Anda di halaman 1dari 10

ANALIS KESEHATAN

STIKES BTH
TASIKMALAYA
Anda pasti ingin masa depan anda cerah kan???
Masuk aza ke ANALIS KESEHATAN STIKes BTH Tasikmalaya
Kami mencetak tenaga teknis Analis Kesehatan yang memiliki kompetensi
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untukmenunjang diagnosa penyakit.
Penyerapan lahan kerja bagi Analis Kesehatan masih sangat luas terbukti dengan banyaknya permintaan tenaga/lulusan Analis Kesehatan STKes BTH
Tasikmalaya oleh user ( pengguna ) untuk bekerja di :
1. Rumah Sakit Pemerintah/Swasta
2. Laboratorium Klinik
3. Industri Makanan
4. Industri Minuman
5. Intansi pendidikan Kesehatan
Permintaan sangat banyak, terkadang sebelum mahasiswa melaksanakan wisuda, banyak lulusan dari Analis Kesehatan yang sudah masuk bekerja di lahan
pekerjaan.Inilah harapan masa depan yang cerah bagi orang tua dan mahasiswa sehingga hasil akhir dari pendidikannya tidak sia-sia.

Untuk menjadi tenaga teknis laboratorium yang kompeten di bidangnya mahasiswa analis kesehatan dibekali materi kuliah dan praktikum sebagai bekal dalam melaksanakan
pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium terutama bidang klinik dan kimia. Mereka mempelajari tentang kimia klinik, klinik rutin, imunoserologi, kesehatan lingkungan, kimia air
dan makanan.
Sehingga dapat melakukan pemeriksaan yang berguna untuk diagnose penyakit.
Kadar 25(OH)-vitamin D pada wanita lebih rendah dibanding pada pria. Prevalensi defisiensi vitamin D yang cukup tinggi pada women on child bearing potential (WOCBP) dan
selama hamil mengakibatkan efek samping pada ibu, janin, bayi yang lahir, dan anak-anak. Defisiensi vitamin D pada bayi baru lahir dan anak kecil selain dapat meningkatkan
insidensi rickets, juga meningkatkan risiko diabetes tipe-1dan penyakit lain terkait gangguan homeostatis kalsium. Sekarang ini vitamin D tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan
tulang saja akan tetapi juga dapat mempengaruhi sistem tubuh yang lain seperti kesehatan kardiovaskular, perkembangan saraf, imunomodulasi dan regulasi pertumbuhan sel.
(1,2)
Vitamin D dan Kehamilan
Pengaruh Status Vitamin D Maternal terhadap Homeostasis Kalsium Neonatus
Pada beberapa kasus defisiensi vitamin D yang berat, terjadi peningkatan konsentrasi PTH, penurunan 1,25(OH)2-D serta dapat mengakibatkan terjadinya osteomalasia. Beberapa
studi menunjukkan adanya peningkatan status vitamin D ibu maupun bayi yang diberi suplemen vitamin D pada ibu yang berisiko tinggi defisiensi vitamin D. Beberapa hasil studi
yang mempelajari tentang pengaruh status vitamin D maternal terhadap pertumbuhan bayi dan berat-badan pada populasi yang berisiko tinggi masih menunjukkan perdebatan. (1)
Diabetes melitus (DM) tidak seharusnya menjadi mimpi buruk yang selalu menghantui penyandang diabetes, atau menjadi penghambat dalam menikmati hidup bersama keluarga
tercinta. Salah satu syaratnya adalah pengendalian gula darah yang baik, dan dapat dipantau dengan pemeriksaan HbA1c setiap 3 bulan sekali.

HEMATOLOGI
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

KIMIA
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan

Panel Uji Saring Anemia


Hemoglobin, Eritrosit, Hematokrit, Nilai-nilai MC, Gambaran Darah Tepi, Retikulosit
Mendeteksi kemungkinan adanya penyakit kekurangan sel darah merah (anemia) yang dapat membahayakan tubuh.
Panel Anemia Defisiensi
Hematologi Rutin, Besi, TIBC, Ferritin, Vitamin B12, Asam Folat, Gambaran Darah Tepi
Mendiagnosis penyakit anemia defisiensi akibat kekurangan produksi sel darah merah yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat serta kerusakan sumsum tulang; mengevaluasi derajat anemia.
Panel Anemia Hemolitik
Hematologi Rutin, Retikulosit, Bilirubin Total/ Direk, G6PD, Haptoglobin, Analisa Hb (HPLC), Coombs' Test, Gambaran Darah Tepi
Mendeteksi kemungkinan terjadinya proses hemolitik dan mendiagnosis penyakit anemia hemolitik yaitu penyakit anemia atau kekurangan
sel darah merah akibat sel darah merah cepat rusak, lebih cepat dari kapasitas produksinya di sumsum tulang.
Panel Anemia Aplastik
Hematologi Rutin, Leukosit, Trombosit, Retikulosit, Gambaran Sumsum Tulang
Memastikan diagnosis penyakit anemia aplastik (hipoplastik) yaitu kekurangan sel darah merah karena kelainan sumsum tulang sehingga
kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah terganggu atau berkurang. Kelainan sumsum tulang ini dapat terjadi karena
faktor keturunan, radiasi,lingkungan dan lain-lain; mengevaluasi derajat anemia.
Panel Uji Saring Faal Hemostasis
Waktu Perdarahan, Waktu Pembekuan, Waktu Protrombin, APTT, Fibrinogen, Retraksi Bekuan, Rumpal Leede
Mendeteksi kemungkinan adanya gangguan proses hemostasis (mekanisme keseimbangan tubuh) yang berkaitan dengan peristiwa perdarahan
dan pembekuan darah.
Panel Risiko Trombosis (Genetik)
Protein C, Protein S, AT III, Fibrinogen, Homocysteine, Lp(a)
Mendeteksi adanya kelainan herediter (genetik) yang dapat mengkibatkan gangguan atau meningkatkan risiko terjadinya gangguan
pembekuan darah (=trombosis) yang merupakan faktor risiko perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah terutama pada orang yang
pernah terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK), stroke dan peningkatan lipid (lemak) dalam darah.
Panel Risiko Trombosis (Dapatan)
ACA (IgG, IgM), Homocysteine, Trigliserida, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL Direk
Mendeteksi beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah (=trombosis) yang dapat mengakibatkan bermacammacam gangguan misalnya keguguran berulang, sindrom lupus, dll.

Panel Pengelolaan Diabetes Mellitus


Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam pp, HbA1c, Albumin Urin Kuantitatif (Mikroalbumin Kuantitatif), Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT,
Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida, Urine Rutin, NT-proBNP
Memantau kondisi individu penyandang diabetes mellitus (DM) terutama untuk melihat kepatuhan penderita DM dalam menjalankan terapi
dan mendeteksi faktor risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Panel Lemak
Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B
Mendeteksi kemungkinan adanya kelainan lemak (dislipidemia) di dalam tubuh dan deteksi small dense LDL (LDL kecil padat, yaitu jenis
kolesterol yang sangat berbahaya) yang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah).
Panel Risiko PJK/Stroke
Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B, Lp(a), Insulin dan Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Status
Antioksidan Total, Fibrinogen, Adiponektin, ACA (IgG dan IgM), Homosistein, hsCRP

Manfaat

IMUNOSEROLOGI
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

ENDOKRIN
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Mendeteksi adanya berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko untuk terkena Penyakit Jantung Koroner dan/atau Stroke

Panel Uji Saring Vaksinasi Hepatitis B Virus


HBsAg, Anti-HBs, Anti-Hbc
Mengetahui adanya infeksi dan status kekebalan terhadap virus Hepatitis B.
Panel TORCH
Anti-Toxoplasma IgG & IgM, Anti-Rubella IgG & IgM, Anti-CMV IgG & IgM, Anti-HSV2 IgG & IgM.
Mengetahui adanya infeksi dan status kekebalan terhadap parasit Toxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus, dan virus Herpes tipe 2 yang
dapat mempengaruhi kesehatan janin.
Panel Penyakit Menular Seksual
VDRL/RPR, TPHA, GO, Chlamydia IgG & IgM, Anti-HSV2 IgM, HBsAg, Anti-HIV
Mendeteksi kemungkinan adanya infeksi oleh penyakit Herpes, Klamidia, Gonore, Hepatitis atau Sifilis sehingga dapat dengan segera
menentukan terapi yang lebih tepat.
Panel Demam
Hematologi Lengkap, Urin Rutin, Malaria, Widal, Gal Kultur, GOT, GPT, Anti-Dengue IgG & IgM, CRP Kuantitatif / hsCRP
Memastikan diagnosis penyebab penyakit demam seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lainnya
sehingga penderita demam dapat memperoleh terapi yang lebih tepat.
Panel Uji Saring Rematik
ASTO, CRP, RF, Asam Urat, ANA, LE Test, C3 Komplemen, C4 Komplemen, (HLA-B27)
Untuk skrining, mendiagnosis, memantau aktivitas dan keberhasilan terapi, serta mengevaluasi penyakit rematik.

Panel Tiroid
TSHs, FT4
Mendiagnosis gangguan fungsi tiroid dan menentukan status tiroid (hipotiroid, eutiroid, atau hipertiroid)
Panel Etiologi Gangguan Fungsi Tiroid
Anti TPO, Tiroglobulin, TRAb
Mendiagnosis kelainan tiroid seperti hiperfungsi tiroid dan goiter, inflamasi atau luka fisik pada tiroid, tumor tiroid, dan tiroiditis (peradangan
kelenjar tiroid) sub akut; indikator terapi T4.
Panel Ammenorrhea
LH, FSH, Prolactin, Estradiol
Memastikan penyebab infertilitas pada wanita dengan mendiagnosis, apakah berasal dari gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi;
mendeteksi kelainan atau gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.
Panel Kesuburan Laki-Laki
LH, FSH, Prolactin, Testosteron, Analisa Sperma, Fruktosa, Antibodi Sperma
Memastikan penyebab infertilitas pada pria dengan mendiagnosis, apakah berasal dari gangguan anatomi atau fisiologi sistem reproduksi;
mendeteksi kelainan atau gangguan fungsi/fisiologi sistem reproduksi.

OSTEOPOROSIS
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

PENANDA TUMOR
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan

Panel Osteoporosis
CTx (C-Telopeptide) dan N-Mid Osteocalcin
Mendeteksi kemungkinan adanya risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis secara dini, membantu memprediksi dan memantau respon
individu terhadap terapi osteopororis terutama penggunaan obat antiresorpsi.

Panel Uji Saring Tumor


AFP, Darah Samar (Hb Spesifik), Anti-EBV VCA IgA, Anti-EBV EA IgA, PSA (Laki-laki), dan Pap Smear (Perempuan)
Untuk memperkirakan risiko terjadinya penyakit kanker tertentu atau mendeteksi kemungkinan adanya kanker tertentu yaitu kanker hati,
kanker usus besar dan anus (kolorektal), kanker nasofaring, kanker prostat (khusus pria) dan kanker leher rahim (khusus wanita)
Panel Penanda Tumor Kolorektal
Darah Samar(Hb Spesifik), CEA, CA 19-9
Menunjang diagnosis, memperkirakan prognosis (perkembangan penyakit) dan pemantauan terapi/pengobatan kanker kolorektal (usus besar
dan anus).
Panel Penanda Tumor Hati
AFP, CEA
Mendiagnosis kanker hati Primer (KHP) dan metastatis hati (kanker hati akibat penyebaran sel kanker dari organ tubuh lain), menentukan
risiko penyakit KHP, serta memantau penyakit kanker hati.
Panel Penanda Tumor Lambung
CEA, CA 72-4, CA 19-9
Mendeteksi kemungkinan adanya penyakit kanker lambung dan memperkirakan respon terapi penyakit kanker lambung
(kemoterapi/radioterapi). Menunjang diagnosis dan pemantauan terapi kanker lambung
Panel Penanda Tumor Pankreas
CEA, CA 19-9
Menunjang diagnosis, memperkirakan prognosis (perkembangan kanker) dan pemantauan terapi kanker pankreas
Panel Penanda Tumor Tiroid
Tiroglobulin, Calcitonin
1. Mendeteksi dan memperkirakan prognosis penyakit kanker tiroid (jenis folikuler).
2. Mendeteksi penyebaran tumor di kelenjar tiroid.
3. Sebagai follow up bagi penderita tumor tiroid.
4. Pemantauan terhadap terapi penyakit karsinoma tiroid yang terdiferensiasi.
5. Memantau fungsi jaringan tiroid setelah pengangkatan kelenjar tiroid melalui pembedahan
Panel Penanda Tumor Ovarium
CEA, CA 125, CA 72-4
Uji saring untuk deteksi dini kanker ovarium dan menunjang diagnosis, memantau dan meramalkan prognosis kanker ovarium, serta sebagai
follow up bagi penderita kanker ovarium.
Panel Penanda Tumor Cervix
SCC, Pap Smear
Menunjang diagnosis, pemantauan terapi dan deteksi kekambuhan penyakit kanker serviks (kanker leher rahim).ng
Panel Penanda Tumor Payudara

Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

ALERGI
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

CEA, CA 15-3
Menunjang diagnosis, memantau terapi, memperkirakan prognosis, serta untuk follow up dan diagnosis kekambuhan kanker payudara.
Panel Penanda Tumor Prostat
PSA, Free PSA, (Rasio Free PSA/PSA)
1. Mengidentifikasi risiko terjadinya kanker prostat terutama bagi individu
berisiko tinggi (terdapat riwayat keluarga yang memiliki penyakit kanker prostat)
2. Mendeteksi kanker prostat pada stadium dini dan sebelum metastatis.
3. Memantau terapi dan deteksi dini kekambuhan kanker prostat.
Panel Penanda Tumor Paru-Paru
CEA, SCC, NSE
Menunjang diagnosis, meramalkan prognosis dan memantau terapi penyakit kanker paru-paru, serta mendeteksi kemungkinan adanya
kekambuhan.
Panel Penanda Tumor Nasofaring
Anti-EBV VCA IgA, Anti-EBV EA IgA
Uji saring untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya karsinoma nasofaring, memantau perkembangan tumor nasofaring dan deteksi dini
kekambuhan, serta meramalkan prognosis dan mendeteksi metastatis.

Panel Uji Saring Alergi


IgE Total, Eosinofil (jumlah), Faeces Rutin
Uji saring untuk mendeteksi dan memastikan kemungkinan adanya reaksi alergi.

PANEL CHECK-UP KESEHATAN


Panel Pemeriksaan
Panel Check-Up Plus
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Faeces Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Fosfatase Alkali, Gamma GT, Protein
Jenis Pemeriksaan
Elektroforesis, Glukosa Puasa, Urea N, HBsAg, Anti-HCV, Kreatinin, Asam Urat, Kolesterol Total, Trigliserida, Kolesterol HDL, Kolesterol
LDL Direk, Apo B, TSHs, AFP, PSA (laki-laki), Pap Smear (perempuan)
Mengetahui kualitas kesehatan secara umum, baik yang menyangkut fungsi organ maupun keadaan metabolisme tubuh dengan mendeteksi
Manfaat
ada tidaknya kelainan atau penyakit yang sering dijumpai dan potensial membahayakan misalnya kelainan darah, gangguan metabolisme
(pengolahan) lemak dan gula, gangguan fungsi hati dan ginjal, infeksi virus hepatitis, dll
Panel Pemeriksaan
Panel Check-Up
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Faeces Rutin, Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Fosfatase Alkali, Gamma GT, Protein
Jenis Pemeriksaan
Elektroforesis, Glukosa Puasa, Urea N, HBsAg, Anti-HCV, Kreatinin, Asam Urat, Kolesterol Total, Trigliserida, Kolesterol HDL, Kolesterol
LDL Direk, Apo B, TSHs
Mengetahui kualitas kesehatan secara umum, baik yang menyangkut fungsi organ maupun keadaan metabolisme tubuh dengan mendeteksi
Manfaat
ada tidaknya kelainan atau penyakit yang sering dijumpai dan potensial membahayakan misalnya kelainan darah, gangguan metabolisme
(pengolahan) lemak dan gula, gangguan fungsi hati dan ginjal, infeksi virus hepatitis, dll

PANEL PEMERIKSAAN
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

PANEL GERIATRI
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

Panel Premarital
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Golongan Darah (A,B,O) dan Rhesus, Glukosa Puasa, HBsAg, VDRL/RPR, Gambaran Darah Tepi, Anti
Rubella IgG, Anti Toxoplasma IgG, dan Anti CMV-IgG
Memastikan status kesehatan kedua calon mempelai, terutama untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit menular, menahun, atau
diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin seperti kelainan darah(thallasemia dan hemofilia),
diabetes mellitus, hepatitis B, infeksi TORCH,dan penyakit sifilis.
Panel Awal Kehamilan
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Golongan Darah (A,B,O) dan Rhesus, Glukosa Puasa, HBsAg, VDRL/RPR, Gambaran Darah Tepi, Anti
Rubella IgG, Anti Toxoplasma IgG, dan Anti CMV-IgG (Perempuan)
Mengetahui adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil maupun janinnya.
Panel Uji Saring Neonatus
TSH Neonatus, G6PD Neonatus
Pemeriksaan dan skrining pada bayi yang baru lahir terhadap beberapa keadaan atau penyakit penting yang potensial berbahaya akibat
gangguan metabolisme herediter (bawaan)
Panel Evaluasi Awal Hipertensi
Hematologi Rutin, Urine Rutin, Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida,
Apo B, Urea N, Kreatinin, Asam Urat, Albumin Urin Kuantitatif (Mikroalbumin Kuantitatif), Natrium (Serum), Kalium (Serum), hsCRP
Menilai pola hidup dan mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipertensi, meramalkan prognosis hipertensi, mendeteksi kemungkinan
adanya faktor risiko komplikasi dan kerusakan organ target akibat hipertensi serta penyakit lain yang menyertainya.
Panel Pemantauan Hipertensi
Urine Rutin, Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B, Urea N,
Kreatinin, Asam Urat, Albumin Urine Kuantitatif (Mikroalbumin Kuantitatif), Natrium (Serum), Kalium (Serum)
Memantau kondisi dan keberhasilan terapi hipertensi, menilai risiko terjadinya komplikasi, dan mendeteksi efek samping pengobatan
Panel Sindrom Metabolik
Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Trigliserida, Kolesterol HDL, Glukosa Puasa, Adiponektin, hsCRP, Apo B, SGPT, Glukosa Puasa 2 jam
PP, HbA1c, NT-proBNP, Albumin Urine Kuantitatif (sewaktu), Collagen Type IV, Kolesterol LDL Direk, Kreatinin
Mendiagnosis sindrom metabolik dan mendeteksi kemungkinan adanya risiko komplikasi akibat sindrom metabolik seperti PJK, stroke,
diabetes mellitus, dan perlemakan hati.
Panel Sindrom Down TM I
PAPP-A, Free hCG
Sebagai uji saring Down Syndrome (trisomi 21) yang merupakan penyakit neurologis ditandai dengan adanya keterbelakangan mental dan
aging yang dipercepat karena adanya kelainan genetik pada kromosom 21.
Panel Sindrom Down TM II (Triple Screening)
Ms AFP, Ue3, hCG
Screening untuk memperkirakan risiko Down Syndrome(trisomi 21). Pemeriksaan triple skrining paling akurat apabila maternal serum
diambil pada usia kehamilan antara 16-18 minggu, namun dapat juga dilakukan pada usia kehamilan 15-22 minggu.

Panel Usila Umum


Hematologi rutin, Urine rutin, GOT, GPT, Glukosa Puasa, Asam Urat, Cystatin C, CTx (C-Telopeptide), Kolesterol Total, Kolesterol LDL
Direk,Kolesterol HDL, Trigliserida, Apo B, hs-CRP, TSHs, Prealbumin, Homocysteine, PSA (pada Pria), Pap Smear (pada Wanita)
Mendeteksi berbagai gangguan yang sering ditemukan pada usila (usia lanjut) yaitu kelainan/penyakit darah, gangguan/infeksi saluran
pencernaan, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi kelenjar tiroid, risiko penyakit kardiovaskular dan risiko

Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat
Panel Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Manfaat

demensia. Panel ini ditujukan untuk mereka yang berusia > 55 tahun yang belum diketahui adanya gangguan/penyakit tertentu (terutama
penyakit degeneratif) pada waktu sebelumnya.
Panel Sindrom Metabolik pada Usila
Tekanan darah, Lingkar Pinggang, Cholesterol Total, Cholesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B, Adiponektin, Glukosa Puasa, hsCRP
Untuk mendiagnosis sindrom metabolik pada usia lanjut serta mendeteksi dini komplikasi akibat kondisi sindrom metabolik tersebut.
Panel Diabetes Melitus pada Usila
Kolesterol Total, Kolesterol HDL, Kolesterol LDL Direk, Trigliserida, Apo B, Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, HbA1c, hs-CRP, Tekanan
Darah, Albumin Urin Kuantitatif (Mikroalbumin Kuantitatif), Status Antioksidan Total
Mendeteksi faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi Diabetes Melitus, agar dapat segera ditangani sehingga kualitas hidup pasien dapat
dipertahankan.
Panel Stroke pada Usila
Tekanan darah, Kolesterol Total, Kolesterol LDL Direk, Kolesterol HDL, Trigliserida, Apo B, Lp(a), Glukosa Puasa, hs-CRP
Memperkirakan kemungkinan terjadinya serangan stroke ulangan dan memantau perkembangan kondisi pasien setelah serangan.
Panel Penyakit Kardiovaskular pada Usila
Tekanan darah, Kolesterol Total, Kolesterol LDL Direk, Kolesterol HDL, Trigliserida, Apo B, Lp(a), hs-CRP, Homocysteine, NT-proBNP
Memperkirakan kemungkinan berkembangnya penyakit kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya.
Panel Demensia pada Usila
Kolesterol Total, Kolesterol LDL Direk, Kolesterol HDL, Trigliserida, Apo B, Lp (a), hs-CRP, Homosistein, NT-proBNP, Waktu Protrombin,
APTT, INR, Fibrinogen, D-Dimer, Agregasi Trombosit, Asam Folat, Vitamin B12, Status Antioksidan Total
Untuk pengelolaan pasien dalam kondisi demensia, agar perkembangan penyakit dapat dihambat.
Panel Tiroid Pada Usila
TSHs, FT4
Pengelolaan/Pemantauan Penyakit Kelenjar Tiroid

Pemeriksaan
Glukosa
Pemeriksaan laboratorium secara rutin bagi penyandang diabetes bermanfaat untuk mengelola diabetes, memantau efektivitas terapi dan deteksi dini risiko komplikasi yang
mungkin terjadi. Diabetes melitus adalah suatu kondisi peningkatan konsentrasi glukosa (gula sederhana) di dalam darah akibat tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara optimal. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh sel beta di pankreas dan bertanggung jawab dalam mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang normal.
Peran Insulin Dalam Tubuh
Dalam keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat dari makanan, kemudian menyimpan sisanya. Glukosa tersebut diperlukan tubuh sebagai bahan
bakar. Glukosa yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan bantuan
insulin, hormon yang dihasilkan pankreas. Bila jumlah glukosa berlebih, maka insulin membantu menyimpan kelebihan glukosa tersebut di dalam organ hati dan otot (dalam
bentuk glikogen), atau diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan lemak (adiposa).
Insulin yang berikatan dengan reseptornya (seperti kunci dan anak kunci) dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Bila insulin tidak ada atau kerja insulin terganggu,
maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, tapi berada di dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi glukosa di dalam darah akan meningkat. Glukosa dalam darah yang
berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah yang disebut komplikasi diabetes.
Pentingnya Pengelolaan Diabetes
Tujuan pengelolaan diabetes secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes dengan mencegah terjadinya komplikasi menahun. Empat pilar pengelolaan
diabetes yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, serta intervensi farmakologis. Keempat pilar ini berjalan bersamaan demi optimalisasi pengelolaan diabetes.

Laboratorium Klinik Prodia berkomitmen untuk membantu diabetisi (penyandang diabetes) dalam mengelola diabetes melalui penyediaan pemeriksaan laboratorium yang
berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan Panel Pengelolaan Diabetes, yakni panel yang berisi sejumlah tes laboratorium yang bermanfaat untuk
memantau kondisi individu penyandang diabetes, memantau kepatuhan dalam mengikuti terapi dan untuk melihat risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Panel Pengelolaan Diabetes

Glukosa Puasa & Glukosa 2 Jam PP (untuk melihat konsentrasi glukosa individu pada saat diperiksa)
HbA1c (untuk melihat konsentrasi rata-rata glukosa selama 3 bulan terakhir, menilai kepatuhan individu dalam mengikuti regimen terapi diabetes (keberhasilan terapi)
serta berguna untuk manajemen DM yang optimal
Albumin Urine Kuantitatif, Kreatinin, Urine Rutin (untuk menilai fungsi ginjal, karena pada penyandang diabetes banyak komplikasi yang mengarah pada ginjal)
Albumin/Globulin, SGPT (untuk melihat ada tidaknya gangguan hati)
Kolesterol Total, Kolesterol LDL Direk, Kolesterol HDL, Trigliserida (untuk melihat ada tidaknya gangguan lemak yang seringkali terjadi pada penyandang diabetes
dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner (PJK)

Pengelolaan diabetes yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes, yakni dengan mengetahui risiko komplikasi sedini mungkin dan membantu
dalam pencapaian target pengobatan.

Tanpa disadari, osteoporosis bisa saja menjadi ancaman dalam keseharian kita.
Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui risiko osteoporosis melalui
penilaian aktivitas pembentukan dan pembongkaran tulang kita.
Osteoporosis sering disebut sebagai "silent disease" karena proses hilangnya tulang
berlangsung secara progresif selama bertahun - tahun tanpa kita sadari dan tanpa
disertai adanya gejala. oleh sebab itu sangat perlu pemeriksaan laboratorium yang
dapat menilai aktivitas pembentukkan dan pembongkaran tulang serta keseimbangan
di antara kedua aktivitas tersebut. Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya
osteoporosis.

Vote
com_poll

vote

14

Anda mungkin juga menyukai