Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT COMBO 1


DI KEMUKIMAN ARUSAN KEC. MEDAN AREA 2009
Dr. Zairul Arifin, SPA, DAFK
(Akademi Kebidanan Bakti Inang Persada)
Abstrak
Salah satu indikator yang menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian
ibu, angka kematian bayi, anak serta kelahiran yang tinggi masih merupakan hambatan utama
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Salah satu program pemerintah dalam
menurunkan angka kematian bayi dan anak akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, yaitu melalui program pengulangan imunisasi.
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imiunisasi DPT Combo 1 Di
Kemukiman Arusan Kecamatan Medan Area 2009.
Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan di Kemukiman Arusan Kabupaten Pidie
sejak tanggal 2 November sampai 10 November tahun 2009. Pengambilan sampel menggunakan
tehknik total sampling pada sebanyak 45 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan
membagikan kuesioner yang berisikan 33 pertanyaan.
Hasil penelitian yang diperoleh dari 45 responden ibu yang memiliki bayi berusia 2-11
bulan mayoritas tidak memberikan imunisasi DPT Combi 1 pada bayinya yaitu 26 orang
(57,8%), sedangkan yang memberikan imunisasi DPT Combo 1 adalah sebanyak 19 orang
(42,2%). Dari segi pengetahuan diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang
yaitu 26 orang (57,8%) tentang pemberian imunisasi DPT Combo 1, 11 orang (24,4%)
berpengetahuan cukup dan hanya sebagian kecil yang berpengetahuan baik yaitu 8 orang
(17,8%).

Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pemberian imunisasi DPT


Combo 1
A. PENDAHULUAN

pencapaian

Latar Belakang

tertentu yang ditandai penduduknya hidup

Pembangunan kesehatan sebagai


bagian

dari

dilaksanakan

pembangunan

kesehatan

dalam lingkungan dan prilaku sehat mampu


memperoleh pelayanan kesehatan yang
memadai secara adil, bermutu, merata serta

berkesinambungan, serta ditujukan untuk

memiliki derajat kesehatan yang optimal

meningkatkan kesejahteraan rakyat secara

masyarakat

menyeluruh. (Depkes RI, 2003)

pembangunan nasional semakin mendapat

rangka

bertahap

target

dan

Dalam

secara

Nasional

mencapai

menuju

sebagai

bagian

integral

Target

prioritas untuk menentukan kualitas sumber

Millennium Development Goals (MDGs)

daya manusia. Dalam kaitanya dengan

2015 Pemerintah Indonesia menargetkan

perwujudan kualitas sumber daya manusia,

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

39

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


status gizi merupakan hal yang amat

90 %, baik di tingkat nasional, Propinsi,

penting untuk dinilai. Sebab salah satu

dan Kabupaten bahkan disetiap Desa.

indikator keadaan status gizi masyarakat

(Satgas Imunisasi-IDAI, 2006). Sedangkan

tersebut. (Depkes RI, 2008).

Target imunisasi bayi di Indonesia adalah

Salah satu indikator yang menilai

4.866.842 dengan hasil cakupan 2.00.355

derajat kesehatan masyarakat adalah angka

bayi mendapat imunisasi DPT Combo

kematian bayi, angka kematian bayi, anak

(41,1%)

serta kelahiran yg tinggi masih merupakan

2006). Target imunisasi bayi di NAD

hambatan utama dalam mencapai derajat

adalah 105.565 bayi dengan cakupan

kesehatan yang optimal.

imunisasi 79.774 (75.5 %). Tetapi angka ini

(Ditjen.

PPM-PL.Depkes

Rl,

Salah satu program pemerintah dalam

belum tercapai di Provinsi NAD hanya

menurunkan angka kematian bayi dan anak

79.774 (75.5 %) bayi yang mendapat

akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi DPT Combo 1 laporan sampai

imunisasi,

bulan Okteber 2008 (Dinkes Prov. Aceh,

yaitu

melalui

program

pengulangan imunisasi. (PPI) (Depkes RI,


2005)

2009).
Di Puskesmas Kembang Tanjong

Imunisasi adalah salah satu bentuk

Kecamatan Medan Are pada Tahun 2009,

intervensi kesehatan yang sangat efektif

hasil pencapaian imunisasi DPT combo-1

dalam upaya menurunkan angka kematian

sampai dengan bulan Mei 2009 adalah

bayi. Pada dasarnya semua imunisasi itu

23,10 % dari target yang harus dicapai yaitu

sangat penting dalam menjaga kesehatan

85,33% jadi ada kesenjangan 61,76%

tubuh anak tetapi pada kenyataannya masih

dengan sasaran untuk kemukiman Arusan

banyak yang beranggapan bahwa imunisasi

adalah 114 bayi. Hal ini semua itu

hanya cukup polio saja dan mengganggap

dipengaruhi

imunisasi itu tidak terlalu penting untuk

satunya adalah keterlibatan kinerja petugas

anaknya sudah besar dan sehat. (Markum,

kesehatan dan partisipasi masyarakat. Peran

2003)

serta orang tua terutama ibu merupakan


Target

Universal

Child

masalah

oleh banyak faktor, salah

utama

dalam

memberikan

Immunization (UCI) dalam cakupan untuk

imunisasi pada bayinya minimal sampai 9

imunisasi

bulan dan merupakan masalah utama dalam

untuk

BCG,

DPT,

Polio,

Campak, dan Hepatitis B harus mencapai


Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

40

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


pelaksanaan

program

imunisasi

di

indonesia.(Markum, 2003)

Imunisasi adalah suatu cara untuk


meningkatkan kekebalan seseorang secara

Banyak kendala-kendala bayi yang

aktif untuk mendapatkan suatu antigen,

tidak boleh dimunisasi yaitu isu :

sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen

1.

Karna salah satunya efek samping

serupa tidak terjadi penyakit (Annonymous,

imunisasi ada reaksi panas pada badan

2008). Imunisasi lengkap adalah imunisasi

mereka menganggap bahwa anak sehat

yang diberikan pada bayi untuk mencegah

menjadi sakit.

terhadap

Peran orang tua beralasan tidak mau

diberikan kepada anak yang berusia 0-12

membawa anaknya untuk memperoleh

bulan sebanyak 12 kali pemberian (Depkes

imunisasi ialah karna anak mereka

RI, 2002).

2.

demam , diare dan pilek pada saat

tujuh

jenis

Imunisasi

penyakit,

merupakan

yang

upaya

ketika anak tersebut di imunisasi. (For

pencegahan suatu penyakit dan untuk

Health, 2005)

meningkatkan

Perumusan Masalah

dengan

Berdasarkan latar belakang diatas


maka perumusan masalah yang diangkat
adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Imiunisasi DPT Combo 1 Di
Kemukiman Arusan Kecamatan Medan

kualitas

cara

hidup

memperkuat

anak
system

pertahanan tubuhnya, sehingga apabila


ada penyakit yang akan menyerangnya,
tubuh anak sudah siap dan cukup kuat
untuk melawan. Anak yang mendapat
imunisasi hampir tidak ada atau jarang

Area 2009?

menderita

sakit

parah

dan

TINJAUAN PUSTAKA

pertumbuhannya berjalan dengan baik.

Imunisasi

Sebaliknya

Definisi Imunisasi

diberikan imunisasi mempunyai resiko

Menurut Hidayat (2005), imunisasi


adalah usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin
kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk

mencegah

terhadap

penyakit

kerugian

akibat

tidak

tinggi terjangkitnya suatu penyakit,


yang dapat menyebabkan bayi cacat
seumur

hidup

atau

bahkan

dapat

berakhir dengan kematian.

tertentu.
Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

41

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


masuk kedalam tubuh. Imunisasi dibagi

Imunisasi DPT Combo


Imunisasi DPT Combo berupa
toksoid diphteri dan toksoid tetanus yang

menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan


imunisasi pasif (Annonymous, 2008).

dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi

1. Imunisasi aktif

serta vaksin Hepatitis B yang merupakan

2. Imunisasi pasif

sub unit vaksin virus yang mengandung

Manfaat Dan Tujuan Imunisasi

HbsAg murni yang bersifat non infectious.

Manfaat dari pemberian imunisasi

Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah

memberikan kekebalan pada tubuh bayi

tiga

terhadap

kali,

dengan

maksud

pemberian

penyakit-penyakit

tertentu

pertama zat anti terbentuk masih sangat

(Depkes RI, 2002). Tujuan imunisasi adalah

sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin

memberikan

dan

tubuh

penyakit tertentu (Annonymous, 2008).

membuat zat anti yang cukup. Pemberian

Pada tahun 1997 Departemen Kesehatan

imunisasi

Republik Indonesia telah mencanangkan

mengaktifkan

DPT

organ-organ

adalah

melalui

intra

kekebalan

aktif

terhadap

muscular (Annonymous, 2008).

Program Pengembangan Imunisasi (PPI),

Jenis Imunisasi

yang menganjurkan agar semua anak

Imunisasi sebagai salah satu cara

mendapat imunisasi terhadap tujuh macam

untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak

penyakit yaitu: TBC, Diphteri, Pertusis,

dari berbagai penyakit, diharapkan anak

Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B.

atau bayi tetap tumbuh dalam keadaan

Pada saat ini imunisasi telah diterima

sehat. Pada dasarnya didalam tubuh sudah

sebagai salah satu intervensi yang berhasil

memiliki pertahanan secara sendiri agar

guna dan berdaya guna dalam upaya

berbagai kuman yang masuk dapat dicegah,

kelangsungan hidup anak.

pertahanan

Pengetahuan

tubuh

tersebut

meliputi

pertahanan nonspesifik dan pertahanan

Menurut

Notoatmodjo

(2007)

spesifik, proses mekanisme pertahanan

pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

dalam tubuh pertama kali adalah pertahanan

ini

nonspesifik
makrofag

seperti
dimana

terjadi

setelah

orang

melakukan

komplemen

dan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

komplemen

dan

Pengetahuan

atau

kognitif

merupakan

makrofag ini yang pertama kali akan

domain yang penting dalam membentuk

memberikan peran ketika ada kuman yang

tindakan seseorang.

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

Pengetahuan

yang

42

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


tercakup

dalam

domain

kognitif

didalam suatu bentuk keseluruhan

mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

yang baru.

a. Tahu. Diartikan sebagai mengingat

f. Evaluasi.

Berkaitan

dengan

suatu materi yang telah dipelajari

kemempuan

sebelumnya, yang termasuk kedalam

penilaian terhadap suatu materi atau

pengetahuan

objek.

mengingat

tingkat
kembali

ini

adalah

atau

recall

untuk

melakukan

Pengetahuan adalah merupakan hasil

terhadap suatu yang spesifik dan

tahu dan ini

seluruh bahan yang dipelajari atau

melakukan penginderan terhadap suatu

rangsangan yang telah diterima. Tahu

objek

ini merupakan tingkat pengetahuan

penciuman, rasa dan raba sebahagian besar

yang paling rendah.

pengetahuan manusia diperoleh melalui

b. Memahami.
kemampuan

Diartikan
untuk

sebagai

menjelaskan

tertentu

dimaksud
dalam

diketahui

termasuk

dapat

yang

terjadi

melalui

mata dan telinga. Pengetahuan disini yang

secara benar tentang objek yang


dan

terjadi setelah orang

adalah

pengetahuan

ibu-ibu

menjaga

kesehatan

anaknya

upaya

imunisasi.

Apabila

menginterpretasikan objek tersebut

penerima perilaku baru atau adopsi perilaku

secara benar.

melalui proses seperti ini, dimana didasar

c. Aplikasi.

sebagai

itu oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap

menggunakan

yang positif, maka perilaku tersebut akan

materi yang telah dipelajari pada

bersifat bebas dalam melaksanakan apa

situasi atau kondisi sebenarnya.

yang

kemampuan

Diartikan
untuk

d. Analisis. Adalah suatu kemampuan

diharapkan.

perilaku

tersebut

Sebaliknya
tidak

apabila

didasari

oleh

untuk menjabarkan suatu materi atau

pengetahuan dan kesadaran akan tidak

suatu objek kedalam komponen-

berlangsung lama (Azwar, 2003).

komponen, tetapi masih dalam satu

Program imunisasi dapat berhasil jika

struktur organisasi dan masih ada

ada usaha yang sungguh-sungguh dan

kaitannya satu sama lain.

berkesinambungan pada orang- orang yang

e. Sintesis. Menunjuk kepada suatu

memiliki pengetahuan dan komitmen yang

kemampuan untuk meletakkan atau

tinggi

menghubungkan

program

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

bagian-bagian

terhadap

imunisasi.

intervensi

Jika

preventif

suatu
seperti

43

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


imunisasi ingin dijalankan secara serius

menghasilkan

dalam menjawab perubahan pola penyakit

manusia yang secara operasional

dan persoalan pada anak dan remaja, maka

tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek

perbaikan

perilaku

yaitu aspek pengetahuan (kognitif),

kesehatan masyarakat sangat diperlukan

aspek sikap (afektif), dan aspek

(Lubis et al, 2003).

keterampilan

dalam

Faktor-Faktor

evaluasi

Yang

Mempengaruhi

perubahan

perilaku

(psikomotor).

(Notoatmodjo, 2005)
b. Sumber informasi

Pengetahuan
a. Pendidikan

Informasi

yang

diperoleh

dari

Pendidikan adalah suatu proses yang

berbagai sumber akan mempengaruhi

unsur-unsurya terdiri dari masukan

tingkat pengetahuan seseorang. Bila

(input), yaitu sasaran pendidikan, dan

seseorang

keluaran (output) yaitu suatu bentuk

informasi

perilaku baru atau kemampuan baru

memperoleh pengetahuan yang lebih

dari

Proses

luas (Sugiyono, 2003). Informasi

tersebut dipengaruhi oleh perangkat

adalah pengetahuan yang didapatkan

lunak (soft ware) yang terdiri dari

dari pembelajaran, pengalaman, atau

kurikulum, pendidik, metode dan

instruksi. Namun demikian istilah ini

sebagainya serta perangkat keras

memiliki banyak arti bergantung

(hard ware) yang terdiri dari ruang,

pada konteksnya, dan secara umum

perpustakaan(buku-buku) dan alat-

berhubungan erat dengan konsep

alat bantu pendidikan lain. Jalur

seperti arti, pengetahuan, negentropy,

pendidikan formal akan membekali

komunikasi, kebenaran, representasi,

seseorang

dan

sasaran

pendidikan.

dengan

pengetahuan,

teori

pengetahuan

umum,

analisis

dan

serta

kepribadian.

dasar-dasar
logika,

kemampuan
pengembangan

Berdasarkan

proses

banyak
maka

rangsangan

memperoleh
ia

cenderung

mental.

Dalam

beberapa hal pengetahuan tentang


peristiwa-peristiwa

tertentu

atau

situasi yang telah dikumpulkan atau


diterima melalui proses komunikasi,

intelektual, H.L. Blum menjelaskan

pengumpulan

bahwa pendidikan merupakan suatu

didapatkan

proses

dinamakan informasi. Informasi yang

dengan

tujuan

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

utama

intelejen,
dari

berita

ataupun
juga

44

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


diperoleh dari pendidikan formal dan
non

formal

dapat

memberikan

Cara Pengukurann Variabel


1. Pengetahuan ibu di bagi 3 katagori

pengaruh jangka pendek sehingga

yaitu (Arikunto 2006).

menghasilakan

a. Pengetahuan baik, bila skore 15-

perubahan

atau

peningkatkan pengertahuan. Majunya


tehnologi akan tersedia bermacammacam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan remaja
tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, surat
kabar,

majalah

dan

lain-lain

20.
b. Pengetahuan cukup , bila skore
11-14.
c. Pengetahuan kurang, bila skore
<11 soal.
2. Pendidikan di bagi 3 katagori yaitu (
Notoatmodjo, 2003).
a. Tinggi, bila Akademi/PT.

mempunyai pengaruh besar terhadap

b. Menengah, bila SMU/sederajat.

pembentukan opini dan kepercayaan

c. Dasar, bila SD/ sederajat atau

orang.

Adanya

informasi

baru

mengenai sesuatu hal memberikan


landasan

kognitif

baru

bagi

SMP/sederajat
3. Sikap di bagi 2 katagori ( Budiarto,
2005)

terbentuknya pengetahuan terhadap

a. Positif bila jawaban benar 5

hal tersebut (Notoatmodjo, 2007).

b. Negatif bila jawaban benar < 5

c. Sikap

4. Sumber informasi dibagi 3 katagori

Sikap dapat dirumuskan sebagai

(Pro health, 2009)

kecenderungan

a. Tinggi, bila mendapat informasi

untuk

merespon

(secara positif maupun negatif)

>7

terhadap orang, objek atau situasi

b. Sedang,

tertentu. Sikap itu tidaklah sama


dengan

prilaku

mencerminkan
memperlihatkan
berlawanan

dan
sikap

tidaklah
seseorang

tindakan
dengan

(Notoatmodjo, 2004).

bila

mendapat

bila

mendapat

informasi 4-6
c. Rendah,
informasi < 4

yang

B. METODOLOGI PENELITIAN

sikap

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

45

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


crossectional yaitu cara pengumpulan data

yaitu meliputi kuesioner berupa

sekaligus

pendidikan, sikap sumber informasi

pada

suatu

saat,

dimana

pengumpulan data variable Dependen dan


Independen dilakukan penelitian disaat

dan pengetahuan ibu.


2. Data Sekunder.

yang bersamaan. (Notoadmojo, 2005)

Untuk melengkapi data primer yang

Tempat dan Waktu Penelitian

diperoleh dilapangan, peneliti juga

Penelitian ini rencanakan dilakukan di

mendapatkan data Dinas Kesehatan

Kemukiman Arusan Kec. Medan Area

Kabupaten

pada bulan Oktober 2009

Kembang Tanjong, meliputi data

Populasi dan Sampel

jumlah bayi di kemukiman arusan,

1. Populasi

cakupan bayi yang mendapatkan

Populasi

dalam

penelitian

ini

berusia 2-11

Kemukiman

Arusan

bulan

di

Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kusioner untuk

2. Sampel
Sampel

imunisasi DPT Combo.

Kabupaten

Pidie berjumlah 45 orang.

Puskesmas

imunisasi dan tidak mendapatkan

adalah ibu - ibu yang mempunyai


bayi

Pidie,

mempermudah melakukan penilaian yang


yang digunakan dalam

berisi 33 pertanyaan, yang terdiri dari 20

penelitian ini adalah semua ibu

pertanyaan

tentang

pengetahuan,

yang mempunyai bayi berusia 2-11

pertanyaan

tentang

pendidikan,

10

bulan berjumlah 45 orang. Dengan

pertayaan tentang sikap dan 2 pertanyaan

teknik pengambilan sampel yaitu

tentang

total Populasi yaitu 45 0rang.

tentang pengetahuan akan diberi skor, yaitu

Pertanyaan

mendapat skor 1 dan bila menjawab salah

1. Data Primer.

melalui

informasi.

jika responden menjawab benar maka akan

Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan

sumber

data

dilakukan

wawancara

dengan

menggunakan kuesioner pada ibu-

akan mendapat skor 0.


Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Pengolahan Data

ibu yang memiliki bayi 2-11 bulan

Menurut Purwanto (1999) data

di

yang

Kemukiman

Kecamatan

Arusan

Kembang

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

Di

telah

didapatkan

akan

Tanjong,

46

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


diolah secara manual dengan

kedalam

tahap-tahap berikut:

frekuensi.

a. Editing

tabel

distribusi

Analisa Data

Kegiatan

pengeditan

Penelitian ini bersifat deskriptif,

dimaksudkan untuk meneliti

maka

kembali

perhitungan-perhitungan

atau

pengecekan
jawaban

melakukan

pada

setiap

yang

masuk.

dalam

analisanya

menggunakan

statistik

secara

sederhana berdasarkan hasil penyebaran


data menurut frekuensi antar kategori.

Apabila terdapat kekeliruan

Analisis dilakukan terhadap tiap-

akan dilakukan pencocokan

tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

segera pada responden.

umumnya

b. Coding

dalam

analisis

ini

hanya

menghasilkan distribusi dan persentasi dari

Setelah selesai editing, peneliti

tiap

melakukan

Kemudian ditentukan persentase (P) dengan

pengkodean

data

variabel

yakni untuk pertanyaan tertutup

menentukan

melalui symbol setiap jawaban.

sebagai berikut.

c. Transfering

(Notoatmodjo,

rumus

(Budiarto,

2005).

2005)

mengklasifikasikan

f
n

jawaban, data yang telah diberi

Keterangan :

kode disusun secara berurutan

= Persentase

dari responden pertama sampai

= Sampel

responden

= Frekuensi Teramati

Kegiatan

terakhir

dimasukkan

untuk

kedalam

100%

tabel

sesuai dengan variabel yang

C. HASIL PENELITIAN DAN

diteliti.

PEMBAHASAN

d. Tabulating
Kegiatan

Deskripsi Lokasi Penelitian


memindahkan data,

Kemukiman

Arusan

berada

di

pengelompokan responden yang

Kecamatan Medan Area, memiliki luas

telah

wilayah antara timur dan barat yaitu 5 KM

dibuat

variabel

pada

yang

selanjutnya
Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

tiap-tiap

diukur

dan

dimasukkan

dan utara dengan selatan 1 KM, dengan


batas wilayah meliputi :

47

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


1.

Sebelah Barat berbatasan dengan

berada di Kemukiman Arusan Kabupaten

Meunasah Kupula

Pidei dengan memberikan kuesioner serta

2. Sebelah Timur berbatasan dengan


Kuala Paru
3. Sebelah Utara berbatasan dengan

wawancara yang berisikan 33 pertanyaan


tentang pemberian imunisasi DPT Combo
1, pengetahuan, pendidikan dan sikap.

Laut
4. Sebelah Selatan Berbatasan dengan
Sungai
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan mulai tanggal 2 November

Penyajian

hasil

penelitian

ini

memberikan gambaran mengenai distribusi


frekuensi responden baik variabel bebas
maupun variabel terikat dimana diperoleh
hasil penelitian sebagai berikut :
Pemberian Imunisasi DPT Combo 1

sampai dengan 10 November 2010 terhadap


45 responden yaitu semua ibu yang
mempunyai bayi berusia 2-11 bulan yang
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian Imunisasi DPT Combo 1 Pada
Bayi Di Kemukiman Arusan Kecamatan Medan Area Tahun 2009
No
Pemberian Imunisasi DPT
Frekuensi
Persentase (%)
1
Ya
19
42,2
2
Tidak
26
57,8
Total
Sumber : Data primer (diolah tahun 2009).

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan

45

100%

yang memberikan imunisasi DPT Combo 1

bahwa dari 45 responden ibu yang memiliki

adalah sebanyak 19 orang (42,2%).

bayi berusia 2-11 bulan mayoritas tidak

Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian

memberikan imunisasi DPT Combi 1 pada

Imunisasi DPT Combo 1

bayinya yaitu 26 orang (57,8%), sedangkan


Tabel. 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pemberian Imunisasi
DPT Combo 1 Di Kemukiman Arusan Kecamatan Kecamatan Medan Area Tahun 2009
No
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase (%)
Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

48

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


1
2
3

Baik
Cukup
Kurang
Total
Sumber : Data primer (diolah tahun 2009).

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan

8
11
26
45

Combo

17,8
24,4
57,8
100%

1,

11

orang

(24,4%)

bahwa dari 45 responden ibu yang memiliki

berpengetahuan cukup dan hanya sebagian

bayi

kecil yang berpengetahuan baik yaitu 8

berusia

2-11

bulan

mayoritas

berpengetahuan kurang yaitu 26 orang

orang (17,8%).

(57,8%) tentang pemberian imunisasi DPT

Pendidikan

Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Tentang Pemberian Imunisasi DPT
Combo 1 Di Kemukiman Arusan Kecamatan Kecamatan Medan Area Tahun 2009
No
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
1
Tinggi
3
6,7
2
Menengah
15
33,3
3
Dasar
27
60,0
Total
45
100%
Sumber : Data primer (diolah tahun 2009).

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan

orang

(33,3%)

dan

responden

yang

bahwa dari 45 orang responden, terdapat 27

tergolong berpendidikan tinggi sebanyak 3

orang berpendidikan dasar (60,0%), yang

orang (6,7%).

berpendidikan

Sikap

menengah

sebanyak

15

Tabel.4
Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian Imunisasi DPT Combo 1 Di
Kemukiman Arusan Kecamatan Kecamatan Medan Area Tahun 2009
No
Sikap
Frekuensi
Persentase (%)
1
Positif
22
48,9
2
Negatif
23
51,1
Total

45

100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2009).


Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

49

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada

Berdasarkan tabel 4 menunjukan


bahwa dari 45 orang responden, terdapat 23

kesehatan masyarakat sangat diperlukan


(Lubis et al, 2003).

orang (51,1%) yang memiliki sikap berada

Hal

ini

sesuai

dengan

teori

pada kategori negatif, sedangkan 22 orang

Notoadmodjo (2007) mengatakan bahwa

(48,9%) memiliki sikap yang berada pada

pengetahuan merupakan hasil tau, dan ini

kategori

terjadi setelah ibu melakukan pengindraan

positif

terhadap

pemberian

imunisasi DPT Combo 1.

terhadap suatu objek tertentu. Objek-objek

PEMBAHASAN

tersebut seperti adanya perubahan pada diri


Tentang

ibu untuk memberikan imunisasi pada

Pemberian imunisasi DPT Combo

bayinya. Tingginya pengetahuan maka

1 Ditinjau Dari Pengetahuan

perilaku seseorang akan bertambah baik.

1. Pengetahuan

Ibu

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan

Tanggung jawab keluarga terutama

bahwa dari 45 responden ibu yang memiliki

para ibu terhadap imunisasi bayi/balita

bayi

mayoritas

sangat memegang peranan penting sehingga

berpengetahuan kurang yaitu 26 orang

akan diperoleh suatu manfaat terhadap

(57,8%) tentang pemberian imunisasi DPT

keberhasilan imunisasi serta peningkatan

Combo

kesehatan anak. Komponen pendukung

berusia

1,

2-11

11

bulan

orang

(24,4%)

berpengetahuan cukup dan hanya sebagian

antara

kecil yang berpengetahuan baik yaitu 8

menggunakan pelayanan kesehatan yang

orang (17,8%).

diperkirakan

Program imunisasi dapat berhasil jika

lain

kemampuan

berdasarkan

pendidikan,

individu

pada

pengetahuan,

faktor
sumber

ada usaha yang sungguh-sungguh dan

pendapatan atau penghasilan (Depkes RI,

berkesinambungan pada orang- orang yang

2007).

memiliki pengetahuan dan komitmen yang


tinggi

terhadap

program

imunisasi.

intervensi

Jika

preventif

suatu
seperti

Berdasarkan hasil penelitian yang


diperoleh dan pendapat yang dikemukakan
oleh

sumber

ternyata

pengetahuan

imunisasi ingin dijalankan secara serius

merupakan suatu yang sangat penting untuk

dalam menjawab perubahan pola penyakit

terbentuknya tindakan seseorang, karena

dan persoalan pada bayi dan balita, maka

dari pengalaman dan penelitian ternyata

perbaikan

perilaku yang didasari oleh pengetahuan

dalam

evaluasi

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

perilaku

50

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


akan lebih langgeng lagi dari perilaku yang

pendidikan formal, akan tetapi pendidikan

tidak didasari oleh pengetahuan.

non

formal

juga

dapat

diperoleh.

(Anonymous, 2009).
2. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian

Berdasarkan hasil penelitian yang

imunisasi DPT Combo 1 Ditinjau

diperoleh dan pendapat yang dikemukakan

Dari Pendidikan

oleh sumber ternyata pendidikan sangat

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan

berperan terhadap pengetahuan ibu dalm

bahwa dari 45 orang responden, terdapat 27

pemberian imunisasi pada bayinya. Hal ini

orang berpendidikan dasar (60,0%), yang

didukung oleh data tentang pengetahuan ibu

berpendidikan

pada kategori dasar berada pada pendidikan

orang

menengah

(33,3%)

dan

sebanyak

responden

15
yang

tergolong berpendidikan tinggi sebanyak 3


orang (6,7%).

dasar (SMP/SD).
Peran seorang ibu pada program
imunisasi sangatlah penting. Karenanya

Berdasarkan

proses

intelektual,

suatu pemahaman tentang program ini amat

H.L. Blum menjelaskan bahwa pendidikan

diperlukan

untuk

kalangan

tersebut.

merupakan suatu proses dengan tujuan

Pemahaman ibu atau pengetahuan ibu

utama menghasilkan perubahan perilaku

terhadap imunisasi sangat dipengaruhi oleh

manusia yang secara operasional tujuannya

tingkat pendidikan ibu (Ali, 2002).

dibedakan menjadi 3 aspek yaitu aspek


pengetahuan
(afektif),

(kognitif),
dan

aspek

aspek

sikap

3. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian

keterampilan

imunisasi DPT Combo 1 Ditinjau Dari

(psikomotor). (Notoatmodjo, 2005).

Sikap

Pendidikan dapat di peroleh dari

Berdasarkan tabel 4 menunjukan

pendidikan formal dan non formal, Jadi

bahwa dari 45 orang responden, terdapat 23

pengetahuan

orang (51,1%) yang memiliki sikap berada

dengan

sangat

pendidikan

erat

hubungannya
tersebut

pada kategori negatif, sedangkan 22 orang

semangkin luas pengetahuannya. Tetapi

(48,9%) memiliki sikap yang berada pada

perlu ditekankan bukan berarti seseorang

kategori

pendidikannya

imunisasi DPT Combo 1.

pengetahuannya

seseorang

rendah,
rendah

terhadap

pemberian

Karena

Sikap dapat dirumuskan sebagai

pendidikan tidak mutlak diperoleh di

kecenderungan untuk merespon (secara

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

pula.

mutlak

positif

51

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


positif maupun negatif) terhadap orang,

mencegah

objek atau situasi tertentu. Sikap itu

tersebut.

tidaklah sama dengan prilaku dan tidaklah

D. KESIMPULAN DAN SARAN

mencerminkan

Kesimpulan

sikap

seseorang

memperlihatkan tindakan yang berlawanan


dengan sikap (Sarwono, 2004).

terkena

penyakit

Berdasarkan dari hasil penelitian


dan

Menurut Ilyas (2001), menyatakan

anaknya

pembahasan

Pengetahuan

Ibu

tentang

Gambaran

Tentang

Pemberian

bahwa sikap merupakan produk dari proses

imunisasi DPT Combo 1 di kemukiman

sosialisasi dimana seorang berinteraksi

Arusan kecamatan Medan Area dengan

sesuai dengan rangkaian yang diterima.

jumlah sampel 45 orang maka dapat

Sikap merupakan tanggapan batin terhadap

diambil kesimpulan bahwa:

rangsangan diluar diri subjek, baik bersifat


fisik

maupun

non

fisik.

Sikap

1. Hasil

yang

penelitian

menunjukkan

suka seseorang terhadap suatu objek yang

memiliki bayi berusia 2-11 bulan

sering diperoleh dari pengalaman sendiri

mayoritas

ataupun orang lain.

imunisasi DPT Combi 1 pada

pengetahuan,

berfikir,

tidak

ibu

bahwa

dari

penentuan

responden

dari

mengorbankan keadaan suka atau tidak

Dalam

45

diperoleh

yang

memberikan

sikap

ini,

bayinya yaitu 26 orang (57,8%),

keyakinan,

dan

sedangkan

yang

memberikan

emosi memegang peranan penting. Suatu

imunisasi DPT Combo 1 adalah

contoh

sebanyak 19 orang (42,2%).

misalnya,

mendengar

seorang

penyakit

ibu

Diphteri,

telah

Pertusis

2. Hasil

yang

maupun Tetanus (penyebabnya, akibatnya,

penelitian

pencegahannya,

mayoritas

dan

sebagainya).

diperoleh
diketahui

dari
bahwa

responden

Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk

berpengetahuan kurang yaitu 26

berfikir dan berusaha supaya anaknya tidak

orang (57,8%) tentang pemberian

terkena penyakit tersebut. Dalam berfikir

imunisasi DPT Combo 1, 11 orang

ini komponen emosi dan keyakinan ikut

(24,4%)

bekerja sehingga ibu tersebut berniat akan

dan hanya sebagian kecil yang

mengimunisasikan

berpengetahuan baik yaitu 8 orang

anaknya

untuk

berpengetahuan

cukup

(17,8%).
Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

52

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


3. Hasil

yang

diperoleh

dari

keilmuan dan kemampuan

dan

penelitian diketahui dari 45 orang

menjadi tambahan dalam referensi

responden,

bacaan.

terdapat

27

orang

berpendidikan dasar (60,0%), yang


berpendidikan menengah sebanyak

DAFTAR KEPUSTAKAAN

15 orang (33,3%) dan responden

Arikunto,

yang

tergolong

berpendidikan

tinggi sebanyak 3 orang (6,7%).


4. Hasil

yang

penelitian

diperoleh

menunjukkan

dari
bahwa

terdapat 23 orang (51,1%) yang


memiliki

sikap

berada

pada

Suharsimi, 2002, Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Dan Praktek. Edisi Revisi V,
Rineka Cipta, Jakarta.

Aziz Alimul Hidayat, 2003, Metodologi


Penelitian Dan Analisis Data,
Salemba Medika, Jakarta.
Azwar,

kategori negatif, sedangkan 22

Azrul,
2003,
Pendidikan
Kesehatan Masyarakat. Rineka
Cipta, Jakarta.

orang (48,9%) memiliki sikap


yang berada pada kategori positif
terhadap

pemberian

imunisasi
___________, 2005, Pedoman Tekhnis
Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Jakarta.

DPT Combo 1.
Saran
1. Bagi Dinas Kesehatan agar dapat
dijadikan

sebagai

pertimbangan
meningkatan
melalui

Depkes RI, 2002, Indonesia Sehat 2010.


Jakarta.

bahan

dalam

upaya

program

imunisasi

penyuluhan

tentang

Hidayat,

A, 2005, Pengantar Ilmu


Keperawatan Anak. Salemba
Medika, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metodologi


Penelitian Kesehatan. Rineka
Cipta, Jakarta.

pemberian imunisasi pada ibu.


2. Bagi Pelayanan agar dapat menjadi
bahan

masukan

meningkatkan

dalam

upaya

pengetahuan

ibu

melalui penyuluhan kesehatan.


3. Bagi institusi pendidikan agar dapat
dijadikan sebagai bahan kajian
dalam

meningkatkan

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

wawasan

_____________, 2005, Pengantar Ilmu


Kesehatan Masyarakat. Rineka
Cipta, Jakarta.
_____________, 2007, Pengantar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Rineka
Cipta, Jakarta.
Nur Muslihatun, Wafi, 2007, Asuhan
Neonatus, Bayi Dan Balita.
Fitramaya, Yogyakarta.

53

Jurnal Akbid Bakti Inang Persada


Sugiyono, DR, 2003, Statistika Untuk
Penelitian. Alfabeta, Bandung.

___________, 2008,
Pusat Penyakit
Infeksi.
www.infeksi.com.
(Dikutip tanggal 20 Juni 2009).

Annonymous,
2008,
Arti
definisi/Pengertian Imunisasi,
Tujuan, Manfaat, Cara dan
Jenis Imunisasi Pada Manusia.
http//.www.godam64.com,(Diku
tip tanggal 19 Juni 2008).

Fro Health, Pengetahuan Dan FactorFaktor


Yang
Mempengaruhinya.
Forbetterhealth
wordfresh.com.(dikutip tanggal
20 Juni 2008).

___________, 2008, Kumpulan Materi


Kesehatan Online. www.askepaskeb-kita.blgspot.com. (Dikutip
tanggal 20 Juni 2010).

Lubis, et al, 2003, Pengetahuan, Sikap


Dan Prilaku Orang Tua
Tentang
Imunisasi.
Edisi
Khusus. Majalah Kedokteran
Nusantara, Jakarta.

Jurnal Vol II No : 4 Agustus 2009

54

Anda mungkin juga menyukai