Anda di halaman 1dari 8

LIMA RANGKAIAN APLIKASI COMMON EMITOR (NPN) CATU TUNGGAL

DAN HITUNG PEMBIASAN DC (IC DAN VCE)


1.

Gambar 1.1 Rangkaian penguat common emitter 1

Analisa dc
Untuk menganalisa rangkaian penguat gambar 1.1, pertama kali harus ditentukan terlebih
dahulu nilai bias dc nya, yaitu dengan melepas semua kapasitor (kopling dan by pass), karena
kapasitor menjadi rangkaian terbuka untuk dc. Gambar 1.2 memperlihatkan rangkaian
ekivalen dc dari rangkaian penguat tersebut.

Gambar 1.2 Rangkaian ekivalen dc

Langkah berikutnya adalah menentukan titik kerja rangkaian, yaitu nilai I E dan VCE. Untuk
rangkaian penguat gambar 1.2 diatas, nilai IE dan VCE dapat dihitung sebagai berikut :

Tegangan base : VB = (

) . VCC = (

) . 12 V = 2,83 V

Tegangan emitter : VE = VB VBE = 2,83 V 0,7 V = 2,13 V


Arus emitter : IE =

= 3,80 mA

Karena IC IE maka : VC = VCC IC . RC = 12 V 3,80 V = 8,20 V


Sehingga : VCE = VC VE = 8,20 V 2,13 V = 6,07 V

RANGKAIAN BIAS TETAP

2. Sebuah rangkaian penguat menggunakan bias tetap seperti pada gambar 1.3. Tentukan
titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan garis beban dc-nya.

Gambar 1.3 Rangkaian penguat 2

Penyelesaian:
a) Titik kerja:
IBQ =
IBQ =

= 47,08 A

ICQ = IBQ = (50) (47,08 A) = 2,35 mA

VCEQ = VCC ICRC


= 12V (2,35 mA) (2,2 K) = 6,83 Volt

b) Garis beban:
ICmaks =
ICmaks =

= 5,45 Ma

VCE maks = VCC = 12 Volt

Gambar 1.4 Garis beban dc untuk gambar 1.3

RANGKAIAN BIAS TETAP DENGAN STABILISASI EMITOR

3. Sebuah rangkaian penguat menggunakan bias tetap dengan stabilisasi emitor seperti pada
gambar 1.5. Tentukan titik kerja (IBQ, ICQ, VCEQ) dan gambarkan garis beban dc-nya.

Gambar 1.5 Rangkaian penguat 3

Penyelesaian:
a) Titik kerja:
IBQ =

IBQ =

= 40,1 A

ICQ = IBQ = (50) (40,1 A) = 2,01 mA


VCEQ = VCC IC (RC+RE)
= 20V (2,01 mA) (2K + 1K) = 13,97 Volt
b) Garis beban:
ICmaks =
ICmaks =

= 6,67 mA

VCE maks = VCC = 20 Volt

Gambar 1.6 Garis beban dc untuk gambar 1.5


Apabila rangakaian penguat 2 pada gambar 1.3 diatas diulangi lagi untuk harga (beta) dua kali

lipat, yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut:

50
100

IB (A)
47,08
47,08

IC (mA)
2,35
4,70

VCE (V)
6,83
1,64

Terlihat bahwa apabila dinaikkan 100%, maka arus kolektor IC naik 100%. Jadi
arus IC sangat bergantung pada besarnya . Karena sangat peka terhadap temperature,
maka rangkaian bias tetap juga sangat peka terhadap perubahan temperature.
Sekarang apabila contoh rangkaian penguat 3 pada gambar 1.5 diulangi lagi untuk
harga dua kali lipat yakni 100, maka diperoleh harga IB, IC, dan VCE sebagai berikut:

50
100

IB (A)
40,1
36,3

IC (mA)
2,01
3,63

VCE (V)
13,97
9,11

Terlihat bahwa apabila dinaikkan 100%, maka arus kolektor IC naik 81%. Perubahan ini
lebih kecil dari contoh sebelumnya. Dari dua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
rangkaian bias tetap dengan stabilisasi emitor ternyata lebih stabil terhadap perubahan dari
pada rangkaian bias tetap pada tanpa RE.
RANGKAIAN BIAS UMPAN BALIK TEGANGAN
4. Tentukan titik kerja (ICQ dan VCEQ) dari rangkaian seperti pada gambar 1.7.

Gambar 1.7 Rangkaian penguat 4

Penyelesaian:

IB =

IB =

= 11,91 A

ICQ = IB = (90) (11,91 A) = 1,07 mA


VCEQ

= VCC IC (RC+RE)
= 10V (1,07 mA) (4,7K + 1,2K) = 3,69 Volt

Apabila contoh rangkaian 4 pada gambar 1.7 tersebut diulangi lagi dengan harga
dinaikkan menjadi 135, maka hasilnya dapat dibandingkan sebagai berikut.

90
135

ICQ (mA)
1,07
1,2

VCEQ (V)
3,69
2,92

Terlihat bahwa apabila dinaikkan 50%, arus ICQ naik 12,1% dan VCEQ turun sekitar
20,9%. Perubahan titik kerja karena pengaruh perubahan pada rangkaian bias ini
ternyata lebih kecil disbanding pada rangkaian bias tetap maupun bias tetap dengan
stabilisasi emitor. Dengan kata lain rangkaian bias dengan umpan balik tegangan
mempunyai stabilitas yang lebih baik daripada rangkaian bias sebelumnya.
RANGKAIAN BIAS PEMBAGI TEGANGANPEMBAGI TEGANGAN

5. Suatu rangkaian penguat menggunakan bias pembagi tegangan. Tentukan titik kerja (ICQ,
VCEQ) rangkaian penguat tersebut.

Gambar 1.8 Rangkaian penguat 5

Penyelesaian:
RB

= 3,55 K

VBB =

ICQ

= 2 Volt

= 0,85 mA

VCEQ = VCC IC.RC (1 + 1/ ) IC.RE


= 22V (0,85mA) (10K) (1 + 1/140) (0,85mA) (1,5K)
= 22V (8,5V) (1,28V)
= 12,22 V
Perhitungan pendekatan:

ICQ

VCE

= 0,86 mA

= VCC IC (RC + RE)


= 22V (0,86mA) (10K + 1,5K)
= 22V 9,86V
= 12,14 V

Perbandingan hasil antara analisis tepat dan pendekatan untuk ICQ adalah 0,85 mA
dan 0,86 mA, sedangkan untuk VCEQ adalah 12,22V dan 12,14V. Terlihat bahwa
perbedaannya sangat kecil. Semakin besar harga , maka semakin kecil
perbedaannya.
Sebagaimana telah dilakukan pada rangkaian bias tetap yakni membuktikan pengaruh
perubahan terhadap titik kerja transistor, maka apabila rangkaian 5 pada gambar 1.8
diulangi lagi tetapi untuk harga sebesar 70, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

140
70

ICQ (mA)
0,85
0,83

VCEQ (V)
12,22
12,46

Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun harga turun setengahnya, ternyata titik
kerja transistor hamper sama. Hal ini terbukti bahwa stabilitas rangkaian bias pembagi
tegangan terhadap perubahan sangat baik.
-Eva Inaiyah-

Anda mungkin juga menyukai