yang
terhenti.
H. Aplikasi Turbin Gas
Salah satu contoh aplikasi turbin gas yang di gunakan adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Gambar. Prinsip Kerja Unit Pembangkit Turbin Gas
Gambar menunjukkan prinsip kerja PLTG. Udara masuk ke kompresor
untuk dinaikkan tekanannya, kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar.
Dalam ruang bakar, udara bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan
dibakar. Apabila digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung
27
dicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar
minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian
baru dicampur dengan udara untuk dibakar. Teknik mencampur bahan bakar
dengan udara dalam ruang bakar sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran.
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhu tinggi.
Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan
kepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy) gas ini dikonversikan menjadi
energi mekanik dalam turbin penggerak generator (dan kompresor udara) dan
akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Turbin gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar
roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan terutama
dalam hal pembahasan turbin gas. Karena referensi yang penulis dapatkan sangat
minim sekali. Untuk itu saya harap kritik dan saran yang sifatnya membangun.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://majarimagazine.com/2009/02/gas-turbine-engine-part-1/
http://majarimagazine.com/2009/02/gas-turbine-engine-part-2/
Sunyoto. 2008. Teknik Mesin Industri Jilid 3, [online],
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_16_Turbin_Gas_Sunyoto, diakses tanggal
06 Februari 2013 )
A.K.Raja, Amit Prakash Srivastava & Manish Dwivedi. Power Plant Engineering,
[online], (http://books.google.co.id/books?id=P7kM_VZqxcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, diakses
tanggal 06 Februari 2013 )