Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU LOGAM

Disusun Oleh :
Nama
NIM
Jurusan
Kelas

: Yogi Adiatma Putra


: 121031167
: Teknik Mesin
:B

DEPARTEMENT MECHANICAL ENGINEERING


Institut Sains dan Teknologi AKPRIND
YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa
menyelesaikan makalah tentang baja perkakas untuk penyelesaian tugas dari mata
kuliah Material Teknik. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah
membantu pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini bisa selesai dan insya
Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran Material Teknik. Walaupun
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya berharap kepada
Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah
tentang Logam ini. Sebagai penulis dari makalah ini saya berharap makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 22 Oktober 2013

Penulis
Yogi adiatma putra

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..!
DAFTAR ISI...!!
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan...1
1.2 Tujuan penulisan1
1.3 Metode penulisan...1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Defisi logam dan non logam..2
2.1.1 Pengertian logam (ferro).3
2.1.2 Pengertian non logam (non ferro)...4
2.2 Macam-macam logam ferro...6
2.3 Macam-macam logam non ferro....7
2.4 Klasifikasi logam.10
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..11

BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang penulisan
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam
berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling
mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama
dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur
yang terkandung di dalam logam tersebut.
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan
detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini
dan semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung
besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni,
melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga
merupakan persenyawaan antara besi dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih
besi di hasilkan dari pertambangan.
2. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

Menyampaikan definisi logam dan non logam

Menyampaikan jenis-jenis logam dan klasifikasi logam

Menyampaikan sifat-sifat logam

Menyampaikan kegunaan logam

3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah

Buku pengetahuan dasar teknik mesin, dimana penulis berusaha

memperoleh kerangka isi dengan buku yang relevan.

Buku catatan di perkuliahan, dimana penulis menambah pembahasan isi

dengan mater-materi yang telah ada dalam buku catatan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Logam dan Non Logam

2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)


Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam
logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara
alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang
keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu
dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah,
timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi
penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram,
tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium,
beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
a.

Dapat ditempa dan diubah bentuk

b.

Penghantar panas dan listrik

c.

Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan

patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat
(dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi
murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan
teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar
(korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C),
silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut

harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara
garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

2.1.2 Pengertian Non Logam (Non Ferro)


Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini
disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini
telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik
secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan,
mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan
pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang
secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang
satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam
Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni
atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk
mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang
mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus
listrik (bahan isolasi)).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah
pecah (keramik)).

2.2 Macam-Macam Logam Ferro


1). Pengaruh karbon terhadap sifat logam
Dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah
ditempa dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi
tempa.
b. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat
ditempa dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
c. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah
dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
2). Pengaruh kadar zat arang dalam besi
a. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas,
selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara
dapat menyebabkan logam besi rusak.
b. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi
magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia,
Swedia, Amerika). Batu besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai
dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses
reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal
besinya.
c. KarbonatBatu
besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat
carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai
40% (jerman,

Austria)

d. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam
intan yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit,

arang kayu, arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang
dalam besi, baik banyak atau sedikit. Maka akan terjadi persenyawaanpersenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-sifat keras. Unsur besi
terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam bentuk
persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat
pengotor.

2.3 Macam-Macam Logam Non Ferro


Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam
industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam
industry adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium
(Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang
digunakan dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam
logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang
dapat digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
a.

logam mulia/murni : emas, perak, platina

b.

logam ringan : alumunium, barium, kalsium

c.

logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium

d.

logam radio aktif : radium dan uranium.


1.

Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik,
tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin,
mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083 C,
serta dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan
dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800C900C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan
panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat

direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas


sekitar 650C, sedangkan dalam keadaan dingin 300C-700C. Kegunaan
tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan
pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2.

Mangan, Manganese (Mn)

Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat


kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran.
Kegunaannya adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi
dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan
tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang
menginginkan ketahanan ukuran.
3.

Nikel, Nickolium (Ni)

Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455 C dengan
kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan
korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama
unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 %
Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum.
Sedangkan

Tembaga,

besi

dan

Nicel

berada

pada

bijih

itu

sebagai

Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat
kedokteran.
4.

Uranium(U)

Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan


ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk
bahan amunisi dan persenjataan.
5.

Alumunium (Al)

Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam


ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar
panas, tahan karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan
bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil
kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor dan
kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan

mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan
alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan
regangannya 3-5%.
6.

Magnesium(Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap
dengan titik cair 651C yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat
dan karakteristiknyasama dengan Aluminium.Oxid film yang melapisi permukaan
Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan
udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan
dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya
adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800C serta tahan korosi.
Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai
unsure paduan non fero.
7.

Kobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair
1490C dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta
element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada
unsurNickel. Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi
keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja
banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan
konstruksi tahan panas. dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran
yang dapat dibuat kaleng makanan.
8. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam memiliki berat jenis () yang sangat tinggi yaitu =11,3
kg/dm dengan titik cair 327C, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.
Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut
Gelena dengan kadar yang sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna
kebiru-biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat
asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan panas, kekuatan
tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274C sangat tahan reaksi kimia
dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap , pipa saluran,

pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan


saluran dalam industri kimia.
10. Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410C berwarna kelabu,
sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada
Temperatur tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400C
dan titk didih 5900C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja
perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.
Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang
kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas
dan tabung sinar X.

2.4 Klasifikasi Logam


Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam
kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat
terlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam
pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan
dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat
dibandingkan dengan kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan
bahwa:
Secara umum dalam dunia pendidikan terutama bagi mereka yang mengambil
jurusan teknik mesin. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat penting untuk
mengetahui kandungan-kandungan dan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
besi (Ferro) dan bukan besi (non Ferro). Dan juga untuk mengetahui sifat-sifat
dan kegunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008


http://mesinusu12.blogspot.com
Abdul Kadir, Prof .Ir, MESIN MANUFAKTUR, PT Djambatan Jakarta, 1981
Alferd still, Charles S. Siskind, Element Of Elektrical Machine Desingn, 3rd
Edition, Mc Graw-Hill Book Company,Inc

Anda mungkin juga menyukai