Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi dengan mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin
yang berputar dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar
dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator
listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya). Di dalam turbin, fluida
kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir
secara kontinu. Kerja fluida dapat berupa air, uap air, atau gas. Secara umum, sistem
turbin terdiri dari beberapa komponen, antara lain: kompresor, pompa, ketel uap
(boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin. Turbin banyak di manfatkan untuk
pembangkit listrik, pesawat terbang, di dalam industry, dan lain-lain. Di dalam
makalah ini, akan di bahas khusus pada turbin
gas baik dalam siklus, klasifikasi, komponen-komponen yang ada, dan prinsip kerja
dari turbin tersebut serta aplikasi turbin yang akan di gunakan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
turbin gas. Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis yaitu mendapatkan pengertian
dan penjelasan tentang karakteristik turbin gas. Sedangkan bagi para pembaca
diharapkan makalah ini dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan
dan memberikan kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Turbin Gas


Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti
motor bakar yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi,
kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran,
sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi panas tersebut
diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros. Sisa gas
pembakaran yang ke luar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbang).
Jadi jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang dapat mengubah energi panas menjadi
energi mekanik atau dorong. Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada
proses pembakarannya yang terjadi di dalam mesin itu sendiri. Disamping itu proses
kerjanya adalah sama yaitu: hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang.
Perbedaannya adalah terletak pada konstruksinya. Motor bakar kebanyakan bekerja
gerak bolak-balik (reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses
kerja motor bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas
buang pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.

Gambar. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)

Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap,
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, yaitu langkah hisap,
kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang. Antara langkah satu dan lainnya
saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, terjadi
perubahan energi dari energi panas mejadi energi mekanik putaran poros turbin,
sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi
panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut,
turbin gas bekerja lebih halus dan tidak banyak getaran.

2.2. Prinsip Kerja Turbin Gas


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik,
dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).

Gambar. Turbin gas

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:

Adanya gesekan fluida yang menyebabkan berkurangnya tekanan (pressure


losses) di ruang bakar.

Adanya kerja yang berlebih ketika proses kompresi yang menyebabkan


terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur


dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

Adanya mechanical loss, dsb

2.3. Klasifikasi Turbin Gas


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan
lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
1. Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Sebuah turbin gas siklus terbuka sederhana terdiri dari kompresor, ruang bakar dan
turbin. Kompresor mengambil udara dan menaikkan tekanannya. Panas ditambahkan
pada udara di ruang bakar dengan membakar bahan bakar dan meningkatkan
suhunya. Gas-gas yang dipanaskan keluar dari ruang pembakaran yang kemudian
diekspansi ke turbin membuat mekanik bekerja. Selanjutnya daya yang dihasilkan
oleh turbin digunakan untuk mendorong kompresor dan aksesoris lainnya dan sisanya
digunakan untuk pembangkit listrik. Karena udara yang masuk ke kompresor dan gas
yang keluar dari turbin di buang ke atmosfer, media kerja harus digantikan terusmenerus. Jenis siklus ini dikenal sebagai siklus turbin gas terbuka dan umum
digunakan di sebagian besar pembangkit listrik turbin gas karena memiliki banyak
kelebihan.

Sangat

penting

mencegah

debu

memasuki

kompresor

untuk

meminimalkan erosi dan deposisi pada bilah dan bagian-bagian kompresor dan turbin
yang dapat merusak profil dan efisiensinya. Pengendapan karbon dan abu pada bilah
turbin sama sekali tidak diinginkan karena akan mengurangi efisiensi turbin.

Gambar. Turbin gas siklus terbuka


2. Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
Siklus gas turbin tertutup yang berasal dan dikembangkan di Swiss pada tahun 1935,
J. Ackeret dan C. Keller pertama kali diusulkan jenis mesin dan pabrik pertama
selesai pada tahun 1944 di Zurich. Dalam turbin gas siklus tertutup, fluida kerja
(udara atau gas) keluar dari kompresor dipanaskan dalam pemanas dengan sumber
eksternal pada tekanan konstan. Suhu tinggi dan tekanan udara tekanan tinggi keluar
dari pemanas eksternal dilewatkan melalui turbin. Cairan yang keluar dari turbin
didinginkan ke suhu aslinya dalam pendingin menggunakan sumber pendingin
eksternal sebelum diteruskan ke kompresor. Fluida kerja terus digunakan dalam
sistem tanpa fase dan panas yang dibutuhkan diberikan kepada fluida kerja dalam
penukar panas.

Gambar. Turbin gas siklus tertutup

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas
siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir,
sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk
kembali ke dalam proses awal.

D. Siklus Turbin Gas


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum, yaitu:
a. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik
(reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di
dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya
adalah :
hth = 1 T1/Th,
dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.
b. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi
termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat
ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau
manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri
dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada
tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara
berikut:

Gambar. Sistem turbin gas, diagram P-v, diagram T-s

Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik).


Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 h1).

Proses 2 ke 3
Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan:
Qa = (ma + mf) (h3 h2)

Proses 3 ke 4
Ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin:
WT = (ma + mf) (h3 h4)

Proses 4 ke 1
Pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang
dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 h1)

E. Komponen Utama Turbin Gas


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section,
compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section.
Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil
system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini
penjelasan tentang komponen utama turbn gas:
1. Air Inlet Section

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum
masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
b. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-deb atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
d. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar meratapada saat memasuki
ruang kompresor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor,
berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran
dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor
terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari
kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini
16
memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara
secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh
udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels,
stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.

b. Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin


yang terdiri dari:
Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang
mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan
selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
Forward Compressor Casing, bagian casing yang
didalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat
compressor blade tingkat 5-10.
Discharge Casing, merupakan bagian casing yang
berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah
dikompresi.
3. Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar
dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu
tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi
energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition
pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan
17
sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem
pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Komponen-komponen itu adalah :
a. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya
pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan
bakar yang masuk.
b. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber
yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.

c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar


ke dalam combustion liner.
d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api
ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar
dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan
membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle
dan sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada
semua combustion chamber.
g. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk
mendeteksi proses pembakaran terjadi.
18
4. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi
kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
a. Turbin Rotor Case
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas
panas ke first stage turbine wheel.
c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan
energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi
menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur
aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan

diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.


e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi
kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk
menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.
5. Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi
sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas.
Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame
19
Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust
diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum
dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust
stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan
juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk
temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
Komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
1. Starting Equipment
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenisjenis
starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada
umumnya adalah :
(PG 9001A/B).
-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan
4X03).

2. Coupling dan Accessory Gear


Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang

bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang
digunakan, yaitu:

gear dan HP turbin rotor.


20

dengan HP turbin rotor.


tor dengan
kompressor beban.
3. Fuel System
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan
tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan
bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat.
Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi
dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan
yang masih terdapat pada fuel gas.
4. Lube Oil System
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara
kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan
pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk
accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:

Valving System.

21
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk
mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:

digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan


discharge lube oil.

digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari


main pump turun.

jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.


5. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan
udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada
section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system
adalah:

22
F. Bahan Bakar Turbin Gas
Bahan bakar untuk turbin gas harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum
digunakan pada proses pembakaran. Persyaratan tersebut yaitu bahan bakar
mempunyai kadar abu yang tidak tinggi. Dengan alasan, bahan bakar yang
mempunyai kadar abu yang tinggi, pada proses pembakaran dihasilkan gas

pembakaran yang mengandung banyak partikel abu yang keras dan korosif. Gas
pembakaran dengan karakteristik tersebut, akan mengenai dan merusak sudu-sudu
turbin pada waktu proses ekspansi pada temperatur tinggi.
Dengan persyaratan tersebut, bahan bakar yang memenuhi persyaratan
adalah bahan bakar cair dan gas. Bahan bakar cair dan gas cenderung mempunyai
kadar abu yang rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar padat, sehingga
lebih aman digunakan sebagai bahan bakar turbin gas.
Bahan bakar yang digunakan turbin gas pesawat terbang, persyaratan yang
haus dipenui adalah lebih ketat, hal ini karena menyangkut faktor keamanan dan
keberhasilan selama turbin gas beroperasi. Adapun persyaratannya adalah :
1. Nilai kalor per satuan berat dari bahan bakar harus tinggi. Dengan
jumlah bahan bakar yang sedikit dan ringan dengan tetapi nilai kalornya
tinggi sangat menguntungkan karena mengurangi berat pesawat terbang
secara keseluruhan.
2. Kemampuan menguap (volatility) dari bahan bakar tidak terlalu tinggi,
oleh karena pada harga volatility yang tinggi bahan bakar akan mudah
sekali menguap, terutama pada ketinggian tertentu. Hal ini akan
23
membahayakan karena bahan bakar menjadi mudah terbakar. Disamping
itu, saluran bahan bakar mudah tersumbat karena uap bahan bakar.
3. Kemurnian dan kestabilan bahan bakar harus terjamin, yaitu bahan bakar
tidak mudah mengendap, tidak banyak mengandung zat-zat seperti air,
debu, dan belerang. Kandungan zat zat tersebut apabila terlalu banyak
akan sangat membahayakan pada proses pembakaran. Khusus untuk
belerang, zat ini akan korosif sekali pada material sudu turbin.
4. Flash point dan titik nyala tidak terlalu rendah, sehingga penyimpanan
lebih aman.
5. Gradenya harus tinggi, bahan bakar harus mempunyai kualitas yang

bagus, tidak banyak mengandung unsur-unsur yang merugikan seperti


dyes dan tretaetyl lead.
Dengan karakteristik bahan bakar untuk turbin gas pesawat terbang seperti
yang disebutkan di atas, terlihat bahwa bahan bakar tersebut adalah bermutu
tinggi, untuk menjamin faktor keamanan yang tinggi pada operasi turbin gas
selama penerbangan. Kegagalan operasi berakibat sangat fatal yaitu turbin gas
mati, pesawat terbang kehilangan gaya dorong, kondisi ini dapat dipastikan
pesawat terbang akan jatuh. Bahan bakar pesawat yang biasa digunakan adalah
dari jenis gasolin dan kerosen atau campuran keduanya, tentunya
sudah dimurnikan dari unsur-unsur yang merugikan. Sebagai contoh, standar yang
dikeluarkan American Society for Tinting Material Spesification (ASTM) seri D1655, yaitu Jet A, Jet A1, Jet B. Notasi A, A, dan B membedakan titik bekunya.
24
G. Proses Pembakaran Turbin Gas
Pada gambar, dapat dilihat dari konstruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut:
Gambar. Ruang bakar dan proses pembakaran turbin gas
Proses pembakaran dari turbin gas adalah mirip dengan pembakaran mesin
diesel, yaitu proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah
sebagai berikut, udara mampat dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi
menjadi dua, yaitu udara primer yang masuk saluran primer, berada satu tempat
dengan nosel, dan udara mampat sekunder yang lewat selubung luar ruang
bakar. Udara primer masuk ruang bakar melewati swirler, sehingga
alirannya berputar. Bahan bakar kemudian disemprotkan dari nosel ke zona
primer, setelah keduanya bertemu, terjadi pencampuran. Aliran udara primer yang
berputar akan membantu proses pencampuran, hal ini menyebabkan campuran
lebih homogen, pembakaran lebih sempurna. Udara sekunder yang masuk melalui
lubang-lubang pada selubung luar ruang bakar akan membantu proses

pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona sekunder akan menyempurnakan


pembakaran dari zona primer.
25
Disamping untuk membantu proses pembakaran pada zona sekunder,
udara sekunder juga membantu pendinginan ruang bakar. Ruang bakar harus
didinginkan, karena dari proses pembakaran dihasilkan temperatur yang tinggi
yang merusak material ruang bakar. Maka, dengan cara pendinginan udara
sekunder, temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak melebihi dari yang
diijinkan. Pada gambar di atas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran
(dillute zone), adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi
dengan sebagian udara sekunder. Fungsi udara pada sekunder pada zona itu
adalah mendinginkan gas pembakaran yang bertemperatur tinggi menjadi
temperatur yang aman apabila mengenai sudu-sudu turbin ketika gas pembakaran
berekspansi. Disamping itu, udara sekunder juga akan menambah massa dari
gas pembakaran sebelum masuk turbin, dengan massa yang lebih besar energi
potensial gas pembakaran juga bertambah. Apabila Wkinetik adalah energi kinetik
gas pemabakaran dengan kecepatan V, massa sebelum ditambah udara sekunder
adalah m1 maka energi kinetiknya adalah sebagai berikut:
Proses pembakaran pada turbin gas memerlukan udara yang berlebih,
biasanya sampai 30% dari kondisi normal untuk proses pembakaran dengan
jumlah bahan bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan, apabila udara
26
pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru akan mendinginkan
proses pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang ke luar melalui
gas bekas yang bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang sama,
apabila jumlah udara kurang dari normal, yaitu terjadi overheating, material ruang
bakar dan sudu-sudu turbin bekerja melampaui kekuatannya dan ruang bakar
dapat pecah, hal ini berarti turbin gas berhenti bekerja atau proses pembakaran

terhenti.
H. Aplikasi Turbin Gas
Salah satu contoh aplikasi turbin gas yang di gunakan adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Gambar. Prinsip Kerja Unit Pembangkit Turbin Gas
Gambar menunjukkan prinsip kerja PLTG. Udara masuk ke kompresor
untuk dinaikkan tekanannya, kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar.
Dalam ruang bakar, udara bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan
dibakar. Apabila digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung
27
dicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar
minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian
baru dicampur dengan udara untuk dibakar. Teknik mencampur bahan bakar
dengan udara dalam ruang bakar sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran.
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhu tinggi.
Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan
kepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy) gas ini dikonversikan menjadi
energi mekanik dalam turbin penggerak generator (dan kompresor udara) dan
akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Turbin gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar
roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan terutama
dalam hal pembahasan turbin gas. Karena referensi yang penulis dapatkan sangat
minim sekali. Untuk itu saya harap kritik dan saran yang sifatnya membangun.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://majarimagazine.com/2009/02/gas-turbine-engine-part-1/
http://majarimagazine.com/2009/02/gas-turbine-engine-part-2/
Sunyoto. 2008. Teknik Mesin Industri Jilid 3, [online],
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_16_Turbin_Gas_Sunyoto, diakses tanggal
06 Februari 2013 )
A.K.Raja, Amit Prakash Srivastava & Manish Dwivedi. Power Plant Engineering,
[online], (http://books.google.co.id/books?id=P7kM_VZqxcC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, diakses
tanggal 06 Februari 2013 )

Anda mungkin juga menyukai