Anda di halaman 1dari 22

Mode pengalamatan Immediate Pada mode ini, operand source adalah konstanta.

Dalam mode ini pula, akibatnya operand menjadi segera menjadi kode setelah opcode. Perhatikan bahwa data immediate haruslah diimbuhi dengan tanda pound, "#". Mode pengalamatan ini dapat digunakan untuk mengisi informasi ke dalam register, termasuk register DPTR. Contohnya berikut ini

MOV A,#25h MOV R4,#62 MOV B,#40h MOV DPTR,#4521h

;isi 25h pada A ;isi bilangan desimal 62 pada R4 ;isi B dengan 40h ;DPTR = 4521h

Karena register DPTR adalah 16-bit, dia dapat diakses pula sebagai dua register 8-bit, yaitu DPH (DPTR High byte) dan DPL (DPTR Low byte). Lihat contoh di bawah ini.

MOV DPTR,#2550h

adalah sama dengan ..

MOV DPH,#25h MOV DPL,#50h

Juga perhatikan, kode berikut ini akan menghasilkan error karena nilai operand konstanta yang kita berikan ternyata lebih besar dari 16-bit.

MOV DPTR,#68975

;Salah krn Nilai > 65535 (FFFFh)

Kita dapat pula menggunakan directive EQU untuk mengakses data immediate seperti yang ditunjukkkan dalam contoh di bawah ini.

COUNT

EQU 30

MOV R4,#COUNT MOV DPTR,#MYDATA ;isi R4 dengan 30 desimal ;DPTR = 200h

ORG 200h MYDATA: DB GusDur

Perhatinkan pula kita dapat mengunakan data immediate untuk mengirim data kepada port secara langsung. Misalnya "MOV P1,#55h".

Mode Pengalamatan Register

Mode ini melibatkan dan menggunakan register sebagai tempat untuk menyimpan atau tempat data yang dimanipulasi. Contoh dari mode pengalamatan register adalah sebagai berikut ini.

MOV A,R0 MOV R2,A MOV A,R5 MOV A,R7 MOV R5,B

;salin isi R0 pada A ;salin isi A pada R2 ;salin isi R5 pada A ;salin isi R7 pada A ;salin isi B pada R5

Perlu diperhatikan juga bahwa register source dan operand harus tepat ukurannya. Byte untuk byte. Dengan kata lain kode "MOV DPTR,A" akan menghasilkan error karena register 8-bit yaitu A, dipakasa untuk mengisi sebuah destination yang merupakan register 16-bit. Lihat contoh di bawah ini

MOV DPTR,#25F5h MOV R7,DPL MOV R3,DPH

Perhatikan bahwa kita dapat memindahkan data di antara akumulator dan Rn (Register 0 s/d 7 ) namun movement seperti ini, jika dilakukan di antara dua register tidak diperkenankan. Misalnya "MOV R4,R5", adalah contoh yang salah. Pada dua mode pengalamatan yang telah kita bahas tadi operand yang berbentuk register (Rn) dan Akumulator (A) akan selalu terintegrasi dalam opcode itu sendiri. Sehingga tidak ada kode khusus untuk operand setelah kode opcode. Dalam program yang lain , adakalanya kita ingin mengakses data dalam RAM maupun ROM. Ada banyak cara untuk melakukanya. Itu semua akan kita bahas pada kesempatan yang lain.

SubBAB 5.2: MENGAKSES MEMORY MENGGUNAKAN BEBERAPA MODE PENGALAMATAN

Kita dapat menggunakan mode pengalamatan Direct maupun Register InDirect untuk mengakses data yang tersimpan dalam RAM ataupun setiap register dalam 8051. Topik ini akan kita diskusikan dalam subBAB ini. Kita juga akan diperlihatkan bagaimana mengakses ROM dalam Chip yang berisi data mneggunakan mode pengalamatan terindeks (indexed).

Mode Pengalamatan Direct (Langsung)

Seperti yang anda tahu dalam bab 2, bahwa ada 128-byte RAM dalam 8051. RAM tersebut ditunjukan dengan alamat 00 s/d 7Fh. Berikut ini adalah ringkasan dari alokasi 128 byte RAM 8051.

1. lokasi RAM 00 s./d 1Fh adalah digunakan sebagai bank register atau sebagai stack. 2. lokasi RAM 20h-2Fh juga bisa dialamati secara bit. Dengan alamat bit berurutan 00 s/d 7Fh. Kesemuanya dalam lokasi RAM tersebut. 3. Lokasi RAM 30 s/d 7Fh adalah memory bebas yang semua data disimpan dalam bentuk byte.

Dari kesemua 128 byte RAM dapat diakses dengam menggunakan mode pengalamatan langsung (Direct Addressing Mode). Cara seperti inilah yang harus kita lakukan untuk mengakses alamat 30h s/d 7Fh. Pada 8051 ada beberapa instruksi yang dapat langsung menunjuk lokasi register, dan lokasi register tersebut sudah terdapat pada opcode itu sendiri, namun instruksi semacam ini tidak terdapat untuk lokasi RAM yang lain, yakni pada alamat 20h ke atas. Untuk dapat melakukannya, dibutuhkan byte tambahan pada kode yang menunjukkan lokasi RAM yang dimaksud. Harap diperhatikan perbedaan penting dengan mode pengalamatan langsung dan immediate. Hal ini bertolak belakang dengan mode pengalamatan immediate, yang di mana nilai operand yang hendak diproses diberikan oleh byte dalam memory program persis di bagian belakang instruksi yang bersangkutan, sedang untuk pengalamatan langsung nilai yang hendak diproses adalah nilai dari lokasi RAM yang dimaksud. Kedua mode ini dibedakan dengan menambahkan simbol pagar "#" yang berarti untuk pegalamatan immediate.

MOV R0,40h MOV 56h,A MOV R4,7Fh

;simpan isi 40h pada R0 (immediate) ;simpan isi A pada lokasi 56h (langsung) ;salin isi lokasi 74h ke R4 (Regsiter)

Seperti yang kita diskusikan sebelumnya bahwa lokasi 0 s/d 7 adalah juga digunakan sebagai bank 0 utnuk register 0 s/d 7. Sehingga lokasi tersebut dapat kita akses dengan dua cara.

MOV A,4

sama dengan

MOV A,R4

MOV 7,A

sama dengan

MOV R7,A

Yang paling perlu anda perhatikan adalah bahwa di sana tidak ditampilkannya simbol "#". Ingat simbol ini adalah simbol bahwa bilangan dibelakangnya adalah merupakan data immmediate, dan bukan alamat direct.

MOV R2,#5 MOV R2,5 MOV A,#35h MOV A,35h

;isi R2 dengan nilai 5 (immediate) ;salin isi RAM lokasi 5 pada R2 (langsung) ;isi A dengan nilai 35h (immediate) ;salin isi RAM lokasi 35h pada A (langsung)

Register SFR dan Pengalamatan-nya

Dari selama ini yang kita bicarakan tentang register , kita tahu bahwa R0 s/d R7 adalah bagian dari memory RAM. Lalu dimana tempatnya untuk register register semacam A, B, PSW, dan DPTR ? Lho mereka kan seharusnya memiliki alamat? Jawabannya ya. Dalam 8051 register-register tersebut adalah ditempat-kan dalam golongan register yang disebut sebagai SFR (Special Function Registers). Umumnya register-register tersebut dibuat bukan untuk tempat kita menyimpan data (walaupun sebenarnya pun bisa), namun registerregister tersebut memiliki fungsi terutama untuk mengendalikan peralatan-peralatan yang terdapat pada chip, misalnya Timer, Serial, Kontrol Power, Port dan lain-lain. Dan semua register-register tersebut juga memiliki nama tertentu. Misalnya register alamat E0h, disebut juga register A, dan register B memiliki alamat F0h. Dalam Tabel 5-1 kita akan melihat secara lengkap register-register yang termasuk dalam golongan SFR ini.

MOV A,#55h MOV 0E0h,#55h

;isi A dengan 55h ;sama artinya dgn di atas

MOV B,#25h MOV 0F0h,#25h

;isi A dengan 25h ;sama artinya dgn di atas

MOV A,R2

;Salin R2 pada A

MOV 0E0h,R2

;sama artinya dgn di atas

MOV B,R0 MOV 0F0h,R0

;Salin R0 pada B ;sama artinya dgn di atas

Tabel 5-1 adalah daftar dari Special Function Register 8051 dan alamatalamatnya. Hal berikut ini yang harus diperhatikan untuk mengalamat register SFR ini. 1. SFR memiliki alamat 80h s/d FFh. Kesemuanya hanya bisa diakses dengan cara mode pengalamat langsung (Direct). Beberapa diantara juga bisa dialamati secara bit. Sama persis dengan semua lokasi RAM yaitu 00 s/d 7Fh yang juga bisa dilamati dengan mode pengalamatan langsung. 2. Tidak semua lokasi dalam SFR digunakan, karena tidak ada peralatan yang dihubungkan untuk lokasi tersebut. Lokasi yang tidak dugunakan pada lokasi SFR 80h s/d FFh tersebut dibiarkan kosong, dan kita diminta untuk tidak memodifikasi (menulis) nya. Karena mungkin pada produk yang lebih baru, lokasi-lokasi tersebut digunakan untuk peralatan yang baru dengan fungsifungsi tertentu.

Tabel 5-1 Alamat-alamat dari SFR (Special Function Register)

Simbol ACC * B* PSW * SP DPTR DPL DPH P0 * P1 * P2 * P3 * IP * IE * TMOD TCON T2CON T2MOD TH0

Nama Accumulator Register B Program Status Word Stack Pointer Data Pointer 2-bytes Low byte High byte Port 0 Port 1 Port 2 Port 3 Kontrol Prioritas Interupsi Kontrol Enable Interupsi Kontrol Mode Timer/.Counter Kontrol Timer/Counter Kontrol Timer/Counter 2 Kontrol Mode Timer/.Counter 2 Timer/Counter 0 high byte

Alamat 0E0h 0F0h 0D0h 81h 82h 83h 80h 90h 0A0h 0B0h 0B8h 0A8h 89h 88h 0C8h 0C9h 8Ch

TL0 TH1 TL1 TH2 TL2 RCAP2H RCAP2L SCON * SBUF PCON

Timer/Counter 0 Low byte Timer/Counter 1 high byte Timer/Counter 1 Low byte Timer/Counter 2 high byte Timer/Counter 2 Low byte T/C 2 Capture high byte T/C 2 Capture low byte Serial Control Serial data buffer Power Control

8Ah 8Dh 8Bh 0CDh 0CCh 0CBh 0Cah 98h 99h 87h

* = Bit Addressable (dibahas pada bab

Pada mode pengalamatan langsung (direct), kita harus perhatikan bahwa alamat data yang bisa ditangani dalam mode ini adalah dalam ukuran byte. Yaitu dengan alamat 00 s/d FFh. Sehingga mode pengalamatan ini hanya mampu untuk mengalamati lokasi-lokasi tersebut. Sebagian untuk RAM dan sebagian lagi untuk SFR.

Contoh 5-1

Tulislah kode untuk mengirim nilai 55h untuk P1 dan P2, berdasarkan (a) namanya dan (b) alamatnya.

Jawaban:

(a) MOV A,#55h MOV P1,A MOV P2,A

;A= 55h ;P1=55h ;P2=55h

(a) Dari Table 5-1, alamat P1 = 80h; alamat P2 = A0h MOV A,#55h ;A= 55h

MOV 80h,A MOV 0A0h,A

;P1=55h ;P2=55h

Stack dan mode pengalamatan Direct

Penggunaan umum yang lain dari pengalamat Direct ini adalah untuk manipulasi stack. Dalam 8051 hanya dengan mode pengalamatan ini yang bisa kita gunakan untuk men-PUSH dan men-POP stack. Seperti jika menggunakan perintah push dengan syntax "PUSH A", yang akan menghasilkan error. Untuk me-PUSH akumulator maka kita harus menyebut Akumulator dengan nama alamat Directnya. Misalnya "PUSH 0E0h", hal ini baru benar. Namun anda juga bisa mengguananan nama Direct yang lain untuk akumulator yaitu ACC, sehingga kita menggunakan perintah seperti "PUSH ACC".

PUSH ACC POP B

;menyalin isi ACC dan ditempatkan pada Stack ;Mengambil isi teratas dr Stack ke register B

Lho kenapa ? yah kira-kira seperti ini. Untuk Akumulator, kita mengenal 3 buah simbol yang digunakan dalam syntax instruksi bahasa assembly 8051. Yaitu 0E0h, A, dan ACC. 0E0h adalah alamat lokasi sejatinya dari Akumulator. 0E0h adalah didasarkan dari urutan yang telah ditentukan oleh pabrik. Saat kita hendak mengalamati lokasi ini dengan pengalamatan direct, kita harus menyebutkan 0E0h. Namun assembler memberikan kemudahan bagi kita dari kerepotan menghapal bilangan-bilangan seperti 0E0h untuk akumulator ini. Kita dapat menyebutkannya dengan ACC saja. Assembler akan dengan otomatios mengubahnya menjadi 0E0h. Sedang simbol A, adalah adalah penggunaan alamat akumulator yang alamat tersebut sudah terdapat pada OpCode.

Misalnya begini, jika kita menulis dengan kode berikut ini, ..

MOV MOV

A,#1 ACC,#1

;Isi ACC dengan nilai 1 ;Isi ACC dengan nilai 1

Kalau dikompilasi hasilnya akan berbeda. Perintah "MOV A,#1" akan menghasilkan kode mesin "2B01", yang dalam hal ini opcode "2B" berarti dengan "MOV A,#..". Sedang perintah kedua, yakni "MOV ACC,#1" akan menghasilkan kode mesin "3BE001", yang dalam hal ini opcode "3B" adalah berarti "MOV ..,#..". Begitulah perbedaan simbol A dan simbol ACC. Namun lihat juga di bawah ini.

INC INC INC

A ACC 0E0h

; menghasilkan kode mesin 04h ; menghasilkan kode mesin 05h E0h ; menghasilkan kode mesin 05h E0h

Seperti yang dapat dilihat di atas ke-tiga syntax di atas adalah serupa tapi tak sama. Untuk "INC A" akan menghasilkan satu byte kode mesin. Alamat A sudah termasuk pada instruksi-nya sendiri. Perintah semacam ini pada 8051 hanya bisa kita dapatkan untuk akumulator saja. Untuk "INC ACC" dan "INC 0E0h" menghasilkan kode mesin yang sama yaitu Akumulator kita gunakan sebagaimana register yang lain dalam range 00 s/d FFh, yang lokasi maupun namanya harus disebutkan dibelakang opcode. Perintah seperti ini menghasilkan dua byte kode mesin. 05H sebagai kode untuk meng-increment direct, sedangn byte selanjutnya adalah lokasi register yang hendak di-increment.

Oleh karena itu saat kita hendak melakukan Push dan Pop pada Stack, kita harus menyebutkan operand dengan nama direct maupun alamat aslinya. Seperti

PUSH ACC PUSH A POP B ;SALAH ;SALAH

;benar

;benar

PUSH R0 PUSH 0 POP POP POP DPTR DPL DPH

;benar ;SALAH ;benar ;benar

PUSH 035 PUSH 0E0h POP POP C PSW ;SALAH

;benar ;benar

;benar

Contoh 5-2

Tunjukkan kode untuk mem-push R5, R6 dan A ke dalam stcak dan kemudian mem-pop kembali ke dalam R2, R3, dan B, dimana kemudian register B = register A, R2 = R6, dan R3 = R5. Dengan menganggap kita menggunaan Bank 0.

Jawaban:

PUSH 05 PUSH 06 PUSH ACC

;push R5 ke dalam stack ;push R6 ke dalam stack ;push A ke dalam stack

POP B

;pop stack pada B ; sekarang B = A

POP 02

;pop stack pada R2 ; sekarang R2 = R6

POP 03

;pop stack pada R3 ; sekarang R3 = R5

Mode Pengalamatan register Indirect

Dalam mode ini, register digunakan untuk menunjuk lokasi dari register yang lain. Kita dapat mengakses seluruh lokasi RAM yang lokasinya ditunjukkan oleh isi register. Register yang bisa digunakan sebagai penunjuk atau pointer ini hanya register R0 dan R1. Perhatikan contoh di bawah, terutama penggunaan symbol "@". Bahwa simbol tersebut untuk tanda bahwa kita sedang mengakses lokasi yang ditunjukkan oleh register yang bersangkutan.

MOV A,R0 MOV A,@R0 MOV R1,B MOV @R1,B

;pindahkan isi register R0 pada A ;pindahkan isi lokasi yg ditunjuuk R0 pada A ;pindahkan isi B pada R1 ;pindahkan isi B pd lokasi yg ditunjuuk R1

Lokasi yang bisa diakses dengan cara ini adalah berukuran byte. Yaitu lokasi alamat 00h s/d FFh. Jangkauan yang sama yang bisa di akses oleh mode pengalamatan direct. Tidak seperti pada mode direct, range dibagi menjadi dua, range pertama 0 s/d 7Fh untuk mengakses RAM internal, dan range ke dua 80h s/d FFh untuk mengakses SFR. Dalam mode InDirect, juga dibagi menjadi dua, range pertama 0 s/d 7Fh adalah lokasi pada RAM internal (yang bisa juga dialamati Direct), dan range ke dua 80h s/d FFh ditujukan untuk mengalamati lokasi RAM Internal lokasi 80h s/d FFh. Lokasi RAM Internal ini hanya dipunyai oleh MCS52 seperti AT89C52 dan tidak terdapat pada MCS51. Sehingga kita mendapatkan dua blok register yang sama yang memiliki lokasi 80h s/d FFh. Lokasi 80h s/d FFh pertama adalah milik SFR yang hanya bisa dialamati secara Direct. Dan lokasi 80h s/d FFh kedua yang merupakan lokasi 80h s/d FFh milik RAM Internal tambahan, yang hanya bisa diakses dengan cara InDirect.

Ingat pada contoh syntax di atas, terlihat tanda akumulate ("@") di depan R0 dan R1. Simbol ini dalam berbagai bahasa assembler digunakan untuk menjelaskan bahwa ini adalah lokasi yang ditunjukkan oleh operand dibelakang simbol tersebut. Dalam Assembler 8051 simbol ini adalah simbol pengalamatan InDirect, di mana operand yang digunakan (sebagai penunjuk alamat lain) untuk pengalamatan ini hanya R0 dan R1. Hal yang sering terjadi adalah kita lupa membubuhkan simbol ini. Tidak adanya simbol ini assembler akan mengaanggap kita hendak mengakses register tersebut.

Contoh 5-3

Tulislah program untuk menyalin 55h ke dalam memory lokasi 40 s/d 15h menggunakan (a) mode pengalamatan langsung. (b) Menggunakan pengalamatan tidak langsung tanpa loop, dan (c) Menggunakan loop.

Jawaban:

(a) MOV A,#55h MOV 40h,A MOV 41h,A MOV 42h,A MOV 43h,A MOV 44h,A MOV 45h,A

;A= 55h ;salin A pada RAM lokasi 40h ;salin A pada RAM lokasi 41h ;salin A pada RAM lokasi 42h ;salin A pada RAM lokasi 43h ;salin A pada RAM lokasi 44h ;salin A pada RAM lokasi 45h

(b) MOV A,#55h MOV R0,#40h MOV @R0,A INC R0 MOV @R0,A INC R0

;A= 55h ;isi dengan pointer ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya 41h ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya 42h

MOV @R0,A INC R0 MOV @R0,A INC R0 MOV @R0,A INC R0 MOV @R0,A

;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya 43h ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya 44h ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya 45h ;salin A pada lokasi ditunjuk R0

(c)

MOV A,#55h MOV R0,#40h MOV R2,#5

;A= 55h ;isi dengan pointer ;isi dengan counter ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya ;kurangi R2 lompat jika tidak 0

LOOP: MOV @R0,A INC R0 DJNZ R2,LOOP

Kelebihan Mode Pengalamatan InDirect

Salah satu kelebihan dari pengalamatan register InDirect ini, kita dapat mengakses data secara dinamis jauh lebih baik dari mode Pengalamatan Direct. Pada contoh 5-3 program adalah untuk menulis nilai 55h pada lokasi 40 s/d 45 h. Perhatikan jawaban (b) terdapat dua instruksi yang sama ditulis beberapa kali. Kita dapat membuat loop untuk dua instruksi tersebut seperti pada jawaban (c). Hal ini membuat jawaban (c) menjadi jauh lebih efisien dan hanya dimungkinkan dengan menggunakan mode pengalamatan tidak langsung. Looping semacam ini tidak dapat digunakan dengan mode pengalamatan langsung. Nah inilah perbedaan penting dari dua mode ini.

Contoh 5-4

Tulis program untuk meng-clearkan 16 lokasi RAM dimulai dari alamat 60h.

Jawaban:

CLR A MOV R0,#60h MOV R2,#16 LOOP: MOV @R0,A INC R0 DJNZ R2,LOOP

;A= 0 ;isi dengan pointer ;isi dengan counter ;salin A pada lokasi ditunjuk R0 ;ke alamat selanjutnya ;kurangi R2 lompat jika tidak 0

Di bawah ini adalah contoh menggunakan R0 dan R1 untuk menyalin blok RAM.

Contoh 5-5

Tulis program untuk mengnyalin blok dari 10 bytes data dari RAM dimulai dari 35h ke RAM yang sama dengan lokasi dimulai dari 60h.

Jawaban:

MOV R0,#35h

;isi dengan pointer sumber

MOV R1,#60h MOV R2,#10 LOOP: MOV A,@R0 MOV @R0,A INC R0 INC R1 DJNZ R2,LOOP

;isi dengan pointer target ;isi dengan counter ;salin lokasi ditunjuk R0 pada A ;salin A pada lokasi ditunjuk R1 ;ke alamat selanjutnya ;ke alamat selanjutnya ;kurangi R2 lompat jika tidak 0

Mode Pengalamatan Ter-Index dan mengakses On-Chip ROM

Mode pengalamtan ter-index digunakan secara luar untuk mengakses element data (of look-up table entries) dalam lokasi ROM program dalam 8051. Intruksi yang digunakan untuk hal itu adalah "MOVC A,@A+DPTR". Register 16-bit pada DPTR dan register A digunakan sebagai pembentuk alamat dari element data yang tersimpoan dalam ROM program. Karena data yang hendak diakses adalah data kode yang tersimpan dalam ROM Program, maka simbol MOVC digunakan untuk membedakan dengan MOV. "C" yang berarti adalah Code. Instruksi ini adalah jumlah dari isi register A dan isi DPTR kemudian menjadi penunjuk (pointer) 16-bit yang dapat mengakses seluruh jangkauan data 16-bit dalam CPU. Lihat contoh 5-6.

Contoh 5-6

Di dalam program ini, angaplah bahwa string "USA" telah ditulis (burned) dalam ROM program dimulai dari lokasi 200h. Sedangkan program-utama-nya ditulis (burned) mulai dari alamat 0, masih dalam ROM yang sama. Periksalah bagaimana program bekerja dan status dari karekater "USA" tersebut, setelah program tersebut dijalankan.

Jawaban:

ORG 0000h MOV DPTR,#200h CLR A

;kode selanjutnya dimulai dari 0000h ;isi dengan pointer

MOVC A,@A+DPTR MOV R0,A

;ambil karakter pertama

;simpan karakter itu pada R0

INC DPTR CLR A

;ke karakter berikutnya

MOVC A,@A+DPTR MOV R1,A

;ambil karakter pertama

;simpan karakter itu pada R1

INC DPTR CLR A

;ke karakter berikutnya

MOVC A,@A+DPTR MOV R2,A

;ambil karakter pertama

;simpan karakter itu pada R2

;kode-kode dibawah ini di-burn mulai dari alamat 200h ORG 200h MYDATA: DB USA END

Contoh 5-7

Anggaplah ruang ROM dimulai dari 250h yang berisi dengan string "GusIpul". Tulis progam untuk mentransfer karakter tersebut ke dalam RAM dimulai dari lokasi 40h

Jawaban :

;(a) Metode menggunakan Counter ORG 0000 MOV DPTR,#MYDATA MOV R0,#40h MOV R2,#7 ULANG: CLR A MOVC A,@A+DPTR MOV @R0,A INC DPTR INC R0 ;Load Pointer utuk ROM

;Load Pointer untuk RAM ;Load Counter ;A=0 ;Ambli data dari ROM program

;Simpan data ke dlm RAM ;ke alamat selanjutnya dalam ROM ;ke alamat selanjutnya dalam RAM ;kurangi 2, lompat jk tdk 0

DJNZ R2,ULANG

TUNGGU: SJMP TUNGGU ;-KODE dimulai lagi dari alamat 250h ORG 250h MYDATA: DB GusIpul

END

;(b) Metode menggunakan String dengan diakhiri 0 atau ; disebut Null Terminated Char ORG 0000 MOV DPTR,#MYDATA MOV R0,#40h ULANG: CLR A MOVC A,@A+DPTR JZ TUNGGU MOV @R0,A INC DPTR INC R0 SJMP ULANG ;Simpan data ke dlm RAM ;ke alamat selanjutnya dalam ROM ;ke alamat selanjutnya dalam RAM ;krangi 2, lompat jk tdk 0 ;Load Pointer utuk ROM

;Load Pointer untuk RAM ;A=0 ;Ambli data dari ROM program

TUNGGU: SJMP TUNGGU ;-KODE dimulai lagi dari alamat 250h ORG 250h MYDATA: DB GusIpul,0 END ;diakhiri dengan Null

Tabel Look-Up dan menggunaan mode pengalamatan ter-index

Tabel Look-Up adalah seperti yang sudah umum digunakan dalam konsep pemrograman mikroprosesor. Hal tersebut membuat kita mudah untuk mengakses elemen-elemen dari tabel yang sering digunakan dengan operasi yang cepat. Seperti contoh, anggaplah sebuah aplikasi membutuhkan nilai pangkat-2 dalam range 0 s/d 9. Kita dapat menggunakan tabel look-up tanpa harus membuat program lagi yang khusus untuk menghitung/mencari hasil dari pangkat tersebut. Seperti yang dicontohkan pada Contoh 5-8.

Contoh 5-8

Tulis program untuk mendapatkan nilai dari P1 (sebut saya hasilnya adalah X ) dan kirim (X pangkat 2) pada P2 secara terus menerus.

Jawaban :

ORG 0

;kode selanjutnya dimulai dari 0000h ;isi dengan pointer ;A= FFh ;Jadikan P1 sebagai input

MOV DPTR,#300h MOV A,#0FFh MOVC P1,A,P1 LOOP: MOV A,P1

;Baca P1, kirim hasilnya pada A ;ambil karakter pertama

MOVC A,@A+DPTR MOV P2,A SJMP LOOP

;simpan karakter itu pada R1 ;ulang terus

ORG 300h XSQR_TABLE: DB 0,1,4,9,16,25,36,49,64,81 END

Contoh 5-9

Jawablah dari masing-masing pertanyaan 5-8. (a) periksalah isi dari ROM lokasi 300 309h (b) Pada lokasi berapakah lokasi untuk 6 pangkat 2. Dan berapa nilanya untuk mereka. (c) Anggaplah P1 memiliki nilai 9, lalu berapa nilai yang seharunya pada P2.

Jawaban :

(a) semua nilai dalam hex 300 = (00) 301 = (04) 302 = (09) 304 = (10) 4 x 4 = 16 = 10 hex 305 = (19) 5 x 5 = 25 = 19 hex

306 = (24) 6 x 6 = 36 = 24 hex 307 = (31) 308 = (40) 309 = (51)

(b) 306h adalah 24h

(c) 01010001b sama dengan 51h dan 81 dalam desimal (9e2 = 81)

Selain itu penggunaan DPTR untuk mengakses ROM program, dapat pula digunakan untuk mengakses memory RAM eksternal yang terhubung pada 8051. Hal tersebut akan didiskusikan pada bab 14. Register lain yang menggunakan mode pengalamatan ter-index adalah menggunakna Progra mCounter yang akan dibahasa dalam Lampiran A. dengan

Dalam beberap a contoh di atas, instruksi MOV diogunakan hanya untuk memperjelas aliran program agar anda lebih cepat mengerti. Dan dalam beberapa bagian instruksi-instruksi tersebut dapat disingkat dengan hasil yang sama. Beberapa di antaranya akan dibahas pada Bab selanjutnya.

RINGKASAN

Pada BAB ini menjelaskan tentang 5 model pengalamatan dalam 8051. mode pengalamatan segera (immediate) digunakan sebagai konstanta bagi operand source. Mode pengalamatan register digunakan dengan melibatkan register untuk menampung data yang hendak dimanipulasi. Mode pengalamatan langsung dan mode pengalamatan register tidak langsung, dapat digunakan untuk mengakses data yang dalam RAM maupun data yang tersimpan dalam register lainnya dalam 8051. Mode pengalamatan langsung dapat digunakan untuk manipulasi stack. Sedang

mode pengalamatan register tidak langsung digunakan untuk menunjuk lokasi lain. Kelebihan dari mode terakhir itu adalah membuat npengalamatan menjadi lebih dinamis dibanding mode pengalamatan lainnya. Mode pengalamatan terindex digunakan secara umum untuk mengakses element data dari table look-up yang tersimpan dalam ruang ROM dalam 8051.

Kelompok register lain yang disebut sebagai SFR (special fuction register) hanya dapat diakses dengan mode pengalamatan langsung dengan menyebut namanya atau dengan menyebut lokasinya.

Anda mungkin juga menyukai